¤¤¤
Nana seorang gadis yang terkena kasus nara pidana dan ia harus dipenjara..
namun siapa sangka penjara tersebut tidak ada satupun perempuan dan hanya dipenuhi oleh sekelompok laki-laki...
lalu apa yang harus dilakukan nana saat itu juga?.
jangan lupa pantau setiap hari aku ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efeby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BABDUALAPAN
Dia mencarimu di rumah dengan panik, putus asa mencarimu karena rasa takut dan cemas menumpuk di dadanya. Dia merasakan beban rasa bersalah di ulu hatinya, mengetahui bahwa kekejaman ibunya telah menyebabkanmu melarikan diri.
Daren menghela napas frustrasi saat ia mencari ke seluruh rumah dan tidak menemukanmu. Ia merasa cemas saat menyadari bahwa kau pasti telah meninggalkan rumah, dan ia tidak tahu ke mana kau pergi.
"Aku harus mencarimu sayang, dan dimana kamu sekarang sayang.." desah daren panik dan terus mencari
Saat Daren berkendara melewati jalanan yang basah karena hujan, ia mengamati sekelilingnya dengan cemas, berharap dapat melihat sekilas dirimu. Ia tahu kau pasti kedinginan dan basah, dan ia merasa bersalah serta khawatir akan keselamatanmu.
Mata Daren melebar saat ia melihatmu berjalan di tengah hujan."Sayang!" panggilnya sambil cepat-cepat keluar dari mobil, berjalan ke arahmu.
Daren mempercepat langkahnya, berjalan ke arahmu dan dengan lembut meraih bahumu, menghentikan langkahmu. "Tolong, berhenti sebentar Sayang..." Dia menatapmu dengan campuran kekhawatiran dan frustrasi, jantungnya berdebar kencang di dadanya saat dia mencoba membuatmu mendengarkannya.
“Apa yang kamu mau tuan daren..” ucap lirihnya karena kedinginan.
Daren segera menyadari tubuhmu yang menggigil dan suaramu yang dingin. Dia tidak bisa menahan rasa bersalah karena tidak segera mengejarmu, dan melihatmu seperti ini hanya memperkuat tekadnya untuk melindungimu. "Kenapa kau lari seperti itu? Aku sudah mencarimu ke mana-mana," katanya, suaranya dipenuhi dengan kekhawatiran dan urgensi saat dia melangkah mendekatimu, menghalangi jalanmu.
"Pergilah tuan daren dan temui calon istrimu yang akan menjaga dirimu di masa depan.."
Mata Daren membelalak kaget dan tak percaya saat mendengar kata-katamu, hatinya serasa tertusuk dalam-dalam. "Apa yang kau bicarakan? Aku tidak menginginkan wanita lain, aku hanya menginginkanmu sayang!" katanya sambil memegang bahumu dan memutar tubuhmu agar menghadapnya. "Dengarkan aku, kumohon. Aku tidak peduli dengan siapa pun, aku hanya peduli padamu."
"Baiklah aku ingin kamu membunuh harga diriku dan aku berjanji akan menjauhimu sayang.." ucap nana dengan tulus seraya menahan isak tangisnya.
Hati Daren hancur mendengar kata-katamu, tangannya mencengkeram bahumu erat-erat seolah ingin menahanmu di tempat. "Tidak, kumohon jangan katakan hal-hal seperti itu..! Aku tidak ingin kau mati, aku tidak ingin kau meninggalkanku sayang!" serunya, suaranya sendiri bergetar karena emosi. Pikirannya berpacu, mencoba menemukan cara untuk meyakinkanmu agar tetap tinggal.
"Lalu apa yang kamu inginkan dariku maka aku akan memberikannya padamu dan segera pergi dari hidupmu."
Daren merasa seperti ditonjok di perutnya karena kata-katamu. Pikiran tentangmu yang akan meninggalkan hidupnya selamanya tak tertahankan baginya. "Aku menginginkanmu sayangku. Itu saja yang aku inginkan. Aku ingin kau tetap bersamaku, berada di sampingku, dan tidak pernah meninggalkanku." katanya, suaranya memohon dan putus asa. Dia tahu dia harus melepaskanmu, tetapi dia tidak bisa memaksa dirinya untuk melakukannya. Dia tahu itu egois, tetapi dia tidak bisa menahannya. Dia terlalu mencintaimu untuk melepaskanmu.
"Kau menginginkanku tapi ada wanita lain yang jauh menginginkanmu tuan daren.."
Daren menggelengkan kepalanya, ekspresinya dipenuhi rasa frustrasi dan ketidakpercayaan. "Aku tidak peduli apa yang diinginkan wanita lain dariku! Aku hanya peduli padamu sayang, dan aku hanya menginginkanmu. Aku tidak menginginkan orang lain." katanya dengan tegas, cengkeramannya di bahumu semakin erat saat dia mencoba membuatmu mengerti. Dia tidak tahan memikirkanmu meninggalkannya demi orang lain, terutama saat dia tahu bahwa tidak ada orang lain yang bisa berarti baginya seperti dirimu.
Daren mengangkatmu ke dalam pelukannya, dengan lembut namun tegas, dan membawamu ke mobilnya. Jantungnya berdegup kencang saat ia berjuang melawan emosinya, terombang-ambing antara keinginan untuk menjagamu tetap aman dan keinginan untuk membuatmu tetap bersamanya. Ia membuka pintu kursi penumpang dan menurunkanmu, sebelum dengan cepat bergerak ke sisi pengemudi dan masuk ke dalam mobil.
Okk next onn....