NovelToon NovelToon
Tidak Akan Lama Menunggumu

Tidak Akan Lama Menunggumu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir / Slice of Life
Popularitas:934
Nilai: 5
Nama Author: iroiron

Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 8

Dikelas kedekatan Erwin dan Arlin, sudah seperti sahabat kecil. Hal itu membuat Eric dan Rex yang baru saja masuk, menatap kearah mereka.

"Eric, lihat lah mereka. Begitu dekat bukan"? Tanya Rex.

"Biarkan saja, lagian kita tidak ada hubungan nya" jawab Eric ketus.

saat itu mereka diminta untuk, segera pergi menuju sebuah lapangan terbuka, untuk menunjukan sihir yang ada, di dalam tubuh mereka masing-masing. Disana satu persatu menunjukkan sihir nya. Sedangkan Arlin tampak sedikit kesusahan.

"ayolah, sihir keluar. Bagiamana cara nya"?.pikir Arlin. Dengan tingkah yang aneh, membuat Eric sedikit tersenyum saat melihat Arlin.

"apa..kau baru saja tersenyum"? Tanya Rex disamping nya. Eric yang mendengar nya pun, sontak lalu berubah menjadi dingin kembali.

"lihatlah dirimu, selalu menghindar" ucap Rex.

Erwin yang melihat Arlin sedikit kesusahan, pun segera menghampiri nya. Lalu menunjukkan beberapa mantra yang berhasil. Akan tetapi saat mantra yang keluar dari tangan Arlin, seketika semua nya menjadi terdiam dan tidak bisa bergerak. Hal itu membuat Arlin sedikit panik. Akan tetapi tiba-tiba datang lah Alice (kepala sekolah) yang menghampiri nya.

"kau belum bisa mengendalikan diri, sihir mu ini bisa membuat mereka tidak bergerak" jelas Alice. Arlin yang mendengar nya pun sedikit terkejut. Lalu melihat kearah Alice.

"lalu bagaimana dengan Bu Alice" tanya Arlin.

"aku bisa menetralkan nya, Karena sihir ku lebih besar dari mu" ucap nya tersenyum.

"lepaskan saja, tentang maka itu akan membuat mereka kembali bergerak" lanjut Alice yang segera pergi meninggalkan Arlin.

"aaa..baiklah, Sekarang aku tenang,dan kemudian BERHENTI" teriak Arlin. Seketika mereka bergerak kembali.

"huh.. Berhasil" ucap Arlin. Hal itu membuat semua nya sedikit kebingungan.

"apa yang terjadi, kita bisa bergerak kembali" ucap mereka.

"sihirmu Arlin, kau bisa menggunakan nya" itu adalah sihir yang termaksud langka" ucap Erwin yang tersenyum.

"Yaa seperti itu" jawab Arlin. Yang tanpa sadar Arlin sendiri ditatap oleh Eric. Yang merasakan bahwa barusan terjadi dikarenakan sihir dari Arlin. Kemudian mereka diminta, untuk pergi ke perpustakaan sekolah. Dalam perjalanan Arlin tampak memikirkan sesuatu, yang membuat Erwin disamping nya bertanya-tanya.

Erwin: "hey kau, ada apa dengan mu, apakah kau memikirkan sesuatu"?

Arlin: "tidak, aku hanya saja. Ingin segera pulang ke rumah,"

"kau ingin segera pulang" hehehe" ejek Erwin.

"hey, kau tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tolong lah" kesal Arlin.

dengan wajah cemberutnya Arlin, melangkah kan kaki yang secepat mungkin,

"hey, Arlin tunggu, seperti nya kau salah memahami perkataan ku" teriak Erwin dari arah belakang. Karena Arlin berjalan, begitu capat dan, tanpa melihat kearah depan, hal itu membuat dirinya, tanpa sengaja. menabrak seseorang yang, berada di depan nya. "brak".

"Hey, kenapa kau tidak melihat jalan mu" kesal Arlin. Lalu melihat kearah pria tersebut, ternyata pria yang ditabrak oleh Arlin, adalah Eric. Hal itu membuat Arlin terdiam sesaat.

lalu segera membungkuk badan nya.

"maaf, aku tidak melihat mu, kalau begitu aku permisi" ucap Arlin yang segera berjalan melewati Eric. Dengan wajah dingin nya, Eric menatap tajam kearah Arlin.

"Eric, bukan kah dia tidak begitu sopan pada mu, dan kenapa dia tidak seperti gadis-gadis yang ada disekolah ini" kesal Rex yang, melihat kearah Arlin. Disana Erwin yang melihat nya pun, segera melangkah kaki nya, secepat mungkin untuk menghampiri Arlin.

