FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#15
Lalu merekapun keluar dari toilet dan menuju tempat duduk Seren kembali.
Belle berjalan dibelakang Seren dan mengikutinya.
'Oh no, tidak, ini arah ke meja Bryan, bagaimana ini?' batin Belle gugup.
Tapi Belle tetap tak bisa pergi begitu saja. Belle menyingkirkan rasa gugupnya dan tetap berjalan dengan tenang. Toh Bryan juga tak mengenalnya.
Belle mengantarkan Seren sampai ke tempat duduknya yang posisinya pas berada di sevelah Bryan.
"Mom," kata Bryan dan membantu Seren duduk.
'Nyonya ini ibu Bryan? Oh God,' batin Belle.
Bryan akhirnya melihat Belle.
"Terima kasih, Nona," kata Bryan tersenyum.
Belle hanya menundukkan kepalanya dengan senyum samar.
"Terima kasih sudah membantuku, Sayang," kata Seren memegang tangan Belle.
Sekali lagi Belle hanya menunduk sopan. Dia tak ingin Bryan mendengar suaranya. Dia takut Bryan mengenali suaranya, meskipun dipikiran Belle mungkin Bryan telah melupakannya.
Belle sudah meneguk ludahnya dan segera pergi dari hadapan Bryan.
Belle dengan cepat kembali ke tempatnya semula yang jauh dari Bryan.
Belle menghembuskan nafasnya lega dan memegang dadanya yang masih bergemuruh. Tangannya sudah mengeluarkan dingin.
"Hei, kau seperti baru melihat hantu saja Bell," kata Maya dari belakang Belle.
"Oh my ... Kau mengagetkanku, Maya," kata Belle.
"Setelah ini kita langsung ke bar di resort ini, bagaimana? Teman teman yang lain juga kesana, come on, Belle. Ini akan seru," kata Maya mencoba merayu Belle yang tak pernah berhasil membawanya bersenang senang di club malam.
"Tidak, Maya," jawab Belle.
"Ck, kau selalu saja menolak. Baiklah nanti bukakan pintu kamar jika aku pulang, oke?" Kata Maya.
Semua panitia mendapat jatah menginap di resort ini selama semalam. Sebenarnya Belle ingin pulang saja, tetapi tuan Javier menyuruhnya menginap karena takut ada sesuatu yang membutuhkan bantuan Belle.
Akhirnya acara jamuan makan malam ini pun selesai dan berjalan dengan lancar. Semua menikmati acaranya dan Belle bersyukur akan hal itu.
Belle kemudian ke kamarnya sendirian, karena Maya sedang ke bar bersama yang lainnya.
Ting...
Pintu lift terbuka dan Belle melihat Bryan serta kedua orang tuanya didalam lift.
Belle terdiam. Dia ragu akan masuk atau tidak. Dia tak habis pikir bagaimana dia bisa bertemu dengan Bryan dari sekian banyak tamu undangan di acara ini.
"Sayang? Masuklah, Nak," kata Seren.
'Ya Tuhan kenapa harus bertemu lagi? Semoga dia tak memanggil namaku,' batin Belle dengan meneguk ludahnya.
Secara otomatis, Bryan melihat ke arah Belle dan memandangnya tajam.
Belle mengalihkan pandangannya ke arah Seren dan berusaha bersikap tenang.
'Come on Belle, dia tak akan mengenalimu, sudah 8 bulan berlalu, cukup jangan bersuara dan tak ada panggilan nama Belle. Semoga ibu Bryan tak memanggil namaku.' Belle mencoba tenang.
Belle akhirnya masuk ke dalam lift dan berdiri dipinggir menjauh dari Bryan.
Bryan tiba tiba berpindah posisi di belakang Belle. Jaraknya lumayan dekat meskipun lift itu lebar.
Belle maju dan menjauh lagi dari Bryan. Belle benar benar diam seribu bahasa.
Ting... pintu lift terbuka dan kedua orang tua Bryan keluar. Belle sedikit lega. Tetapi kelegaannya tertunda karena Bryan tak keluar dari lift.
"Bryan, kau tak keluar?" tanya Seren.
"Ada sesuatu yang kulupa di bawah, Mom," kata Bryan.
"Baiklah," kata Seren.
"Sampai berjumpa lagi, Nak," kata Seren tersenyum pada Belle.
Pintu lift tertutup. Belle menggigit bibirnya.
Bryan tampak memandangi tubuh Belle dari belakang. Rambut panjang Belle di ikat dan digulung ke atas.
Tangan Belle sudah berkeringat dingin. Hingga akhirnya pintu lift terbuka dan Belle segera keluar dari sana.
Belle cepat mengambil langkah seribu menjauhi Bryan. Dan Bryan hanya menatap kepergiannya saja.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