NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Generasi Lama Pengguna Batu Bintang

"Salam hormat kami,  tuan putri Tihu Suebu, " sambil tergopoh-gopoh Dato' Lamaraeng menyambut dan mengucapkan salam mewakili semua orang di kampung itu kepada putri Tihu

"Ada apa gerangan  tuan Putri mengunjungi kampung kami sendirian", sambungnya.

" Salam hormat sejahtera untukmu juga kakek Dato' Lamaraeng aku kemari ingin meminta bantuan kakek" Jawab Tihu.

" Bantuan?  Oh alangkah baiknya kita bicarakan di beranda rumah kakek, mari tuan putri ", sambil berjalan kakek Dato' mesilahkan dan menuntun gadis itu menuju rumahnya.

Semua penduduk kampung  yang tadinya kasak kusuk melihat putri Tihu yang sedang bercakap-cakap dengan kakek Dato Lamaraeng akhirnya kembali melanjutkan kegiatan mereka.

Hanya Labosi yang masih mengikuti dan memandang putri Tihu memperhatikan dari kejauhan.

Putri Tihu duduk di beranda rumah Dato' Lamaraeng sambil melihat ke arah pantai mencari-cari anak yang pernah membuatnya terpesona.

Dato' Lamaraeng menyuruh seorang pemuda untuk mengambil buah kelapa muda dan memberi petunjuk agar buah kelapa itu di kupas dengan rapi.

"Mari putri silahkan diminum dulu tentunya putri lelah selama berjalan kemari," kata Dato' Lamaraeng.

" Terima kasih kakek Dato'," jawab putri Tihu. Namun sebelum dia meminumnya istri Dato' muncul sambil membawa buluh rumput koto.

" Gunakan ini untuk minum air kelapa itu tuan putri ", sambil memasukkan buluh koto kedalam buah kelapa yang sudah dilubangi itu.

" Terima kasih nek " putri Tihu pun menyesap air kelapa muda itu dengan buluh koto. Kesegaran terasa di jiwa dan raganya.

" Nenek masuk dulu ya kek, mau menyiapkan hidangan buat tamu agung kita hari ini" ujar istri Dato' pada suaminya yang hanya dijawab dengan anggukan kepala .

"Kenapa putri Tihu datang ke kampung kami sendirian? " tanya Dato' membuka pembicaraan.

" Ayahanda masih sibuk kek masih berupaya menyelesaikan perseteruan antar suku di wilayah Pa'apu", jawab putri Tihu.

" Lalu maksud kedatangan tuan putri kemari? " tanya Dato' Lamaraeng.

" Kek sejatinya batu bintang ungu yg aku pakai inilah yang menuntunku ke sini ke tempat ini", sambil menunjuk mahkota bulan sabit yang ada di kepalanya.

" Aku ingin mencari pengguna batu bintang kek, dengan maksud membantu ayahanda menyelesaikan perseteruan antar suku yang semakin meruncing."

" Hmmm pasti karena demam emas" gumam Dato' Lamaraeng

" Terulang kembali peristiwa itu seperti dahulu kala", lanjutnya seolah tahu masalah yang di hadapi Raja Suebu, putri Tihu yang mendengarkannya pun sedikit terkejut.

"Kakek tahu akan masalah yang tengah kami hadapi? " putri Tihu bertanya penasaran.

" Ya dan itu terjadi setelah munculnya hujan batu bintang seperti yang dilihat beberapa penduduk di pulau ini beberapa purnama yang lalu. "

" Dulu waktu kakek seusiamu, kakek juga melihat kejadian yang sama persis dilihat mereka yang menyaksikannya beberapa malam yang lalu, batu-batu bintang yang jatuh runtuh di negeri kita. " sambil menerawang jauh Dato' Lamaraeng terus bercerita.

" Saat itu banyak terdengar bermacam-macam berita dan kabar buruk simpang siur di berbagai penjuru Nasutaran termasuk di wilayah Pa'apu.

Bahkan kerajaan Wasuwa hampir saja mengalami penyerbuan dari negeri atas angin, negeri asing di utara pulau Walesisu... " Dato' Lamaraeng menghentikan ucapannya karena melihat putri Tihu yang hendak menyelanya.

" Adakah beberapa batu bintang itu jatuh di wilayah pulau ini kek ? " putri Tihu memotong ucapan Dato' Lamaraeng karena semakin tertarik, berharap segera menemukan yang dicarinya.

" Benar, memang ada dan kakek lah yang melihat batu bintang itu jatuh di tengah-tengah laguna kampung ini serta mengambilnya" jawab Dato' Lamaraeng sambil memejamkan matanya mengenang masa lampau nya.

" Itu artinya kakek Dato' yang menggunakan batu bintang itu? " semakin antusias putri Tihu melanjutkan.

