Menikah karena perjodohan orang tua, tidak menghalangi cinta antara Farrel dan Anastasya. Namun, hubungan yang tadinya sudah indah harus hancur berkeping-keping karena pemuda itu lebih mementingkan sahabat, daripada Tasya istrinya sendiri. Sehingga tidak tahu bahwa istrinya mengidap penyakit mematikan. Segalanya terbongkar setelah Tasya mengalami kecelakaan bermotor yang hampir menghilangkan nyawa gadis itu. Hal itu pula membuat Tasya koma hingga bertahun-tahun lamanya.
Bagaimanakah kisah rumah tangga pasangan remaja tersebut? Akan kah Farrel dan orang tua Anastasya menyesal sudah mementingkan hal lain daripada gadis malang tersebut? Jangan lupa tinggalkan jejak biar Mak Autor semagat nulisnya ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aliran Listrik.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
...HAPPY READING......
.
.
"Rel, sorry ya," ucap Renata dengan wajah rasa bersalahnya. Padahal dihati gadis itu tersenyum bahagia.
"Untuk?" kata Farrel sambil memperhatikan jalan didepan mobilnya. Saat ini dia baru mau mengantarkan Renata pulang. Tadi, setelah dari pulang sekolah, pemuda itu menemani gadis tersebut ke makam ibunya. Lalu, sore harinya Farrel kembali ke rumah orang tuanya dan tidak menemukan Tasya di situ. Membuat dia berprasangka buruk bahwa sang istri. Tuduhannya Tasya pasti pergi bersama Dion.
Membuat dia kesal dan mengajak Renata untuk makan malam di luar. Sekaligus mengobati hatinya yang lagi galau. Tentu dengan senang hati, Renata menerima ajakan tersebut.
"Karena gue, Elo dan Tasya bertengkar. Sumpah demi apapun, gue nggak bermaksud seperti itu, Rel," jawab Renata menatap pada Farrel.
"Oke, nggak apa-apa kok, Re. Dianya aja yang kekanak-kanakan. Sudahlah, gue malas membahas Tasya," Farrel memelankan laju kendaraannya. "Di depan ada apa ya? Kok rame, sampai macet begini," tanyanya pada Renata.
"Nggak tahu juga, Rel. Sepertinya ada yang kecelakaan deh. Coba lihat di depan situ ada motor yang menabrak pembatas jalan," jawab Renata. Membuat Farrel ikut memperhatikan. Dan benar saja, cuaca yang hujan dan gelap gulita, membuat jarak pandang mereka tidak jelas.
"Iya, Elo benar. Kita lewat pinggir aja mengikuti jalan mobil itu," kata Farrel kembali menjalankan kendaraannya mengikuti arahan dari polisi lalu lintas.
"Rel, ternyata yang kecelakaan adalah cewek. Coba elo lihat itu," tunjuk Renata dimana tubuh Tasya terbujur kaku. Tidak ada yang berani menolong gadis malang itu sampai polisi melakukan pemeriksaan.
"Ya Tuhan, sepertinya dia sudah meninggal. Darahnya tercecer dimana-mana." Renata kembali berbicara. Sedangkan Farrel masih mengamati kendaraan yang sangat familiar baginya.
"Rel, elo kenapa diam aja?" tanya Tasya menyenggol lengan pemuda itu.
"Motornya kok nggak asing ya, Re? Warna motor itu seperti motor gue, hitam di bagian samping dan warna silver di bagian depannya," jawab Farrel yang mana mobilnya melewati tubuh istrinya di luar sana. Tubuh Tasya masih berada dibawah guyuran air hujan.
"Ah, itu kan perasaan Elo aja, Rel. Banyak kan kendaraan mobil ataupun motor yang sama persis," imbuh Renata juga tidak tahu bahwa yang mengalami kecelakaan tersebut adalah gadis yang sangat dia benci. "Lagian jika itu motor Elo, lalu wanita itu siapa. Tidak mungkin hantu," celetuk Renata.
