Semua Untukmu....
"Dokteeeer....dokteeeer ...tolongin ibuku !"
Terlihat,seorang anak perempuan yang berusia 6 tahun,berlari sambil berteriak teriak,memanggil dokter agar segera menolong ibunya,yang ntah kenapa.
Semua mata langsung tertuju ke arahnya.termasuk para suster dan dokter,yang kebetulan sedang melewati anak itu.keadaannya begitu syok,tubuhnya bergetar sambil menangis,membuat siapa saja yang melihatnya merasa iba.
Seorang dokter perempuan menghampirinya,sambil beertanya pada anak itu.
"Apa yang terjadi nak,kenapa dengan ibumu ?"
"Hiks hiks hiks..bu dokter,tolongin ibu di sana,dia jatuh pingsan sambil mengeluarkan darah dari kakinya !" jawab anak itu,sambil menuju arah luar.
Mendengar perkataan anak perempuan itu,dokterpun langsung menyuruh para suster ntuk mengikutinya,sambil membawa blankar.
Mereka segera menuju ke luar,untuk melihat ibu dari anak itu.sesampainua di sana,ternyata benar,terlihat seorang ibu yang sedang hamil besar,tergeletak tak berdaya.
Dokterpun segera memeriksa denyut nadi dan nafasnya,ternyata syukurnya masih bernafas.
Dokterpun memerintahkan para suster,untuk mengangkat ibu itu,dan segera membawanya.
"Ayok nak,ikut dokter untuk menemani ibumu !"
Anak perempuan itupun,hanya menganggukan kepalanya,saat dokter itu mengajaknya.
Mereka segera membawa ibu itu ke ruang IGD,untuk mendapatkan pemeriksaan.dokter tadi segera menyuruh anak perempuan itu untuk menunggu di kursi yg ada di ruangan itu.
Segeralah dokter itu masuk dan memeriksa pasien baru itu.Dengan sangat teliti dan hati hati,dokterpun memeriksanya.
"Suster,tolong cari tau keluarganya,karena pasien ini harus segera di tangani sebelum terlambat !" kata dokter itu,setelah selesai memeriksanya.
"baik dok,saya akan menemui anak itu dan bertanya tentang di mana keluarganya !".setelah berkata begitu,suster itupun langsung menemui anak perempuan tadi.
"Dek,dimana ayahmu sekarang,?"bu dokter ingin bertemu dengan ayahmu sekarang !"
"Ayah sedang di luar kota kak suster,dan dari tadi susah untuk di hubungi !" ucapnya,sambil masih terisak.
"Bagaimana bu dokter mau menolong ibumu dek,kalau tak ada ayahmu di sini,bu dokter harus secepatnya menolong ibu dan adik bayimu,agar mereka selamat !"
"Tolong kak suster,bilangin ke bu dokter,agar segera menolong ibu dan adik bayi !" anak itu memohon,sambil mengatupkan kedua tangannya di dada.
Bu dokter pasti akan langsung menolong ibumu dek,jika setelah ada pihak keluarga yang datang untuk menyelesaikan registrasi dan tanda tangan,untuk menyetujui kalau ibumu akan di operasi cesar !"coba adek hubungi ayahmu lagi,atau keluarga lain yang bisa datang kemari !"
Setelah berkata begitu,susterpun segera pergi menemui kembali dokter tadi. Anak itu termenung memikirkan siapa kira kira yang bisa di mintai tolong,tapi nihil,tak ada satupun terlintas di pikirannya.mereka baru di kota ini,dan belum mengenal siapapun.
"Huff,ini sungguh rumit,bagai mana ini ya allah,aku bingung harus apa,sedangkan ayah,dari tadi tidak mengangkat telfonnya !"
Menangislah kembali akhirnya anak itu,sambil menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
Sedari tadi ada seorang anak remaja laki laki,yang memperhatikan anak kecil itu.
"Huh,kasian sekali anak itu,tapi aku harus bisa memanfaatkan situasi ini,demi momy !" monolog anak remaja itu,dia segera keluar dari tempat persembunyiannya,dan menghampiri anak perempuan itu.
"Hai cengeng,kenapa nangis mulu,jelek tau !"
tanya anak lelaki itu,sambil duduk di sampingnya.
Anak perempuan itupun segera menoleh ke sumber suara dan bertanya balik.
"kakak siapa ?" tanyanya sambil terisak.
"nama gua Bagas.,lo kenapa nangis di sini ?" dia pura pura tak tahu masalah apa yang di hadapi anak kecil ini.
"Aku Arin kak,dan aku gak cengeng,aku hanya sedang sedih saja !" ucapnya sambil mengerucutkan bibir mungilnya,membuat anak remaja itu gemas dan langsung mencubit pipi embul yang kemerahan,karena habis nangis.
"Aww..sakit kak,jangan d cubit !" Arin mengusap pipinya yang terasa sakit,sambil melotot ke arah Bagas,membuat Bagas terkekeh.
"He he..maaf gak sengaja cengeng !"
"Aku gak cengeng kaaak !" teriak Arin,yang membuat telinga Bagas sakit,sampai dia menutup kedua telinganya.
"Berisik cengeng,di sini banyak yang sakit !"
"kakak yang mulai dan selalu ngatain aku !" omelnya sambil kembali mengerucutkan bibirnya.
"iya deh sorry,lo itu sebenernya kenapa sih,dari tadi gua perhatikan,kalau lo itu mewek mulu ?"
