NovelToon NovelToon
Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Status: tamat
Genre:Single Mom / Keluarga / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: ummy phuji

Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara

awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu

awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka

Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Hari yang baru

setelah menyiapkan semua kebutuhan anak-anak

saya mandi dan bersiap untuk mengantarkan mereka kesekolah

"Bang sudah selesai nak!!? ayo sarapan dulu ajak Adik-adikmu "pintaku pada anak sulungku

"iya ma,ini lagi bantu adek "jawab putraku itu

seperti inilah kami setiap hari saat masih tinggal dirumah mantan mertua ku, anak-anakku sudah terbiasa mengurus diri mereka sendiri dan saling bantu sementara saya sibuk mengurus ini dan itu karena saya mengurus semuanya sendirian hingga tidak sempat mengurus anak-anakku

bersyukurnya anak-anakku tidaklah manja dan mengerti bahwa mamanya sangat lah sibuk,putra sulungku juga sangat membantu karena dapat mengatur Adik-adiknya

akhh!!! jika ingat semua itu hatiku rasanya sangat sakit, mengabdikan diri Selama lima belas tahun mencoba menjadi istri dan menantu yang baik ternyata hanya dianggap sebagai seorang pembantu

tapi saya berjanji akan menunjukkan pada mereka bahwa pembatu ini bisa mendidik anak-anaku dan membahagiakan mereka tanpa campur tangan mas Bara

dan saya akan membuat mas Bara menyesal telah menyia-nyiakan darah dagingnya

"ma,kami sudah siap"ucap putra sulungku membuyarkan lamunanku

"oh iya sayang,ayo sarapan dulu nanti kalian telat"ucapku

"kenapa mama menangis !!?"tanya Ali

"tidak sayang, mama tidak nangis

ayo sarapan cepat nanti mama antar kalian "jawabku sambil mengusap sudut mataku yang ternyata berair

"kok wajah mama pucat"ucap akza

"oh benarkah sayang,mungkin mama hanya lelah sayang nanti dibawa istirahat pasti sudah baikan, tidak usah khawatir ya Sayang"ucapku mengelus kepala putra sulungku itu

"mama tidak sarapan !!? "tanya akza lagi

"nanti saja sayang, setelah pulang antar kalian takutnya kalian telat"jawabku beralasan padahal nasi goreng yang kubuat hanya cukup untuk mereka berempat karena beras yang sempat kubeli kemarin sudah habis dan rencananya sepulangnya dari mengantarkan anak-anak saya akan belanja kebutuhan dapur dan rumah dipasar

"Ayo ma kita berangkat kita sudah selesai "ucap anak-anakku dan saat menoleh kemeja makan ternyata mereka sudah membereskan semuanya

"ayo sayang,kita mulai hidup yang baru bersama "jawabku dengan senyuman termanis ku

"iya ma" jawab mereka serempak membalas senyumanku

hatiku menghangat melihat senyuman ke empat buah hatiku

walau kutau ada luka yang mengaga dihati mereka

ada rasa kecewa yang mereka simpan untuk ayahnya

"eh sayang,pamit dulu gih sama uti dan akung disebelah tuh mereka lagi bersih-bersih"ucap ku pada anak-anakku saat melihat Bude yana sedang menyapu dihalaman rumah mereka sedangkan pakde rojak juga disana entah apa yang dikerjakannya

anak-anakku pun berjalan kearah sepasang paruh baya itu untuk berpamitan

saya melihat Bude Yana dan pakde Rojak mengelus kepala anak-anak ku dengan sayang saat mereka mencium punggung tangan mereka,hal seperti itu tidak pernah nenek dan kakek kandung mereka lakukan karena saat mereka akan berpamitan mereka sudah ada didalam kamar mereka dan anak-anakku tidak akan pernah mau masuk kekamar mereka hanya sekedar berpamitan karena mereka takut dibentak dan di marahi oleh omanya

mas Bara pun tidak pernah mengelus kepala anaknya saat berpamitan karena selalu sibuk dengan ponselnya

tak terasa tetesan bening ini keluar tanpa permisi

segera ku usap pipiku yang basah karena tidak ingin anak-anakku melihatnya

ku ukir senyuman manisku pada mereka saat mereka mendekati ku

saya pun mengantar anak-anak kesekolah mereka seperti biasa

"sudah siap semua !!?"tanyaku

"siap ma"jawab mereka bersamaan

"kalau begitu ayo kita let's go "ucapku

"let's go "ucap mereka juga lalu kami terkekeh bersama

"dada uti....dada Akung.."ucap Anak-anakku saat motor yang kukendarai mulai kujalankan keluar dari halaman rumah melambaikan tangan kepada kedua paruh baya itu

"dada nak hati-hati ya"ucap bude yana ikut membalas lambaian tangan anak-anakku,pakde pun melakukan hal yang sama

saya hanya tersenyum kearah mereka

"ma,akung baik ya"Ucap Abi yang berada didepanku saat motor yang kukendarai melaju perlahan

karena saya takut membawa motor dengan kecepatan tinggi karena anak-anakku Duduk berdesakan di belakangku

beruntungnya badan mereka kurus jadi jok motor muat buat mereka bertiga

sedangkan sibungsu duduk setengah berjongkok didepan ku

"Akung kan memang baik"jawabku

"iya ma tapi akung beda sama opa"ucapnya lagi

"emangnya kenapa sayang " tanyaku

"akung tadi memberikan kami uang jajan !!! nih !!!"ucap putra ku ini lalu memperlihatkan uang berwarna ungu padaku