"Iya juga, sih," jawab Farrel membenarkan.
"Motor gue kan ada di rumah. Lagian tidak mungkin motornya dibawa oleh orang lain," gumam Farrel yang ragu pada hatinya sendiri. Disaat mobil mereka sudah melewati tempat kejadian perkara. Tubuh Tasya pun dimasukan ke dalam ambulance dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Rel, elo baik-baik aja 'kan?" tangan Renata menyentuh lengan Farrel. Membuat pemuda itupun mengelusnya.
"Ya, gue baik-baik aja. Thanks ya, Re. Karena malam ini Elo sudah mau menemani gue makan malam," ucap Farrel tersenyum simpul.
"Iya, elo jangan berterima kasih. Gue akan ada bersama Elo kapanpun itu, Rel. Elo selalu ada disaat gue butuhkan, jadi biarkan gue membalas semuanya." Farrel masih tersenyum mendengar ucapan sahabatnya. Lalu mereka berdua terus mengobrol sampai tiba di depan rumah Renata. Setelah gadis itu masuk ke dalam rumahnya, barulah Farrel menjalankan kendaraannya menuju rumah pribadi dia dan Tasya. Namun, baru beberapa puluh meter, ponsel pemuda itu berbunyi.
"Papa," gumam Farrel langsung mengangkat panggilan tersebut.
Farrel 📲 : "Iya, Pa, bagaimana?" tanya Farrel begitu panggilan terhubung.
Hendrawan📱: "Farrel, kamu ada di mana?" tanya Tuan Hendrawan baru mendapatkan telepon dari kantor polisi. Yaitu untuk memberi kabar bahwa motor atas nama putranya mengalami kecelakaan tunggal. Namun, pengendaranya adalah seorang wanita dan Tuan Hendrawan tahu bahwa itu pasti menantunya. Karena tadi, beberapa waktu lalu, dia melihat Farrel bersama Renata masuk ke sebuah kafe. Dan tidak mungkin Renata yang membawa motor tersebut.
Farrel 📲 : Farrel lagi di dekat rumah Rere, pa. Ada apa?" pemuda tampan itu kembali bertanya binggung.
Hendrawan 📱 :"Anak bodoh! Cepat ke rumah sakit Cempaka. Papa dan orang tua Tasya juga berangkat ke sana," maki Tuan Hendrawan yang kesal pada putranya.
Farrel 📲 : "Ke rumah sakit. Memangnya ada apa, Pa? siapa yang sakit," tanya Farrel membesarkan Speaker ponselnya agar jelas.
Hendrawan 📱 : "Tasya mengalami kecelakaan tunggal di jalan Maja Pahit. Kata polisi yang menghubungi papa, keadaannya saat ini kritis," jawab Tuan Hendrawan langsung memutuskan panggilan tersebut. Membuat tubuh Farrel seperti tersengat aliran listrik tegangan tinggi.
"Tasya... " Farrel tidak sanggup melanjutkan perkataannya. Namun, air matanya menetes begitu saja.
Bersambung...
.
Maaf ya, telat up karena NT lagi mengalami gangguan. Dan insya Allah, nanti malam akan up satu bab lagi. Terima kasih😘💕😘💕
klo udh begini semua pada nyesel..
kmarin² kmana aja d saat tasya butuh perhatian udh nggk ngasih perhatian malah d katain anak gk berguna kna tampar pula..
biar Farrel merasakan mengejar cinta Tasya, dan orang tuanya pun sama
sekarang waktunya buat lu nyesel atas semua perbuatan lu, dah punya istri malah di abaiin demi cewek yg bukan tanggung jawablu rel
lo marah letika tasya sama sahabat Cowoknya tp lo ngk sadar sikap lo lebih parah... walau sahabatlo mau bunuh diri itu bukan urusan lo, bisa kan minta tolong org lain...