Gadis kecil itupun tanpa ragu menceritakan semuanya pada Bagas,tanpa ragu,padahal mereka baru bertemu. Bagas manggut manggut mendengarkan ocehan anak kecil itu. Dia sangat tersentuh dan terharu mendengarnya.
"Jadi,lo itu sedang butuh bantuan ya ?" tanya Bagas,masih dalam mode pura pura nya.
"iya kak, !" gadis kecil itu menjawab dengan singkat,sambil menunduk.
"jangan sedih cengeng,gua akan menolong lo !"
Arin segera menoleh ke arah Bagas,sambil bertanya dengan wwajah yang mulai ceria.
"Benarkah kakak akan membantuku ?" Bagas hanya mengangguk kecil,sambil tersenyum.
"tapi,bagaimana caranya kak,kakak itu emang udah sedikit besar,tapi belum dewasa,jadi mana bisa membantuku ?" kata bu dokter,harus ada orang dewasa !" lirihnya dengan wajah terlihat kembali murung.
"Eits...jangan sepelekan gua, bocil cengeng !"
asal lo tau,gua itu anak pemilik Rumah Sakit ini, jadi bisa saja memerintahkan para dokter ,untuk segera mengobati ibumu !"
Bagas menjelaskan tentang dirinya pada Arin,agar Arin tak murung dan sedih kembali.
"iyakah, kakak anak pemilik Rumah sakit ini ?" Arin bertanya untuk meyakinkan ucapan Bagas tadi.
"iyalah cengeng,kalau gak percaya,lo bisa bertanya pada semua dokter dan perawat yang ada di sini !" ucapnya dengan santai.
"baiklah,Arin percaya,kalau begitu,ayok kita temui bu dokter sekarang juga !" ajak Arin,sambil menarik tangan Bagas.namun Bagas tak kunjung berdiri,dia tetap aja duduk,sambil menyenderkan tubuhnya.
"kak ayok..!" ajak Arin kembali
"Tak semudah itu bocil cengeng !" ucap Bagas,membuat Arin kembali terduduk.
"Kenapa kakak bicara seperti itu,apa maksudnya ?" kening Arin mengernyit,tanda bingung. "ah dasar bocil cengeng,dengern gua baik baik ya,di zaman sekarang ini,mana ada orang yang ingin membantu tanpa ada imbalannya !"
" ooooh ..kakak ingin imbalan to ?" oke gak masalah,kakak ingin apa " tanya Arin dengan bersungguh sungguh.
"Apa lo yakin,bisa memenuhi keinginan gua ?" tanya balik Bagas,yang langsung di jawab oleh Arin.
"iya kak,Arin akan berusaha !" jangan berusaha,tapi lo harus janji untuk memenuhi keinginan gua !" keukeuh Bagas
"iya kak,Arin janji !"
"awas lo kalo boong,gua bisa masukin lo dan ibu lo ke penjara !"
Mendengar itu,Arin jadi ketakutan dan segera berjanji untuk memenuhi permintaan Bagas.
"iya kak,Arin janji,demi keselamatan ibu dan adk bayi !" sekarang ayok kita temui bu dokter dulu kak,agar ibu segera mendapatkan perawatan !"
"anak siapa ya ini,bawel dan pinter banget,hehe !"
"Bagas malah terkekeh,namun tetap saja,mengikuti langkah Arin,menuju ruangan ibunya Arin di periksa.
sesampainya,di ruangan itu,dokter dan perawat yang ada di sana terkejut,melihat kedatangan Arin yang bersama Bagas,yaitu putra tunggal dari pemilik RS tempat mereka bekerja.
"Selamat sore tuan muda,apa ada yang bisa kami bantu ?" salah satu dokter yang ada di sana,langsung bertanya pada Bagas. Bagaspun tanpa basa basi langsung menyuruh para dokter untuk menangani ibunya Arin.
"Tapi maaf tuan muda,apa anda yakin,ini melanggar aturan RS ?"
"kalian ingin menolak perintah dariku ?" oke sekarang juga saya akan menelfon dady,agar memecat kalian semua yang ada di sini !"
"jangan tuan muda,kami masih membutuhkan pekerjaan di sini !" kata mereka serempak,mereka sudah tau ancaman Bagas itu bukan kosong belaka,bahkan sampe tidak akan ada RS lain yang akan mau menerima mereka,karena tak ingin membuat masalah dengan konglomerat yang satu ini,bisa bisa panjang urusannya.
"oke,aku tak akan jadi aduin kalian semua, sekarang cepet tolongin ibu itu,dan buat dia selamat,beserta bayinya,kalo gak,kalian pasti tau akibatnya,paham ?" iya paham tuan muda !" mereka kembali menjawab dengan kompak.
"Cepat siapkan ruang operasi sekarang sus !"
"iya dok !"
Para suster segera pergi untuk menyiapkan ruang operasi. sedangkan suster yang lain,segera mengganti pakaian ibunya Arin dengan baju khusus untuk operasi.
"Sekarang lo tenang oke,semuanya akan aman terkendali,di tangan gua !" dan ayok kita menunggu di kantin,gua yakin,saat ini lo pasti lapar,iya kan bocil cengeng !"
"he he..iya kak,aku sangat haus dan lapeerr sekarang !" kalo gitu,ayok ikut gua !"
Bagas langsung menggandeng Arin,dan membawanya ke kantin RS,yang ada di lantai bawah.Arin nurut saja pada Bagas,karena dia yakin,jika orang ini sangatlah baik,dan tak akan mungkin menyakitinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nafri
mantap
2024-04-23
0