NovelToon NovelToon
Tak Ingin Pisah

Tak Ingin Pisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ajeng Kirana

Gadis berparas ayu itu menatap langit penuh hampa, dia bimbang bahkan jika boleh memilih dia tak ingin ada didalam keadaan seperti saat ini.

Nazia tak pernah mengeluh atas semua kesulitan nya selama ini, tapi kali ini Nazia benar-benar dilema..

"Kak..." panggil sang Ayah, Nazia menoleh ke sumber suara tapi kembali menatap langit lagi

"Ayah tidak pernah memaksa, Ayah selalu ingin yang terbaik, Ayah juga akan selalu mendukung apapun pilihan anak-anak Ayah..."

"Apakah Ayah mengenal nya? Yah.. kakak bukan ingin pilih-pilih.. tapi pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama, tapi hidup bersama.. Zia belum terfikir untuk itu, apalagi Zia bahkan tidak mengenal nya..."

...

Ya... Pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama tapi hidup bersama.. Tapi Nazia harus di hadapan oleh keadaan yang membuat nya bimbang karna ada seorang Ayah yang melamar Nazia untuk anak lelakinya, tapi bahkan mereka tidak saling mengenal.

Apakah Nazia mampu menjawab dan menjalani nya??
Siapa Lelaki itu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Asyhadu allaa llilaaha illallaah

ASyhadu allaa illaaha illallaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah

Terdengar begitu merdu alunan Adzan Subuh di kumandangkan.

Tidak ada suara yang lebih indah dari pada Adzan.

Anehnya, banyak di antara kita telinga nya begitu sensitif saat mendengar bunyi nada dering telepon, namun seolah tuli saat mendengar seruan adzan untuk shalat.

Terkadang kita tidak sadar Kata yang paling indah adalah ALLAH. Lagu terindah adalah AZAN. Olahraga terbaik adalah SHALAT. Buku yang paling sempurna di dunia adalah QUR’AN. Dan beruntung sekali jika Kita adalah seorang MUSLIM

Nazia mengusap wajahnya lalu menutuh mulutnya dengan dua tangan nya karna menguap.

"Allahu Akbar..." Lirih nya

Mata nya menerawang melihat ke sekeliling, bukan lagi kamar kecil nan sederhana yang dia lihat, pandang lebih luas karna ukuran kamar yang juga luas.

Nazia baru menyadari jika dia tidak lagi berada di kamar nya, dia berada di kamar Fatih, pria yang sekarang bergelar suami nya.

Nazia bingung kenapa dirinya bisa berada di ranjang karna seingat Nazia tadi malam dirinya sedang merehatkan tubuh nya di sofa.

Mata Nazia menerawang mencari seseorang dan tidak lain dia adalah Fatih sang suami.

"Hmm, Mas Fatih dimana ya?? Apa dia yang udah pindahin Zia ke ranjang...??"

Saat Nazia berdiri barulah Nazia melihat ada seseorang yang tidur di sofa, dia adalah Fatih

Nazia pun mendekat.

Nazia berencana membangunkan sang suami tapi tiba-tiba dia tak punya keberanian.

Nazia mengurungkan niat nya dan lebih memilih bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu karna waktu sholat subuh sudah masuk.

Selesai berwudhu Nazia pun bersiap melaksanakan sholat subuh, lagi-lagi Nazia masih sholat sendiri.

Saat selesai melaksanakan sholat subuh Fatih masih juga belum bangun.

Nazia pun mendekati Fatih, memberanikan diri untuk membangunkan sang suami. Nazia menarik-narik baju Fatih pelan.

"Mas... Mas... Bangun udah subuh, mas gak sholat...??"

"Mas..."

"hmmm..." Gumam Fatih dengan mata yang masih setia terpejam

"Bangun mas, sholat subuh,"

Beberapa kali Fatih menguap, di kucek-kucek mata nya sembari menggeliat dan saat sudah terbuka matanya, Fatih malah tiba-tiba terbangun dari posisi tidur nya dan karna Nazia yang tanpa persiapan membuat kepada mereka berdua beradu, karna posisi kepala Nazia berada di atas Fatih.

"Auuu..." Rintih mereka berdua bersamaan sembari mengusap kening mereka yang sakit.

Efek Fatih yang kaget dengan keberadaan Nazia.

"Hsttt... Naziaaa... kamu ngapain di depan saya, buat kaget tahu gak??"

Nazia tidak menjawab, dia malah terduduk di lantai sembari memijat kening nya.

Fatih yang melihat Nazia kesakitan pun mengulurkan tangan nya perlahan, ingin melihat kening Nazia yang beradu dengan kening karna memang cukup keras, tapi tiba-tiba di urungkan niat nya itu.

"Maaf mas, Zia cuma berniat bangunin mas Fatih aja, udah waktunya sholat subuh." ujar Nazia tiba-tiba sembari berdiri dengan masih mengusap-usap keningnya

"Sorry, saya tadi kaget.. Sakit banget ya??"

