Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19.
Kaki Christopher melangkah memasuki Paviliun, dan langsung di sambut oleh Leta yang terlihat begitu gugup, dengan wajah takut.
"Tu.. Tuan, Nyonya baru saja pergi... ka.. katanya ada urusan mendadak, temannya menelepon.. mu.. mungkin malam ini tidak akan pulang!" sahut Leta dengan begitu gugupnya.
"Apa?" Christopher seketika menghentikan langkahnya, tidak mempercayai apa yang di dengarnya.
Tangannya terkepal dengan erat, ia merasa benar-benar tidak di anggap sama sekali oleh Stefanie, dan sepertinya Stefanie tidak perduli dengan status pernikahan mereka.
Ada semacam rasa marah di hati Christopher, padahal awal menikah ia tidak memiliki perasaan ini sama sekali.
Tapi, mengetahui Stefanie tidak perduli dengan statusnya, sebagai Nyonya Howard yang diimpikan setiap wanita, membuat Christopher begitu marah.
Drrrtt!
Ponselnya bergetar, dan dengan malas ia mengambil benda pipih itu dari saku celananya.
"Halo!" sahutnya.
"Mama sudah pikirkan, Mama mengalah.. apa yang terbaik menurutmu... Mama tidak akan membantah lagi, Mama ijinkan kau menceraikan Stefanie... menikahlah dengan gadis yang kau sukai itu, buatlah pengajuan perceraian.. dua hari lagi Mama akan pulang, maafkan Mama... telah membuatmu tidak nyaman, sampai bertemu dua hari lagi... bye!" sahut suara wanita dari dalam ponsel Christopher, lalu ponselnya di tutup, tanpa menunggu jawaban dari Christopher.
Christopher terbengong di tempatnya, ia berdiri mematung menatap ponselnya, dengan mata tidak berkedip.
Christopher tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Keputusan yang di ucapkannya kepada Ibunya, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu, di setujui Ibunya.
Christopher telah melakukan kesalahan fatal, tubuhnya terasa lemas, dan perasaannya semakin tidak nyaman saja.
"Tuan!"
Terdengar Asistennya memanggil.
Christopher memutar tubuhnya, dan melihat Paul melangkah masuk ke dalam Paviliun, dengan wajah bersemangat, sepertinya ada sesuatu hal yang bagus, yang ingin ia sampaikan.
"Ada apa?" tanya Christopher dengan nada lesu.
"Penyelidikan tentang gadis penolong anda!"
"Ayo ke ruang kerjaku!" sahut Christopher melangkah dengan cepat keluar dari dalam Paviliun.
"Oh, baik Tuan!" angguk Paul, lalu mengikuti Christopher dari belakang.
Sementara itu di dalam ruang tengah Mansion, Jennie langsung berdiri, begitu melihat Christopher telah kembali lagi ke dalam Mansion.
"Tuan Howard...!" panggilnya dengan nada selembut mungkin.
"Kenapa masih di sini?" tanya Christopher datar, dengan kening berkerut memandang Jennie.
"Saya..!"
"Julius, tolong antar Nona Chloe ke pintu keluar!" sahut Christopher kepada Kepala Pelayan nya.
"Baik, Tuan!" jawab pria separuh baya, Yang masih terlihat memiliki fisik tubuh kuat tersebut.
"Silahkan, Nona!" sahut Julius, sembari merentangkan tangannya satu, mempersilahkan Jennie untuk bergegas menuju pintu utama Mansion.
Dengan kesal Jennie menghentakkan kakinya ke lantai, dengan wajah cemberut melangkahkan kakinya dengan berat.
Sementara itu Christopher dan Paul memasuki ruang kerja Christopher, yang langsung menuju sofa untuk duduk.
Paul mengambil tempat duduk di depan Christopher, dan meletakkan berkas hasil penyelidikan nya.
"Nona Jennie tidak pernah tinggal di kampung Kakek anda, ia lahir dan besar di kota, yang pernah tinggal di kampung Kakek anda... adalah Nona Stefanie!" ujar Paul mulai menyampaikan laporannya.
Tangan Christopher yang hendak membuka berkas hasil penyelidikan Paul, tiba-tiba berhenti seketika, dan sontak memandang Paul dengan mata lebar.
"Apa katamu?"
"Yang pernah tinggal di kampung Kakek anda adalah Nona Stefanie!" jawab Paul, mengulangi laporan nya.
Dengan cepat tangan Christopher memeriksa berkas laporan, mengenai tentang Jennie.
"Dia tidak pernah tinggal di kampung, ia lahir dan besar di kota, masih memiliki Ibu kandung, dan Ayah kandung juga!" gumam Christopher melihat laporan yang ia pegang.
"Iya!" jawab Paul, "Nona Stefanie lahir dan besar di kampung, saat usia sepuluh tahun Neneknya meninggal, dan di saat usia empat belas tahun Ibunya meninggal, lalu ia di panggil oleh Ayahnya ke kota untuk melanjutkan sekolahnya!" Paul menjelaskan tentang penyelidikan nya.
"Tunggu... kenapa bisa gadis itu memiliki Ibu yang berbeda dengan kakaknya?" tanya Christopher bingung.
"Dari hasil penyelidikan yang saya dapat, Ibu Nona Stefanie mantan Asisten Tuan Edgar Chloe, yang tanpa sengaja ia hamili, dan tidak pernah lagi kembali ke kota!" jawab Paul.
Christopher terdiam, ia tampak berpikir keras, merasa bingung dengan hasil penyelidikan Paul.
Kalau memang bukan wanita itu yang menolongku, saat remaja dulu! kenapa kalung pemberian ku ada padanya? pikir Christopher dengan kening berkerut.
Bersambung.....
othor jangan lama lama lah up nya 🤗