Queen Of Mafia

Di depan pintu luar ruangan rawat aslan saat ini rahel saling beradu tatapan dingin dengan radit yang ingin memaksa masuk ke dalam ruangan aslan padahal rahel telah melarangnya masuk karna tidak ingin mengganggu privasi aslan dan caca di dalam sana.

" Apa kau ingin mati ! ". Radit sangat kesal, dia ingin melihat kondisi aslan tapi malah di tahan sama rahel.

" Memangnya kau bisa membunuh ku ! ". Balas rahel dengan tatapan membunuh.

Kedua mafioso yang berdiri di sekitar mereka berdua langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah lain tidak ingin ikut campur.

" Kau benar-benar wanita gila ! ". Ujar radit menyindir rahel.

" Kau yang gila ! ". Balas rahel tak mau kalah.

Jika mereka berdua sedang adu mulut di luar, di dalam caca dan aslan saling diam satu sama lain dengan pikiran mereka masing-masing.

" Apa tidak ada lagi yang harus kita bicarakan ? Aku akan pergi dan kau bisa beristirahat memulihkan lukamu ".

Akhirnya caca benar-benar pergi meninggalkan aslan sendirian di dalam ruangan itu, namun hal tak terduga tiba-tiba terjadi dimana aslan tiba-tiba meneteskan air matanya setelah caca menghilang dari hadapannya.

" Mungkin dengan cara ini kau bisa hidup dengan tenang seperti biasanya ". Gumam aslan ternyata sengaja melakukan semua ini pada caca.

Siapa yang akan menyangka aslan sebenarnya sengaja melakukan hal ini ? Dia ingin caca hidup aman dan tenang seperti caca hidup sebelum mengenal aslan, karna aslan sadar kehadirannya di dekat caca malah membuat caca dalam bahaya, bahkan dia sangat merasa bersalah karena dia identitas caca di ketahui para musuh walaupun musuh tau caca itu hanya adik ketua mafia DS.

Tapi tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan aslan dan ternyata orang itu adalah rahel di susul radit di belakangnya.

" Saya tidak tau ada masalah apa anda dengan queen saya tuan aslan ! Tapi seharusnya anda berterima kasih padanya karna dia rela tidak tidur, tidak makan bahkan dia menangis semalaman karna takut anda kenapa-kenapa ! ".

" Dia sangat syok melihat anda tidak sadar kan diri setelah di tusuk oleh musuh anda sendiri ! ".

" Dan yang utama yang harus anda tau ! Semalam jika bukan karna queen menahan saya, pasti anda sudah mati di tangan saya karna anda dengan berani mengatai queen saya seorang wanita J*lang ! Seharusnya anda bersyukur queen saya yang membantu anda sampai membawa anda kesini ! ".

DEG.

Radit tercengang mendengarkan semua yang di katakan rahel, wajar saja radit terkejut karena radit harus mengurusi masalah lain atas perintah aslan, bahkan dia terkejut dan langsung datang ke rumah sakit setelah tau aslan masuk rumah sakit.

Sedangkan aslan terkejut karna perkataan rahel di akhir-akhir penjelasannya.

" Kalau memang anda ingin memutuskan hubungan anda dengan queen saya, sebaiknya anda segera melakukannya ! ".

" Cih ! Seharusnya anda sadar bahwa anda yang telah membongkar identitas queen saya sehingga musuh tau wajah bahkan dimana tempat tinggalnya yang selalu kami sembunyikan ! ".

Rahel benar-benar marah, dia tau hubungan caca dan aslan tapi melihat sang queen di sakiti seperti ini membuat rahel ingin membunuh aslan.

Akhirnya rahel pergi dengan emosi meluap-luap, sedangkan radit langsung menghampiri aslan dengan raut wajah khawatir.

" Apa benar yang dia katakan ? ". Batin aslan dengan perasaan berkecamuk.

" Apa benar aku mengatakan hal seburuk itu padanya (caca) ".

Semua pikiran buruk mulai menyelimuti pikiran aslan, apa yang telah dia lakukan, kenapa bisa di melakukan hal seperti itu tanpa dia sadar, tapi kenapa caca tidak bilang jika dia telah mengatakan hal buruk pada caca, kenapa caca menyembunyikan hal itu, pikir aslan kebingungan.