"Lumayan, tapi udah gak seberapa sakit kok."

"Oh ya mas kok tidur di sofa..?" Tanya Nazia

"Gak papa, saya udah biasa tidur di sofa" Jawab Fatih sembari beranjak menuju kamar mandi

"Bukan karna terbiasa, tapi sepertinya kamu belum sepenuhnya menerima pernikahan ini mas," Batin Nazia

Nazia membuang napas panjang, berusaha memaklumi keadaan yang terjadi saat ini. Karena bagaimanapun pernikahan mereka memang begitu cepat, tidak ada proses saling mengenal.

Nazia melipat selimut yang Fatih pakai, lalu beralih membereskan tempat tidur.

Nazia sebenarnya sempat heran kemana hilangnya kelopak-kelopak bunga yang tadi malam menghiasi ranjang, tapi Nazia tak mau mempermasalahkan atau menanyakan nya kepada Fatih.

Karna tanpa di tanya Nazia yakin Fatih lah yang telah menyingkirkan kelopak bunga itu.

Setelah selesai membereskan kamar, Nazia memutuskan untuk turun ke bawah. Karna biasanya saat dirumah sang Ayah selesai melaksanakan sholat subuh Nazia langsung ke dapur untuk masak.

Di dapur tampak seorang wanita paruh baya sedang mengupas bawang.

Dia adalah bik Ita, pembantu di rumah ini.

"Eh, non Zia. Benar kan non Zia panggilan nya? Saya Bik Ita ART disini non."

"Iya bik, saya Zia."

"Kok subuh-subuh sudah turun, ada yang perlu bibi ambilkan non..?"

"Hmm.. Gak bik, malah saya mau bantu bi Ita."

"Waduh jangan , ini itu udah pekerjaan bibi non, disini ada 4 ART non, udah punya tugasku masing-masing, jadi tuan rumah siap terima beres."

"Gak papa bik, lagian saya mau ngapain (sembari mengambil pisau di rak). Saya udah biasa subuh begini masak bik."

"Jangan non, nanti nyonya marah loh. Masa menantu baru nya udah terjun ke dapur aja"

"Non temani den Fatih aja." Tambah bik Ita sembari memainkan mata nya

"Hah...??"

"Kok ha sih non, namanya pengantin baru, pasti lagi lengket- lengket nya"

Nazia tertawa hambar mendengar penuturan bik Ita.

"Gak papa bik, Zia bantu ya." Mohon Nazia

"Ya udah lah, non buatkan den Fatih sarapan aja ya."

"Mas Fatih suka nya apa bik..?"

"Den Fatih itu jarang makan nasi kalau pagi non. Den Fatih sarapan nya roti pakai selai kacang, kadang kacang campur coklat dan minum nya susu coklat "

"Orang kaya sarapannya elit ya.." Gumam Nazia

"Kenapa non...?" Tanya bi Ita karna seperti mendengar Nazia berbicara tapi tidak jelas.

"Gak kenapa-kenapa bik. Ya udah Zia siapin sarapan mas Fatih aja"

Bik Ita tiba-tiba menuju rak mengambil beberapa peralatan. Bi Ita memberikan peralatan yang biasa di pakai untuk menyiapkan sarapan Fatih, mulai dari piring hingga gelas yang biasa Fatih gunakan.

"Makasih ya bik.." Ujar Nazia di balas anggukan oleh Bi Ita

Selesai membuat sarapan untuk sang suami Nazia kembali naik ke atas. Sebelumnya Nazia sempat di kenalkan dengan 3 ART lain nya oleh Bi Ita.

Saat Nazia telah berada di kamar, Nazia tidak melihat keberadaan sang suami. Entah kemana menghilang nya, tapi Nazia memutuskan untuk ke kamar mandi karna dia tadi belum sempat mandi.

Tepat saat Nazia telah selesai mandi bahkan sudah dengan pakaian lengkapnya, tiba-tiba pintu kamar ada yang mengetuk.

Tok.. Tok.. Tok..

"Iya sebentar," Sahut Nazia sembari berjalan menuju pintu, lalu membukakan.

"Mama..."

"Udah seger aja, kita udah kumpul untuk sarapan, turun yuk." Ajak Mama Gendis

"Iya ma.. Tapi mas Fatih-"

"Loh emang kamu gak tahu, tuh Fatih udah di bawah, dia itu kalau pagi biasanya joging di taman samping. Gak ada bilang sama Zia..??"

"Hmm, tadi pas mas Fatih lagi mandi Zia ke bawah Ma, dan pas balik mas Fatih nya udah gak di kamar."

"Gak papa, kan masih awal. Wajar kok kalau belum tahu kebiasaan-kebiasaan masing-masing. Ya udah yuk sarapan."

Nazia pun turun bersama mama mertua nya. Mama Gendis tak melepaskan Nazia dalam gandengan nya.

