Penyesalan Mantan Suamiku

Tiara, Setya dan Rachel yang tengah menikmati hidangan yang ada di hadapan mereka seketika di lihat oleh Tomi. Tomi yang langsung menyambar meja dan menarik Tania untuk di perkenalkan kepada Setya dan Rachel.

"Selamat siang Tuan Rachel, Selamat siang Tuan Setya apa kabar. Maaf mengganggu waktu anda." Ucap Tomi yang sudah berdiri di sudut meja.

Sementara Tania, netra matanya membelalak saat iya baru mengetahui kalau meja yang disamperin Tomi adalah meja Tiara sekeluarga. Tania gugup, ingin segera berlari namun apa daya, tangannya di cekal oleh Tomi.

Sementara Tiara, Setya dan Rachel mendongakkan kepalanya. Mereka bertiga kaget karena Tomi sudah berdiri di ujung meja mereka.

"Eh Tuan Tomi, Kami baik. Ayo silahkan bergabung." Ucap Rachel yang berusaha ramah sambil menjabat tangan Tomi.

"Tuan nona ini, sepertinya aku pernah melihatnya. Oh iya nona ini pernah bertemu saya dengan adik saya Tiara di sebuah mall, benarkan nona? kalau nggak salah waktu itu nona bersama Tuan Rein." Ucap Rachel yang langsung ceplas ceplos tanpa memikirkan perasaan Tania yang telah menghina adiknya habis-habisan waktu itu.

Tomi yang heran langsung menatap Tania penuh selidik.

"I- iya Tuan, kita pernah bertemu. waktu itu kebetulan saya sedang mencari bahan untuk kantor kami." ucapnya berbohong. namun tetap di angguk oleh Rachel, Setya dan Tiara.

Tomi dan Tania dipersilahkan untuk gabung dimeja mereka namun sepertinya Tania enggan duduk bergabung dengan alasan sudah reservasi meja lain. Tapi Tomi nggak enak pada Rachel yang notabene nya adalah jantung pusat bisnis ada padanya. Jika ditolak besar kemungkinan kerjasama yang diajukan bisa batal.

"Kita disini saja bergabung bersama Tuan Rachel ya baby." Ucapan Tomi kepada Tania membuat Setya dan Tiara saling melihat satu sama lain.

Tomi dan Tania akhirnya duduk bergabung di meja Rachel dan keluarga. Rachel memanggil pelayan untuk membawakan beberapa menu terfavorit di resto itu. Disela acara makan-makan, Rachel memperkenalkan Tiara kepada Tomi.

"Oh ya Tuan, wanita cantik disebelah saya ini adalah adik saya satu-satunya, dan Tuan Setya adalah suami dari adik saya." Ucapnya seraya tersenyum.

Netra mata Tomi seketika tak terpejam sedikitpun melihat kecantikan dan keanggunan Tiara. Yang nilainya jauh diatas rata-rata. Sadar akan lirikan Tomi ke pada Tiara, Setya lalu menegurnya.

"Maaf Tuan, apa ada yang salah pada istri saya? Nampaknya anda sedari tadi sedang memperhatikan istri saya." Ujar Setya yang langsung menyerang Tomi pada intinya.

"Maafkan saya Tuan. Saya hanya salut kepada Anda sebab mendapatkan wanita cantik seperti Nyonya Tiara. Begitupun Tuan Setya yang begitu tampan, rasanya sangat serasi." Ucapnya sungkan karena kedapatan melirik Tiara.

"Oh itu sih sudah biasa, Tuhan sudah merencanakan hal-hal baik untuk orang baik." Seru Setya sambil lu itu. Segera ia mencari Tania ke segala penjuru kamarnya namun Tania tak kunjung ketemu.

Rein lalu turun menuju arah dapur dan menanyakan keberadaan Tania pada para pelayan di rumahnya itu. namun nampaknya tak satupun yang tau keberadaan Tania karena setau mereka, Tania ada di kamarnya.

Rein lalu berniat ingin menelpon Tania, tapi sebelum menekan dial teleponnya, iya menerima pesan dari nomor yang tidak di kenal. Sebuah gambar yang menunjukkan kebersamaan antara Tania, Tiara, Rachel, Setya dan seorang Pria yang mempunyai wajah familiar.

