dia hanya anak yang rerlahir dari rahim seorang wanita kedua.
ia harus terima perlakuan orang orang di sekitarnya yang tidak ikhlas karena terpaksa merawatnya.
ia di besarkan oleh seorang wanita tua yang ia panggil nenek.
walau perlakuan wanita tua itu cenderung buruk dan tega kepadanya, ia tetap menyayangi wanita itu.
juga seorang wanita yang kini tak lagi tinggal bersama dengannya kaeena sedang bekerja di kota.
wanita itu adalah istrinpertama sang ayah.
dan di usianya yang je 17 tahun, karena sang nenek telah tiada, ia beeniat menyusul sang ibu tiri.
dan di sanalah petaka itu terjadi menimpanya.
kehornatannya di renggut paksa hingga ia hamil.
belum selesai sampai di sana, ia di paksa menggugurkan kandungannya.
mampukah Kayra Afanin Azzahra mempertankan bayi dalam kandungannya itu.......
sekuel dari novel aku yang berjudu " dia yang ternoda.....
pingin tahu ceritanya, oabtengin ya.....🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27 sebuah paksaan
Kayra dan Rayyan masih saling menatap.
" kenapa anda bertanya seperti itu ?! " jawab Kayra kemudian.
" jangan menghindar, jawab saja pertanyaanku...apa kau mencintai adikku ?!
Ayah dari baui yang sedang kau kandung itu ?! " tanya Rayyan lagi.
Kayra diam cukup lama.
Cinta....
Apa itu cinta, ia sama sekali tak pernah mengenalnya.
Dan....mencintai Fakry ?!
Apa itu mungkin, mengingat mereka berdua tak pernah berinteraksi berarti selama ini.
Entahlah ia tak tahu.
Hanya saja, Fakry memang satu satunya pria dan merupakan laki laki pertama yang telah memberikan sentuhan yang bahkan tak pernah bisa ia lupa hingga saat ini.
" kenapa diam...apa kata kataku benar ?! " tanya Rayyan lagi.
Kayra akhirnya menggeleng pelan.
" jika tidak karena kau mencintai Fakry....lalu kenapa kau menolakku ?! " tanya Rayyan dengan tatapan semakin dalam kepada sosok gadis di hadapannya itu.
" atau..... Apa karena aku sudah tua bagimu karena usia kita yang terpaut begitu jaih ?!
Kau ingin seorang suami yang jauh lebih muda dariku begitu ?! " tanya Rayyan lagi yang semakin membuat Kayra merasa aneh.
Memikirkan tentang hal itu jelas ia tidak pernah.
Selama ini yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya ia bisa membalas budi dan berbakti kepada ibunya.
Jangankan seorang suami, memikirkan untuk bisa dekat dengan seorang pria saja ia tidak pernah.
" sejujurnya saya tidak paham apa maksud pertanyaan anda ini kepada saya...
Hanya saja, saya tidak mau masa depan anda hancur hanya karena gadis hina seperti saya.
saya juga tidak mau anda menjadi anak durhaka hanya karena saya.
Anda sangat tahu, ibu anda sangat membenci saya.
Saya bukan siapa siapa selain anak dari seorang wanita perebut suami orang.
Soal cinta kepada....." kaya kata Kayra terjeda.
Gadis memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya ia menyebut nama Fakry denhan bibirnya.
Selama ini ia memang tak pernah menyebut nama orang orang di rumah itu secara lugas.
Sehingga untuk menyebut nama Fakry atau Rayyan, ia merasa sedikit aneh.
Ia tak tahu harus bagaimana ia menyebut mereka.
Rayyan masih setian menatap Kayra.
" soal cinta ke pada mas Fakry....saya tidak bisa mengatakan apapun, karena saya juga tidak tahu " lanjut Kayra kemudian.
Tapi percayalah, hati Rayyan saat ini sangat sulit di artikan ketika ia mendengar dari bibir gadis itu menyebut kata " mas " unruk Fakry.
Cemburu....
Entahlah ia tak tahu, namun yang jelas ia tak suka mendengarnya.
" anda sendiri...kenapa anda bersikeras ingin menikahi saya, apa nada mencintainsaya....?!
Atau anda hanya sekedar kasihan kepada saya ?! " tanya Kayta kemudian.
Entah keberanian dari mana, ia berani bertanya seperti itu.
Mendapat pertanyaan yang ak terduga dari Kayra, Rayyan tergagap.
Wajahnya sontak memerah.
Cinta.... ?!
Entahlah ia tak tahu apa it cinta. Karena di usianya yang hampir 37 tahun ini ia bahkan tak mengerti apa itu cinya, karena ia yang memang tak pernah merasakan itu sebelumnya.
