NovelToon NovelToon
FALLING FOR YOU

FALLING FOR YOU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Suami ideal
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Disarankan baca "Dear, my first love" dulu ya🙃

"Kalo jalan yang bener, pake mata dedek."

Tangan Shawn setia berada di pinggang Zuya agar gadis itu tidak terjatuh dari tangga. Dan lagi-lagi gadis itu menatapnya penuh permusuhan seperti dulu.

Pertemuan secara kebetulan di tangga hari itu menjadi awal hubungan permusuhan yang manis dan lucu antara Shawn dan Zuya, juga awal dari kisah cinta mereka yang gemas namun penuh lika-liku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 - Zuya mabuk?

Malam ini Shawn benar-benar di buat pusing tujuh keliling sama Zuya. Ia pikir gadis itu akan langsung tertidur dan dia bisa membawanya pulang ke sebelah. Eh, bukannya tidur Zuya malah berlari-larian dalam apartemennya sambil tertawa-tawa kayak orang gila.

Gadis itu bahkan masuk ke dalam kamarnya, dan naik ke atas kasur miliknya memakai sepatu sambil melompat-lompat kegirangan. Shawn melotot.

"Dedek, jangan naik ke situ dengan sepatu!" seru laki-laki itu. Shawn ini orangnya sangat bersih. Tidak apa-apa kalau gadis itu mau naik ke kasurnya, tapi tidak dengan sepatu.

Ya ampun, benar-benar pengacau.

"Om jelek?" Zuya menyipitkan matanya ke Shawn. "Kok om ada di sini?"

Tuh kan. Gadis itu meracau terus dari tadi.

"Jangan naik ke kasur pakai sepatu aku bilang. Jangan lompat-lompat kayak tadi juga, nanti kamu jatoh."

Gadis di atas sana berhenti melompat-lompat sebentar. Ia menatap tidak senang ke Shawn.

"Kenapa? Ini kamar aku, terserah aku dong mau ngapain di atas sini! Om pulang sana. Jangan ganggu kesenangan aku."

Shawn tercengang, lalu tertawa kecil. Mabuknya sudah tidak tertolong lagi. Ketika Zuya siap-siap untuk kembali melompat, dengan gerakan cepat Shawn menangkapnya. Kedua tangan kekar pria itu memeluk pinggang Zuya, lalu menggendongnya bermaksud untuk menurunkan gadis itu.

"Ih, om jangan gangguin aku terus dong!"

Zuya kesal. Saat Shawn membalikkan tubuh menghadapnya, gadis itu langsung melompat ke tubuhnya. Kedua kakinya melingkari pinggang Shawn, bergantung pada tubuh laki-laki itu seperti koala. Dan Shawn menahan diri mati-matian. Ia merasa miliknya kena gesekan tubuh Zuya.

Astaga gadis ini. Shawn mengangkat tubuh Zuya sedikit ke atas agar area sensitifnya tidak terkena gesekan. Tapi tetap saja posisi seperti ini membangkitkan gelombang gairah yang memenuhi dirinya.

"De ... Dedek, kalau kamu terus seperti ini, aku mungkin tidak bisa menahan diriku. Argh!"

Zuya menggigit lehernya. Ya ampun, serangan bertubi-tubi. Karena merasa sakit, Shawn pun langsung menjatuhkan tubuh keduanya ke tempat tidur. Pria itu menindih tubuh mungil Zuya.

Jarak wajah mereka sangat dekat. Dan wajah Zuya merah sekali. Mungkin karena pengaruh mabuk. Lihat, gadis ini terus tertawa. Bukti kalau dirinya tidak benar-benar sadarkan diri.

Shawn membelai wajah imut di bawah kungkungannya ini.

"Kamu sangat nakal bocah. Mau aku gigit balik hmm?" gumam Shawn serak. Tangannya terus membelai wajah Zuya. Mata gadis itu sesekali tertutup, lalu terbuka lagi. Sungguh menggoda Shawn.

Pandangan Shawn turun ke bibir ranum Zuya, kemudian menjilat bibirnya sendiri dan menelan ludah.

Sadar Shawn, sadar. Belum saatnya. Kalau kau menciumnya sekarang dalam keadaan begini, kau pasti akan menginginkan lebih dari itu.

Laki-laki itu menutup matanya dalam-dalam. Ketika matanya terbuka, Zuya sudah ketiduran. Shawn pun bernapas lega. Ia mengangkat tubuhnya dari atas tubuh gadis itu dan duduk di tepi ranjang.

Pandangannya menyapu seluruh ruangan yang sudah seperti kapal pecah. Lalu melirik Zuya lagi.

"Lihat apa yang kamu lakukan di rumahku." pria itu mencubit gemas pipi Zuya. Gadis itu sudah sangat pulas. Shawn terkekeh. Sesaat kemudian ia menggendong Zuya ke ruang tamu.

Shawn harus memulangkan gadis itu ke apartemennya. Kalau tidak, saat dia terbangun besok pagi dan mendapati dirinya berada di tempat Shawn, dia bisa menuduh yang bukan-bukan. Jadi untuk berjaga-jaga, lebih baik pulangkan saja.

