NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Marica

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutang 3 Miliyar

Hariz dan Aluna masuk ke satu mobil yang sama dan duduk bersebelahan. Setelah itu mobil pun melaju meninggalkan rumah besar tersebut. Mobil melaju ke luar perumahan, bergabung dengan kendaraan lainnya di jalan raya. Waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi, kondisi jalan masih cukup padat.

"Sayang, kamu belum mengatakan darimana kamu mendapatkan uang untuk mendapatkan butikmu kembali?" tanya Hariz membuka obrolan.

Aluna tidak langsung menjawab, ia memberikan jeda sesaat.

"Sebenernya … bukan aku yang mendapatkan tempat itu lagi, tetapi Rania. Dia memintaku untuk mengelolanya," jawab Aluna.

Bohong? Itu jelas

"Rania?" Hariz mencoba mengingat-ingat nama yang tidak asing itu. "Maksudmu, Rania teman kamu waktu kamu kuliah?" tebak Hariz.

"Hmm, dia masih menjadi teman baikku sampai sekarang," koreksi Aluna.

Entah mengapa Aluna belum merasa yakin untuk mengatakan hal yang sejujurnya kepada Hariz, tentang uang dan aset yang diberikan oleh mendiang Yandi untuk dirinya. Bukan bermaksud untuk merahasiakan hal itu dari Hariz, tetapi situasi keluarga yang masih kacau membuat Aluna merasa ragu.

"Jadi kamu bekerja untuk Rania?" tanya Hariz.

"Tidak juga. Dia memberikan hak penuh padaku. Bisa dibilang kalau dia meminjamkan modal padaku," bohong Aluna lagi.

"Kenapa kamu tidak memberitahu aku? Kenapa harus berhutang pada orang lain?" Hariz kesal sebab merasa harga dirinya direndahkan. Apalagi jika sampai semua orang tahu istri pengusaha Hariz Devandra berhutang pada orang lain.

"Apa jika aku memberitahu ini padamu kamu mau melakukan itu? Aku meminta nominal jauh dari harga sewa tempat itu saja kamu tidak memberikannya. Padahal itu untuk berobat mendiang mama," ujar Aluna kesal setiap kali mengingat peristiwa itu.

"Aluna … tolong jangan bahas itu lagi," pinta Hariz.

"Kenyataan, bukan?" desis Aluna.

"Bagaimana caranya supaya aku bisa menebus kesalahan itu. Apa aku harus bersujud di depan makan orangtuamu berhari-hari?" tanya Hariz.

"Lakukan saja jika kamu mau," tantang Aluna.

Jelas Hariz tidak akan bisa melakukan itu.

Diam, mereka memilih saling diam. Aluna duduk sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Pandangannya mengarah ke samping, melihat jalan yang dilalui oleh dengan raut muka marah.

"Oke, kita bahas yang lain. Berapa modal yang Rania pinjamkan untukmu?" tanya Hariz. Nada bicaranya sudah melunak.

"Kenapa memangnya?" tanya Aluna tanpa melihat ke arah Hariz.

"Aku akan mengembalikan uang milik Rania. Agar kamu tidak perlu memikirkan untuk mengembalikan uang itu," jawab Hariz.

"Yakin mau bantu?" Aluna menoleh ke arah Hariz.

"Ya," jawab Hariz. "Jadi berapa?" tanya Hariz.

"Hampir 3M," celetuk Aluna.

"Segitu banyak?" tanya Hariz terkejut mendengar nominal yang Aluna sebutkan.

"Hmm, dia sangat percaya padaku bisa mengelola tempat itu lagi. Dan dia juga mengatakan tidak harus membayar semua sekaligus. Aku bisa mencicilnya," jelas Aluna.

"Tidak perlu. Hari ini juga aku akan mengembalikan uang itu pada Rania," ucap Hariz yakin sebab ia merasa tidak akan memiliki muka jika berhadapan nanti dengan Rania mengingat dirinya merupakan pengusaha yang sukses.

"Benarkah kamu mau melakukan itu?" tanya Aluna antusias.

"Iya, Sayang." Hariz menoleh ke arah Aluna tersenyum kemudian mengusap ujung kepala Aluna.

Yes! 3 Miliyar.

