NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden!

Sekeluarnya dari kamar mereka lantai dua, Lily semakin aktif. Tumbuhnya bergerak sana sini membuat Vian kewalahan menggendong gadis itu. Di lihat saja tubuhnya sangat kecil, tapi ternyata bobot gadis ini sungguh berat.

“Diam Lily, nanti kita jatuh!” peringat Vian dengan delikan judes.

Lily mana mau mengerti, ia malah semakin aktif. Karena itu memang rencananya untuk membalas kekalahannya tadi dari pria ini. “Ayo kudaaa, kita keliling. Let’s goooo!” jika ada yang melihat tingkah gadis itu, orang tersebut pasti akan geleng sendiri dengan tangan menepuk dahi.

Vian membawa Lily menaiki lift untuk menuju lantai satu, tidak mungkin ia menuruni tangga dengan bobot gadis ini. Apalagi dia yang aktif, bisa-bisa mereka akan almarhumah.

Malas dengan pergerakan Lily yang tidak bisa dibilang, Vian mencepatkan tempo larinya tak kala keduanya sudah keluar dari lift.

“Lebih cepat, Banggg!” bukannya takut gadis itu malah meminta tempo cepat, tidak sadar tubuhnya yang terjungkal ke kiri ke kanan.

“Awasss!” teriak Vian, begitu pula Lily. Menyuruh orang di depan mereka untuk segera menyingkir, kaki Vian yang memacu cepat tidak bisa berhenti mendadak dan akhirnya tubrukan tak bisa terelakkan lagi.

Kirana yang berjalan dengan kue full krim di tangannya berbalik, “Argghh!” teriaknya kaget akan kedatangan tubuh kedua manusia itu yang siap menerjangnya.

SREEAKK!

BUGH!

BUGH!

BRAK!

Sudah lah di senggol tubuh besar Vian yang berusaha mengerem, tubuh Lily yang dalam gendongan pria itu melayang dan menimpa Kirana.

Kirana yang baru saja menghabiskan waktu dengan menghias kue dengan sedemikian rupa mengaduh kesakitan, tetapi yang lebih ia pedulikan adalah nasib kuenya yang ikut melayang.

“Tidak, cake kuuu!!!” Kirana berusaha menangkapnya, menyingkirkan tubuh Lily di atas tubuhnya lalu menengadahkan tangan berharap bisa meraih kue tersebut dan menyelamatkannya.

BUGH!!!

“Tidaaakkk!” histeris Kirana memegang kepalanya yang baru saja didarati oleh kue kebanggaannya.

“Mm-ma’af,” lirih dua manusia yang menjadi tersangka utama, suara mereka lirih dengan bahu bergetar berusaha menahan tawa.

‘Memang dasar kurang ajar!’ batin Kirana naik pitam, bahkan napasnya memburu tak beraturan.

“Tante jangan marah, yang penting ‘kan kuenya berhasil ditangkap!” celetuk Vian kurang ajar. Dan istri labilnya malah mengangguk setuju, membenarkan.

“Iya, kuenya juga nggak jatuh di lantai kok. Masih bisa di makan!” lanjut Lily dan mendapatkan anggukan Vian, dua pasangan pasutri itu saling membenarkan dan menyetujui argumen satu sama lain.

Bukannya minta maaf dengan benar, dan membujuk Kirana. Keduanya malah semakin membuat istri kedua dari tuan Arthur itu semakin naik pitam.

Kirana mendelik dengan mata melotot, terlihat horor dengan rambutnya yang berpadu dengan krim. Perempuan paruh baya itu menyingkirkan kue di atas kepala dengan melemparkannya ke dekat Vian dan Lily. Sontak keduanya mundur beberapa langkah untuk menghindar. Lalu saling senggol menyenggol berniat kabur.

“Kabur aja yuuuk, dia udah cosplay jadi hantu buka lagi nenek sihir.” Bisik Vian di telinga Lily.

“Ho’oh, tambah menyeramkan!” sambung Lily, akhirnya keduanya terlibat bisik-berbisik. Sama sekali tidak ada inisiatif menolong perempuan malang itu.

“Viannnn!!! Lilyyy!!!!” teriak Kirana menggelegar untuk pertama kalinya seumur hidup, bahkan hal tersebut bisa dijadikan sejarah baru untuk penduduk mansion Adhitama.

“Kabuuur!” Lily menarik tangan Vian untuk melarikan diri, sebelum wanita itu semakin murka dan menghajar keduanya.

“Dasar kampungan! Dasar idiottt!” maki Kirana tak tahan lagi, dadanya bergemuruh tak karuan. Bahkan wajahnya terlihat ingin makan orang!

