Setelah Umayra meninggal dunia, Kaysar menjadi sangat dingin. Waktunya habis untuk bekerja dan menemani putri kecilnya yang terpaksa jadi piatu saat dia dilahirkan.
Lima tahun dia habiskan tanpa pernah terusik oleh satu perempuan pun.
Hingga dia bertemu lagi dengan seorang gadis yabg dulu pernah berniat merayu sahabatnya, Gista Aulia.
Semoga suka ya🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak diinginkan
Baru saja Gista ingin merebahkan tubuhnya yang terasa amat lelah, ponselnya mengirimkan notif pesan teks.
DEG
Gista ngga bisa menyembunyikan kekagetannya saat membaca nama Zoya di sana.
Dengan detak jantung yang ngga menentu, Gista pun membuka pesan teks itu.
Hai Gista. Besok kita mau santai santai ke laut. Kalo kamu mau ikut, kasih kabar ke Kaysar, ya, biar dia yang jemput.
Wajah Gista langsung memanas.
Ngga mungkin, kan dia ikut. Dia ngga akan mau. Apalagi dia takut jika nantinya Fazza mengenalinya.
Tapi pesan Zoya ngga mungkin kalo ngga dia balas, kan.
Gista menggigit bibir bawahnya gugup. Dia bingung bagaimana menolak dengan sppan.
Dengan perasaan gugup dan tangan yang entah kenapa jadi tremor, Gista mencoba membalas pesan Zoya dengan singkat.
Makasih, ya, Zoya. Tapi saya ngga bisa ikut.
Hampir saja Gista mengarang alasan bohong kalo dia mabok laut agar lebih mudah dipercaya..
Tapi Gista ngga mau menambah kebohongan lagi. Apalagi dia sudah melakukan hal yang sangat memalukan dengan salah satu sahabat mereka.
Kalo bisa Gista ingin menjauh dari Kaysar dan juga dari sahabat sahabatnya. Ngga ada salahnya kalo semuanya semakin rumit, dia akan kembali lagi ke Paris.
*
*
*
Kaysar menutup laptopnya. Dia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kerjanya. Matanya pun terpejam.
Ngga lama terdengar helaan nafas panjangnya.
Teringat dengan ci uman yang dia berikan dan dibalas gadis itu dengan cukup panas. Hawa panas itu rasanya sudah menjalar ke sekujur tubuhnya.
Kenapa dia sampai kelepasan.....
Ngga seharusnya dia menci um Gista di saat dirinya sendiri belum bisa menjanjikan apa pun pada gadis itu. Kaysar pun belum.yakin dengan perasaannya sekarang
Bayangan Umayra masih saja selalu menyusup di hati dan pikirannya.
Matanya terbuka saat mendengar suara pintu ruang kerjanya terbuka pelan.
Gadis kecilnya sudah bangun rupanya.
Wajahnya sangat mirip.dengan Umayra. Hanya rambutnya saja yang membedakannya dengan Umayra.
"Sudah bangun?" Kaysar berdiri menyongsong kedatangan putrinya.
Dia berjongkok dan putrinya bergayut manja di lengannya.
"Daddy, aku lupa.belum ngasih tau tante Gista kalo besok kita akan naek.kapal," lapornya membuat Kaysar terdiam.
"Kamu mau tante Gista ikut?" tanyanya sambil mengusap pelan rambut panjang putrinya.
"Iya, daddy. Sama Ruby juga. Tapi Ziza udah bilang sama Ruby, katanya dia mau."
Hanpir saja Kaysar menjedotkan keningnya ke tembok.
Bagaimana ini?
Ruby pasti mau. Tapi mungkin ngga dengan Gista.
Lagi pula.Kaysar ngga bisa membayangkan ledekan super ekstrim dari sahabat sahabat tengilnya. Terutama Eriel dan Zayn. Nathan juga sekarang ketularan keduanya hingga sekarang suka sekali menyindirnya.
Akhirnya Kaysar memijat kepalanya dengan tekanan penuh.
"Pasti tante Gista senang kalo ikut. Karena bisa menggambar langit dan laut," celotehnya.
"Juga kapal dan ikan," lanjut Ziza lagi.