Obrolan mereka terhenti ketika mobil mereka mendekati pusat perbelanjaan elite di mana butik Aluna berdiri. Setelah memarkirkan mobilnya keduanya sama-sama turun dari mobil melalui pintu yang berbeda. Hariz melingkarkan tangannya di sepanjang pinggang Aluna berjalan bersama-sama masuk ke pusat perbelanjaan.

Sampai di butik, Aluna melakuan briefing bersama beberapa pegawainya. Selesai dengan itu Aluna menghampiri Hariz yang sedang duduk bersama Rania dan Farel.

"Maaf aku lama ya?" Aluna mengambil duduk di samping Hariz.

"Tidak masalah. Kamu sudah selesai?" tanya Hariz. Tangannya terulur untuk mengenggam tangan Aluna.

"Siap untuk memulai ini kembali?" tanya Rania.

"Tentu saja," seru Aluna. "Oh iya kalian mau kopi, aku akan buatkan," tawar Aluna.

"Tidak perlu, Aluna. Duduklah," tolak Rania.

"Ya, Aluna. Kita lama tidak mengobrol, duduklah," imbuh Farel.

"Baiklah, sesuai keinginan kalian," ucap Aluna.

"Maaf, Rania, aku ingin bicara denganmu dan suamimu," izin Hariz.

"Oh, tentu. Silahkan," ucap Farel.

"Kata Aluna kalian meminjamkan modal untuk Aluna hampir 3M. Aku akan mengembalikan uang itu," ucap Hariz.

"Modal? 3M?" Mata Rania membulat mendengar nominal itu. Dia mendapatkan butik itu kembali saja tidak sampai 500 juta. Pemilik sebelumnya hanya meminta mengganti biaya sewanya saja dan itupun sudah Aluna kembalikan.

Rania pun melihat ke arah Aluna meminta penjelasan begitu juga dengan Farel. Aluna langsung memberikan isyarat pada Rania yang awalnya tidak Rania pahami.

"Ya, itu tidak maslah." Ternyata Farel lebih tanggap dari Rania. "Aluna pernah membantu kami. Jadi ... waktu dia datang pada kami apa salahnya jika kami membantunya," ucap Farel yang sebenarnya ingin menyindir Hariz.

"Aku berterima kasih untuk itu. Maaf jika aku sudah merepotkan kalian." Hariz mencoba mengontrol emosinya meskipun sebenarnya ia kesal mendengar ucapan Farel. "Aku sudah menghubungi asistenku. Sebentar lagi dia akan ke sini membawa cek dengan nominal tersebut," sambungnya.

"Terima kasih," ucap Rania kikuk sembari menatap Aluna.

Aluna sengaja melihat ke arah lain sebab tak kuat menahan tawanya lagi.

"Aluna," panggil Hariz.

"Ya." Aluna dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya lantas menoleh ke arah Hariz. "Mulai sekarang jika kamu membutuhkan sesuatu katakan padaku. Jangan merepotkan orang lain lagi," pesan Hariz.

"Baik, Mas. Terima kasih sudah membantuku kali ini," ucap Aluna kemudian memberikan pelukan untuk Hariz.

Rania yang melihat itu hanya tersenyum diikuti tawa kecilnya.

Waktu sudah mulai siang, waktu pembukaan butik itu di mulai. Butik dengan nama De Luna akhirnya dibuka untuk umum. Di hari pertama banyak pengunjung yang datang untuk melihat-lihat. Kebanyakan pengunjung adalah pelanggan lama Aluna, mereka langsung memenuhi meja Aluna untuk memesan pakaian, juga tas. Beberapa dari mereka juga meminta dibuatkan desain perhiasan dari Aluna.

"Wow, Aluna. Permulaan yang bagus," puji Farel.

"Benar sekali, Aluna," imbuh Rania.

"Terima kasih, Farel. Ini berkat kamu dan Rania juga," balas Aluna. "Dan terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang."

"Sama-sama, Aluna," ucap Farel dan Rania bersamaan.

Setelah tempat itu mulai sepi, Aluna kembali bergabung dengan Rania juga Hariz, sedangkan Farel sudah pergi lebih dulu karena ada urusan pekerjaan. Di sana juga sudah ada asisten dari sang suami.

"Capek, Sayang." Hariz memberikan pelukan pada Aluna.

"Ya, tapi aku senang," ucap Aluna menarik diri dari pelukan sang suami.

Pandangan Hariz mengarah kepada Dion.

"Dion, mana barang yang aku minta," tanya Hariz pada asistennya.

