Misteri Kost Paling Ujung

Pagi hari Lita bangun dengan tubuh yang sudah tertutup selimut, Sam tidak ada lagi di sisi nya. Niat nya tadi malam mau ngobrol jadi gagal total karena dia sudah mengantuk berat, Tubuh yang lelah karena bekerja giat. Mungkin karena itu lah dia cepat tidur dan sekarang pukul sembilan pagi baru lah bangun, Jadi wajar saja kalau Sam sudah tidak ada lagi. Bisa saja Sam masuk kerja nya pagi, Lita berpikir banyak tentang pria yang sekarang tinggal satu rumah dengan nya.

Untuk menjernihkan pikiran nya dulu, Lita membuka kulkas dan kaget melihat isi kulkas yang sangat banyak. Seingat nya dia hanya membeli beberapa botol minuman soda dan air putih, Tapi sekarang kulkas nya penuh dengan makanan dan juga minuman. Lita berpikir mungkin saja ini milik nya Sam, Karena sekarang kan dia tak tinggal sendirian lagi. Ada tart coklat kesukaan nya juga di sana, Lita menelan ludah tanpa berani mengambil nya karena tidak merasa membeli. Kan malu bila sampai di tegur gara gara perkara makanan, Maka Lita hanya minum air putih dan pergi kedapur untuk masak mie instan.

"Dia kerja di mana sih sebenar nya, Kok aku selalu ketinggalan." Batin Lita sambil mengaduk mie.

Ingat dengan kepala yang menyeramkan itu, Lita tak jadi makan di belakang. Di bawa nya mangkok kebagian depan sambil menonton televisi rasa nya akan lebih enak, Tontonan Lita masih film kartun seperti anak anak. Sedang Lita asik menikmati sarapan nya, Pintu rumah di ketuk oleh seseorang.

"Eh Bu Melati, Ada apa ya, Bu?" Lita kaget dengan kedatangan pemilik kost.

"Cuma mau mengantar makanan untuk kamu, Tadi saya masak banyak jadi membagikan nya dengan anak anak." Jawab Bu Melati.

"Wah terima kasih banyak." Lita mengambil nya dengan hati senang.

Sorot mata Bu Melati menusuk tajam kedalam rumah dengan pandangan yang tidak suka, Namun dia tak bisa mau berbuat apa apa. Resiko nya besar bila dia mengusik genderuwo rumah ini, Jadi lebih baik membiarkan nya saja. Toh dia menyangka bahwa Lita tak bisa melihat, Sebenarnya memang Lita tak bisa melihat keberadaan genderuwo yang bentuk nya sangat menyeramkan ini.

"Di makan ya, Masakan saya enak." Pesan Bu Melati.

"Pasti, Bu! Enggak mungkin saya buang." Angguk Lita.

"Boleh saya tanya sesuatu?" Bu Melati sedikit tersenyum.

"Iya! Ada apa, Bu?" Tanya Lita penasaran dengan pertanyaan Ibu kost.

"Kamu punya teman kan tinggal di rumah ini?" Tanya Bu Melati memastikan.

"Dengan Sam kan, Bu? Sebenar nya saya sempat mau tanya sama Ibu, Apa tidak masalah kalau saya tinggal dengan pria." Lita menjawab jujur.

Raut wajah Bu Melati tegang sebentar dan kemudian dia bisa menguasai diri lagi, Tidak ingin bila orang lain melihat nya dalam keadaan panik. Dugaan nya benar sekarang, Dia tersenyum menatap Lita yang berdiri menatap nya juga.

"Nanti kalau sudah ada kamar kosong, Kamu pindah saja." Ucap Bu Melati.

"Saya sudah nyaman di sini, Bu." Tolak Lita yang tidak mau pindah lagi.

"Kenapa? Kan awal nya kamu takut dengan rumah ini." Bu Melati tampak tidak suka.

"Sekarang saya sudah berani dan ada Sam juga, Kami tidak melakukan hal yang tidak baik kok." Jelas Lita.

