NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:45.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 Perasaan

"Saya tidak menyuruh kamu untuk berpamitan jika kamu ingin pulang. Bukannya seharusnya kamu menemui saya untuk mengambil surat izin kamu pergi ke Papua," ucap Askara. Zeva mengkerutkan dagingnya mendengar pernyataan dari Askara.

"Kenapa harus mengambil surat izin dari Dokter. Bukannya Dokter Alvin baru saja mengatakan. Jika saya besok pagi akan mengambil di ruangan Dokter Ardi dan bukan Dokter," sahut Zeva.

"Kamu tidak membaca pesan Dokter Alvin?" tanya Askara.

Zeva kebingungan dan langsung mengecek ponsel nya.

"Zeva surat izinnya ada pada Dokter Askara, kamu sebaiknya ambil sekarang karena Dokter Ardi berangkat ke Luar Negri," pesan dari Alvin memang tidak dibaca oleh Zeva.

"Iya baru melihat," sahut Zeva.

"Ya terus kenapa harus sampai datang segala ke rumah saya. Kenapa tidak menelpon saya dan menyuruh saya mengambil sendiri?" tanya Zeva.

"Kamu bukannya tidak mengangkat teleponku hari ini?" tanya Askara. Zeva terdiam. Ya memang beberapa kali Askara menelepon Zeva dan Zeva sengaja tidak mengangkatnya.

"Maaf!" sahut Zeva.

"Ya ampun kenapa ngobrolnya harus berdiri seperti ini. Ayo duduk!" tiba-tiba Risya datang dan melihat dua orang itu hanya berbicara berdiri sejak tadi.

"Kamu ini ya Zeva tamu kok disuruh berdiri. Ayo Askara kamu duduk, tante sudah membuatkan minuman," ucap Risya.

"Makasih Tante!" sahut Askara.

"Ya sudah kalau begitu kalian lanjut lagi ngobrol, Tante mau ke belakang dulu ya," ucap Risya.

"Iya Tante!" sahut Askara.

"Mama apa-apaan sih, pakai main rahasia-rahasiaan lagi siapa tamu yang datang. Aku tadi bisa ganti baju dulu jadi bisa terlihat lebih sopan dan tidak seperti ini," batin Zeva merasa tidak enak dengan penampilannya yang kurang sopan.

Namanya juga tidak pernah ada yang berkunjung ke rumahnya. Jadi Zeva terlalu sering memakai pakaian yang biasa-biasa saja dan tidak rapi-rapi amat.

"Kamu tidak duduk Zeva?" tanya Askara. Zeva menganggukkan kepala dan langsung duduk.

"Ini surat izin kamu!" Askara memberikan surat izin tersebut pada Zeva.

"Makasih sudah mengantarkannya," sahut Zeva yang mengambilnya.

*********

Zeva dan Askara berjalan berduaan di jalanan komplek perumahan Zeva dengan langkah mereka yang serentak yang bersebelahan.

"Jadi Dokter sudah tahu jika saya akan dikirim ke Papua sejak 1 minggu yang lalu?" tanya Zeva.

"Iya!" jawab Askara dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.

"Lalu kenapa Dokter tidak mengatakan kepada saya dan kenapa justru menambah pelatihan saya dengan ke rumah sakit Dokter Andika?" tanya Zeva.

"Jika saya memberitahu kamu terlebih dahulu. Kamu akan panik. Jadi lebih baik saya diam dan sampai ada yang mengatakannya dan kamu juga bukannya sudah memiliki sedikit ilmu untuk pergi ke sana?" tanya Askara.

Zeva terdiam.

"Kenapa Zeva apa kamu kembali ragu dengan kemampuan kamu?" tebak Askara.

"Bagaimana jika aku mengatakan tidak nekat. Jika biasanya ada Dokter Askara yang pasti menemani dan selalu mengawasiku dan ketika di sana nanti akun tidak punya siapa-siapa dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu," batin Zeva.

"Zeva!" tegur Askara membuat Zeva buyar dari lamunannya.

"Kamu kenapa?" apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu?" tanya Askara.

Zeva menggelengkan kepala.

"Tapi saya bisa melihat Jika kamu sedang tidak baik-baik saja," ucap Askara. Zeva terdiam kembali.

Askara memang si paling tahu apa yang terjadi pada Zeva.

Ditengah mereka berdua yang diam. Tiba-tiba ada sepeda motor yang melaju begitu kencang yang membuat Askara kaget dan langsung menarik Zeva saat sepeda motor itu ingin menyenggol Zeva. Askara menarik lengan Zeva ke sisinya sehingga tubuh Zeva menabrak bidang dada Askar dengan kedua tangan Askara memegang kedua bahunya dan keduanya saling melihat satu sama lain dengan jarak yang wajah yang sangat berdekatan.

Dag-dig-dug

Sudah dipastikan debaran jantung mereka berdua yang sama-sama berdebar dengan begitu kencang yang masih tetap saling menatap dengan nafas yang saling menerpa.