Pelayan yang sempat melihat, mengedik ngeri dan segera menjauh agar tidak kena imbas.

“Rana! Ada ap—“ Arthur tak melanjutkan pertanyaannya, ia syok melihat tampang sang istri yang begitu ambu radul. “Kamu main perang kue-kuean?” tanya Arthur pasalnya ia pernah melihat Vian bermain perang kue dan tampangnya hampir mirip dengan Kirana. Mengenaskan!

“Masss!” dumbel Kirana yang dikira seperti itu, suaminya ini sama sekali tidak peka! “Ini semua itu gara-gara anak kamu dan gadis kampungan itu!” mengingat kembali kejadian tadi dengan kuenya yang tidak lagi berbentuk, ingin sekali Kirana mencabik wajah Vian maupun Lily.

“Memangnya mereka ngapain?” tanya Arthur yang malah penasaran.

“Nggak! Mereka nggak ngapa-ngapain!” ujar Kirana yang mulai dongkol dengan suaminya, bukannya membantu malah mukadimah dengan pertanyaan beruntun. Ia pun bangkit sendiri, mengabaikan sakit di area bokong dan kakinya.

“Yang, biarku bantu?” namun dengan cepat tangan Arthur ditepis oleh sang istri. Arthur diam, jarang sekali Kirana bisa marah padanya. Membuat Arthur berpikir kenakalan Vian sudah keterlaluan.

Sedang Kirana yang sudah pergi dengan langkah tertatih memikirkan hal lain. Tidak seharusnya Vian seperti tadi, anak tirinya yang idiot itu seharusnya murung dengan pandangan kosong satu bulan atau lebih, juga temperamen menjadi semakin sensitif. Tapi tadi, Vian tampal seperti biasanya.

‘Apa obat itu tidak manjur lagi? Atau anak itu yang sudah bisa mengendalikan dirinya agar tidak terpengaruh oleh obat?’ monolog Kirana berpikir keras.

Setelah kepergian sang istri, Arthur menuju kamar anak dan menantunya. Ia berniat akan menasihati keduanya agar tidak melakukan sesuatu yang di luar batas.

***

Sedangkan di kamar lantai atas, dua manusia yang adalah Vian dan Lily tengah berebut selimut untuk menutupi tubuh masing-masing. Berusaha berlindung dari amukan Kirana, takut-takut jika wanita itu menyusul. Keduanya juga memang merasa telah keterlaluan.

“Bang, bagi dong! Jangan monopoli, nanti kuburannya sempit,” Lily menarik-narik selimut yang dikuasai oleh Vian sang suami. Bukannya menjadi garda terdepan, pria besar ini malah bersembunyi.

“Iya! Iya! Ini aku bagi,” kata Vian memberikan sedikit selimut, sebagai besar sudah ia gunakan untuk menutup tubuhnya sendiri.

“Mana bisa, ini sedikit banget, hanya nutup sebagian tubuh aja!” runtuk Lily pada suaminya itu. Pertengkaran keduanya pun berlanjut dan semakin memanas.

“Bang!!!”

Tok! Tok!

Sontak keduanya terdiam dengan pandangan mengarah pada satu sama lain.

Tok! Tok!

Kembali, pintu kamar keduanya di ketuk. Namun tidak ada yang berniat membukakannya. Malah keduanya saling bahu membahu menutup tubuh satu sama lain dan berpelukan erat bak perangko yang tidak bisa dipisah.

“Pintunya udah kita kunci ‘kan?” tanya Lily baru menyadari sesuatu. Dan bersamaan dengan itu...

Ceklek!

Pintu kamar mereka terbuka, Lily dan Vian menutup mata rapat-rapat dengan tubuh saling berimpit tanpa celah.

“Vian, Lily,” panggil Arthur mendekati ranjang anak dan menantunya. Tumbuh keduanya tertutup hingga kepala, membuat Arthur mengernyit. “Apa tidak sesak?” tanyanya sembari membuka selimut yang menutupi kepala anak dan menantunya.

Lily sendiri sudah ketar-ketik takut ketahuan, ia juga merutuki dirinya dan Vian yang lupa mengunci pintunya.

“Hm!” dehem Arthur tahu keduanya sedang berpura-pura tidur. Bola matanya bergerak dengan sesekali mengintip, apalagi Vian, anaknya sama sekali tidak bisa berakting.

“Ayah tahu kalian hanya berpura-pura tidur!” katanya sembari menyingkirkan selimut dari tubuh keduanya hingga terlepas.

Vian menggaruk kepala, sedangkan Lily tersenyum polos dan pura-pura menguap.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!