GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Elena dan Dokter Edward telah sampai di depan rumah panti
"Mbak...." Farida langsung memeluk tubuh Elena dan mereka berdua menangis
"Maafkan mbak yang baru saja datang" ucap Elena
Farida menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau sudah memakamkan Ibu Tutik
Farida dan Aldi tidak bisa menunggu Elena karena kasihan arwah Ibu Tutik
Disaat mereka berdua sedang mengobrol tiba-tiba Guruh dan Clarisa datang
Farida yang sedang emosi langsung menghampiri mereka berdua
"MAU APA KAK GURUH KESINI? APA KAK GURUH PUAS SUDAH MEMBUAT IBU MENINGGAL?"
Elena memegang tangan Farida untuk tidak emosi dan ia meminta Aldi untuk membawa Farida ke kamarnya
Elena melihat Clarisa yang menggandeng tangan Guruh
Kemudian Guruh memberikan undangan pernikahanya kepada Elena
"A-apa ini Mas?" Tanya Elena dengan suara gemetar
"Apakah kamu tidak bisa membaca? Itu undangan pernikahanku dengan Mas Guruh" ucap Clarisa yang langsung menjawab pertanyaan Guruh
Elena menggelengkan kepalanya dan ia tidak menyangka jika Guruh akan menikah dengan Clarisa
"Kamu juga bisa menikah dengan Alex"
PLAAAKKK!!
Suara tamparan yang dilayangkan oleh Elena ke arah wajah Guruh
Guruh mengangkat tangannya dan akan membalas tamparan yang diberikan oleh Elena
Dokter Edward langsung menahan tangan Guruh yang akan menampar Elena
"Apakah pantas seorang lelaki memukul wanita?" ucap Edward
"Siapa anda? Jangan ikut campur urusanku! Apakah anda kenal dengan wanita pengkhianat ini?" Tanya Guruh sambil memandang wajah Elena dengan penuh kebencian
Dokter Edward menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau dirinya mengenal Elena
"Perkenalkan nama saya Edward Mahardika dan sekaligus calon suami Elena" ucap Dokter Edward
Elena membelalakkan matanya saat mendengar perkataan dokter Edward
Dokter Edward memberikan tanda agar Elean untuk diam
Dokter Edward mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya
"Ck, ternyata kamu sangat menjijikkan sekali. Kemarin Alex sekarang dia"
"Ayo Mas, kita pulang saja" ajak Clarisa
"Iya sayang, Mas juga tidak betah dengan pengkhianat" ucap Guruh sambil mencium bibir Clarisa di hadapan Elena
Setelah itu mereka pergi dari rumah Panti dengan tersenyum bahagia
Elena hanya bisa berdiri mematung melihat kemesraan mereka berdua
BRUGH!
Seketika Elena langsung jatuh pingsan dan membuat Dokter Edward terkejut melihat Elena pingsan
"Astaghfirullah! Elena, bangun.." Dokter Edward langsung membawa Elena ke kamarnya
Aldi memberitahukan Farida kalau Elena jatuh pingsan
"APA?!!" Farida langsung bangkit dari tempat tidurnya dan ia keluar menuju kamar Elena
Farida melihat Dokter Edward yang sedang memasang selang infus ke tangan Elena
"Biarkan dia istirahat dulu" ucap Dokter Edward
Dokter Edward mengajak Aldi dan Farida untuk ke depan karena masih ada tamu yang berdatangan untuk takziah
"Apakah disini ada penjual bubur ayam?" Tanya Dokter Edward
"Ada dok, biar saya saja yang membelikannya" jawab Aldi yang langsung berangkat membeli bubur untuk Elena
Farida menemui beberapa tamu yang datang dan setelah mereka pulang. Farida bertanya kepada Edward
"Apakah anda benar calon suami Mbak Elena?" Tanya Farida
Dokter Edward tersenyum dan mengatakan kalau dirinya hanya teman Elena
"Aku harus melindungi Elena dari kakakmu Guruh" ucap Edward
Farida meminta agar Edward menjaga selalu Elena yang saat ini sedang mengalami syok
Disaat mereka sedang mengobrol, Elena yang baru saja bangun langsung membuka selang infusnya dan ia langsung menutup pintu kamarnya
Kemudian Elena masuk ke dalam bak mandi yang sangat dalam
"Maafkan aku Mas, Maafkan aku" ucap Elena yang langsung menenggelamkan dirinya
Beberapa menit kemudian Aldi datang dan memberikan bubur ayam pesanan Edward
"Terima kasih, aku akan menyuruh Elena untuk makan terlebih dahulu" ucap Edward
Di saat sedang berjalan ke kamar, Edward melihat pintu kamar yang tertutup
Edward membuka pintu tetapi tetap saja tidak bisa dibuka
"ELENA!! BUKA PINTUNYA ELENA!! ELENA!!"
Teriakan Dokter Edward membuat Aldi dan Farida berlari menuju kamar Elena
"Ada apa?!"
Edward langsung mendobrak pintu kamar Elena dan ia segera mencari keberadaan Elena
"ELENA!!"
Farida langsung masuk ke dalam kamar mandi dan melihat tubuh Elena sudah mengambang
"DOKTER!! MAS ALDI!!"
Edward dan Aldi masuk ke dalam kamar mandi dan mereka langsung terkejut melihat Elena sudah seperti itu
"Elena, apa yang kamu lakukan?"
Dokter Edward mencoba menepuk-nepuk pipi Elena agar sadar tetapi saat ini wajah Elena sudah pucat
Dokter Edward yang panik langsung memberikan nafas bantuan kepada Elena
"Ayo Elena! Bangun Elena!!"
Uhuk... Uhukkk... Uhukkkk
Elena langsung memuntahkan semuanya yang ada di dalam perutnya
"K-kenapa dokter menyelamatkan aku? Biarkan saja aku..."
Dokter Edward langsung membopong tubuh Elena dan membawanya ke rumah sakit