Tak Ingin Pisah

Tak Ingin Pisah

Bab 1 Prolog

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gimana nich kabar nya reader-reader??

Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu dalam keberkahan.

Aamiin

Gak kerasa ya Kak Ajeng udah off kurang lebih 9 bulan, kalau bumil udah waktunya melahirkan nih.

Hehehe....

Hmmm.. gak penting lah ya soal alasan Kak Ajeng off.. Mohon doa nya saja semua bisa terus melanjutkan menulis, ya walaupun kadang tulisannya gak tahu mau di bawa kemana.

(Ups... Udah kaya status galau aja nih kata-kata.. Hee)

Kak Ajeng juga mau mengucapkan

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan

Alhamdulillah kita semua masih diberikan umur untuk bisa kembali menjalankan ibadah puasa tahun ini, dan semoga kita bisa menjadi hamba-Nya yang Taat dan Bertakwa..

Aamiin

Dan dengan mengucapkan basmallah...

Bismillahirrahmanirrahim kak Ajeng mulai menulis lagi di Ramadhan ini, semoga tulisan ini bisa membawa manfaat untuk yang membacanya terutama untuk kak Ajeng sendiri...

Aamiin

Tulisan kak Ajeng kali ini kak Ajeng beri Judul

"TAK INGIN PISAH..."

Happy Reading....

🌹🌹🌹

Allah tidak pernah menjanjikan hidup itu mudah, tapi Allah berjanji di setiap kesulitan ada kemudahan.

Allah tidak perah menjanjikan langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah, bahwa Allah selalu memberi pelangi di setiap badai, tawa di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban dari setiap doa.

Qoutes ini tertulis indah di lembar pertama buku diary Nazia Zahira atau biasa di panggil Zia.

Nazia bukanlah gadis bergelimang harta, dia hanyalah gadis dari kalangan biasa yang harus terus berjuang. Tak ada kata lelah dan menyerah. Kalaupun dia merasa lelah itu semua akan dia simpan, tak akan memberikan kesempatan siapapun mengetahui nya, kecuali sang Maha Pemilik.

Nazia bergegas turun dari kendaraan roda dua nya, memasang standar nya lalu mencopot helm yang bersinggasana di kepalanya.

Tak perlu berlama-lama, Nazia langsung berlari masuk ke sebuah cafe.

‘’Huft….’’ Terdengar suara Nazia membuang nafas panjang

‘’Telat lagi neng,’’ Ledek seorang lelaki dengan tubuh tegap sembari memainkan jari telunjuknya ke arah jam dinding.

Laki-laki itu adalah Baskara, dia adalah pemilik cafe itu, Word Coffe adalah tempat Nazia kerja paruh waktu, berkerja untuk mencukupi kebutuhan nya selama kuliah dan juga untuk membantu sang ayah.

Nazia langsung menangkupkan ke dua tangan nya ke arah Baskara

‘’Maaf... Maaf banget ya mas Bas, tadi tiba-tiba Zia di panggil salah satu dosbing, dan dosen nya hanya bisa hari ini, Zia mau ngabarin gak sempat lagi, HP Zia lowbat.‘’ Nazia berusaha mejelaskan sembari memperlihatkan HP nya yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tawa kecil terdengar dari sudut bibir Baskara, dia bukan marah , dia malah tertawa.

‘’Udah buruan pakai apron nya, kalau berdiri disini terus kapan mulai kerja nya,’’ Ujar Baskara di sela-sela tawa nya

Nazia tak lagi dapar berkata , dia langsung ngacir menuju ruang ganti untuk mengambil apron nya, begitulah Baskara entah kenapa dia tak pernah bisa marah kepada Nazia.

Bahkan dari beberapa tempat yang dulu pernah Nazia ajukan lamaran kerja paruh waktu hanya Word Coffe milik Baskara yang tidak mempertanyakan pakaian Nazia.

Tidak ada yang salah dengan penampilan atau cara berpakaian Nazia, tapi untuk sebagian besar cafe atau coffe shop jaman now itu pastinya lebih mementingkan penampilan yang menarik, sedangkan Nazia berpenampilan bak anak pesantren, tak sedikitpun menyerupai OOTD anak remaja jaman now.

‘’Hmm… Enak ya jadi Zia..’’ Ledek Putri salah satu teman kerja Nazia

‘’Maaf ya kak Put, jadi gantiin tugas Zia, tadi bener-bener mendesak kak, kalau Zia gak temui dosbing hari ini juga skripsi Zia gak bakal clear, besok dosen nya ada kunjungan ke luar kota.’’ Balas Nazia sambil merangkul legan Putri bergelayut manja

‘’Paham kok Zi.. Terus gimana tadi?’’

‘’Ada beberapa bagian yang harus di perbaiki kak, tapi secara garis besar udah di terima, tinggal satu dosen lagi yang harus Zia temui kak, dan itu adalah dosen yang paling-paling kritis kalau soal skripsi’’

‘’Semoga cepat lulus ya skripsi nya.’’

‘’Aamiin… Makasih kak doa nya.’’

‘’Zia tolong antar ini ke meja nomer lima ya.'’ Ujar Agus

‘’Oh, ya. Siap mas.’’

Nazia pun langsung membawa pesanan pelanggan menuju meja nomer lima sesuai instruksi Agus.

Waktu terus berjalan Nazia merasa sangat bersyukur, di balik semua kesulitan yang dia hadapi Allah berikan kemudahan, salah satu nya di pertemukan dengan rekan-rekan kerja yang saling memahami, saling support, bahkan pimpinan cafe tempat nya berkerja pun sangat baik.

Sebagimana janji Allah untuk hamba-hamba Nya…

🌹🌹🌹

Lanjut...???

Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰

Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya

Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.

Karna....

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90

Terpopuler

Comments

Ayomi Hartinta

Ayomi Hartinta

alhamdulillah ka ajeng comeback...
sehat selalu buat ka ajeng...
sy telat nich liat karya ka ajeng...
semoga ad pesan dn ilmu terselip di karya terbaru nya...

2024-04-11

0

@ oktarini#

@ oktarini#

alhamdulillah..ketemu lg sm karya nya kk ajeng....kabar nya gimn kk ajeng

2024-03-27

1

Heidy

Heidy

lanjut terus ya 💪, selalu suka sama novelnya ga bosen aku ulang2 bacanya 😉

2024-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!