" Batu bintang itu memilih kakek... Apa kekuatan istimewa yang ada pada batu bintang itu kek.. boleh aku melihat kesaktiannya kek? " pertanyaan beruntun putri Tihu membuat kakek Dato' Lamaraeng tersenyum tipis.

" Lihat tongkat kakek ini" jawabnya singkat.

Tongkat sepanjang  empat kilan yang dipakainya saat berjalan itu dia tunjukkan pada putri Tihu.

Di atas tongkat yang menjadi pegangan tangannya terpasang sebuah batu bintang berwarna biru kelabu.

Hampir mirip mutiara namun berukuran lebih besar.

" Kesaktian batu bintang ini adalah.. ", berhenti sejenak dari ucapannya kakek Dato' tersenyum.

" Kakek mampu berbicara dan memberi perintah pada semua yang ada di dalam laut" lanjutnya.

" Wow kek menarik sekali tapi... " putri Tihu sesaat terdiam dan melanjutkan ucapannya, " Apakah kakek bersedia ikut denganku menemani dan membantuku mencari pengguna batu bintang yang lain? " 

" Keh.. Keh.. Keh... " sambil terkekeh Dato' Lamaraeng menggelengkan kepalanya.

" Ini sudah bukan masa dan bagian hidup kakek lagi tuan putri, pemakai batu bintang generasi sekaranglah yang harus terlibat dan menemani petualanganmu. Dan bukan kakek".

" Tapi kek kalau bukan kakek kenapa mahkota bulan sabitku ini menuntunku kemari bukankah kakek pengguna batu bintang juga? " Sedikit kecewa putri Tihu mempertanyakan tuntunan petunjuk batu bintang ungunya.

" Tuan putri sudikah tuan putri tinggal beberapa malam di kampung ini? " tanya Dato' Lamaraeng.

" Naluri kakek kau akan menemukan pengguna batu bintang itu selain kakek di tempat ini", sambungnya.

" Terkadang segala sesuatu harus dibiarkan mengalir untuk sementara waktu, barulah kita akan mendapatkan jawabannya, kakek merasa senang jika ada pengguna batu bintang di kampung ini, maksud kakek di pulau ini, meski kakek belum mengetahui siapa orang tersebut"

Sambil termenung memahami ucapan kakek Dato' Lamaraeng putri Tihu mengalihkan pandangannya jauh ke laguna sambil memperhatikan para pemuda yang berlomba balap perahu Thecalonca.

" Baik kek, aku akan tinggal di kampung ini beberapa hari dan berharap menemukan pengguna batu bintang selain kakek".

Berharap salah satu pemuda yang berada di perahu panjang Thecalonca adalah salah satu pesertanya,

Berharap Labosi yang dipilih batu bintang itu meskipun dia masih belum menemukan pemuda itu. Putri Tihu memang punya perasaan tersendiri pada Labosi, begitu juga Labosi terhadapnya.

" Kek boleh aku melihat perlombaan balap perahu di sana? "

" Tentu saja tapi pastikan kau melihatnya di tempat yang teduh dan apakah tuan putri belum merasa lapar? " tanya Dato' Lamaraeng dia sudah mencium aroma masakan istrinya yang harum seolah terasa kelezatannya.

Dan sedikit memaksa putri Tihu untuk makan siang.

" Terima kasih kek tapi aku belum merasa lapar"dengan santun putri Tihu menjawabnya.

" Kalau begitu setelah melihat perlombaan di sana tuan putri segeralah kemari dan makanlah bersama kami"

" Baiklah kek, aku kesana dulu ya kek dan kakek tak perlu menungguku jika ingin segera makan siang aku tak ingin banyak menyusahkan kakek Dato'," jawab Tihu.

Labosi yang memperhatikan dan mengamati putri Tihu dari kejauhan berdiri di balik pohon kelapa seolah dirinya tak ingin terlihat oleh Tihu terkejut oleh seruan Andiek.

Dia baru tersadar kalau anak kecil itu tadi tengah berbicara padanya.

"Kak Labosi suka yaaaa sama putri Tihu... ," sambil mengikuti pandangan Labosi yang mencuri-curi kesempatan untuk mengintip.

" Ehhh... anak kecil gak usah banyak tahu" Labosi mendengus kesal

" Udah sana bersiap-siaplah ikut balap perahu thecalonca, " usirnya kemudian.

Andiek yang tertawa kegirangan berlari menuju arah teman-teman yang sudah menunggunya.

1
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
Luar biasa
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
Guns
banyak pengetahuan baru, itu kan elf Thor? hhhh tapi bagus memperkaya etnis kita hhhh
Guns
/Good/
Guns
hhhhh Goblin itu Thor! hhhh sip!
Guns
jadi ingat Saur Sepuh
Guns
keren, pengetahuan baru nih /Good/
Guns
hhhhh
Guns
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!