"Mau apa Tania bertemu dengan Tiara, jangan sampai ia mencari gara-gara dengan Tiara. kalau sampai itu terjadi maka habis lah. Disitu ada Rachel si Raja mafia kelas atas yang mempunyai kedudukan sebagai Jantungnya para pebisnis." Gumam Rein yang sangat takut pada Rachel.

Setelah acara makan siang selesai, Tania segera mengendarai kendaraannya dan pulang ke rumah. sesampainya di rumah ia langsung di cecar dengan berbagai pertanyaan yang membuat Tania sedikit pusing.

"Sayang bisa nggak sih aku istirahat dulu, aku lelah." Ucapnya seraya duduk di sofa.

Rein yang mengingat kondisi Tania sedang berbadan dua langsung mengalah dan ikut duduk disamping istrinya itu.

"apa kamu sudah makan? ingat jaga kondisi kamu, di dalam rahim kamu ada kehidupan." Ucapnya sambil mengelus pundak Tania.

Tania yang mendapatkan perlakuan manis dari Rein itu langsung menyambar pundak Rein dan bersandar di sana. Ia lalu bertanya pada Rein, apakah Rein bahagia dengan kehamilannya. Rein pun langsung mengangguk.

"Tentu saja sayang, siapa yang tidak bahagia jika wanita yang dicintai mengandung buah hati hasil cintanya." Ucap Rein yang mengecup kening Tania.

Tania merasa sangat beruntung karena dengan kehadiran janin dalam rahimnya membuat Rein semakin sayang padanya. Meskipun janin di dalam rahim miliknya itu benih dari Tomi, mantan pacarnya.

...****************...

"Tiara, Setya. Oh akhirnya kalian sampai juga sayang, mama dan papa nggak sabar pengen meluk kalian." Ucapan Nyonya Michigan seraya menyambar memeluk anak dan menantunya itu.

"Anak papa sayang, duduk sini sama papa." Tuan Michigan memeluk anak bungsunya itu dan menantu pertama dalam keluarga Michigan.

Mereka berbincang-bincang melepas rindu, Tuan dan Nyonya Michigan berkata kepada Setya dan Tiara, jika niatan mereka waktu masih muda ingin menjadi besan akhirnya terjawab.

Tuan dan Nyonya Michigan adalah sahabat karib dari Tuan dan Nyonya Wilson. Mereka sedari remaja menjalin persahabatan, hingga akhirnya mereka miliki kesepakatan jika salah satu diantara mereka ada yang memiliki anak lelaki dan wanita. Mereka akan menjadi besan, dan akhirnya terwujud.

Tuan dan Nyonya Wilson tidak memperkarakan status janda dari Tiara. Yang mereka tau hanyalah ikatan persahabatan, bisa menjadi suatu ikatan keluarga dengan bersatunya anak-anak mereka.

"Saya bersyukur ma, pa. karena di beri kesempatan untuk mempersunting Tiara. Selain dapat Istri yang cantik baik hati, saya juga dapat saudara yang doyan menjomblo hingga karatan." Seru Setya sambil tertawa dan di iringi lemparan bantal ke arah Rachel.

"Sialan, awas aja kalau nanti aku dapat wanita yang tepat buat ku dipersunting. kamu yang bayar maharnya, kamu yang biayain semua biaya pernikahan aku." Ujar Rachel yang tidak tau jikalau Setya sudah bertemu Alexa, kekasih Rachel.

"Deal, aku mau. Gimana sayang, kita yang akan mengurus abang kesayangan kita ini oke. Papa dan Mama yang jadi saksi ya." Jawab Setya Seru pada Rachel yang bersemangat dengan membuat keputusan.

Tuan dan Nyonya Michigan hanya tertawa melihat anak sulung juga menantunya itu yang tiap saat seperti anak kecil. Sementara Tiara tak henti-hentinya memegang perutnya yang sakit karena tak bisa menahan geli akibat menahan tawanya.

...****************...

"Kira-kira Tiara bakal ngasih tau Rein nggak yah soal pertemuan kami tadi." Ucap Tania yang gusar karena tidak ingin ketahuan.