Kaysar terdiam. Masalahnya dia ngga bisa mengecewakan putri kesayangannya.
Kaysar ngga bisa meredupkan binar di sepasang mata indah putrinya dengan penolakannya.
"Oke. Daddy akan telpon tante Gista. Tapi sekarang kamu tidur, ya, sayang."
Ziza tersenyum sangat lebar.
"Thank"s, ya, Dad."
Kaysar menganggukkan kepalanya sambil menggendong putrinya. Berjalan menuju kamarnya lagi untuk menidurkannya.
Satu jam.kemudian.
Kaysar yakin kalo Gista belum tidur. Dia terus menatap nomer telpon Gista yang diberikan Zoya
Jika situasinya seperti biasa, Kaysar cukup mengirimkan Gista pesan teks saja.
Tapi dia sendiri yang salah, sudah mengacaukannya.
Kaysar menekan nomer Gista dengan ragu.
Dering pertama sampai berakhir ngga juga diangkat.
Kaysar mencoba lagi dengan sabar. Tapi tetap saja ngga diangkat.
Kaysar.ngga menyerah. Dia kembali menelpon Gista.
Hampir.saja Kaysar berpikir akan menelponnya lagi, tapi saat dering akan berakhir, Gista mengangkatnya.
Ngga ada suara dari Gista.
Baiklah, Dia.yang akan memulainya.
"Gista......"
Hening.
"Jam enam pagi besok, aku sudah berada di pintu apartemenmu."
Hening.
"Ziza ingin kamu dan Ruby ikut."
Hening.
Kaysar ngga peduli. Dia tau Gista mendengar apa yang dia katakan.
Kaysar menghela nafas panjang. Ini bagian tersulitnya yang harus dia katakan.
"Aku minta maaf soal yang tadi. Lupakan saja karena...." Kaysar merasa kerongkongannya tercekat. Berat untuk melanjutkan. Tapi harus dia katakan agar Gista tidak salah paham.
"Emm.... Anggap saja itu ngga berarti apa apa." Kaysar mengutuki dirinya setelah kata kata pedas itu terucap dari bibirnya
Tetap hening.
Ngga ada suara apa pun dari Gista.
"Ya sudah. Jangan lupa besok pagi aku jemput."
Masih hening.
Kaysar pun memutuskan sambungan telponnya. Perasaan ngga nyaman memenuhi rongga dadanya.
Maaf, batinnya penuh sesal.
*
*
*
Gista.yang baru saja membalas pesan Zoya, jadi sangat terkejut karena Kaysar menelponnya.
Dia pandangi kontak yang sudah dia namai duda sialan itu dengan kesal. Sengaja ngga mengangkatnya.
Gista malah membaringkan tubuhnya dengan netranya tetap memandangi ponsel tersebut.
Hatinya yakin kalo Kaysar akan menelponnya lagi.
Firasatnya ngga salah. Tapi kembali dia abaikan telpon Kaysar.
Hingga untuk ketiga kalinya Gista ngga tega, membuat dia mengangkatnya. Tapi ngga bersuara sedikit pun.
Hanya mengaktifkan loudspeakernya dan menaruh ponselnya di atas nakas.
Dia pun memejamkan mata tapi sayangnya telinganya tetap terjaga.
Awalnya biasa saja, karena dia sudah menebak apa yang akan laki laki itu sampaikan.
Tapi saat duda itu membahas perbuatan kurang ajarnya, Gista merasa sangat terluka. Laki laki itu ngga merasa perlu bertanggung jawab atas perbuatannya. Malah dengan gampangnya memintanya untuk melupakannya.
Gista tau, dia pun ngga pernah berharap dengan laki laki itu atau laki laki manapun.
Tapi perhatian yang dia torehkan sedikit banyak telah menumbuhkan bunga di hatinya.
Memang semua laki laki kampret! geram Gista dalam hati. Air matanya pun mengalir pelan membasahi pipinya.
Ini air mata terakhirnya untuk laki laki yag memang ngga pantas mendapatkan hatinya.
.
sampekkk 😭😭😭
perempuan yg radak susah
kalau ingin diakhirat jodohnya suami a LG harus setia sampai menutup mata