NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Status: tamat
Genre:Tamat / spiritual / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jonah Fernanda

awalnya ibuku bertengkar hebat dengan tetangga depan rumah,entah apa asal muasal permasalahan,karena yang aku dengar tetanggaku itu menyebut ibuky gundul,entah apa maksudnya,
setelah kejadian itu bapakku sakit keras hingga tubuhnya tyrus dan adikkupun terkena imbasnya menyusul terkena penyakit dan divonis terkena paru paru kering,hingga mengakibatkan tubuhnyapun tidak terlihat kuat lagi,hingga mereka meregang nyawa meninggal secara bergantian,apakah ini pengaruh dari keributan ibu dan tetangganya?
supaya tidak penasaran ayo!dibaca ceritanya sampai tamat ya,terimakasih atas perhatiannya,salam🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari pertamaku dijakarta

"Breemmm!.....,breng,!...breng,!...breng!

"Dreun!

"dreun!

"dreunn!

Begitulah suara kebisingan ditempat yang kini kami tempati,padahal aku merasakan baru ini diwaktu pagi suasana dijalan sudah seramai itu,hingga membangunkan aku dari tidurku

Kubuka mataku,aku menatap kesampingku hanya ada adikku dan masih tertidur, sedangkan bapakku sudah tak ada di tempatnya lagi,aku berusaha mencari ayahku kedalam rumah,kedapur,dan ternyata kulihat ayahku sedang membantu ibuku mencuci pakaian di kamar mandi

"eumm,....ayahku yang rajin dan selalu ingin meringankan pekerjaan ibuku",itu yang ada dalam benakku saat itu

lalu aku menoleh kedapur yang masih bersebelahan dengan kamar mandi,kulihat ibuku sedang memasak sambil memangku adikku yang anteng saja walaupun dibawa ibu sambil memasak

"Neng,kamu sudah bangun?" dengan bahasa jawa baratnya yang halus

"Sumuhun bu"jawabku (artinya iya bu)

"Ibu,nitip raina heula nya sakeudap",pan ibu nuju masak kangge sarapan sadaya yeuh,eneng kan tos gugah"("ibu nitip adiknya dulu sebentar kan ibu sedang masak untuk sarapan semuanya,nih,eneng kan sudah bangun")

Dan aku hanya mengangguk saja,lalu ibukupun meninggalkan masakannya sebentar dan menaruh adik aku di dikasur kapuk dalam kamar,akupun duduk disamping adikku sambil aku berusaha menjaganya,saling berceloteh dengannya,ibuku segera beranjak lagi kedapur menyelesaikan tugasnya yang sempat tertunda

Saat aku sedang menjaga adikku tiba tiba datang adikku yang kedua lalu menghampiri kami

"Teh,ibu kamana?"(teh,ibu kemana)tanyanya

"Nuju masak didapur"(sedang masak didapur)jawabku,mendengar jawabanku,adikkupun ikut duduk didekat adikku dante,hingga posisi kami saling berhadap hadapan,dan adikkupun saling berceloteh ria menggoda goda adik dante,entah karena terlalu kasar adikku dede ini menngodanya ,

entah kenapa adikku dante menangis makanya aku menegur adikku dede

"Tuh!kan dante jadi nangis,emang dikumahakeun neumbe,ku maneh?"(emang di apain barusan sama kamu?")tanyaku

"Iih...teu dikumaha mahakeun,ari maneh,yeuh tah rasakeun"(nggak diapa apain,nih rasakan")jawab adikku lalu dia mencubit tanganku,akupun membalas mencubit dia lagi,hingga kami berdua saling mencubit saling menjambak dan mungkin karena kegaduhan kami,terdengar suara ibu menghampiri kami yang tengah saling menjambak rambut sambil saling menangis

"Ei...e...eh!ari maraneh keur naraon lain ngajagaan adina malahka pada ribut bae pagaweannana nya teu baleuner"("kalian lagi pada ngapain,bukannya jagain adiknya malah pada berkelahi kerjaannya nggak ada yang benar")tegur ibuku, lalu memisahkan kami yang masing masing sedang menangis,ibuku menggendong adik dante karena terdengar dia menangis mungkin mendengar suara kami berisik,dan ibuku sedang berusaha mendiamkannya,

tak lama terlihat bapak datang dan mengangkat aku dan adikku mendudukkan kami di dipan beralaskan kasur itu,kemudian bapak memberi nasihat padaku dan adikku dede,hingga kami terdiam dari tangis kami,dasar masih bocil mungkin aku dan adikkupun kembali rukun lalu bermaun bersama dipelataran depan rumah

