Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. LKCD !!
"Lu dimana?" Kata Lestari menelepon Adit dibalik telpon nya.
Gadis tembem itu masih berada di kafe, ingin sekali rasanya dia mengajak Adit menikmati lezatnya rasa baru kopi hazelnut ini, sambil celingukan melihat menu-menu lain, sampai akhirnya tari menundukkan kepala nya lagi setelah Adit berbicara.
"Gue lagi dirumah, ada apa nelpon?" Jawab Adit dibalik telpon.
"Sini ke kafe, yang pertama kali kita ketemu sebelum lu masuk SMANMA, inget gak? pokoknya lu harus coba minuman favorit gue sekarang" Kata lestari sampai membuat kedua teman yang bersamanya mengerut kening.
"Siapa tuh?" Sahut Catherine
Lestari menempelkan jari telunjuk di hidungnya, menyuruh mereka untuk diam
Monisha berbisik ke Catherine "Palingan pacarnya sih si Adit, cowok yang dekat sama Tari kan cuma dia doang" Gosipnya.
Lestari sedikit mendengar bisikan nya, lalu dia menatap angker ke Monisha "Belum jadian" Ketusnya.
Monisha sedikit menciut "Galak amat beb" Keluhnya.
Lestari mematikan telepon tiba-tiba, terlihat pengunjung sudah semakin ramai berdatangan, mereka semua penasaran dengan rasa varian baru dari hazelnut coffe.
Karena Lestari merasa tidak nyaman, langsung meninggalkan area kafe itu, sudah seperti seorang introvert kalau ada kebisingan selalu menghindar.
Kenyataannya emang dia selalu menyendiri kalau situasi hatinya sedang buruk.
Saat ingin pulang tiba-tiba ada Fatimah datang menghampirinya "Kak Tari" Sapa nya dengan senyuman.
"Eh iya sayang, kamu kesini sendirian?" Jawab ramah Lestari.
"Iya Fatimah mau nyobain menu yang dirubah komposisinya sama Abang tadi pagi"
Polos sekali gadis satu ini, bukan ke polos lebih tepatnya mulut ember yang tak disengaja. Sifat frontal yang mengalir pada tubuhnya emang membuat abangnya menggeleng kepala setiap harinya.
"Apa maksudnya Dek Fatim?" Kata Lestari keheranan.
Monisha dan Catherine kening nya tiba-tiba kompak mengerut seperti nenek tua renta.
Saat Fatimah ingin menjawab pertanyaan dari Lestari, Catherine lebih dulu mentukas obrolan nya "Dia siapa tari?" Tanyanya
"Adik kandungnya Adit" Jawab Lestari yang tengah bersama Fatimah.
"Pantesan kalian akrab begitu, apa jangan-jangan —" Kata Catherine yang menggantungkan obrolan.
DEG!!
"Eh dia kan pemain junior bulu tangkis, wajar lah kenal lestari, kan satu eskul" Tukas Monisha menormalkan detak jantung lestari yang hampir terjun ke bawah.
"Eh iya, dikira gue lu sama Adit pacaran diem-diem, makanya gue heran lu kenal adiknya gitu" Jawab Catherine.
"Terus juga apa maksud omongan kamu barusan Fatimah?" Lanjutnya.
"Menu baru hazelnut coffe itu yang rubah Adit, padahal Instagram official memposting baru 2 jam, orang-orang langsung ramai karena penasaran" Jawab Fatimah.
"Pantesan tiba-tiba kafe ramai" Tukas lestari.
Langsung dijawab oleh Fatimah "Karena minuman baru itu ada diskon 30% kak"
"DISKON" Ketiga gadis itu kompak menjawabnya
Lestari langsung membuka tas melihat nota belanjaan untuk memastikan, namun betapa heran nya gadis itu saat membaca total belanjaan "Lah kok cuma dibayar dua?" Katanya
"Lah masa sih" Monisha ikut melihat, diikutin Catherine karena penasaran "Lah ini kasir salah hitung apa gimana?"
"Kalian tunggu sini" Pinta lestari karena ingin kembali masuk ke kafe itu.
"Sekalian kak, Fatimah ikut ya" Tukas Fatimah.
Kedua gadis itu masuk ke kafe sudah seperti orang kerasukan, tiba di kasir lestari langsung membuka dompet nya.
"Maaf kak, ini apa ya?" Kata Anggi yang heran melihat lestari tiba-tiba menodongkan uang.
"Pesanan meja nomor 5 tadi yang full hazelnut belum dibayar satu, gue mau bayar" Jawab lestari sedikit rancu.
"Oh, tapi saya minta maaf ya kak. Untuk pesanan yang atas nama Lestari sudah dibayarkan" Kata Anggi mengklarifikasi.
