Ketos Galak Benci Jadi Cinta

Haii girls👋

Sebelum baca follow dulu ya akun Author🤓

Mohon maaf apabila ada kesama cerita, tempat, tokoh dengan cerita lain ya🙏

...Gimana menurut kalian part kali ini?...

...Seru atau biasa aja yah??...

...Vote dan comment terus ya say🫶...

...Hargai karya orang lain pren!!...

...Rame–in terus cerita ku ya girls🔥...

...Thankyouuuuu!!!!...

...Selamat datang dalam cerita ku girls🦋...

...----------------...

Naya gadis tersebut masih berada dalam apartemen dimas, kedua–nya merasa canggung tak ada yang membuka obrolan sama sekali. Seketika hening menyertai dua manusia berbeda jenis tersebut.

Dimas pria itu hanya menatap gadis di samping–nya dengan intens. Naya yang di tatap seperti itu semakin merunduk guna menyembunyi–kan wajah nya. Jantung nya serasa begitu cepat berdetak, gadis itu memang menyukai dimas sejak lama tapi ia tak pernah membayang–kan berada satu atap bersama pria itu.

..."Ka—kak, jangan liatin aku begitu." naya memberani-kan diri berkata pada pria tersebut....

..."Kenapa? Hmm." pria itu malah memepet mendekati tempat duduk gadis tersebut....

..."Ak—aku! Ta–takut." ucap naya yang kini mengenggam kedua tangan‐nya guna mengalih kan rasa debar di jantung-nya....

...Dimas mendekat–kan wajah nya, pada wajah gadis itu."Kenapa?"...

Sangkin dekat–nya pria itu dengan wajah naya—gadis itu dapat mencium aroma Mid yang berasal dari bibir dimas, ketika ia berbicara pada–nya.

Naya gadis tersebut seketika reflek berdiri. Hampir saja ia menabrak wajah tampan dimas kalau tidak pria itu cepat–cepat menarik wajah nya dari gadis tersebut.

..."Ak—aku, mau pulang." tak ada jawaban dari pria tersebut, naya memberani–kan diri melangkah keluar apartemen....

Gadis itu memutar knop pintu, tapi tak terbuka sama sekali. Dan sial–nya ternyata dimas telah berdiri di belakang naya ia menatap gadis itu dengan tatap sayu. Naya tidak menyadari keberadaan dimas, ia sibuk memutar knop pintu tersebut hasil–nya tetap sama saja.

..."Elo! Nyari—ini?" dimas menunjuk–kan kunci apartemen milik‐nya pada naya....

Naya gadis itu memutar tubuh‐nya menghadap dimas. Ia kembali bertubrukan dengan dada bidang pria itu yang tak mengenakan baju atasan–nya.

Gadis itu melotot tak abis pikir, dengan apa yang pria itu lakukan. Bagaimana mungkin dimas memiliki tingkah yang sangat menyebal–kan seperti ini. Ia baru mengetahui-nya sekarang, astaga pria itu benar–benar memancing emosi gadis di hadapan–nya.

..."Buka—pintu nya. Kak!" naya meminta pada pria itu dengan secara baik....

..."NO! Kalau–elo bisa ambil, kunci ini di tangan gue . Lo gue boleh–in pulang." dimas mundur satu langkah dari tubuh naya. tersenyum mereng melihat gadis itu berpikir dengan keras apa yang akan ia lakukan?...

..."Kak, sini–in kunci nya. Aku mau keluar..." naya masih membujuk pria tersebut, ia harap dengan berkata dengan lembut dimas akan luluh. Dan memberikan nya kunci itu pada–nya....

..."NO! Kalau lo—nggak mau pulang. Gue simpan balik kunci ini!" acamanan dimas mampu membuat gadis itu bergerak menghampiri–nya....

..."Kak Dimas. Kok—Nyebelin banget sih!" gadis itu memanyun–kan bibir nya dengan kesal. Bagaimana tak kesal dimas sengaja mempermain–kan nya. Kunci itu dimas pegang dan menggantung di udara....

...Sudah jelas–jelas, tubuh pria tersebut sangat tinggi. Naya akan kesusuhan melompat menggambil kunci di tangan pria itu....