"Ini, Tuan." Dion mengambil selembar cek dengan nominal 3M dari dalam tasnya.

"Ini, Rania." Hariz memberikan selembar cek itu kepada Rania. "Terimalah."

"Baiklah aku terima. Terima kasih sebelumnya," ucap Rania.

Hariz merespon dengan senyuman. Pandangannya kini beralih pada Aluna.

"Sayang, aku harus pergi. Ada pekerjaan mendadak. Tidak apa-apa, kan?" tanya Hariz disambut gelengan oleh Aluna. "Jika kamu sudah selesai hubungi aku. Aku akan menjemputmu," pesan Hariz.

"Baiklah, kamu hati-hati di jalan," ucap Aluna disambut anggukkan oleh Hariz.

"Aku pergi." Hariz mengecup kening Aluna kemudian pergi dari tempat itu.

Aluna mengela napas panjang kemudian duduk di sofa yang ada di dekatnya sedangkan Rania masih berdiri melihat Hariz dan memastikan laki-laki itu sudah pergi jauh dari tempat mereka.

"Astaga, Aluna. Kamu memang cerdik," seru Rania. "Cek 3M." Rania mengipasi wajahnya dengan selembar cek di tangannya.

Aluna hanya tertawa kecil melihat tingkah Rania yang menurutnya lucu, lantas menerima cek yang diberikan oleh Rania.

1
>AY<
kalau itu rumahnya aluna, kenapa ortunya kemarin ngontrak ya
>AY<
alhamdulillah ya Allah, rezeki 🤭
📧🇮🇩
knp lbh pinter sandra ya
📧🇮🇩
syukurin km elsa
📧🇮🇩
typo nama nya tor
Dewi Dama
susunan kalimat dan kata2..juga bagus...
Weli Telaumbanua
elgar anaknya arleta🤭
Mur Lina
Tanggal yang cantik dari Aithor🤣🤣🤣
Mur Lina
Author se7kalau Elgar sama Alina
Mur Lina
Mudah2an ada cinta segiempat bukan segitiga 🤣🤣🤣
Titik Mutmainah
aku suka wanita yg mau melawan bila ditindas apalagi yg sdh keterlaluan jgn diam aja krn mrk akan semakin dholim
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gimana sih anya wkwk walopun misal aluna pulang emang aluna ga bisa nanya langsung ke suami nya atau suami nya bisa aja nanya kenapa ga jadi ke kantor, lagian telinga sm mata nya elgar dimana2, kalopun isteri nya ga ngadu ada lili yg bisa ngadu, udah ah ga bakat jd pelakor 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ih oma ternyata nakal yg pas muda nya wkwk 🤭😂✌️
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
oma masih mending aluna dong bekas tp kan jelas pernah di nikahin suami nya drpd clara udah ga di nikahin di bekasin sm suami ibu nya sendiri 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
yaalah kocak bgt 🤣 dimana2 kalo selingkuh itu sama yg lebih muda, lah ini seumuran ibu nya wkwk kenapa ga sekalian sama ibu sendiri nya aja kalo gt 😩 eh jangan ding dosa nya doble mana nanti pas lagi enak2 bingung manggilnya sayang apa mama 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heh jamblang lu ngerti ga yg nama nya hak menerima dan menolak tawaran, kalo lu ngajak ya itu hak lu orang lain mau nerima sm enggak ya hak dia, kenapa jd ngatain isteri ga becus, kenapa ga lu langsung aja yg hubungi perusahaan bramantyo kalo emang lu butuh bgt 😏😒
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
sebenernya curhat ke lawan jenis gini ga di sarankan apalagi udah soal rumah tangga slnya banyak yg dari curhat gini awal dr deket sampe selingkuh tp kayaknya emang plot nya si aluna sama si elgar jd gapapa wkwk kayaknya si hariz juga selengki sama camelia 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ya siapa suruh ga ngasih duit ke isteri wkwk giliran isteri di anggap utang ke orang lain kamu malu 😂 harga diri suami padahal dilihat dr isteri nya terawat enggak wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ngakak sama typoan ini, Rania nanya ke diri sendiri ini? 🤣
Gula kapas: makasih kakak, nanti tak cus Revisi 🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
keluarga gendeng bisa2 nya suami liburan isteri nya di tinggal, mana pas kedukaan kayak gini, semoga keluarga suami nya cepet pulang


kepangkuan yg Maha Kuasa ✌️🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!