Tapi apa password-nya?

Shawn berpikir keras. Sudah tiga kali dia bolak-balik keluar, mencoba memikirkan apa password apartemen gadis itu namun tidak berhasil juga. Terakhir kalinya dia menggendong Zuya, tes di buka dengan sidik jarinya namun nihil. Zuya belum mengaktifkan buka pintu mengenakan sidik jari.

"Hufftt." Shawn berakhir dengan wajah lelahnya. Zuya ia baringkan kembali di sofa ruang tamu. Pikirannya terus berjalan. Lebih baik panggil salah satu sahabatnya saja. Shawn lihat mereka sangat dekat dari dulu. Pasti tahu.

Tidak mungkin dia telpon Aerin kan? Bisa-bisa ketahuan Anson dan laki-laki itu langsung datang menghampirinya. Situasi akan makin rumit nanti.

"Mari lihat siapa yang aku hubungi." ucap Shawn setelah berhasil merogoh ponsel dari saku Zuya. Ia berhasil membuka kunci dengan sidik jari.

"Bow-bow?"

Panggilan terakhir Zuya dengan laki-laki bernama Bow-bow ternyata. Shawn mengingat nama itu. Laki-laki yang memergoki mereka berdua di toilet waktu itu. Betul. Lalu tanpa pikir panjang Shawn menghubungi kontak dengan nama Bow-bow itu.

"Ya ampun Zu, ini jam berapa coba? Kamu belom tidur juga? Sudah diingetin terus kan kalau tidurnya jangan kemalaman. Kamu nonton lagi? Atau baca komik? Denger, kalo kamu sering tidur malam terus, aku akan lapor ke bunda sama papa kamu. Atau mau aku laporin ke bang Anson biar kamu digantung sekalian di jemuran rumah sakit? Mau?!"

Shawn menjauhkan ponsel dari telinganya. Astaga, cerewet sekali. Sampai sakit telinga Shawn. Mereka cuma sahabat kan? Shawn mendekatkan ponsel di telinganya lagi.

"Ini aku." ucapnya.

Belum ada suara.

"Siapa, kenapa ponsel adikku ada padamu?" suara Bowen rendah.

Adik? Setahu Shawn Zuya tidak punya kakak laki-laki lain selain Anson. Tidak ada sepupu laki-laki juga. Hanya ada kakak ipar. Tidak mungkin kakak iparnya laki-laki kan? Shawn tertawa dengan pikiran gilanya. Jelas-jelas kakak ipar Zuya adalah Aerin.

Tapi ini berita baik saat Shawn mendengar pria di seberang sana mengklaim Zuya sebagai adiknya. Artinya mereka tidak ada hubungan lebih. Dia ada peluang.

"Shawn." ucap laki-laki itu lagi.

"Shawn? Dosen baru di kampus yang kemaren sama Zuya? Temannya kak Aerin?"

"Mm. Datanglah ke tempatku sekarang. Zuya mabuk, tapi sudah ketiduran sekarang. Aku tidak tahu bagaimana membuka pintu apartemennya."

" ZUZU MABUK?!"

"Cepatlah datang. Apartemenku berhadapan dengan apertemennya. Aku akan menjelaskan saat kau ada di sini."

"Baiklah, aku ke sana sekarang juga."

1
Yus Nita
jodoh x y... 😀😀😀
Mariati Jawani
Luar biasa
Yus Nita
keluar dari mulatharimau masuk ke mulutbuayasiZuya.. 😀😀🕷
Novi Yantisuherman
Thanks you Authornya 😁😁
Novi Yantisuherman
191 Cm ?? tinggi banget 😅 ,
Dulu gw kira orang tinggi makan Bambu terus 🤣😂
Novi Yantisuherman
Minyak Duyung Wkwkwkwk 🤣🤣🤪
Femmy Femmy
kalau g mau malu jangan buat ulah...😡
Femmy Femmy
coba kalau ceweknya g kaya pasti emak Shawn langsung Ilfil
Ratna Wati
🤣🤣🤣🤣🥰
Ratna Wati
🤣🤣
Ratna Wati
nyimak dlu aku Thor
Femmy Femmy
🤣🤣🤣🤣
Femmy Femmy
mata keranjang???🤣🤣🤣
Femmy Femmy
Rini kamu belum tau kalau Shawn sangat menyayangi Zuya..jika kamu memperlakukan Zuya dengan tidak baik jangan salahkan Shawn akan memperlakukanmu juga tidak baik....dan jangan salah Zuya banyak yang melindunginya
Femmy Femmy
bukannya waktu di apartemen Zuya sudah cerita sama ke Tiga sahabatnya yah?termasuk SiBowen
Silfi Himmatul Aliyah
Luar biasa
Inul
Buruk
Femmy Femmy
Zuya2 itu bukan suara ke sakita melainkan suara orang yang sedang ke enakan🤣
Adhy: sssttt jgn intip ya mba, klo liat boleh 😂😂
total 1 replies
Femmy Femmy
adiknya Shawn(om Jelek)🤣
Femmy Femmy
g ada foto masing2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!