" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.
Bagus masih memberikan Iza waktu untuk berfikir. Ia bertekad untuk mempertahankan Iza , ia tidak perduli meski Iza punya pria idaman lain di hatinya.
" Aku masih suaminya, aku yang paling berhak atas Iza , tak akan aku biarkan si Zaki merebutnya dariku , mana mungkin aku kalah darinya ".
" Sial....seharusnya aku meminta hak ku pada Iza , agar dia tidak bisa lepas dariku , sekarang jadi susah karena ia kembali tinggal dengan Pak Bagas ".
" Apa aku minta bantuan Mama dan Papa saja ya...biar Iza mau pulang ke rumah ".
" Iya , kenapa aku enggak kepikiran begitu dari kemaren ".
Bagus sebenarnya mulai takut , Iza sudah tidak mau lagi di ajak bicara ,bahkan untuk sekedar makan siang bersama pun , di tolak oleh Iza.
Jika di panggil ke ruangannya pun Iza pasti akan mengajak Shaka , atapun yang lainnya ,kecuali Adisti.
Padahal jika Adisti yang di ajak ,gadis itu pasti tidak akan menolak.
Sania sendiri sudah mulai menjauhi Bagus sejak kejadian malam itu . Ia sudah pernah minta bertemu dengan Bagus , tapi di tolak. Menemui Bagus di ruangannya pun Sania tidak di ijinkan masuk.
Pak Gunadi dan Ibu Utami , kedua orang tua Sania pun sudah melarang Sania untuk berhubungan dengan Bagus.
Lagi pula Sania sudah mengaku Bagus memang tidak menyentuhnya sama sekali. Jadi tidak ada ruginya jika Bagus dan Sania berpisah.
Karena pernikahan mereka hanya sebatas pernikahan siri , Bagus dengan mudahnya menceraikan Sania tanpa harus berurusan dengan pengadilan agama.
Hari ini Bu Irma dan Pak Rahman datang ke rumah Bagus.
Mata Bu Irma menyapu seluruh ruangan di rumah Bagus....sementara itu , Pak Rahman hanya duduk manis di ruang tamu " Bersih , bisa di andalkan juga tuh anak ".
" Loh Gus , kok kamu yang membawa minuman ?? istri kamu mana , jangan bilang dia masih tidur , ini sudah siang loh Gus , kamu itu jadi suami harus tegas , masa istri begitu di biarkan saja , kalau perlu biar Mama yang bangunkan istri kamu .....mau Mama siram pakai air dia ". Cerocos Bu Irma tanpa memberi kesempatan pada Bagus untuk menjawab.
" Jawab apa Gus , di tanya orang tua kok diam saja , jangan jadi anak kurang ajar kamu ".
" Mama ngomongnya enggak pakai rem , gimana Bagus mau jawab ". keluh Bagus.
" Ya udah Mama diam , sekarang cepat bilang di mana istri kamu?".
" Sebentar Ma , aku kasih air dulu buat Papa , nanti kita bicara berdua ". Bagus segera ke depan memberi minuman untuk Pak Rahman lalu kembali lagi ke dalam untuk menemui Bu Irma.
" Ayo Ma ikut aku !".
" Di sini aja apa Gus ".
" Udah ikut aja ,ini rahasia ....hanya Mama yang bisa menolongku ". Bu Irma akhirnya menurut, dia mengikuti Bagus masuk ke kamar tamu.
" Kamu tidur di sini Gus ?? lalu istri kamu .....apa kalian tidur terpisah ?". Bu Irma melihat di kamar itu hanya ada barang- barang milik Bagus.
" Iya Ma ".
" Lalu Iza tidur di mana ? di kamar utama ?". lagi - lagi tebakan Bu Irma benar.
" Memang Iya Ma ".
" Hhahh , kamu itu jadi laki - laki kok lemah banget sih Gus , masa iya malah kamu yang di atur sama istri kamu ". Bu Irma membuang nafasnya kasar.
" Ya kan yang bayar sewa rumah ini memang Iza Ma , jadi dia yang lebih berhak atas rumah ini ".
