Bagas dan Arin di pertemukan kembali,setelah tragedi 14 tahun lalu,yang membuat kehidupan mereka menjadi sama sama berubab.yang satu,kehidupannya semakin bahagia.sedangkan yang satunya lagi,berbanding terbalik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emelly Putry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Tuh di ketawain kan... Aku jadi tambah malu !" ucap Arin sambil menyusupkan wajahnya di dada bidang Bagas.membuat Bagas langsung mendekapnya sambil berdiri dan berputar putar memangku tubuh Arin.akhirnya mereka tertawa bersama setelah Bagas berhenti berputar.mereka saling pandang dengan jantung yang saling dangdutan karena berdegup kencang.
"Aku mencintaimu nona dan aku sangat menyayangimu !" Bagas menyatukan keningnya dan kening Arin.
"Ayo katakan sesuatu padaku sayangku !"Bagas memaksa Arin untuk berbicara padanya.
"Aku harus mengatakan apa? Tanya Arin dengan polosnya.
"Katakan isi hatimu sayangku !" dengan sangat gemasnya Bagas mencubit ke dua pipi Arin yang bersemu merah.
"Ihh kakak sakit tau,lagian tadi aku udah ungkap kan semuanya pada kakak,bahkan kakak menertawakanku tadi,huh sangat menyebalkan !"katanya sambil mengusap kedua pipinya yang terasa sakit.
"Aku tertawa karena saking senengnya sayangku,kammu mengatakan mulai menyukaiku ,dan itu artinya cintaku tidak akan bertepuk sebelah tangan,iya kan sayang,karena kamu juga menyayangiku !"Bagas tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya.
"Ihh kakak jangan kegeeran dulu,aku tuh baru mulai menyukai bukan mencintai ya !" kata Arin sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aku tak peduli ya sayang,yang penting kamu sudah menyukaiku,itu sudah cukup bagiku,paham nona !"
"Terserah kakak saja,sekarang mending kakak pergi deh,soalnya aku ngantuk nih !"
"aku tak akan meninggalkan kamar ini sayangku,sebelum aku melihatmu tertidur !" ucap Bagas dengan keukeuh.
"Kakak emang manusia paling nyebelin di muka bumi ini!" ketus Arin yang sangat teramat kesal oleh tingkah Bagas.
"Tapi sayangnya kamu menyukainya kan bocil tersayangku,hehe !"
" itulah kesalahan terbesarku karena telah menyukai manusia gila seperti kakak huh,sangat bodoh sekali aku ini !" Arin langsung menyambar gelas di meja dekat kasurnya,lalu menenggaknya hingga tandas.
"Haus nona,hehe ?" Bagas terus mengolok Arin.
"Sangat,itu karena kakak yang teramat nyebelin!"
Setelah mengatakan itu Arin segera berbaring dan menarik selimutnya.dia mencari posisi yang nyaman untuk tidur,namun sayang meski Arin telah berguling kesana kemari,namun tetap belum bisa menemukan tempat yang nyaman.hingga saat dia berbalik,Bagas telah berbaring di hadapannya dan langsung memeluk dirinya.dan Arin tanpa sadar dia menyusupkan kepalanya pada dada bidang Bagas.Tak lama kemudian terdengar dengkuran halus,menandakan jika Arin telah tertidur.
Bagas memandangi lekat wajah damai Arin,dia merapikan rambut yang menutupi wajah cantiknya.
"Aku harap kamu mau memaafkanku,jika suatu saat nanti kamu mengetahui kebenarannya !" aku sungguh minta maaf sayangku,waktu itu aku sangat egois.tidak memikirkan dulu apa yang akan terjadi ke depannya !"aku sangat menyesal sekarang,dan aku berjanji akan memperbaiki semuanya !^ mulai besok aku akan meminta bantuan om Vero untuk mencari dimana keluargamu saat ini !" aku harap mereka masih berada di kota ini !" begitulah Bagas berbicara lirih pada Arin yang sedang tertidur pulas.setelah merasa cukup puas mencurahkan semua isi hatinya,Bagas segera melepaskan pelukannya dengan sangat pelan.Bagas turun dari tempat tidur setelah merapikan selimut yang di gunakan Arin,dia pun mematikan lampu kamar dan pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.
Di pagi harinya,Arin mengerjapkan matanya saat terasa pipinya ada yang menoel noel .hal yang pertama dia lihat adalah senyuman dari wajah tampannya Bagas.dia mendapat kecupan selamat pagi di pipinya yang kini jadi memerah akibat rasa malunya.
