NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Zhafira kiara,gadis berusia 20 tahun yang sudah tidak memiliki sosok seorang ayah.
Kini dia dan ibunya tinggal di rumah heru yang tak lain adalah kakeknya.
Dia harus hidup di bawah tekanan kakeknya yang lebih menyayangi adik sepupunya yang bernama Kinan.
Sampai kenyataan pahit harus di terima oleh zhafira kiara, saat menjelang pernikahannya,tiba-tiba kekasihnya membatalkan pernikahan mereka dan tak di sangka kekasihnya lebih memilih adik sepupunya sebagai istrinya.
Dengan dukungan dari kakeknya sendiri yang selalu membela adik sepupunya,membuat zhafira harus mengalah dan menerima semua keputusan itu.
Demi menghindari cemooh warga yang sudah datang,kakek dan bibinya membawa seorang laki-laki asing yang berpenampilan seperti gelandangan yang tidak diketahui identitasnya.
Mereka memaksa zhafira untuk menikah dengannya.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? apakah zhafira akan menemukan kebahagiaan dengan pernikahannya?
Ikuti kisahnya selajutnya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

Windi tersenyum tipis. "Maaf nona untuk hal itu, silahkan tanyakan sendiri pada, king." Mengangguk hormat dan pergi.

Zhafira harus menelan kekecewaan, saat tidak mendapatkan informasi tentang siapa orang yang sudah membawanya ke sini.

Hati dan pikiran zhafira memang lelah untuk saat ini.bahkan makanan yang di bawakan windi,tidak di sentuh sedikit pun olehnya.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan dari luar, membuat zhafira mengernyit heran, karena jika windi maka pintu akan langsung di buka,tanpa di ketuk terlebih dahulu.

Dengan lemas,zhafira menghampiri pintu dan membukanya.

CEKLEK...

Seorang laki-laki tua dengan berpakaian formal bernama Louis, melemparkan senyum saat melihat zhafira berdiri di hadapannya.

Seketika perasaan zhafira menjadi takut, sebab melihat tatapan Louis sangat menakutkan,seperti seseorang yang zhafira kenal.

"Jangan takut! Aku ke sini hanya ingin melihat keadaan, mu!" ucap Louis dingin.

"Ma-maaf tuan! Kalau boleh saya tahu anda siapa?" Dengan tubuh yang bergetar, zhafira memberanikan diri untuk bertanya.

Louis dapat melihat ketakutan pada zhafira, dia tersenyum tipis melihat hal itu.

"Turunlah, kita akan berbincang di ruang keluarga." titah Louis, pergi dari hadapan zhafira.

Kini zhafira ragu,haruskah dia mengikuti Louis,dia mengesampingkan rasa takutnya dan berjalan mengikuti Louis yang sudah menuruni anak tangga.

Di lantai dua, terlihat Louis sedang duduk tegap di kursi tunggal khusus untuknya dan eric.

Zhafira berjalan perlahan,meskipun sebenarnya takut tapi dia sangat penasaran,dengan apa yang akan di perbincangkan oleh Louis dengannya.

"Duduklah!" titah Louis tegas.

Zhafira pun mengangguk pelan,dan duduk di kursi yang berada jauh dengan Louis.

"Siapa nama, mu?" Menatap tajam, zhafira yang terlihat takut.

"Sa-saya, zhafira tuan!"

"Nama yang cantik, seperti orangnya."

Zhafira mengernyitkan dahi,saat mendengar perkataan Louis yang memujinya.dia pun hanya tersenyum tipis, menanggapi pujian Louis.

"Perkenalkan,aku Louis shailendra. Aku adalah kakek dari king. Pasti kamu tahu, kan siapa itu, king?" ujar Louis bertanya.

Zhafira yang tidak tahu pun,hanya menggeleng pelan. dia merasa semua orang di rumah itu sering kali menyebutkan nama king. siapakah itu, king? hati zhafira bertanya-tanya.

"Tenanglah,mungkin sekitar tiga hari lagi dia akan kembali kesini."

Zhafira semakin tidak mengerti dengan keadaan ini.siapa, itu king?bahkan kenapa dia harus menunggu kedatangannya.

Sungguh kini zhafira merasa pusing memikirkan semua ini.

"Apa kamu masih bersekolah?" tanya Louis, mengalihkan pembicaraan.

"Tidak tuan, saya sudah lulus sekolah satu tahun yang lalu."

"Ha... Ha...! Jangan panggil aku tuan. Panggil saja aku kakek. "

Zhafira tersenyum kikuk, merasa tidak enak hati.

"Baik, tuan...maksud saya kek." Zhafira meralat kembali ucapannya.

Louis tersenyum tipis,ternyata gadis yang menjadi istri cucunya itu tak seburuk yang dia bayangkan.

Zhafira menceritakan tentang kisah hidupnya pada Louis.bahkan dia menceritakan,saat dimana dirinya harus mengubur dalam-dalam keinginan menuntut ilmu di Universitas.

