Marisa yang merupakan anak perempuan yang di asuh Azka dan Amanda kini sudah tumbuh besar, Marisa yang mulai mencari dimana keberadaan ibu sambung nya itu karena sejak kecil hanya Amanda yang menjaga nya dan ikatan batin antara dirinya dan Amanda sudah terjalin sejak ia kecil, namun di tengah pencarian ibu nya itu, Marisa bertemu dengan Kevin, Saudara tirinya, Marisa jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kevin, namun apakah Marisa akan tetap mencintai Kevin saat dia tau Ken Adalah adik tiri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 -mimpi?-
Kevin sangat yakin bahwa wanita yang ada di dalam foto ini adalah Amanda, orang yang sama dengan di foto yang saat itu di robek oleh Reza, dia juga orang yang sama dengan ibu Marisa, Kevin keluar dari rumahan tersebut, dia ingin mencari Marisa, namun Marisa saat ini sedang tidak berada di rumah sakit, jadi Kevin mengambil mobil nya dan menuju ke rumah nya untuk bertanya pada Talia.
Kevin melihat suasana rumah yang sedang hening, dia tidak ingin membuat keributan, namun ada banyak sekali kejanggalan yang terjadi, itu membuatnya semakin penasaran dengan Amanda, dia memberi Reza, dan melihat nya sedang berada di ruang kerja bersama dengan Talia.
Kevin menatap mereka berdua, mengeluarkan buku USG, vitamin dan juga foto Amanda dengan Marisa yang ia temukan sore ini " katakan dengan jelas ayah, ini adalah wanita yang sama dengan di foto itu kan ayah? "
Talia menatap Reza, karena kejadian saat Reza menampar dan membantah Kevin kemarin, Talia tidak berada di sana, oleh sebab itu dia merasa bingung " wanita? Apa maksud Kevin sayang? "
Reza menatap Talia " tidak ada, itu hanya salah paham dan aku sudah mengatakan pada nya, untuk tidak memperpanjang masalah ini lagi " berdiri dari kursi kerja nya dan mendekati Kevin
Reza ingat dengan sangat jelas, bahwa barang-barang itu adalah milik Amanda, Reza sejak awal sudah tidak setuju dengan Kevin magang di rumah sakit itu, namun Talia selalu saja mendukung nya, karena dia merasa semua nya akan aman di rumah sakit nya itu, namun apa ini? Ruangan yang sudah tak di huni, tidak di bersihkan oleh mereka, dan ini adalah efek samping dari kelalaian mereka.
Reza mengambil semua barang yang di letak Kevin di atas meja, dia membuang nya ke tong sampah yang berada di ruang kerja nya " keluarlah Kevin, ayah tidak ingin melanjutkan hal ini lagi "
Talia menatap Reza " sebenarnya ada apa ini? Kalian menyembunyikan sesuatu dari ku? Kevin katakan nak ada apa? " mendekat ke Kevin
Kevin merasa dia harus mengatakan yang sebenarnya nya, tetapi jika dia mengatakan semuanya, Talia akan sakit hati " tidak ibu, hanya kesalahpahaman, seperti yang ayah katakan " Kevin memilih untuk tidak menyakiti hati ibunya
Reza menatap Kevin " keluar lah dari ruangan ku Kevin "
Kevin keluar dengan tatapan kosong, semua bukti yang dia dapat hari ini, sudah di rampas oleh Reza, dia tidak akan bisa menunjukkan kepada Marisa, dia terlihat sangat frustrasi.
