Penjara Cinta Kakak Ipar

Penjara Cinta Kakak Ipar

Bab 1 - TERLUKA.

Pagi itu adalah pagi yang sangat tegang bagi anak berusia Lima tahun yang bernama Baby Fiona Barnett, karena ia akan bertemu dengan Ibunya yang bernama Bella Fedora yang sedang di rawat di rumah sakit.

Baby menatap pria bertubuh tinggi yang sedang berdiri di sampingnya, pria bernama Calvin Barnett itu menoleh ke bawah di mana putrinya yang sejak tadi menatap ke arahnya.

Mereka berdua tengah berada di depan ruang rawat inap, di Rumahsakit Internasional di ibu kota.

Pria berumur 34 tahun itu pun berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya, lalu membelai rambut panjang putrinya yang terurai begitu saja.

“Jangan takut sayang, Mommy juga sangat merindukanmu dan ingin bertemu denganmu.” Ucap Calvin berusaha menenangkan putri semata wayangnya agar lebih berani saat nanti bertemu dengan ibu kandungnya.

Baby tidak banyak bicara ia hanya mengangguk dengan wajah sedihnya, Calvin bukan tidak tau jika Baby sekarang sedang ketakutan namun ia hanya mampu menguatkan anaknya.

“Ayo kita masuk dan ketemu dengan Mommy.” Ajak Calvin, mereka pun masuk ke dalam ruang inap di mana Bella berada.

Di ruangan itu Bella duduk di atas ranjang sambil menatap kaca besar di hadapannya dengan pemandangan gedung-gedung tinggi, ia menatap kosong pemandangan di depannya sampai tidak sadar jika ada suami dan anaknya yang masuk ke dalam ruangannya.

“Sayang, aku dan Baby datang.” Ucap Calvin, membuat Bella tersadar dari lamunanya.

“Baby?” Ucapnya sambil berpikir, dia pun menoleh ke arah pria yang sedang menggandeng tangan mungil anak kecil.

“Baby!!! Aarrgghhh!!” Teriak Bella histeris bahkan ia sampai menjambak rambutnya sendiri.

Baby yang ketakutan pun langsung bersembunyi di belakang Daddy nya sambil menangis, bahkan memeluk erat kaki jenjang Daddy nya.

“Pergi!! Pergi!!! Kau bukan anakku!” Pekik Bella sambil berteriak kencang dan menunjul-nunjuk anak kecil yang tengah ketakutan itu.

“Bella! Sampai kapan kau akan sadar, ingat Baby adalah anakmu! Anak kita!” Teriak Calvin sambil mencekram kedua tangan Bella yang tadi menjambak rambutnya sendiri.

Bella malah memberintak dan melempar semua bantal yang ada di sampingnya sampai membuat Baby semakin histeris.

“Dia bukan anakku! Karena anak sialan itu aku jadi bercerai dengan suamiku!” Pekik Bella dengan air mata yang sudah membasaki pipinya.

Plak!

Calvin yang sudah tidak tahan dengan ucapan isterinya itu akhirnya menampar sang isteri, ini pertama kalinya bagi Calvin memperlakukan Bella dengan kasar.

“Kau sangat keterlaluan Bella, ini bukan kesalahan Baby! Tapi kesalahan kita, kenapa kamu lamoiasin semuanya pada anak kita? aku kecewa kepadamu Bella!” Ucap Calvin dengan rahang mengeras, ia berusaha menahan amarah di depan anaknya.

Para dokter dan perawat langsung berdatangan dan langsung menahan tubuh Bella yang hendak memberontak dan kembali histeris, biasanya Bella akan melakukan hal yang lebih gila lagi.

Calvin segera menggendong anaknya dan pergi dari ruangan itu. “Sayang, maafkan Daddy. Jangan nangis lagi Daddy mohon maafkan Daddy.” Ucap Calvin karena merasa menyesal masih memaksa Baby untuk bertemu ibunya sendiri.

Baby hanya menangis histeris di dalam gendongan Calvin, ia selalu takut setiap kali bertemu dengan Bella karena wanita itu selalu marah dan histeris di saat bertemu dengan Baby.

“Baby sayang.” Ucap wanita paruh baya, ia langsung menggendong sang cucu yang sedang menangis.

“Bagaimana? Bella tetap tidak menerima kalian kan?” Tanya Alex, pria paruh baya itu adalah ayah kandung Bella.