******

Hari terus belalu, tak terasa sudah sebulan lamanya aslan tidak bertemu caca setelah kejadian yang terjadi di jepang.

Aslan sudah mencari caca kemanapun, dia sudah bertanya pada rahel dan para mafioso lainnya dimana keberadaan caca tapi tidak ada satu pun yang ingin memberitahunya dimana caca sekarang.

Dan tinggal satu cara untuk mengetahui dimana keberadaan caca dan cara terakhir yaitu harus menemui milia karna dia yakin milia akan membantunya.

" Milia ". Panggil aslan.

Mendengarkan namanya di panggil, milia langsung menoleh ke arah aslan, dia tersenyum lalu menghampiri aslan tanpa rasa takut.

Ya, aslan berada di dalam area sekolah milia, dia berhasil masuk tanpa di ketahui oleh erika yang sedang berjaga di depan gerbang masuk sekolah.

" Kak aslan ". Sapa milia sangat senang bisa bertemu lagi dengan aslan.

" Bagaimana kabar mu ? Kamu baik-baik saja kan ? ". Tanya aslan basa-basi.

" Iya kak ". Jawab milia dengan anggukkan kepala.

" Tapi kenapa kak aslan bisa ada di sini ? Apa kak erika tau kakak ingin bertemu dengan ku ". Sambung milia.

" Siapa erika ? Apa dia pengawalmu ? ". Tanya aslan berpura-pura tidak tau, milia langsung membalas dengan anggukkan kepala.

" Dia tidak tau, tapi kakak kesini mau minta bantuan kamu boleh nggak ? ". Ucap aslan, untung saja tempat dia dan milia berdiri saat ini jauh dari keramaian.

" Bantuan apa kak ? Katakan saja ".

Aslan tersenyum lalu berbisik mengatakan bantuan seperti apa yang dia inginkan dari milia, tak berselang lama aslan selesai berbisik dan kini milia menatap aslan dengan tatapan bingung.

" Apa kakak sama kak aslan sedang bertengkar ? ". Aslan menjawab dengan menganggukkan kepalanya

" Baiklah, aku setuju untuk membantu kakak tapi nanti kakak harus membantuku ketika kak caca memarahiku karna melakukan hal ini ". Sambung milia.

" Serahkan masalah itu padaku, aku akan membantumu karna kamu mau membantuku ". Ucap aslan tanpa ragu.

" Janji ".

Milia menunjukkan jari kelingkingnya dan aslan langsung menyatukan jari kelingking mereka berdua menandakan aslan berjanji dengan ucapannya.

Akhirnya aslan membawa milia pergi bersamanya, mereka keluar dari area sekolah lewat jalan lain bukan dari gerbang utama sekolah sehingga erika tanpa sadar sudah melakukan hal ceroboh.

30 menit kemudian.

" Dimana milia ? Tidak biasa dia terlambat keluar dari sekolah setelah pulang sekolah ". Batin erika mulai curiga.

Merasa aneh karena milia tak kunjung keluar padahal sekolahan mulai sepi, akhirnya erika masuk ke dalam area sekolah untuk mengecek apa yang sedang milia lakukan.

Tapi beberapa saat kemudian dia berlari keluar dan langsung menghampiri para mafioso yang mengawal milia dengan wajah panik.

" CEPAT CARI NONA MILIA SEKARANG JUGA ! DIA DI CULIK ".

Mereka langsung berpencar mencari milia di area sekitar sekolah tersebut berharap bisa menemukan milia karna mereka tau nyawa mereka sedang berada di ujung kematian jika sang queen tau milia hilang dalam pengawasan mereka.

Sedangkan di tempat lain, aslan dan milia ternyata telah melakukan penerbangan ke salah satu negara yang tidak tau dimana aslan akan membawa milia.

" Hanya ini cara yang bisa ku lakukan agar bisa bertemu denganmu, maafkan aku ca ". Batin aslan sambil menatap milia yang sedang asik menyantap makanan tersedia di jet pribadi aslan.