"Ayolah bangun nona cantik,ini sudah hampir jam delapan,semua orang sudah menunggumu di meja makan !" bisik Bagas setelah mengecup pipi Arin.sontak saja Arin langsung bangun di bantu oleh Bagas untuk duduk terlebih dahulu.
"Kenapa kakak tidak membangunkan aku dari tadi sih,aku malu bangun kesiangan!" rajuk Arin yang mengerucutkan bibirnya.
"Bukan tidak di bangunin,tapi nona cantik ini terlalu nyenyak,entah sedang bermimpi apa dia itu tidur dengan nyenyaknya ?" kata Bagas yang membuka selimut yang Arin gunakan.
"Aku bermimpi kakak tidur di sampingku hingga aku terlelap dan kesiangan begini,huh aku sungguh konyol kan kak ?" oceh Arin yang menoleh pada Bagas yang kini berada di belakang Arin untuk mengikat rambut panjang Arin,agar terlihat rapi.
"Itu bukan mimpi sayangku tapi nyata !" apa kamu tidak mengetahui jika tadi malam yang membuatmu tertidur nyaman itu adalah aku sayang?" kata Bagas yang kini telah selesai merapikan rambut Arin.
"Kakak beneran tidur di sampingku dan memeluku sampai aku tertidur dan enggan tuk bangun ?" tanya balik Arin yang merasa sangat bertambah malu dengan semua perlakuan manisnya Bagas..
"Ya,dan sekarang ayo buruan ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi !" Bagas menarik tangan Arin untuk membantunya berdiri dan menuntun Arin ke kamar mandi.
"Kakak mau ke mana ?" Arin menghentikan langkahnya saat Bagas ikut masuk ke kamar mandi.
"Ikut masuk untuk membantumu membersihkan muka dan gosok gigi !" jawab enteng Bagas.
"Aku ini bisa sendiri kak,bukan anak kecil lagi yang harus serba di bantuin !" omel Arin sambil mencubit pelan perut Bagas yang terasa keras.
"He he,bagiku kamu adalah bocil kesayanganku yang semuanya harus aku bantu !" Bagas terkekeh saat menjawab perkataan Arin,sambil merangsek masuk dan mendorong pelan Punggung Arin.
"Tapi aku mau pipis kak,masa iya kakak mau membantuku juga !" Omel Arin menoleh ke belakang dan menghentikan langkah nya.
"Tidak masalah jika kamu menginginkannya sayangku,aku akan dengan senang hati membantumu !" ucapnya dengan enteng tanpa ada raut muka malu ataupun merasa bersalah karena mengatakan hal konyol itu.
"Ihh dasar pria tua mesum yang sangat menyebalkan !" teriak Arin sembari memukul dada Bagas dengan sangat kencang,namun tak berasa apapun bagi Bagas.dia malah berasa sedang di usap dadanya oleh Arin.
"Sayangku jangan berani menggodaku di pagi hari,itu tidak akan baik akhirnya !" Bagas malah makin menggoda Arin sambil menaik turunkan ke dua alisnya.
"Kakak sungguh menyebalkan,sana keluar aku kebelet nih !" Arin mendorong badan Besar Bagas yang sangat ideal membuat para kaum hawa akan menjerit melihatnya.
"Beneran nih aku gak boleh ikut ?" Kata Bagas sembari mundur dengan perlahan dan menggenggam tangan ĺembut Arin.sampai di depan pintu,Bagas berhenti dan mencium tangan Arin sambil berkata
"Buruan sana,aku akan menunggumu di sini!"
"Serah kakak,yang penting jangan ikut masuk !" ..terdengar bunyi pintu di tutup dengan cukup keras karena Arin merasa kesal sekaligus dia sudah gak tahan menampung kantung kemihnya yang ingin segera di keluarkan.
"Bagas terkekeh melihat itu semua.dia menyenderkan badannya di depan pintu,lalu dia merogoh kantung celananya untuk mengambil ponsel.Bagas mencari kontak seseorang dan segera menghubunginya.
"Hallo om !" sapanya pada orang yang berada di seberang sana yang langsung menjawab panggilan darinya.
"Ya hallo keponakanku,pasti ada hal yang ingin om bantu sekarang,katakanlah !" ucapnya to the point tanpa berbasa basi terlebih dahulu. Memanv seperti itulah interaksi paman dan keponakan tanpa suka banyak bicara yang tidak penting. Dengan sangat yakin ,Bagas menceritakan perihal Arin yang telah ia temukan dan dia meminta untuk menemukan keluarganya yang telah terpisah sejak lama.