..."Kak, sini–in kunci nya!" Naya sudah lelah melompat menyamai tinggi tubuh dimas....

..."NO! Kalau mau ambil—sendiri." pria terus menatap gadis di-bawah nya yang sudah kelelah-an. Akhir–nya naya berhenti melompat dan kembali duduk di sopa lagi. Tenggorokan-nya tiba-tiba saja haus terlalu banyak berbicara mengakibat-kan tenggorokan-nya kering....

...Dimas yang melihat gadis itu berhenti, ia kembali menyimpan kunci tersebut dalam saku celana–nya. Lalu menghampiri gadis itu yang tengah meneguk juz yang dimas siap‐kan untuk nya....

..."Kenapa diam?" pria itu bertanya pada naya yang wajah–nya sudah ia tekuk masam....

Memaling–kan wajah nya, tak ingin melihat pria menyebalkan itu. Tingkah naya yang seperti itu membuat dimas tertawa tertahan, ia tak ingin ketahuan menertawai gadis itu yang ada nanti semakin merajuk.

..."Maaf.....!" baru pertama kali ini,seorang Dimas Prayoga meminta maaf pada seorang gadis. Sungguh kemajuan yang sangat pesat....

Gadis itu menghembus–kan, nafas nya dengan pelan. Lalu ia menatap pria tersebut dan menggulur–kan tangan nya meminta kunci apartemen.

Pria itu seakan–paham apa yang di inginkan oleh naya. Ia merogoh saku celana‐nya mengambil kunci yang tadi ia simpan kembali. Menyerah–kan kepada gadis di hadapan–nya.

..."Makasih—kak." dengan senang hati naya menerima kunci tersebut. Padahal sama saja ia tak akan bisa kembali pulang, kalian tahu karna apa? Karna sepeda yang ia gunakan tadi sudah di antar pulang oleh anak buah–nya dimas....

..."Gue! Anter." ucap dimas....

"Nggak—usah, kak. Aku bisa pulang sendiri kok–"

Dimas tak merespon omongan gadis itu, ia melangkah dengan lebar memasuki kamar tidur–nya mengambil kunci motor yang terletak di atas meja.

..."Huffss, ya–udah deh, lagian kak dimas keras kepala orang–nya!" gadis itu akhir-nya pasrah dengan keputusan dimas. Ia tak ingin membantah atau pun menolak yang akhir-nya, ia tak akan bisa pulang kerumah....

Hujan

Ketika sudah sampai di–bawah, hujan deras menerjang kota jakarta tersebut semesta seakan berpihak pada dimas kali ini. Bagaimana tidak hujan begitu deras dan kalian tahu, dimas tidak membawa mobil tapi hanya sepeda motor ke dalam parkiran Apartemen–nya.

..."ih—kok! Hujan sih. Padahal tadi nggak mendung!" gerutu gadis itu....

..."Kalau, kayak gini. Gimana mau pulang—nya?" naya tak menyadari kalau ia sedang bersama seorang pria. Dimas yang melihat tingkah gadis itu tengah menggerutu, mengacak rambut naya dengan gemas tak biasa–nya ia melihat sifat naya seperti itu. Ternyata gadis di hadapan–nya asik, menarik dan membuat hati berdebar....

...Naya tersentak, ketika tangan kekar. Dimas mengacak rambut–nya hingga seperti singa. Gadis itu mengatup bibir–nya mengunakan kedua tangan nya. Ia sangat malu ketahuan berbicara sendiri....

Kini kedua naya—dimas, kembali memasuki apartemen pria itu. Naya terus saja diam tak bersuara ia memikir–kan bagaiman diri-nya akan pulang, hujan tak kunjung berhenti.

..."Tidur—disini!" ucap dimas dengan datar....

..."Ha...?" naya seketika lemot, pria itu membuang nafas-nya pelan. Lalu mengulangi kembali kata nya....

..."Elo! Tidur, disini—aja." ucapan dimas membuat mata gadis itu melotot.Dimas yang melihat mimik wajah naya berubah, ia mengernyitkan alis–nya heran. Emang ada yang salah dari perkataan—nya?...