Perjalanan Cinta Alwi yang harus terhalang oleh restu dari orang tua Bunga yang merupakan anak dari pensiunan tentara.
Semenjak ayahnya meninggal, Kehidupan Alwi sangat penuh dengan ujian karena dia harus merawat ibunya yang sedang dalam keadaan sakit dan harus berobat jalan. Dia tak bisa melanjutkan kuliah karena biaya.
Alwi hanya bekerja sebagai seorang office boy di salah satu kantor.
Dia harus bisa mencari uang untuk kehidupannya sehari-hari, biaya berobat ibunya, dan juga menabung untuk mimpi pernikahannya dengan Bunga..
Dibalik susahnya Alwi, ada sosok perempuan cantik bernama Salma yang setiap hari mengurus Ibu Alwi yang sedang sakit dengan sangat tulus, hingga suatu hari ibunya ingin sekali Alwi mempunyai perasaan kepada Salma karena ibu nya tau kisah cinta Alwi dan Bunga takkan bisa di satukan.
Apakah Alwi akan memiliki Bunga yang dia anggap sebagai cinta sejati ?, atau Salma yang semakin hari semakin menunjukkan ketulusan cintanya.
mari ikuti kisahnya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bunga Yang Tidak Pernah Percaya
*****
Malam pun tiba dan surat dari Alwi sudah diterima oleh Bunga.......
Setelah membaca surat dari Alwi, Bunga langsung lemas menyenderkan tubuhnya di balik pintu kamar, kemudian dia menangis dan terduduk di lantai, dia sama sekali tak percaya dengan semua ini, karena Alwi selama ini tak peduli dengan apapun yang dikatakan oleh papanya.
"Kamu bohong Wi, kamu bohong...!!?....Pasti ini bukan kemauan kamu kan Wi?,,, kamu udah janji Wi sama aku kamu udah janji kalau kita bakalan sama-sama teruss.. Kamu gak boleh nyerah... Ini pasti bukan kamu yang buat... Ini pasti bukan kamuuuu"
Bunga terus menangis dan tersedu-sedu sambil mengingat kenangan terindahnya bersama Alwi, Bunga masih tak percaya bahwa ini semua akan terjadi...
Setelah beberapa saat, Papa dan Mamanya Bunga kini sedang bersiap untuk makan malam di meja makan....
"Bunga belum keluar Mah?"
"Belum, sebentar lagi mungkin Pah"
"Oh iya... Sepertinya kita harus sesegera mungkin menikahkan Bunga dengan anaknya teman Papa. Bulan depan mungkin.. Atau beberapa Minggu lagi?'
"Ya ampun Pah.. Gak terlalu buru-buru?, biarkanlah mereka saling kenal dulu, kenapa papa jadi ngebet gini sih?"
"Mau nunggu apalagi sih mah?.. Orang si Raihan anaknya teman Papa itu udah mau ko sama Bunga dari dulu... Mereka juga sudah saling kenal walaupun jarang bertemu"
"Iyaaa... Tapi pertanyaannya Bunga nya mau apa enggak?"
"Menurut Papa sih sekarang Dia pasti mau... Soalnya kemarin Papa sudah ancam Alwi si anak gak tau diri itu untuk pergi dan melupakan Bunga, dia bakalan pergi jauh dan gak akan ada di kota ini lagi"
Tanpa disadari oleh Papa dan mamanya, ternyata Bunga mendengar percakapan mereka dari belakang, dan Bunga langsung menghampiri mereka...
"Hmmmmm .... Udah aku duga sih... Jadi gitu cara Papa buat Pisahin Bunga dengan Alwi. Papa gunakan kekuatan Papa untuk orang lemah seperti Alwi?.. lucu yaa.. Bukannya dulu saat menjadi Abdi negara papa ditugaskan untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.. Sekarang setelah Papa mempunyai segalanya, Papa gunakan itu untuk mengancam dan menindas orang lemah..."
Papanya pun langsung terbangun dari tempat duduk dan ingin menampar Bunga..
Papa : "Lama-lama makin kurang ajar ya kamu"
Mama : "Cukup Pah... cukup..."
Bunga : "Biarin mah... Ayo sini tampar.. Ayo!!... Sekalian nih Papa pegang (Bunga mengambil pisau yang ada di meja makan). Ayo sekalian bunuh aku... Atau enggak papa tembak nih kepala aku.. Ayooo.... Aku lebih baik mati daripada harus diatur seperti ini.. Aku ini manusia Pah, Bukan hewan peliharaan yang harus selalu tunduk sama majikannya"
Papa : "Arggghhhhh...."