Kasihan.....
Ia juga tak tahu.
Hanya saja yang ia tahu, sejak melihat Kayra di perlakukan buruk hari itu di depan kamar Fakry, hatinya tiba tiba seolah tak bisa memerima.
Rayyan masih terdiam sambil menatap Kayra.
" cinta..jpas itu tak mungkin, aku jelas bukanlah gadis yang patas utuk di cintai oleh anda.
Kasihan.....
Terima kasih karena telah kasian kepada saya, tapi percayalah...saya tidak membutuhkan itu.
Saya tidak membutuhkan rasa belas kasihan dari orang lain untuk saya.
Bagi saya, di saat ibu saya sudah mau mengerti dan menerima keadaan saya, itu sudah cukup " jawab Kayra kemudian lanjang lebar.
Rayyan teus menatap tak bekedip Kayra.
Di mata Rayyan, wajah gadia itu menyiratkan suatu kepedihan yang dalam.
" saya pamit untuk pergi, mungkin besok saya akan pergi.
Maaf jika saya selalu merepotkan anda " kata Kayra kemudian dengan menunduk.
Rayyan lagi lagi menatap dalam ke arah Kayra.
" kau yaki aakan pergi ?! " tanya Rayyan kemudian.
Kayra mengangguk.
" kau yakin bisa makan tanpa aku ada di sisi mu ?! " tanya Rayyan lagi.
Kayra menelan ludahnya sendiri.
Ya....ia akui
Makan tanpa ada Rayyan beberapa hari ini, ia sulit melakukannya.
Dan bagaimana Rayyan tahi ?!
Tentu dia tahu, mbak susi yang memberitahukannya.
Karenanya hari ini memutuskan cepat pulang ke kosan. Tujuannya hanya satu, menemani Kayra makan.
Sedangkan beberapa hari lalu, ia memang tidak bisa meluangkan waktunya untuk Kayra karena ia memang sangat sibuk.
" sudahlah jangan macam macam...kau juga tidak akan kemana mana, persiapkan saja.dirimu dan katakan apa yang kamu minta sebagai ams kawin dariku.
Dia hari lahi kita akan terap menikah.
Anak itu membutuhkan sosok seorang ayah " kata Rayyan lagi kemudian tanpa mau di bantah.
" saya bisa membesarkannya sendiri " Kayra masih bersikeras menolak.
Sungguh ia tak mau lagi berhungan dengan keluarga bu Novi.
" kenapa kau masih membandel ?! Apa sebenarnya maumu ?! " tanya Rayyan sedikit jengkel.
" pergi secepatnya dari sini, anak saya hanya akan menjadi anak saya " jawab Kayra dengan tegas.
" tidak...status anak itu hafua jelas " bantah Rayyan.
" biarkan itu cukup menjadi.urusan saya " jawab Kayra tak mau kalah.
" apa sebenarnya yang kau pikirkan ?! " tanya Rayyan kemudian tanpa basa basi lagi.
Tatapan matanya tajam setajam belati menatap ke arah Kayra.
" saya tak ingin ada hubungan apapun apalagi terikat dengan keluarga anda, khususnya mama anda " jawab Kayra pada akhirnya.
Rayyan menarik nafas dalam dalam.
Sekali lagi tatapnya gadis di hadapannya itu.
Perlahan ia semakin mendekat kepada Kayra.
Satu tangannya menarik tubuh Kayra kemudian membawanya dalam dekapannya.
Tanpa terasa, Rayyan kembali memeluk Kayra dengan erat.
Tak ia hiraukan Kayra yang mencob menolak pelukannya.
" keluargaku adalah urusanku, tak akan asa hubungannya denganmu.
Aku berjanji..mama tak akan pernah lagi bisa menyakitimu.
Kau adalah tangung jawabku, berikut dengan anak itu " bisik Rayyan di telinga Kayta.
Kayra terdiam membisu.
Cukup lama Rayyan memeluk gadis itu, hingga ia tak sadar sedikitpun ketia kamera ponsel sesorang membidik momen dirinya yang tengah memeluk Kayra.
" jangan pikirkan apapun lagi selain dirimu dan dia....selebihnya, biar itu menajdi urusanku " kata Rayyan lagi kepada Kayra setelah ia mengurai pelukannya pada gadis itu.
Kini kedua tangannya nampak memegang kedua bahu Kayra.
senyum tipis terukir di bibirnya untuk gadis itu.
Kayra menatap bingung kepada Rayyan.
awalkan jauhhhh lebih3..
sayangggggggg..
❤❤❤❤❤❤❤❤