Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Tak butuh waktu lama reihan pun sudah sampai dilokasi diikuti dengan beberapa polisi lainnya untuk mengamankan ketiga pria yang sudah babak belur karna ulah abian....
“Siapa mereka bro, kenapa kau memukulinya dengan brutal” tanyak reihan kepada abian, sambil memborgol tangan ketua preman itu...
“Penjahat kelamin yang mengaku preman padahal tenanganya seperti bayi, ingin memperkosa wanitaku” ucap abian yang tersenyum remeh...
“Woowwww… kau sudah mempunyai pacar sekarang” ucap reihan yang antusias mendengar abian yang sudah memliliki pacar…
Reihan salah satu temannya abian sudah tau semenjak tunangannya abian cheline meninggal dunia, abian tak pernah lagi terlihat mendekati wanita lain...
“Yahh begitula, aku minta tolong kau uruslah mereka, jangan pernah dibebaskan, beri mereka hukuman yang setimpal” ucap abian yang mengalihkan pembicaraan...
“Baiklah bro aku akan mengurusnya, tapi jangan lupa kenalkan ke aku ya nanti, siapa wanita yang berhasil mencarikan hatimu yang sudah membeku hahahah..." ucap reihan tertawa menggoda abian…
Abian hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya, dan langsung berjalan kearah mobil untuk menemui iren, saat membuka pintu mobil abian melihat iren masih gemetar dan menutup matanya…
abian langsung manarik iren kepelukannya, iren yang sempet kaget melihat kearah abian
“Ini aku tenanglah, disini sudah ada polisi kau sudah aman” ucap abian menatap lembut ke iren...
Tangis iren pun pecah dia terlau takut...
“Hiiksss…. Hiksss… terima kasih mas abian, aku ingin pulang tolong antarkan aku pulang” ucap iren dengan suara yang terputus putus karna tangisannya…“
Baiklah berikan aku alamat rumah mu ” ucap abian melepaskan pelukannya perlahanan, abian membuka maps dihpnya dan memberikan kepada iren untuk mengetik alamat iren...
Setelah iren memberikan alamat rumahnya, abian segera menjalankan mobilnya…
Sepanjang jalan iren melihat kearah luar jendela, abian tak bicara apapun karna tidak mau mengganggu iren…
Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai dirumah iren, abian pun mengentikan mobilnya didepan halaman rumah iren, abian melihat rumah iren terlihat nyaman, rumah iren tidaklah besar dan mewah seperti rumahnya, tapi halaman rumahnya sangatla lebar, banyak pohon pohon dan tanaman yang membuat rumah itu sangat sejuk dan asri...
Abian melihat iren yang sedang tertidur menghadap ke arahnya, abian memperhatikan wajah iren yang dibalut makeup tipis, mata sembab karna banyak menangis tak membuat kecantikan Wanita itu pudar, tanpa sadar abian menggerakkan tangannya menyentuh pipi iren yang membuat Wanita itu terbangun, abian yang melihat iren membuka matanya pun tidak ada rasa panik, dia tetap mengelus pipi iren…
“Kita sudah sampai” ucap abian pelan sambil menatap iren dengan tatapan lembut...
Iren yang melihat perlakuan abian pun merasa jantungnya akan copot
dengan salah tingkah dan kebingungan harus bagaimana iren pun segera menegakkan badannya…
“Hhgggmmm…” iren berdehem “maaf ketiduran, makasih ya udah bantuin aku tadi” ucap iren yang bersyukur ada abian yang menolongnya...
Abian tak menjawab dia melihat ke bangku belakang dan mengambil tas milik iren..
“Nih tas kamu, aku menemukannya saat mencari mu” abian membarikan tas itu ke iren…
“Wahh terima kasih mas abian, aku kira mereka ingin merampok tasku jadi aku melemparkan tas ini ke mereka, tapi ternyata mereka tidak menginginkan tasku” ucap iren dengan nada gemetar dan meneteskan air matanya lagi…
“Mereka sudah diamankan dan mungkin tidak akan pernah bebas lagi, kau hebat iren” abian menenangkan iren…
“Terima kasih sekali lagi” ucap iren yang ingin membuka pintu mobil untuk keluar…
......................