"sudahlah, dia akan menyesal, telah bersikap tidak sopan pada mu" gumam Eric.

"ehhh..apa yang kau bicarakan"? Tanya Rex yang segera, berjalan disamping Eric.

sesampai nya mereka di perpustakaan. Arlin yang sudah, berada didalam pun, segera mencari buku sejarah.

"hey,,, Arlinda. Tunggu aku" teriak Erwin dari arah belakang. Arlin yang mendengar nya pun, merasa bersalah lalu, berbalik arah menghadap Erwin. Dengan sedikit mengatur nafas.

"hemmm....haaaa", Arlin maafkan aku, Jika perkataan ku menyakiti perasaan mu" ucap Erwin.

"tidak, maafkan aku yang telah mengabaikan mu" jawab Arlin dengan wajah yang, sedikit menyesal.

Mereka berdua yang sudah, kembali berteman, pun memutuskan untuk mencari buku sejarah.

akan tetapi, saat Arlin mencoba mengambil sebuah buku, yang cukup tinggi. Tanpa sadar buku yang ditarik oleh nya, membuat buku yang ada disamping, ikut terjatuh yang tanpa sadar buku tersebut, malah menimpa tubuh Eric.

"ehhhhhh" suara yang tampak sangat terkejut, berasal dari Rex dan Erwin yang begitu, kompak. ketika melihat Eric tertimpa buku, yang disebabkan oleh Arlin. Ketika mendengar suara tersebut, sontak Arlin segera menatap pria yang berada di samping nya. Dan sangat-sangat terkejut.

"aaaapaaa.. Maafkan aku" ucap Arlin yang segera membungkuk badan nya.

"apa ini, lagi-lagi kau membuat masalah dengan ku" suara itu terucap di bibir seksi milik Eric.

yang membuat, Arlin, Erwin serta Rexsy terdiam sejenak.

"wahh,, kau telah membuat Eric marah" perkataan yang dilontarkan oleh Rex.

Dengan wajah dingin nya Eric menatap kearah Rex, seperti memberikan kode agar, tidak ikut campur dan, pergi meninggalkan nya sebentar.

Rex yang menyadari nya, pun segera menarik tangan Erwin lalu pergi meninggalkan mereka.

setelah mereka pergi, Eric menggenggam pergelangan tangan kanan Arlin, lalu meletakkan nya diatas kepala.

"dengar, jangan coba-coba berurusan dengan ku, kau sudah berulangkali mencoba mencari masalah dengan ku" bisik Eric di telinga Arlin. mendengar perkataan tersebut, membuat Arlin menjadi sedikit ketakutan. Akan tetapi Arlin mencoba memberanikan diri nya. Untuk menatap Eric.

"aku tidak takut, pada mu Bahakan jika kau seorang putra mahkota kerajaan sekalian pun" ucap Arlin tegas. Lalu mencoba melepaskan tangan yang dipegang oleh Eric.

"benarkah,? Kau tidak akan takut pada ku, Bahakan kau juga tidak jatuh cinta padaku,", bukan kah setiap gadis, yang melihat ku menjadi terpesona" ucap Eric yang menatap tajam kearah Arlin.

"ughh" suara Arlin yang menelan ludah nya.

"Tidak, bagiku kau sama saja dengan pria yang ada di tempat ku, Bahakan wajah setampan dirimu, merupakan kelas bawah" ucap Arlin tegas. Perkataan itu membuat Eric terdiam sejenak. Lalu melepaskan genggaman nya.

"baiklah, jika benar yang kau katakan maka, aku tidak akan menyukai mu, dan juga jika kau menyukai ku, kau akan tahu sendiri akibat nya" ucap Eric tegas, lalu pergi meninggalkan Arlin.

"huhhhh..." hembusan nafas kasar Arlin.

"lihat saja nanti, pria yang sangat aneh" gumam Arlin.

"apaaa.. Dia membuat ku hampiri jantungan, bagimana jika aku tadi meninggal akibat, serangan jantung, bagimana ini aku tidak ingin berurusan dengan nya, Nona Erinaaaaa.. tolong aku" ucap Arlin, yang tanpa sadar Eric bisa mendengar kan nya. Eric yang mendengar nya pun, tersenyum tipis. Lalu pergi begitu saja.

Ketika Erwin melihat, Eric sudah meninggal perpustakaan, dan pergi bersama Rex. dengan segera Erwin mencari Arlin. lalu memeluk Arlin dari arah belakang. Hal itu membuat Arlin sedikit terkejut.