Alex sudah sangat frustasi karena Bella sama sekali tidak ada perubahan, semakin hari kondisinya semakin parah.

Bella memiliki gangguan kesehatan mental setelah ia menikah dengan Calvin, Bella belum bisa menerima jika dirinya bercerai dengan suaminya yang pertama karena tengah mengandung anak dari pria yang menjadi suaminya saat ini.

Kesehatan mentalnya semakin parah sata menerima fakta jika ia akan segera melahirkan, Bella bermain di belakang suaminya terdahulu dengan mantan kekasihnya Calvin karena pada saat itu Bella merasa sakit hati saat tau jika suaminya memiliki anak dari perempuan lain.

Calvin duduk di kursi yang ada di lorong ruang rawat inap itu, Alex sang mertua pun ikut duduk di sampingnya. Mereka berdua menatap Baby yang sedang di buat tenang oleh neneknya.

“Papi benar kalau Bella sama sekali tidak ada perubahan.” Ucap Calvin dengan wajah kecewanya. “Ini semua salahku, harusnya aku merelakan Bella bersama suaminya.” Keluh Calvin, ia mengusap wajahnya dengan kasar.

Calvin sangat mencintai Bella saat itu, sampai Calvin di putuskan begitu saja saat Bella menikah dengan pria lain, Calvin tetap menunggunya. Sampai tiba waktunya Calvin memiliki kesempatan lagi untuk mendapatkan hati Bella yang sedang kecewa oleh suaminya. Mereka pun saling bertemu dan menghabiskan malam bersama, namun cinta Bella masih untuk suaminya.

Bella tidak terima saat dirinya tengah mengandung anak Calvin, dia di paksa bercerai dan menikah dengan Calvin. Kesehatan mental Bella semakin parah saat anak yang ada di dalam kandunganya akan lahir.

Berbagai cara Bella lakukan untuk membuat anak itu mudnah, namun dengan berbagai cara pulak Calvin dan kedua orang tua Bella berusaha mempertahankan anak yang ada di dalam kandungan Bella.

“Ini bukan salahmu, Nak. Daddy juga salah karena terlalu memanjakan Bella.” Ucap Alex dengan sedih dan hati yang terasa sakit. “Bagaimana dengan tawaran Papi waktu itu? Papi mau kamu segera bercerai dengan Bella dan biarkan dia menjalani pengobatan serius dan lupakan Bella.” Ucap Apex dengan serius, ia dan isterinya sudah sangat matang mendiskusikan masalah rumah tangga anaknya.

“Agar Bella juga bisa melupakan keberadaan Baby?” Tanya Calvin, hatinya terasa nyeri. Malang sekali nasib anaknya, karena keserakahan dirinya Baby harus menanggung derita.

“Iya, Baby juga harus bahagia dengan ibu barunya. Dia juga harus menerima kasih sayang dari seorang ibu. Sementara isterimu dia sudah tidak mampu lagi menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri, Daddy harap kamu mau menikah dengan adik Bella karena dia lebih pantas menikah dengan mu dan mengurus Baby, Papi lebih percaya padanya.” Ucap Alex, akhirnya ia memberi tahu siapa wanita yang selama ini di tawarkanya pada Calvin.

Calvin menoleh ke arah Alex dengan wajah penuh tanya, Alex tau betul apa isi otak menantunya itu.

“Iya, sebenarnya selama ini kami memiliki anak lain selain Bella.” Ucapnya.

Calvin tak menyangka bagaimana mungkin dia tidak tau sama sekali, selama ia berpacaran dengan Bella pun wanita itu tidak pernah sedikit pun menyinggung tentang saudaranya karena yang dirinya dan orang-orang tau jika Bella adalah anak sematawayang keluarga besar Tuan Alex.

“Tidak ada pilihan lain, kami akan segera menikahkan mu dengan adiknya Bella. Bukankah keluarga mu juga menyudutkan mu untuk segera memiliki putra?” Ucapan Mami Citra membuat Calvin tertampar teringat ancaman kedua orang tuanya.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

s

s

balas dendam ke mantan suami terdahulu malah nyalahin anak dari hasil balas dendamnya/Panic//Panic/

2024-11-06

3

s

s

musnah

2024-11-06

1

s

s

lampiasin*

2024-11-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!