Hingga sampai beberapa menit.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Askara dengan suara serak. Zeva menggelengkan kepala.

"Tidak apa-apa!" jawab Zeva yang mencoba untuk membuyarkan lamunannya. Askara melepas tangannya dari Zeva dan barulah Zeva membuang nafas perlahan ke depan.

"Makasih sudah menyelamatkan ku!" ucap Zeva yang mendadak gugup.

Askara mengangguk kepalanya, "pengendara motornya terlalu laju!" ucap Askara.

"Iya kamu benar!" sahut Zeva.

Keduanya mendadak tiba-tiba gugup satu sama lain.

"Huhhhh! Untung saja aku tidak sampai terlindas sama sepeda motor itu!" batin Kyarra yang merasa lega.

"Zeva Kamu jangan terlalu memikirkan masalah yang ada. Kamu harus menjalaninya dengan baik dan harus percaya diri. Maka semuanya akan baik-baik saja," ucap Askara mengingatkan.

"Iya Dokter! terima kasih sudah selalu memberikan saya semangat. Saya mengingat apa yang dikatakan Dokter," sahut Zeva.

"Baguslah kalau begitu! semoga kamu bisa menjalani dengan baik," ucap Askar. Zeva menganggukkan kepalanya.

**********

Setelah Askara mengantarkan surat tugas untuknya. Askara langsung pergi dan sementara Zeva yang langsung masuk ke dalam kamar.

Zeva duduk di meja rias dengan kedua sikunya yang bertumpu pada meja yang mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Tidak bisa dibohongi dari wajah Zeva terlihat sangat penuh dengan beban. Mungkin saja berkaitan dengan tugas berat yang diberikan kepadanya yang mana dia belum siap untuk melaksanakannya.

"Sudahlah Zeva, kamu jalani saja semuanya semoga tidak terjadi apa-apa! Kamu pasti bisa. Kamu tidak bisa terus-menerus menghindari semua ini," batin Zeva mengingatkan dirinya sendiri dan memberikan semangat untuk dirinya.

Zeva membuang nafas perlahan ke depan lalu berdiri dari tempat duduk menuju lemari dengan langsung mengambil koper. Zeva mulai menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. Beberapa pakaian yang disusun di dalam koper.

Zeva juga mengambil pouch untuk beberapa barang-barang kecil yang dikumpulkannya. Zeva juga membuka laci untuk mengambil beberapa stok make up. Namun saat tangan Zeva terlihat mengeluarkan satu persatu barang dari laci tersebut. Tangan itu seketika berhenti saat melihat benda kecil yang sangat indah.

Kalung dengan mainan kapal. Melihat benda itu cukup membuat Zeva terdiam. Kalung pemberian dari Askara 6 tahun lalu saat di rumah sakit. Zeva mengingat semua itu yang membuat hatinya kembali bergejolak.

Jari indah itu perlahan mengambil benda tersebut dengan tatapan mata Zeva yang tidak bisa bohong Jika dia sangat merindukan masa-masa itu.

"Kenapa memberiku kalung dengan mainan yang sangat unik seperti ini?"

"Kamu sama dengan kapal itu. Kapal yang selalu bertahan di tengah lautan dengan ombak yang setinggi apapun,"

"Apa aku seperti itu?"

"Iya Zeva!"

Percakapan mereka saat itu begitu manis yang teringat kembali di benak Zeva.

"Kamu sebenarnya tidak pernah berubah Askara. Kamu tetap seorang pria yang seolah menjagaku dari dulu. Kamu melindungiku dan menjadi orang yang selalu mensupport ke dalam hal apapun. Tetapi memang aku yang sekarang berubah. Aku sangat lemah dan tidak pantas di katakan sebagai kapal," batin Zeva

"Apa iya. Jika sejak dulu kamu berada di sisiku dan aku tidak pernah pergi. Apa mungkin aku tidak akan merasakan hal seperti ini? Apa mungkin aku akan menjadi Dokter yang hebat dengan dampingan kamu," gumam Zeva yang sekarang merasa jika dia memang sangat membutuhkan Askara dan seolah tidak bisa tanpa Askara.

Pria yang begitu tulus kepadanya. Seharusnya semua baik-baik saja dan mungkin jika tidak terjadi masalah dengan apa yang dilihatnya membuat hati Zeva hancur. Zeva pasti tidak akan ikut orang tuanya. Tetapi Zeva harus pergi. Karena hubungannya dengan Askara yang benar-benar bermasalah dan semua terjadi karena masa lalu dari Askara.

Bersambung

1
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
Yani Cuhayanih
yeeeeey masa lalu biarlah masa lalu jgn kau ungkit lagi...oh bunda inul....cerita masa lalu kembali...tariik siis semongko....aku sampe mendelik..kirain romantika frans dan zeva akan bertahan 10 kali up...
Yani Cuhayanih
awaas lho jatuh cinta...frans..aku pantengin lho..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!