hi semuanya,
ini karya perdanaku, mohon dimaklum tahap belajar dan bantu koreksi ya semuanya.
"vir, tunggu!!" suara teriakan mama indah sampai seisi rumah bisa mendengarnya, " jangan sampai ada yg kau bawa, itu bukan milikmu" lanjut mama indah.
"sudahlah biarkan dia pergi " ucap papa jodi, dengan membantu vira untuk membawa kopernya keluar.
Sampai di luar rumah vira hanya sang mertua yg mengantarkannya sampai naik taxi seraya berucap "hati hati nak, jaga dirimu " papa jodi tak tega melihat menantunya pergi begitu saja.
"vir,vir,vir mau kemana sekarang" vira berucap pada dirinya sendiri yang tak tau akan tujuannya sekarang. Air mata nya sudah tak bisa di bendungnya lagi mengalir bagai air mancur.
Uang oh ya baru teringat dia, inilah saatnya untuk digunakan, ya walau tak banyak. Pendidikan jangan di tanya pastilah bisa digunakan kelak untuk bekerja kembali.
Bagaimanakah perjuangan Vira dalam meraih kebagiaannya?
Dengan cara apa Vira membalas semua masa lalunya?termasuk mantan suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Hi reader,
Selamat membaca semoga suka ya.
......................
Cukup berlangsung kemesraan dua sejoli pasangan suami istri itu. Hingga 3 bulan pasca menikah mulailah kedok mertuanya terungkap, ya mama Indah. Sosok yang suka mengadu domba tak ayal menantunya terkena imbasnya.
Karena pada dasarnya mama Indah tak ingin anak semata wayangnya itu menikah dengan anak yang tak tau asal usulnya. Apa lagi Vira dari panti asuhan. "Vira anak panti asuhan pasti sengaja di tinggalkan disana karena hasil anak hara*" gumam nya dalam hati Mamah Indah. Walau perangai Vira baik dan sopan tetap tak pernah menjadi baik di mata mama Indah. Bukan mendapatkan sosok mama dalam diri mama Indah yang ia dapatkan sosok ibu tiri yang suka mengadu domba dirinya dengan lingkungannya.
"Vira, dari mana saja kamu! Enak enakan tinggal disini tanpa melakukan tugas apapun. Ingat, disini bukan panti asuhan yang menerima apapun anak hara* sepertimu itu!" Pedasnya ucapan Mama Indah. Masih juga ia melanjutkan. "Tidak ada yang gratis disini. Cepatlah kerja bersih bersih semuanya disini masih banyak yang kotor!" Perintahnya lagi.
"Iya Mah" tak pernah Vira menolak pekerjaan rumah apapun pasti dikerjakannya. Memang sudah terbiasa melakukannya, sebab dipanti pun tak pernah tinggal diam.
"Jangan lupa. Siapkan makanan buat kita semuanya." Lantangnya suara Mama Indah.
Tak seindah namanya sang mertua nya itu bagaikan toa yang sekali bunyi langsung menggelegar.
" Jangan karena Zian menginginkan cepat punya anak kamu tidak boleh bekerja. Lantas kamu disini enak enakkan ya." Tak cukup disitu kata pedasnya Mama Indah. "Karena kamu disini hanya menumpang hidup, ingat itu Vira!" dengan senangnya menunjukkan taring Mama Indah pada Vira.
"Iya mah, terima kasih, Vira akan bersih bersih dulu ya" hanya itu yang bisa Vira jawab dengan sabar dia melakukan pekerjaan rumah sendiri.
Semua pembantunya sudah mamah Indah pecat sejak Vira tidak bekerja karena permintaan sang suami yang berharap bisa lekas mendapatkan momongan dari sang istri.
Zian Diandra sedang bekerja di luar koto. Setiap sebulan sekali pasti di minta dari pihak kantornya untuk kunjungan bersama bosnya itu, ya karena jabatannya lumayan tinggi. Direktur bagian Keuangan kantor pusat.
Bukannya beristirahat tapi Vira bagai pembantu di rumah mertuanya yang segala harus bisa, tak boleh kata tidak bisa, yang ada bisa di maki terus sama mama Indah.
Pernah diacara arisan tepat sekali di adakan di rumah mama Indah, Ibu Ibu arisan selalu mencari celah ingin anaknya di jadikan istri kedua atau pengganti juga boleh untuk Zian anak mama Indah. Karena sangat tampan dan baik.
"Jeng, aku punya ponakan lulusan luar negri. Baik dan siap mempunyai anak. Mau ga kenalan? Namanya Isala" suara Tante Rita.
"Boleh. Coba saja bawa kemari dulu anaknya" senangnya Mama Indah.
Padahal ada Vira disana, tapi seolah tak ada dan sengaja Mama Indah lakukan.
"Bentar saya telp sekarang. Jika dia bisa kemari jauh lebih baguskan, Jeng" binar suka cita Tante Rita.
"Ya coba, Jeng" saut Mama Indah.
Tak lama Tante Rita telp dengan Isala itu, dengan bahagianya terlihat pancar senyum senyum memberi kode ke Mama Indah.
"Ok. Di tunggu ya, Sayang." Selesailah telp Tante Rita.
"Jeng, Isala jalan kesini." Semangatnya Tante Rita.
" Pasti cantiknya Isala itu ya, Jeng" sahut Tante yang lainnya.
"Jelaslah isala lebih dari...." Tante Rita sambil melirik ke arah Vira.
Tak lama setelah itu.
"Siang semuanya." Salam Isala yang jadi bahan pujian telah tiba.
...****************...
Bagaimanakah nasib vira di acara itu?
Bantu like dan koment ya.
lompat" gitu😁
banyak yg tiba2
kurang nyambung aku
hebat Aldi BS nahan
disiksa diobati disiksa lg...
hadehhhhh...
siksaan dr aldi penyebab zian bunuh diri,,disini andil aldi sbg penyebab kematian zian,,kalo dr cerita yg othor bikin,,cindy jg menjd penyebab zian jd pria ga bener,,cindy menemui pria lain tanpa seijin suami,,salah'a zian karena cemburu membalas dgn hal" yg kurang pantas..