NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikmati sampai kau berakhir sama seperti ku

Suasana gelap dalam hutan membuat Li Hua bergidik ngeri, hampir tak melihat sama sekali. Kegelapan pekat memenuhi seluruh penglihatan nya, hanya bisa menengadah keatas. Celah-celah ranting pohon yang tertembus oleh cahaya bulan sedikit membuat nya tenang.

Meskipun begitu, Li Hua tetap memegang erat gagang sekop besar yang di bawa nya. Takut akan ada binatang buas menyerang. Dia ragu untuk melangkah masuk lebih dalam, akan lebih baik masih di pinggiran hutan.

Li Hua duduk berjongkok dibawah pohon besar, memeluk erat sekop besar untuk bertani. Dia tetap mendongak keatas, membiasakan penglihatan dalam kegelapan sangatlah sulit.

Mencoba mengatasi rasa takutnya akan imajinasi yang semakin liar, secara perlahan kelopak matanya menutup. Saat rasa kantuk menyerang membuat nya tak kuasa melawan rasa kantuk, hingga tertidur lelap.

Kabut putih muncul berlapis-lapis dari berbagai penjuru, berkumpul menyelimuti tubuh Li Hua. Kemudian, menghilang membawa seluruh tubuh Li Hua tanpa jejak sedikitpun.

Di kediaman Huang kecil, Xiao Ping menatap percakapan tiga orang dari jendela. Ada sedikit perdebatan sebelum dia orang dengan luka-luka cukup serius pergi, setelah mendapatkan bayaran dari Huang Ji.

Pintu terbuka lebar, kemudian ditutup dengan pelan. Bagaimana pun anak-anak sudah tidur, khawatir akan membangunkan mereka.

"Apa rencana mu berhasil?"tanya Xiao Ping penasaran.

Dilihat dari senyuman lebar Huang Ji, dia menebak rencana yang dibuat oleh suaminya berhasil. Ujung bibirnya melengkung keatas, terlihat kepuasan tercetak di garis bibir.

"Tentu, mereka bilang dia sudah lenyap dan membuangnya ke hutan barat. Hutan barat dipenuhi binatang buas, tidak akan meninggalkan jejak."

Kening Xiao Ping sedikit mengerut, dia sedikit tidak percaya. Tapi melihat Huang Ji begitu percaya diri pada akhirnya mengangguk kecil.

Mereka duduk diatas bantal duduk, lantai kayu kini berubah menjadi ubin. Terasa dingin dan nyaman, rumah yang semula terlihat bobrok. Kini berubah jauh, dinding tebal dengan batu bata. Atap yang dilapisi oleh genting dan pagar yang telah diperbaiki.

Huang Ji merasa keberuntungan telah berpihak padanya, meskipun begitu dia tidak berani untuk bermalas-malasan. Sekarang Xiao Ping lah yang menjadi Nyonya dirumah itu. Bukan Li Hua, kalau dia terlihat malas entah hal buruk apa yang akan terjadi.

"Apa kamu menyesal telah membunuhnya?"pertanyaan itu mendadak dilontarkan oleh Xiao Ping.

Huan Ji menggeleng kan kepala, untuk apa dia menyesal. Toh, dia tak memakai tangan nya sendiri. Selama dua preman desa yang di sewanya tak membuka mulut. Semua akan aman, tidak ada yang perlu di khawatirkan.

"Baguslah, besok mari kita kunjungi Ayah saya. Beliau ingin bertemu dengan mu."

"Baik, kita akan pergi."

Melihat Huang Ji begitu patuh, Xiao Ping ingin tertawa. Ah, sudahlah tidak boleh menertawakan suami sendiri. Meskipun menurut nya tidak berguna, selain bisa bermulut manis didepan Ayahnya sendiri.

...

Langit malam menaungi gazebo kecil dengan penerangan lampu minyak, beberapa kali angin berhembus nyaris memadamkan api. Sosok gadis dengan jubah merah bertudung terlihat tengah duduk, seraya memerhatikan gadis didepannya tertidur pulas memeluk sekop tanah.

"Dia mengambil itu dengan mudah,"gumam nya.

Dia tertawa kesal,"darah memang tidak bisa dibohongi."

Jari jemarinya memainkan liontin giok, ukiran simbol Phoenix dengan huruf marga Zhao terpantul jelas di manik matanya.

"Ibu kelinci, berapa banyak tomat Cherry yang terkontaminasi?"

Kelinci bercelemek biru di samping nya mencoba mengingat sesuatu,"lebih dari 5000 buah, saya khawatir semua hasil panen akan terkontaminasi oleh energi buruk."

"Segelnya melemah itu lah mengapa banyak tomat yang terkontaminasi, akan tetapi auranya tidak terkontaminasi sedikit pun. Berhubung dia sedang tidur, akan lebih mudah memperkuat segel nya."

Ibu kelinci melompat keatas meja menatap sosok didepan serius,"anda akan kehilangan separuh nafas kehidupan anda. Apa anda yakin bisa mempertahankan sosok anda sekarang?"