" Ya Tuhan....kamu ini bod doh atau apa sih Gus , mau bagaimanapun kamu itu lebih berkuasa karena kamu yang jadi kepala rumah tangga di sini ".
" Sudah Ma , jangan bahas itu dulu , ada yang lebih penting dari itu Ma , aku minta Mama ke sini itu karena aku butuh bantuan dari Mama ".
" Bantuan apa ?".
" Mama telpon Iza ya , supaya mau pulang ke sini ".
" Hahhh , apa lagi ini Gus...Mama bingung sama kamu , nikah baru seumur jagung sudah banyak sekali masalahnya , pake acara nidurin anak orang sampai di suruh nikahin....aduhhhh pusing kepala Mama ".
" Kalau masalah Sania sudah clear Ma ...aman pokoknya , Iza juga enggak tau aku nikah sama dia , karena Sania sudah aku talak ". jelas Bagus membuat Bu Irma melototkan matanya.
" Kenapa kamu menalaknya Gus , dia itu menantu yang baik loh , Mama aja di kirimi uang sama dia , seharusnya yang kamu lepas itu Iza bukan malah Sania ".
" Mama tidak tau saja , Sania cerewet dan suka marah - marah juga suka ngatur Ma , dia tidak menghormatiku sama sekali , Bahkan Sania memandang rendah aku Ma, lagi pula dia itu wanita licik Ma , dia menjebak aku agar bisa tidur denganya, dan sebenarnya kami tidak melakukan apapun , karena memang aku tertidur lelap akibat obat tidur yang Sania campurkan dalam minuman aku ".
" Tapi dia sepertinya lebih kaya dari pada istri pertamamu itu , Mama menyukainya...ia lakukan itu pasti karena Sania benar - benar mencintai kamu ". Bu Irma menutup mata atas kelakuan Sania, hanya karena gadis itu sudah memberinya uang dan juga tas mahal.
" Tapi aku tidak mencintainya Ma , aku jatuh cinta pada Iza ".
" Cinta sama Iza tapi kok mau di undang ke rumah gadis lain , sendirian pula ". sindir Bu Irma.
" Makanya Mama bantuin aku ya , suruh ia pulang bilang aja Mama dan Papa mau ketemu sama dia ".
" Ogah....Mama malas , kalau dia enggak mau pulang biarin aja sih , atau kalau perlu kamu juga talak dia seperti kamu talak si Sania...lalu cari gadis lain yang cantik dan juga kaya raya , biar Mama enggak malu buat Mama tunjukin sama teman - teman Mama ".
" Aku lagi ada masalah Ma...Mama malah mikirin hal enggak penting kayak gitu , memangnya mudah mencari gadis yang Mama sebutkan itu , susah Maaaa....kalaupun ada belum tentu dia mau sama aku ".
" Kamu itu tampan Gus....Mama yakin kamu mudah untuk menarik perhatian para gadis ".
" Tapi aku maunya sama Iza Ma...enggak mau yang lain , Mama ngerti enggak sih.....aku mencintai Iza Ma....please, bantu Bagus buat dapetin Iza lagi ".
Bu Irma tidak tega melihat Bagus yang terlihat memelas.....mungkin ia harus mengalah dulu sekarang,
" Kita minta Papa aja suruh telpon Iza , dia pasti tidak akan bisa menolaknya ". usul Bu Irma.
" Baiklah...ayo kita temui Papa ".
Mereka berdua keluar dari kamar....belum sempat melangkah, mereka di kejutkan oleh suara Pak Rahman.
" Kaian ini dari tadi kemana saja....sampai Papa di anggurin sendirian di ruamg tamu ". Pak Rahman mendekat ke arah istri dan putranya.
" Tadi Bagus curhat Pa...ayo Pa kita kembali ke depan , ada yang mau bicarakan sama Papa !".ajak Bu Irma .
" Tunggu !!! Ini apa Gus, tadi ada yang mengirimkan surat buat kamu....katanya dari Pengadilan Agama ?".
Bagus mematung.....Surat dari Pengadilan????
Bersambung....
Selalu tinggalkan jejak ya.....Terima kasih sudah mampir ....😘😘😘