Seketika Lestari membuka rahang, menyipitkan kedua mata dengan kening mengerut "HAH"
Tiba-tiba Ada telepon dari Adit di ponsel Lestari, dia langsung mengangkat barangkali saja dia yang terlibat membayarkan pesanan nya.
"Hallo Tari, gimana lu senang sama minuman nya?" Kata Adit memulai percakapan dalam telepon nya.
"I-iya senang" Jawab tari dengan tergagap.
"Ciyeeeee Abang, traktir bontot juga dong" Tukas Fatimah sedikit mendekatkan bibirnya ke ponsel tari.
"Gak, lu sudah banyak dikasih uang sama papah" Ketus Adit
"Dih pelit"
Karena mengganggu, Lestari sedikit menjauh dari wajah Fatimah yang mendekat ke ponselnya "Eh jadi lu yang bayar minuman gue dit?" Katanya.
"Iya, untuk uang belanjaan lu di mall nanti, gue sudah transfer ke e-wallet lu ya, lu nanti bayar nya pake Scan kode QRIS" Jawab Adit.
Lestari mendadak celingukan, tiba-tiba dia berjalan ke toilet untuk obrolan serius.
"Gue mau tanya, tadi Fatimah bilang ke gue kalau minuman itu lu yang ubah? Apa adik lu lagi becanda?" Kata lestari bergumam pelan.
"Iya, gue yang ubah, kenapa gitu? Jawab Adit
"Kok bisa sih?" Kata Lestari.
Mulai dari sinilah Adit mengaku kalau kafe itu kepunyaan ayah nya, dan dia mengaku juga kalau untuk kedepan nya dia akan mengolah kafe itu sendirian. seakan tidak percaya atau lagi mimpi. Lestari terus menerus mencubit pipi nya "Anjir gue ga lagi mimpi"
Tari tanyakan kembali untuk memastikan "Jadi sekarang kedepan nya lu yang pegang kafe ini" Kata lestari masih mempertahankan suara gumam nya.
"Iya gemoy" Jawab Adit.
"Pantesan pesanan gue lu yang bayar" Kata Lestari.
"Lah terus lu kenapa bisa tau kalau gue mau ke mall sampe transfer gue duit segala? Apa Catherine sama monisha bilang ke lu?" Sambungnya dengan bertanya.
"Sekarang gue sudah dikasih akses mantau cctv restoran sama bokap gue, waktu gue iseng-iseng buka cctv dari ponsel gue, tiba-tiba ada lu dan ga sengaja dengar obrolan lu sama mereka" Jawab Adit mengklarifikasi.
"Anjir penguping handal" Ejek Lestari.
Tanpa disadari mereka telepon nya sudah hampir 15 menitan lebih, sampai membuat Monisha dan Catherine jenuh menunggu di luar kafe.
Lestari kembali saat Adit mengklarifikasi segalanya, berhubung besok adalah acara pertunangan Lestari. Dia langsung menggeret lengan kedua teman nya untuk menuju ke mall sebelum dia akan sendirian ke toko baju yang ada di Jakarta Selatan.
Setelah kepulangan kedua teman nya, Lestari kini tengah memilih baju yang bagus untuk acaranya besok hari, sebuah kebaya berwarna biru langit dengan rok panjang bermotif batik kecoklatan, tak lupa juga dia membeli hijab yang sama warna nya dengan kebaya.
Karena lestari akan merubah diri menjadi seseorang yang pantas untuk dipandang di hadapan calon suami dan kedua mertuanya.
Sialnya dia tergoda oleh salah satu karyawan yang disana, secara tiba-tiba memperlihatkan sepasang pakaian yang coraknya sama "Kalau untuk acara pertunangan, cocok nya pakai atasan sarimbitan kaya ini kak" Begitu katanya.
Teknik marketing nya sangat lancar sekali membuat lestari tertarik membeli sepasang baju yang di bawa karyawan itu.
Tak lupa juga dia membeli hijab yang warna nya sama dengan pakaian yang dibelinya.
Hari sudah semakin malam, lestari kini pergi untuk menemui Adit.
"Besok lu pakai ini ya" Kata lestari sambil menyerahkan pakaian batik hitam bercorak coklat di di bagian depan.
Adit menatap nya serius, kenapa mendadak lestari begitu sangat antusias, padahal kemarin dia sempat menolak perjodohan itu.
Adit menerima baju itu, setelahnya lestari berpamitan pulang ke rumahnya.
Walau dari luar, wajah lestari bersampul senyum ramah penuh ceria, dari dalam adit tidak tahu menahu tentang isi hatinya lestari yang selalu menahan kesabaran demi kebahagiaan orang tua.