Disaat kami berdua sedang bermain,tiba tiba kami dikejutkan oleh segerombolan anak anak seusia kami, kurang lebih jumlahnya ada tujuh orang pada,perempuan empat orang anak dan dua orang anak laki laki waktu itu menghampiri kami dan memaksa untuk berkenalan,dengan menggunakan bahasa dialek betawi

"Hei!loe lagi pada ngapain,loe anak baru ya,kenalan dong"ucap mereka

Sudah pasti waktu itu kami berdua ketakutan apalagi saat itu kami belum mengerti bahasa mereka,maklum dari kampung baru ke kota jadi kami benar benar tidak mengerti bahasa yang mereka ucapkan

Aku dan adikku hanya bergidik

"Teh,abdi sieun"("teh,aku takut")ucap adikku dede

"Muhun,teteh genan sien nyarios naon sih maranehna,teu ngartos("benar teteh juga takut,pada ngomong apa sih mereka,nggak ngerti")jawabku

Lalu kamipun lari masuk kedalan rumah memanggil ibu dan bapakku,namun anak anak itu malah ikut masuk mengejar aku dan adikku,hingga membuat ibuku terlihat datang tergopoh gopoh melihat keadaanku dan adikku tengah berlari berteriak karena dikejar oleh mereka

"Ieu aya naon,meni rame,neng,dede?,ari eta saha?"("ini ada apa,ramai sekali,terus itu siapa?")sahut

Ibuku bertanya pada aku dan adikku,aku dan adikku hanya menggeleng saja sambil bersembunyi dibalik tubuh ibuku

Lalu terdengar ibuku malah tertawa,dalam pukiranku waktu itu,padahal menurutku apanya yang lucu"

"Hihi...eneng,dede,kunaon sieun,maranehna teh hoyong wawuh, sareng eneng sami dede,entos atuh kaditu kenalan"

("kenapa harus takut?,mereka itu ingin kenal dengan eneng dan dede,sudah dong kesana kenalan")ucap ibuku

Ibu lalu menjelaskan pada anak anak itu kalau aku dan adikku tidak mengerti bahasa yang mereka ucapkan makanya aku dan adikku takut dan lari,mendengar ucapan dari ibuku merekapun tertawa mengerti juga,tak lama mereka pun pergi sambil meninggalkan kami sambil mengucapkan sesuatu yang juga belum aku mengerti bahasanya,dan ibuku hanya mengangguk sambil tersenyum pada mereka

"Ceuk maranehna enjing bade disampeur ameung,ceunah"("kata mereka,besok akan datang mau ngajak main,katanya")ucap ibuku,hingga aku dan adikku mengerti

"Sudahlah,kalian mandi dulu lalu kita sarapan tuh ibu sudah siapkan didalam,kalian ambil sendiri ya,tidak usah pada manja,soalnya kan kalian lihat sendiri ibu sedang repot mengurus adik kamu yang masih kecil ini"

"Iya bu"ucap aku dan adikku,kami mengerti dan kamipun sudah diajarkan untuk mandiri tidak merepotkan siapa siapa

Sesuai perintah ibuku kamipun mandi bersama tapi bapakku membantu menyiapkan pakaian untuk kami pakai selepas mandi nanti,

selesai mandi kamipun duduk di tikar yang sudah disediakan oleh bapak untuk kami bersama makan walau hanya dengan makanan seadanya hanya sayur sup dan goreng tempe menurutku

Masakan ibuku terasa enak hingga terkadang aku minta nambah pada ibuku,

Aku dan adikku menurut orang lain seperti kembar karena usia kami kebetulan hampir sama dan dalam masalah berpakaian orangtuaku selalu membelikan kami jenis pakaian yang sama hanya saja yang membedakan pada warnanya supaya tidak tertukar,begitu menurut ibuku,

terkadang aku sering saling berebut kalau yang dibelikan ibuku itu hanya ada satu tapi akhirnya aku juga yang harus mengalah,dengan alasan aku yang lebih tua jadi harus mengalah sama adiknya,tapi aku memang sayang pada adikku yang satu ini walaupun dua mempunyai karakter yang jutek alias judes dan galak tapi adikku dede ini bersifat tomboy dan berani,sering kali aku saat disekolah dibully oleh teman teman pria hingga aku menangis maja adikku dede ini dengan berani menghadang mereka melindungi aku hingga mereka lari kocar kacir

seperti biasa sepulang sekolah aku dan adikku bersama pulang dengan hanya berjalan kaki dan kamipun sampai di rumah terlihat beberapa anak perempuan sedang duduk diteras rumah dan berbicara dengan ibuku,

"assallamualaikum"seperti biasa aku memberi salam pada ibuku

"waalaikum salam"jawab ibuku,lalu aku meraih tangan ibuku dan mencium punggung tangannya,begitu juga adikku melakukan hal yang sama denganku