Disini Papanya hanya bisa kesal dan terdiam, sehingga dia melangkahkan kakinya beberapa langkah membelakangi Bunga... Tapi langkahnya kemudian berhenti dan kembali berkata.
"Terserah kamu mau bilang apa... Yang jelas pernikahanmu dengan Raihan akan berlangsung sebentar lagi. Dan Mulai hari ini kamu gaboleh keluar rumah, sekali lagi kamu coba keluar dari rumah ini apalagi mencoba untuk kabur seperti kemarin, jangan salahkan Papa kalo ada apa-apa dengan Alwi dan juga Ibunya"
Papanya pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua..
Bunga langsung terdiam dengan ancaman papanya tersebut.. Karena dia juga tak mau ada apa-apa dengan Alwi dan juga Ibunya...
Disini Mamanya langsung memeluk Bunga karena Bunga hanya bisa menangis dan terdiam...
"Bunga... Maafin mama Nak.. Maafin... Mama gak bisa berbuat apa-apa buat kamu... Kamu tau sendiri kan, mama juga disini selalu terancam oleh Papamu"
"Mahhh....Aku lebih baik mati mah... Aku lebih baik mati... Aku sudah merasa tak berharga lagi... Aku udah gamau hidup.. Aku ingin matiiiiii (Bunga berkata sambil memegang pisau)"
"Jangan sayang jangan... Inget mama Nak, disini ada Mama ... Jangan tinggalin mama.. Mama gapunya siapa-siapa lagi selain kamu....Simpan yah simpan... kematian gak akan merubah semuanya... Mudah-mudahan masih ada jalan.. Kita sama-sama berusaha yaa..."
"Tolong Bunga mah tolongggg"
"Tenang yah tenang.. disini ada Mama.. Kamu gak perlu takut"
Akhirnya Bunga mau menuruti kemauan Mamanya dan melepaskan pisau tersebut. Mereka pun kembali berpelukan sambil menangis...
****
Keesokan harinya
Sore hari dirumah Alwi...
Sehabis Alwi pulang kerja, dia langsung mengobrol dengan Ibunya di ruang tamu ..
"Bu.. kayanya Senin depan kita berangkat Bu..Ibu udah siap kan?"
"Cepet banget Wi.. Sebenarnya sih ibu belum siap... Tapi demi kebaikan kita, Insyaallah ibu siap.."
"Ada yang masih mengganjal ya di hati ibu?"
"Emmm... Ada sih... Tapi ini juga kayanya permintaan Ibu buat kamu sih"
"Hmmm.. Permintaan apa sih Bu?.. Ayo bilang aja"
"Gini Wi. Nanti Ketika semuanya terasa sudah aman dan kita kembali lagi kesini, kamu langsung lamar Salma ya dan langsung menikahinya... Kasian dia kalau harus nunggu kamu terlalu lama,, ibu juga takut dia keburu direbut orang"
"Hmmm. Ibu ini. Kalo memang Alwi sudah siap dengan semuanya, dan kalau juga memang Salma jodohnya Alwi, Ibu tenang aja ya gak usah khawatir.. Yang penting sekarang kita tenangin semuanya dulu. Yah.. "
"Hmmm... Ibu kan cuma takut aja Wi..."
"Ah Ibu... Udah ya jangan mikirin apa-apa dulu... Semua pasti ada jalannya ko.."
"Amiiinn... Sama satu lagi Wi"
"Apalagi Bu?"
"Kamu harus benar-benar melupakan Bunga, Ibu gamau nanti ketika kita di Batam kamu masih banyak fikiran, Relakan Bunga ya sayang, ikhlas"
"Insyaallah aku ikhlas Bu, tapi yang pasti gak bisa secepat ini, butuh waktu Bu untuk Alwi, karena Bunga bukan orang baru, sudah empat tahun Alwi menjalin hubungan dengannya"
"Iya ibu faham, yang penting kamu benar-benar ikhlas ya"
"Iya Bu insyaallah, udah ya ibu jangan kawatir sama Alwi, sekarang Alwi mau fokus sama ibu, Sekarang Ibu yang utama buat Alwi, Ibu harus sehat, panjang umur ya, biar kita bisa sama-sama bahagia"
"Hmm... Iya sayang"
mungkinkah aku meminta,,
kisah kita selamanya,,,
tak terlintas dalam benakku, bila hariku tanpamu,,
Sabar ya Wi, semua itu ujian
aku mampir Thor, semangat🔥
kenalin aku author baru nih🤗
/Smug/