"Cie yang ngajak menantu sarapan, sarapan pertama sama menantu nich." Goda Fathia

"Stt, sirik aja sama mama, gak tahu apa mama lagi happy.." Balas mama Gendis

Nazia hanya bisa membalas dengan senyuman.

Nazia di dudukan tepat di samping Fatih oleh mama Gendis.

"Fatih, kamu itu udah punya istri, kenalkan kebiasaan-kebiasaan kamu, hobi kamu, kesukaan kamu dan juga hal yang gak kamu suka. Jadi istri kamu gak bingung." Ujar mama Gendis dengan nada sedikit kesal

"Lah emang kenapa sih ma..?" Tanya papa Hermawan

"Istri nya dari dapur untuk buatkan dia sarapan, itu tuh sarapan Zia yang buat, bik Ita yang cerita sama mama. Eh pas balik ke kamar Fatih udah ngilang."

Fatih melihat ke arah Nazia mendengar ucapan sang mama.

"Maklumi aja ma, kan masih proses." Sahut Papa Hermawan

"Karena itu mama ingatkan dari sekarang, biar gak di ulangi,"

"Mama nih ya lagi sarapan juga, nanti kalau mama galak-galak kak Zia takut loh." Ujar Fathia

"Ih masa iya, Zia takut sama mama..?? Mama galak ya??"

"Gak lah ma, sama sekali gak. Zia malah bahagia karna bisa melihat sosok seorang ibu di kehidupan Zia lagi, walaupun dengan casing yang berbeda.."

Mama Gendis terharu mendengar ucapan Nazia.

Nazia bisa melihat ketulusan dari mama Gendis dan itu sedikit membuat Nazia tenang, walaupun Nazia sadar jika dirinya belum bisa melihat kasih sayang dari Fatih lelaki yang bergelar suaminya itu.

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

1
yunilawati ninit
Luar biasa
Sadiah
Masya Allah baru smpet baca novel ka ajeng lagi.. sekian lama banyak kesibukan pas lagi sakit malah baru bs baca novel ka ajeng.. 😊
Ababil Fahmi
bagus ceritanya
Nur Laeda
knp tdk up lgi thoor
Sulis Rini
/Good/
Ainajla
kemna ini belum up jg kk... pdhl aqu tiap hr bolak balik nengokin.. udah up belum nyah.. lanjut dong kk... udah ngga sabar dengan kebucinsn c fatih yg so jual mhl itu...
Nur Laeda
lanjut thoor jgn bikin penasaran🥰🥰
Lilis Yuanita
gk up
Ajeng Kirana: Si kecil lagi sakit kak, gak bisa fokus up, gak mau lepas dari umma nya🙏
total 1 replies
muhammad ihsan
lanjut dong thor
Ainajla
tetap semngat zie,, sabar mu seluas samudera,, km istri yg solehah,, semoga anak perempuan ku bisa sesabar dan sesoleh Nazia,, Aamiin... lanjut kak tetap semangat sehat dan sukses selalu kk... 😘
Ayomi Hartinta
duch serasa baca buku ilmu agama...
bikin cepat masuk...
nizmah junizar
Ketika Nadia dan Fatih berpisah, semoga Nadia mendapatkan laki-laki yg lebih segalanya dari fatih 🤲🤲🤲
Irfan Ramadhan
jgn sampai fatih nasib kamu sama spt Rafa, ngebuang Kanaya demi perempuan yg blm pasti, hehe...
lanjut kak ajeng, cepat buat fatih memilih nazia daripada icha🙏🙏
Irfan Ramadhan
alhamdulillah, dpt ilmu lg dari kak ajeng...
semoga fatih tersentuh ya dan segera sadar..
sehat dan semangat kak ajeng...
Irfan Ramadhan
semoga icha wanita baik, dan ga mau berhubungan lg dg fatih krn dia udh nikah..
Pujiati Astuti
tu dengerin Fatih apa yang istrimu katakan, mangkanya cepat sadar istri baik dan pintar gitu kamu sia²kan bakalan nyesel kamu kalau masih ngeyel mau ceraiin Nazia
Pujiati Astuti
baca novel kak Ajeng selalu dapat ilmu dan bisa jadi pembelajaran untuk diri sendiri
Pujiati Astuti
semoga semua cepat terbongkar Icha tahu kalau Fatih sudah menikah dan yang jadi istri Fatih adalah Nazia
Yayuk Bunda Idza
jadi Fatih langsung kicep, gak bisa ngomong, tapi selagi ego yang jadi tujuan, berbagai dalih pasti disampaikan, berupaya mencari kebenaran, padahal kebenaran itu sudah didepan mata, berupaya dinafikkan, bahkan nuranipun diabaikan...
sabar Zia... janji Allah "Allah bersama orang2 yang sabar"
Yayuk Bunda Idza
like banyak banyak kakak.... Alhamdulillah nasehatnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!