"nak,kalian sudah pulang,ini teman teman kamu datang mengajak kalian main,tapi kalian ganti baju dulu,sesudah itu makan dulu baru boleh main ya"begitu perintah ibuku

"ya bu"jawabku,kebetulan aku dan adikku sudah mengerti bahasa indonesia jadi walau ibuku berbicara bahasa indonesia,aku dan adikku sudah mengerti

Sesuai perintah ibuku,akupun mengganti bajuku dulu,lalu makan setelah makan karena sudah ditunggu beberapa temanku aku dan adikku segera menghampiri mereka dan kamipun setekah izin dengan ibuku,dengan bersuka ria aku dan adikku berlari mengikuti teman temanku bermain di tempat yang lebih luas

Begitulah keakrabanku dengan teman temanku,sampai tidak ingat waktu kami bermain hingga waktu telah beranjak sore,kulihat ibuku dari kejauhan rupanya menyusul aku dan adikku ke tempat kami bermain,karena melihat ibuku melambaikan tangannya untuk menyuruhku supaya lekas pulang,aku dan adikkupun berlari menghampiri ibuku untuk segera pulang

Ibuku memang memang benar benar mendidik kami untuk berdisiplin yang tinggi,karena ibuku pernah menjadi seorang pengajar di suatu sekolah islam dikampungku makanya tak sulit bagiku bika ada pekerjaan sekolah yang dijadikan pekerjaan rumah oleh guruku disekolah maka pasti nilaiku selalu diatas rata rata ya karena aku selalu dibantu oleh ibuku dalam mengerjakan setiap ada pekerjaan rumah

sore makin merambat malam,terdengar suara ketukan pintu ternyata bapakku sudah pulang dari berdagangnya,ibuku menyambutnya dan memberinta minum serta menyiapkan makan malamnya

"bu,anak anak belum tidur?"

"belum pak,mereka sedang mengerjakan PR nya,paling sebentar lagi juga kecapean mereka tidur dengab sendirinya"sahut ibuku

"makan dulu pak"

"iya bu,bapak juga memang sudah lapar"

Lumayan lama aku mengerjakan tugas sekolahku,aku melihat adikku dede sudah tertidur dan akupun merebahkan tubuhku juga karena mata sudah mulai terasa berat,tapi aku mendengar lamat lamat suara ibu dan bapakku sedang membicarakan kepindahan rumah lagi,karena penasaran aku menguping sedikit pembicaraan mereka

"bu,kita besok harus pindah lagi kerumah kontrakan lain,bapak sudah bayar itu rumahnya jadi besok kita sudah siap siap"

"lha,kumaha atuh pak,pundah pindah wae atuh,emang didieu kunaon?"("lho,gimana sih pak, pindah pindah saja,memang disini kenapa?"

"supaya anak anak sekolahnya nggak perlu nyebrang jalan besar,lama lama bapak khawatir bu,kalau disana kan lebih dekat dan nggak perlu menyebrang segala"

"ya sudah pak,kalau itu sudah menjadi kemauan bapak,ibu menurut saja"

Lalu akupun sudah tak ingat lagi karena pandanganku sudah kabur,aku merasa aku tertidur,akupun sudah tak ingat lagi apa yang dibicarakan oleh kedua orangtuaku malam itu

1
ceritanya bikin tegang ,seru juga
Reaper
aamiin ya rabbal alamin
Reaper
akhirnya keluarga bisa tenang
Reaper
beruntung benda mistik itu sudah di temukan
Reaper
biarkan saja serahkan pada Tuhan dan hanya dialah yang akan membalasnya
Reaper
semoga adiknya Khusnul khatimah
Reaper
kasihan adiknya ya
Yendra Mahendra
amiiin
Yendra Mahendra
sedih rasanya ditinggal orang yang kita sayang apa lagi mereka mati karena diguna guna,Emang biadab tuh orang pantes jadi calon penghuni neraka tuh!
Yendra Mahendra
alhamdulillah ya akhirnya masalah dapat diselesaikan juga
Yendra Mahendra
author mana lanjutannya
Yendra Mahendra
betull harus dimusnahkan benda mistik itu
Yendra Mahendra
emang kalau udah julid ya begitu senang lihat orang susah
Yendra Mahendra
semoga bapak dan adiknya khusnul khotimah
Yendra Mahendra
kelewatan emang tuh orang julidnya
Yendra Mahendra
namanya musibah
Yendra Mahendra
wah author lupa ngasih judul ya
Yendra Mahendra
kaya kucing beranak aja pindah pindah
Yendra Mahendra
ooh...dari jawa barat
Yendra Mahendra
ceritanya dari kampung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!