Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.
Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.
Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Irdlia Bab 15 End, The Prophesied Hero
Rull terharu mendengar tekad teman-temannya. "Kalian sungguh ingin ikut denganku, tapi siapa yang akan menjaga mereka nanti?"
Lisa mendekat dengan tatapan tegas. "Kau masih tidak percaya dengan ku, Rull? Aku selalu menjaga mereka saat Blade dan Jack tidak ada di rumah. Sudah cepat, ayo kita pergi ke istana sebelum acaranya dimulai."
Rull tersenyum, merasa yakin dengan keputusannya. Mereka semua bersiap-siap dan bergegas menuju istana untuk menghadiri upacara kemenangan, membawa harapan dan tekad baru dalam hati mereka.
Mereka tiba di istana dan disambut meriah oleh rakyat serta kerajaan. "Lihatlah itu pahlawan kita!" "Wah hebat sekali." "Padahal dia masih muda." "Anak muda memang kuat-kuat ya."
Ratu, Tsaritsa, dan jenderal menyambut kedatangan mereka dengan senyuman. Ratu mulai berpidatonya. "Pertama-tama, mari kita mengenang jasa para prajurit kita yang telah berusaha menyelamatkan Irdlia. Kita juga mengenang jasa raja kita, yang berkorban untuk rakyatnya. Kita berterima kasih kepada dewa Aonghus, yang telah memberikan kita kesempatan untuk hidup. Dan juga, aku berterima kasih kepada pahlawan-pahlawan muda kita, jenderal kita, serta pasukan kita."
Ratu melanjutkan dengan memberikan penghargaan. "Aku memberikan penghargaan kepada prajurit kita yang terdepan pada saat berperang, yaitu pasukan berkuda." Semua pasukan berkuda diberikan medali oleh ratu disertai sorakan dan tepukan tangan.
"Aku memberikan penghargaan kepada prajurit pertahanan dalam berperang, yaitu pasukan Spartan." Tepuk tangan meriah mengiringi pemberian medali kepada pasukan Spartan.
"Penghargaan yang ketiga aku berikan kepada penyerangan jarak jauh, yaitu pasukan pemanah." Pasukan pemanah juga mendapatkan medali mereka dengan penuh kebanggaan.
"Aku juga memberikan penghargaan kepada pahlawan-pahlawan muda kita," lanjut ratu. Blade, Jack, Arlecchino, dan pemuda lainnya menerima penghargaan mereka dengan rasa bangga.
"Akhirnya, aku memberikan penghargaan serta gelar kepada pahlawan yang berhasil mengalahkan musuh Irdlia, sebagai 'The Prophesied Hero,' yaitu Rull."
Sorakan dan tepuk tangan mengiringi pemberian gelar tersebut. Rull merasa sangat senang dan terhormat. Arlecchino, Blade, dan Jack tersenyum bangga melihat Rull menerima penghargaan itu. Ini adalah momen kemenangan dan kebanggaan bagi semua orang di Irdlia.
Disaat acara selesai, Rull berbicara kepada ratu dan Tsaritsa. "Maaf ratu, aku tidak bisa tinggal terlalu lama di sini. Ada sesuatu yang harus aku kejar."
"Aku tidak melarang mu, Rull," jawab ratu dengan lembut. "Aku tahu kau adalah seorang pengembara. Aku akan selalu mengenang jasa-jasamu."
"Terima kasih, ratu," Rull berkata dengan tulus, lalu menoleh kepada Tsaritsa. "Tsaritsa, maafkan aku karena harus meninggalkan Irdlia."
Tsaritsa tersenyum meski matanya menunjukkan sedikit kesedihan. "Rull, sebenarnya aku ingin sekali ikut denganmu, tetapi aku tidak ingin meninggalkan ibu sendirian. Lagi pula, sekarang aku sudah boleh keluar istana dan bermain dengan teman-teman. Jika mimpimu tercapai, jangan lupakan aku. Aku yakin takdir akan mempertemukan kita kembali."
"Terima kasih, Tsaritsa," jawab Rull.
Kemudian, Rull pergi ke pohon beringin dan bersantai bersama Blade dan Jack. "Jadi, besok kita akan mulai berpetualang, Rull?" tanya Blade.
"Iya, lagi pula tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan di sini," jawab Rull.
"Lalu kita akan kemana selanjutnya?" tanya Jack.
"Hmmm, sebentar, aku akan pikirkan dulu," jawab Rull.
Tiba-tiba, Arlecchino datang. "Bolehkah aku bergabung?" tanyanya.
"Ehh, Arlec," Blade dan jack terkejut. "Ehh, Hino, bukankah kau sedang bertugas? Kau kan sudah naik pangkat sekarang."
"Apa maksudmu naik pangkat? Aku sudah keluar, Rull."
"Ehhh, apaaa?" Rull terkejut.
"Kau lupa dengan perjanjian kita. Lagi pula, berkeliling dunia sepertinya menyenangkan," kata Arlecchino dengan senyum.
"Arlec, memangnya kau tidak apa-apa meninggalkan Irdlia dan jenderal?" tanya Blade.
"Jujur, agak berat sih, tapi jenderal menyetujuinya. Dia bilang kejarlah masa muda mu, peruere."
"Baguslah, tim kita bertambah satu," ujar Jack dengan semangat.
"Jadi, gimana Rull, kita akan kemana besok?" tanya Blade lagi.
"Hmmm, besok saja akan kuberi tahu," jawab Rull dengan senyum penuh misteri.
"Halah," ucap semuanya serempak, tertawa bersama-sama.
Keesokan harinya, Rull, Blade, dan Jack berpamitan dengan Lisa, Mike, dan Tessa. Tessa yang menangis berkata, "Kakak, jangan lupakan aku ya."
Setelah itu, mereka juga berpamitan kepada ratu dan Tsaritsa. "Hati-hati, Rull. Semoga dewa Aonghus memberikan kalian keberuntungan," ujar ratu.
"Selamat tinggal, Rull," ucap Tsaritsa.
Arlecchino juga berpamitan kepada jenderal dan ratu. Akhirnya, mereka pergi meninggalkan Irdlia dengan sorakan warga yang mengiringi kepergian mereka.
Sesampainya di perbatasan Irdlia, mereka melihat keindahan alam di luar sana. "Wah, indah sekali," kata salah satu dari mereka.
"Baik, Rull. Kau sudah memikirkan kemana kita akan pergi?" tanya Blade.
"Ya, kita akan pergi ke region yang indah, megah, dan meriah, yaitu Disturbia," jawab Rull.
Dengan penuh semangat, mereka semua pergi menuju region Disturbia, siap untuk petualangan baru yang menanti.
#Arc Irdlia Selesai#