Sosok itu terdiam sejenak, dia mengangguk. Memangnya kenapa kalau nafas kehidupan nya berkurang? Hanya berkorban sedikit, tidak akan membuat nya lenyap.

"Hahaha, kamu meremehkan ku. Kalau saja aku tidak bisa bertahan, apa kau masih bisa hidup dimensi ini sebelum dia benar-benar menjadi utuh?"jari telunjuk nya menunjuk kearah Li Hua kesal.

"Saya minta maaf terlah membuat anda tersinggung."

"Pergi saja, aku masih tak bisa memaafkan nya, meskipun begitu aku tidak bisa membuat nya berakhir sama. Setidaknya dia harus bertahan dan berakhir menyakitkan."

"Saya tidak akan menggangu anda, saya percaya anda tidak menyakitinya. Lagi pula anda sudah berjanji pada saya Nona Zhao Lin."setelah berkata seperti itu Ibu Kelinci melompat pergi.

Meninggalkan sosok pemilik ruang seberang dengan raut wajah buruk,"ini menyebalkan, seharusnya aku tidak berkorban untuk mu. Tapi takdir ku sangat buruk, maka dari itu nikmati lebih banyak hal buruk yang akan berdatangan."

Sorot matanya tak terlihat jernih, kilasan masa lalu seakan kembali hadir saat menatap raut wajah Li Hua yang serupa dengan wajahnya.

Jari jemarinya membelai lembut pipi Li Hua, ada rasa bersalah yang menjalar dihatinya. Akan tetapi kebencian yang terpendam tak bisa ditutupi sebaik apapun.

"Dimasa lalu kau merebut semua nya, meskipun aku tau kau tak bermaksud seperti itu. Baik Fu Qin maupun Aniang, mereka memberikan hal yang seharusnya milik ku seorang."bisiknya lirih.

Liontin giok milik dimasukkan kedalam genggaman tangan Li Hua, mengepalkan nya dengan erat. Mantra kuno dibacakan dengan cepat, huruf aksara berwana hitam. Menjalar keluar dari dalam giok merayap lengan Li Hua, bergerak menuju dada kiri. Menelusup kebawah dan mengikat Jantung dengan erat.

Liontin giok terlihat sedikit retak, retakan yang semula kecil kini membesar. Zhao Lin menatap Liontinnya tak berdaya, secara perlahan darah hitam turun dari lubang hidung kiri nya.

Rambut hitamnya berjatuhan, kini kepalanya benar-benar nyaris tanpa rambut. Bahkan kulitnya menjadi pucat pasi, seakan tak ada darah yang mengalir.

"Uhuk...eugh,"

Netra jernihnya terlihat mengkristal, bulir-bulir embun berjatuhan. Rasa sakit di dadanya seakan menjerat lebih erat pada jantung milik nya.

"I-ni lebih sakit dari yang waktu itu,"bisiknya lemah.

Duduk bersandar pada dinding kecil gazebo, menatap air terjun tak berdaya. Tangan kurusnya terangkat, dia berdecak begitu mengetahui tubuhnya sedikit memudar.

"Hua'er, kau berhutang pada ku. Meskipun ini bukan keinginan mu, dan aku yang melakukannya. Kau tetap berhutang pada ku, bagaimana pun tubuh yang kau pakai adalah milik ku."

Zhao Lin tertawa, dia tau ini tak ada lucunya. Kejadian paling buruk dalam ingatan nya, tubuh miliknya dikenakan oleh saudarinya sendiri.

"Nikmati lah hidup mu sekarang, sebelum kau berakhir seperti ku,"bisiknya pelan.

Keluarga Zhao memiliki kutukan yang tak bisa dilepas, kutukan itu menurun pada seluruh keturunan yang memiliki darah murni. Yang paling mudah terkena adalah pewaris ruang dimensi.

Kutukan itu adalah harga yang harus di bayar oleh pemilik dimensi, semakin luas ruang yang dimiliki semakin besar bayaran yang akan diterima. Itulah mengapa sekarang ruang dimensi di bagi menjadi dua.

Kepala keluarga Zhao berharap kutukan itu akan menjadi ringan, sayangnya memang benar. Akan tetapi Fakta tentang kutukan tetap tidak bisa dihilangkan.

1
Lala Kusumah
miris...
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
cepat kuat Lin Hua... lanjuuuuuuuuuuutttt
Sarifah Sarifah
pingin gigit thor nya deh, kok upnya dikit amat/Sob//Sob//Sob//Sob/
end
Mcx lemah baru in reinkarnasi lemah g ad kekuatan jd malas baca
Lismawati
thor buat Li hua menjadi tangguh mempunyai kultivasi yg tinggi
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
semangat terus update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt, semangat sehat ya...
RJ 💜🐑
ceritanya bagus, semangat buat karyanya thor 🤗🤗❤
Lismawati
trimakasih update nya thor ,selalu di tunggu lanjuuuuutanya seeeemaangaaaaaaaaaat ...💪💪💪💪💪🌹🌹
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!