Louis menyimak cerita zhafira,yang membuat hatinya tersentuh.gadis yang pada umumnya menghabiskan waktu bersama teman-temannya,ini harus bersusah payah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Aku bangga pada, nak!" sahut Louis, tegas.

Zhafira tersenyum,saat mendengar lagi pujian dari Louis.

"Kalau begitu tunggulah beberapa hari lagi. Setelah king kembali,kakek akan memintanya untuk memasukkan mu ke universitas terbaik di kota ini." sahut Louis, tegas.

Zhafira pun terdiam, pikirannya kembali bertanya siapa itu, king dan Apa hubungannya dengan Louis ?

"Kek." panggil zhafira. "Kalau boleh saya tahu, siapa itu, king?" tanyanya hati-hati.

Louis terdiam dan menatap tajam zhafira, yang sedang menunggu jawaban darinya.

"Setelah dia pulang, kamu juga akan tahu." Louis hanya mengatakan hal yang sama pada zhafira.

Dan hal itu membuat, zhafira harus kembali menelan kekecewaan karena tak ada satu orang pun di rumah itu,yang memberi tahu siapa itu king.

Malam pun tiba, zhafira tidak bisa memejamkan matanya tiba-tiba saja dia teringat pada sosok ibunya.dia sangat merindukan, wanita yang menjadi penyemangat hidupnya.

Tak terasa buliran bening menetes membasahi pipi putih zhafira. hatinya kembali sesak,saat menahan rindu pada ibunya.

"Ibu.... " lirih zhafira, terisak.

Di kamar yang luas, hanya ada tangisan lirih dari zhafira. seketika, dia teringat pada suaminya yang bekerja menemani majikannya ke Amerika.

Zhafira pun kini penasaran dengan kabar suaminya itu,yang hingga saat ini tidak ada kabarnya.

Dia tersenyum getir, apakah suaminya itu membohonginya.entahlah, zhafira hanya akan menunggu,sampai orang yang bernama king itu kembali ke rumah itu.

Lima hari berlalu, zhafira merasa bosan karena tidak pernah keluar dari rumah itu.bahkan dia juga,tidak masuk kerja selama enam hari,sampai-sampai pemilik kafe terus menghubunginya.

Begitu pun dengan kedua temannya,yang khawatir akan keadaan zhafira yang tidak ada kabar. awalnya,mereka ingin pergi ke rumah heru.

Namun dengan cepat, zhafira mencegah dengan alasan dia sedang berada di luar kota.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan di pintu kamar zhafira.membuat dia segera membukanya.

Windi berada di ambang pintu membungkuk hormat. "Selamat pagi nona. Tuan Louis meminta mu,untuk menemuinya di ruang keluarga." ucap, sopan.

"Baiklah, sebentar lagi aku akan ke sana."

Windi pun pamit pergi,meninggalkan zhafira yang kembali masuk ke dalam kamarnya, untuk merapihkan penampilannya.

Dia pun segera pergi,ke ruang keluarga di lantai dua.zhafira melihat Louis sedang duduk,namun tidak sendiri.

Seorang laki-laki berpenampilan rapi,dengan jubah hitamnya,sedang duduk membelakanginya.

Dapat zhafira lihat, postur tubuh laki-laki itu sangat tegas bahkan hanya melihat dari belakang saja,auranya sudah berbeda.

"Kamu sudah datang, nak.Duduklah." Louis menyapa zhafira dan mempersilahkannya untuk duduk.

Dengan ragu,zhafira pun duduk di kursi yang berada sedikit jauh,dengan kursi mereka berdua.

"Bukankah, kamu ingin bertemu dengan king? " tanya Louis,melihat zhafira yang sudah duduk di kursi.

Zhafira mengangguk pelan,perasaannya menjadi gelisah saat Louis mengatakan hal tentang king.

"Kebetulan sekali,dia sudah pulang dan berada tepat di depan mu."

Eric membalikkan badannya, dia memasang wajah datar dan menatap tajam zhafira.

"Kamu!" pekik zhafira terkejut.

Zhafira membelalakkan mata,terkejut saat melihat seseorang yang sering dipanggil dengan sebutan king.

Namun yang lebih mencengangkan, ternyata orang yang bernama king itu tidak lain,adalah eric suaminya sendiri.

Eric menatap tajam dan tersenyum miring, melihat ekspresi zhafira yang terlihat terkejut.

Dia sendiri sudah menduga, jika kejadiannya akan seperti ini. namun eric memilih acuh, dan tidak memperdulikan zhafira yang terlihat terkejut.

Bagaimana zhafira tidak terkesima, saat melihat penampilan eric yang begitu berbeda.

Dengan memakai jubah hitam, rambutnya pun kini terlihat lebih rapih dan jangan lupa, dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.

Bahkan penampilan eric sekarang,terlihat lebih dewasa.melihat hal itu membuat zhafira menelan kasar salivanya.dia tidak menyangka jika eric yang dulu terlihat seperti gembel,kini berubah seratus persen menjadi seorang pemimpin yang berwibawa.

"Apa kabar mu, Zhafira kiara?" tanya eric, dingin.

1
unknown
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!