"iya ma,jadi mama tidak usah kasi kami uang jajan lagi ya"ucap sulungku

"iya sayang, Terima kasih ya sudah mau mengerti mama"ucap ku terharu karena memang selama ini saya yang memberikan mereka uang jajan setiap harinya,uang sisa belanja tiap hari kusisihkan untuk kebutuhan sehari-hari anak-anak ku karena mas Bara hanya memberikan uang belanja bulanan dan bersyukurnya ibu mertua tidak pernah merecokinya sehingga saya juga bisa menyisihkan sedikit untuk anak-anakku

uang pemberian Narendra adik iparku saya tabung untuk jaga-jaga jika ada kebutuhan mendesak anak-anak disekolah

kadang-kadang juga papi mertua sering memberikanku uang tanpa sepengetahuan ibu mertua itu semua saya simpan

"iya ma sama-sama "ucap mereka

"tapi mama harus janji selalu sehat, kami tidak ingin mama sakit karena kami tidak punya siapa-siapa selain mama"ucap putra keduaku terdengar serak

"iya sayang mama janji,dan kalian juga harus janji yang rajin belajar biar nanti kalian bisa sukses "jawabku

"iya kami janji,akan belajar bersungguh-sungguh "ucap Attar lagi

"nah sekarang adek dan aa' sudah sampai, jangan nakal ya sayang tunggu mama jemput kalian "ucapku pada kedua putraku yang sudah berdiri disamping motor ku dan menyodorkan tangannya untuk Salim

"iya ma,kami masuk dulu ya ma" Attar

"mama hati-hati ya dijalan" abi assalamualaikum "Abi dan Attar

"waalaikumsalam " jawab kami

"iya sayang,dada adek...dada aa' "sahut ku melambaikan tangan

setelah mereka berjalan masuk ke dalam kepekarangan sekolah sambil berangkulan saya dan kedua putraku melanjutkan perjalanan menuju sekolah mereka

tak berselang beberapa menit kami sampai

"kami masuk ya ma, assalamualaikum"ucap kedua putraku mencium punggung tanganku

"waalaikumsalam "jawabku

kini saya melajukan motor ke pasar tempatku biasa berbelanja saat dirumah mama mas Bara

setelah berbelanja beberapa bahan kebutuhan pokok sehari-hari saya pun pulang

saya tidak menyetok bahan-bahan yang mudah busuk dan rusak seperti sayuran dan ikan saya hanya membeli untuk habis di olah dalam sehari karena dirumah kontrakanku tidak ada lemari pendingin

saya juga membeli satu rak telur dan beberapa cemilan untuk anak-anakku

saat masih dirumah mas bara saya membuat kan sendiri cemilan untuk anak-anakku karena mami akan Marah-marah jika melihatku membeli cemilan untuk anak-anakku katanya saya itu boros buang-buang uang anaknya

jika kembali mengingat itu semua air mataku keluar membasahi pipiku, hatiku rasanya diremas-remas

"ya Allah,bantu hamba melupakan mereka semua, berikan hamba kekuatan menyongsong hari yang baru bersama anak-anakku " doaku dalam hati

1
Rena Agustina
satu keluarga isinya anjing semua siihh
Rena Agustina
dasar anjing laknat cinta itu memberi rasa nyaman bahagia dan di lindungi dicukupkan bahan dmdandang dan pangan bukan di jadiin babu dan di jadikan pemuas nafsu anjing lu mikir aja dasar laki laki manusia berhati dan betotak anjing
Rena Agustina
NAAJJIISSS LU ANJING LAKNAATT. DAH HITU BEKAS BABI HUTAN LAGI JIJIIKKK BANGEETBKALAU BALIKKAN SANA SI NAINA
Rena Agustina
dasar laki laknaatt menikahi anak orang cuman di jadiin babu
Rena Agustina
percuma lu sholat kakaublu nyakitin hati bini lu dan anak lu anjing
Rena Agustina
buNglah darah daging mu bara itu jln mulus untuk lu masuk neraka jahannam
Rena Agustina
laki laki dzolim keparat calon jahannam lu
Rena Agustina
kayak nya babu lebih berharga deh
Rena Agustina
kesan nya wanita tak berharga ya. enak JD laki laki lagi suka di pake dah bosan di buang dgn anak anak nya
Azam Azam27
aku curiga dengan naina dan bude
aku merasa mereka mempunyai ikatan di masa lalu
white lily
bos nya Arya anak bu rt bukan sih
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑 𝙵𝚊𝚝𝚒𝚖𝚊𝚑
wajar saja anak mu membenci mu ...
Happy Kids
najoss
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Ester Hadasa Ruru
Lumayan
Rafinsa
apalah.. saya ..aku dicampur Mulu.. mulai bosan bacanya
Camera Gaming
part ini banjir air mata Thor 😭😭😭😭
Camera Gaming
kalo darurat dari UGD , langsung ICU bisa sih dulu anaku gitu
Rafinsa
jangan bilang nai hamil lagi . oh no .
Azam Azam27: y aku rasa juga si nai Hami lagi
dan bisa bisa ini anak nya pasti perempuan
total 1 replies
Rafinsa
goblok banget jadi laki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!