"syukurlah, kau tidak kenapa-kenapa" ucap Erwin yang segera melepaskan pelukan nya.

"aa..itu tidak masalah" jawab Arlin yang tersenyum.

"aaa..maaf, karena tiba-tiba memelukmu" ucap Erwin yang, sedikit salah tingkah.

"hemm...tidak apa, kalau begitu ayo kita segera pergi ke kelas" ajak Arlin yang membawa sebuah buku sejarah sihir. Sesampai nya mereka di kelas, Arlin segera duduk di kursi nya, begitu juga dengan Erwin. Disana Arlin mulai membuka buku lalu, membaca nya, kemudian datang lah, Eric dan Rex, yang segera duduk di kursi mereka. dengan wajah yang sedikit berbeda Eric tampak terus tersenyum. Yang membuat Rex bertanya-tanya.

"hey,,apa yang membuat mu, Tersenyum"? tanya Rex.

"tidak" jawab Eric dingin lalu, kembali berwajah tanpa ekspresi.

"huh..aku salah menduga, baiklah kalau begitu" ucap Rex yang kembali melanjutkan, untuk membaca buku. Selang beberapa jam kemudian, pelajaran yang telah selesai.

Membuat seisi sekolah segera pulang, Erwin yang sudah duluan pulang, meninggal kan Arlin sendirian di pintu gerbang sekolah. Awal nya Erwin mengajak Arlin, akan tetapi Arlin menolak nya. Merasa lama dijemput Arlin pun memutuskan untuk berjalan kaki. Hal itu bisa dilakukan karena sekolah mereka juga berada ditengah kota. akan tetapi sedikit jauh dari kediaman Erina. Saat berjalan tanpa sadar sebuah kereta kuda mendekat kearahnya. Lalu segera berhenti didepan Arlin, hal itu membuat Arlin beratnya-tanya.

"hey, naiklah nona" ucap pejaga yang mengemudikan kereta kuda.

"baiklah"terimakasih, ucap Arlin tanpa curiga, dan ketika Arlin sudah masuk kedalam, dan duduk di kursi. Arlin melihat dua orang pria yang berada tepat dihadapan nya, yang tidak lain adalah Eric dan Rexsy.

"apa..kalian" sontak perkataan itu dilontarkan oleh Arlin. Lalu segera beranjak dari tempat tersebut. akan tetapi dengan cepat Eric menarik tangan nya. Yang membuat Arlin terhenti lalu duduk kembali.

"kenapa kau masuk ke dalam kereta orang, tanpa sedikit pun curiga" ucap Eric. Yang duduk disamping Arlin.

"apa..bukan kah dia sendiri yang meminta penjaga untuk, membawa wanita tersebut" pikir Rex yang berwajah memelas.

"bagiamana ini, apakah kau ingin pergi ke istana bersamaku" goda Eric yang tersenyum tipis.

"lepaskan aku, kau menggengam tangan ku begitu erat, ini sangat menyakitkan" pinta Arlin

"maaf," ucap Eric spontan lalu melepas kan tangan nya.

"baiklah aku ingin berhenti disini, maaf karena salah masuk kereta" ucap Arlin yang segera berbicara kepada penjaga.

Eric yang merasa, Arlin akan segera turun pun. Tanpa sedikit gelisah. Dan benar saja Arlin yang telah meninggal kereta itu pun, membuat Eric menjadi cemas. tak lama kemudian datang lah kereta kuda yang dinaiki oleh Amy. Hal itu membuat Arlin tersenyum lebar. Lalu segera pergi kearah toko. Sementara itu Eric yang sudah di istana, pun tampak masih begitu cemas. Hal itu membuat Rex sedikit panik.

"hey,, Eric apa yang membuat mu gelisah"? Tanya Rex.

"kembali lah ke kamar mu, aku ingin menemui penjaga tadi" ucap Eric yang segera meninggalkan Rex ditempat.

"apa yang terjadi kepada nya?" ucap Rex yang menggeleng kan kepala nya, lalu masuk ke dalam kamar. Saat bertemu penjaga Eric, hendak memarahi nya, dan sedikit mengeluarkan sihir es milik nya, dan hendak membunuh penjaga. akan tetapi tiba-tiba dia merasa tenang. Lalu menurunkan niat nya.

"huh..apa yang sedang aku lakukan kan" ucap Eric yang segera kembali menuju kamar nya.

dikamar Eric, menjadi sangat marah, bahkan dia membekukan seisi kamar. Lalau terbaring di atas ranjang.

1
Elina
keren Thor, Lanjuttt
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!