Reza mengunci pintu nya saat Kevin sudah keluar " Talia, kita harus memindahkan Kevin ke rumah sakit lain, aku tidak mau dia bekerja di sana "
Talia merasa bingung " sebenar nya ada apa ini? Apa yang sedang kalian bahas? aku sama sekali tidak mengerti "
" Itu " menunjuk ke tong sampah " itu adalah hasil USG Amanda, itu adalah Kevin, dari mana Kevin mendapatkan nya? " duduk dan merasa frustasi
Talia menatap kertas yang sudah berada di dalam tong sampah " bukan nya kita sudah berjanji akan berkata jujur kepada Kevin? Kita menikah karena Amanda inginkan itu, bukankah salah jika kita tetap diam seperti ini? " Talia yang mulia merasa bimbang dengan semua perbuatan nya selama ini, dia mulai mengingat pengorbanan Amanda
Reza menatap Talia, " ada apa dengan mu? Aku sudah berjanji akan memberitahu Kevin, tapi bisa kau bayangkan jika dia memilih Amanda dan pergi ke ibu Amanda? Kita akan kehilangan dia, aku tidak maj kehilangan putra ku "
" Tapi dia bukan hanya putra mu, tugas kita hanya menjaga dan membesarkan nya, dia adalah anak Amanda, ikatkan yang mereka jalin saat Kevin berada di kandungan, akan membuat Kevin merasa bahwa dirinya ada hubungan dengan Amanda, kau tau, hubungan antara ibu dan anak itu sangat nyata dan kuat "
" Kau mengajari ku sekarang? Aku tau itu, tapi ini juga demi kebaikan Kevin, karena aku ingin bekerja dan menjadi orang yang sukses untuk kita berdua "
" Aku tidak tau Reza, tapi rasa bersalah ini rasa nya menggigiti ku, aku ingin sekali mengatakan yang sebenarnya tapi.. "
Reza memeluk Talia " tidak sayang, ini sudah benar, Kevin harus terus bersama kita " mengelus punggung Talia
...****************...
Setelah dari bandara, Marisa kembali ke rumah sakit, karena tidak ada jadwal untuk nya malam ini, dia naik ke roof top, tempat yang menjadi favorit nya sama seperti Amanda.
Dia duduk di sana dan menelpon Azka, dia merasa rindu dengan ayah nya, susah sekitar dua Minggu dia tidak mendengar suara Azka, itu semua karena kesibukan nya.
Telpon on
Azka " Marisa, kenapa kau menelpon nak, ada masalah di sana? " merasa khawatir, karena biasanya Azka lah yang menelpon nya terlebih dahulu, namun sekarang dia menelpon
Marisa " tidak ayah, aku baik-baik saja, hanya saja merasa rindu dengan suara ayah, anak ayah ini sekarang sedang berada sangat jauh, wajar bila dia merasa rindu dengan ayah "
Azka " kau sendiri yang memutuskan untuk tidak pulang, jika kau rindu ayah, harus nya kau memeluk ayah kan? "
Marisa " aku akan pulang ayah, nanti saat aku sudah menemukan dimana ibu, ayah tolong selalu doa kan aku agar berhasil untuk setiap langkah yang aku ambil "
Azka " tentu saja sayang, ayah tidak akan melupakan putri ayah yang sangat cantik ini. Barang yang ayah kirim apakah sudah sampai? "
Marisa merasa akan turun hujan, karena angin yang bertiup sangat kencang, dia harus segera turun dan menutup jendela kamar nya, karena posisi kamar nya yang berada di ujung, jika tidak di tutup maka air hujan akan masuk melalui jendela
Marisa " ayah nanti ku telpon lagi " mematikan telpon nya lalu turun menuju ke kamar nya
Kevin melihat Marisa yang berlari menuju ke kamar nya, dia menatap Marisa dan mengikuti nya sampai ke kamar " kau kenapa? "
Marisa menatap Kevin " aku sedang menutup jendela, kau tidak punya mata? Lihat saja sendiri " menutup semua jendela kamar nya
" Kau tidak pulang? Semua teman mu pulang, "
" Tidak, aku ingin tetap di sini, karena ada hal yang harus aku selesaikan " menatap Kevin dengan pakaian nya yang basah
" Baguslah, kau bisa terus bekerja disini " Kevin merasa senang karena Marisa tidak pulang
Marisa memberikan handuk kepada Kevin " masuklah dan keringkan pakaian mu, aku akan membuatkan teh "
Kevin dengan senang hati masuk dan duduk di dalam kamar Marisa sendirian, karena Marisa sedang keluar untuk membuat teh.
Kevin duduk di kasur Marisa, dia menatap barang-barang yang ada di sana, namun Marisa sangat lama hingga dia merebahkan badan nya, awal nya hanya ingin rebahan sebentar namun dia malah tertidur.
Dia bermimpi bahwa ada seorang wanita yang sangat mirip dengan Amanda, wanita itu berada di ruangan yang saat ini sudah menjadi milik nya, wanita itu sedang hamil besar, dia mengelus perut nya dan memangil anak yang berada di dalam kandungan nya " Kevin sayang " ucap wanita itu, mimpi ini terasa sangat nyata hingga Kevin meneteskan air mata
Guys bantu like dan follow yaa, karena satu like dari kalian membuat author semangat untuk update nya, terimakasih ><