Bu Melati ingin mendebat ucapan Lita lagi, Namun sorot mata seseorang membuatnya bungkam tak berani membuka suara. Maka dia segera berpamitan pulang dari rumah ujung, Lita masih sempat berterima kasih lagi ketika Bu Melati sudah berjalan pergi. Lita cepat menolak saran Bu Melati untuk tinggal di kost putri, Karena Lita takut akan di beri kamar bekas nya Diva yang sudah meninggal itu. Di sana sama saja di akan ketakutan, Sekarang Lita sudah nyaman karena punya teman yang selalu menemani nya bila malam hari. Tak masalah Sam kerja siang sampai malam, Lagi pula sekarang Lita sedang masuk malam juga.

Lita sudah memikirkan bila dia nanti masuk pagi lagi, Otomatis bila tidak lembur. Maka sore hari dia sudah pulang dan maghrib sudah ada di rumah, Pasti nya Sam belum pulang. Sedang kan saat maghrib aroma mahluk ghaib mulai tercium, Bau bangkai pasti segera Lita hirup dan dia sedang dalam rumah sendirian.

...****************...

Pulang kerja sudah tidak takut lagi karena Lita merasa Sam akan menunggu nya, Dan ternyata dugaan nya benar. Tapi kali ini Sam sampai menjemput nya ketoko, Mereka pulang bersama dan menikmati angin kota yang sangat dingin. Tetap Lita yang membawa motor karena Sam bilang tangan nya sudah capek, Padahal Lita ingin merasakan di bonceng oleh pria.

Wuuush.

Riski dan Sera yang sedang naik motor juga untuk jalan jalan malam, Mereka tak sengaja berpapasan dengan Lita yang sedang ngebut naik motor. Baik Sera mau Riski, Mereka melihat Sam dengan mata mendelik seakan mau loncat dari rongga nya karena kaget melihat sosok tersebut.

"Aku tidak salah lihat kan, Yank?" Tanya Riski memastikan.

"Tidak! Aku juga melihat nya, Bagai mana mungkin di kota ada mahluk seperti itu." Ujar Sera.

"Tapi dia memeluk gadis itu dengan penuh cinta." Lirih Riski.

"Apa mungkin dia jatuh cinta? Menurut mu itu bisa terjadi?" Sera bertanya banyak.

"Entah lah! Ku rasa tidak akan bisa, Sosok itu bukan arwah suci. Banyak nyawa yang hilang akibat ulah nya, Pasti dia harus melewati hukuman yang berat dulu." Ucap Riski.

Pembahasan mereka pun terhenti karena sekarang lebih baik menikmati waktu jalan jalan mereka, Sama hal nya dengan Lita dan juga Sam. Mereka sangat menikmati kebersamaan ini, Lita sangat nyaman bila sudah bersama dengan Sam. Tak pernah dia merasa nyaman begini, Atau memang karena Lita selama ini tidak pernah dekat atau pun berpacaran dengan laki laki.

"Mau makan tidak?" Tawar Lita kepada Sam yang memeluk pinggang nya.

"Kamu lapar ya? Aku udah kenyang ini." Jawab Sam.

"Enggak sih, Aku juga diet." Sahut Lita.

"Apa diet?" Tanya Sam tidak mengerti.

"Diet saja tidak tahu! Aku membatasi makan supaya tidak gemuk." Jelas Lita.

Motor mereka sudah tiba di lorong kost mereka berdua, Kali ini ada Tama dan teman nya yang akan pergi keluar. Lita hanya membunyikan klakson motor nya untuk beramah tamah, Mau menegur dia tak kenal. Jadi sesama penghuni kost horor pun dia menegur lewat klakson.

"Berani sekali gadis itu." Ujar Andi.

"Dia merasa punya allah mungkin, Jadi berani lah." Jawab Tama.

Andia kagum dengan Lita yang terlihat santai membawa motor nya, Biasa nya para gadis yang pulang malam pasti akan sangat ketakutan.