queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rina
"ya sana deh lu bedua.. gangguin kita aja..Lo tu sama kaya dia..parasit" tambah raksa yang jengah melihat perempuan menor sok kecantikan ini.
Evelyn menghentakkan kakinya kesal dan berlalu dari sana bersama temanya, dia juga melayangkan tatapan sinisnya pada Rere yang sedang berdiri di samping Ethan.
-------------
"heh..dua mak lampir itu selalu tampelin kita Mulu.. Kalo kaya Nadine mah ada cantiknya walupun ngeselin..ini apaan dandanan ke Tante-tante girang gitu ogah banget" ucap rakha geli dengan dua cewek jadi-jadian itu
"tapi kok Nadine ga nyamperin Lo sih bos kek biasa?" tanya Willy heran.
"iya ya biasanya dia udah kaya lintah sama si bos...nempel mulu" ucap Rakha heran.
"apa dia ga suka lagi sama Lo bos?" tanya Willy.
"dan satu Minggu yang lalu dia juga kaya ketakutan ngeliat kita...kenapa ya tu anak aneh banget" ucap raksa.
Ethan hanya diam seraya memikirkan ucapan dari ketiga temannya. sudah lama dia tidak mendengar sebutan kakak nuelnya dari mulut gadis itu.
Rere hanya diam memperhatikan mereka.
Tidak lama terlihat moge Dion memasuki kawasan sekolah.
"telat banget lu" keluh Willy.
"macet dikit" jawab Dion sambil melepas helm full face nya.
Disana memang tidak ada siswa lagi yang berkeliaran karna bel sudah berbunyi beberapa menit lalu, kalau tidak mereka pasti akan menjerit histeris melihat 5 cowok tampan itu.
"adek Lo aneh yon" ucap Willy masih heran dengan sikap Nadine.
"gue tau" balas Dion dengan air muka yang beribah.
"kelas" ucap Ethan memberi komando.
Mereka semua berlalu ke kelas masing-masing. 5 cowok itu Meraka Satu kelas yaitu kelas 3 IPA 1, Rere kelas 2 IPA 1 dan Nadine kelas 2 IPA 3.
.
.
.
...kelas...
"bestiee" teriak raya menggelegar di kelas itu saat melihat sahabatnya di ambang pintu.
Nadine hanya tersenyum melihat tingkah temannya itu.
Saat nadine hendak menghampiri sahabatnya itu dia di tabrak oleh seorang gadis berkaca mata tebal dan berambut kepang dua.
"ma..ma..maaf...aa..a..ku..tidak..se.se...sengaja" ucap gadis itu terbata-bata sambil menunduk takut, dia sangat takut pada gadis antagonis yang di tabrak nya ini.
semua orang di kelas itu terdiam menatap kasihan kepada Rina gadis cupu berkacamata di kelas mereka itu... Bagaimana tidak..dia menyenggol seorang yang terkenal pembully nomor satu di sekolah mereka.
Tidak ada satupun yang mau membantu gadis cupu itu, mereka takut malah mereka yang menjadi sasaran Nadine, walau beberapa hari ini Nadine terlihat lebih tenang dan tidak berbuat masalah kepada mereka, mereka tetap takut pada gadis itu.
"tidak apa-apa...aku juga tidak melihat mu..mari aku bantu" ucap Nadine seraya mengulurkan tangan nya pada Rina.
Rina dan teman sekelasnya heran, kenapa gadis itu tidak memaki dan memukuli Rina, malah Sekarang gadis itu mengulurkan tangannya untuk menolong Rina.
Apa dunia sudah mau kiamat? Pikir mereka.
dengan nadine yang Diam dan serius dalam belajar saja mereka sudah heran..tapi ini.. gadis itu mau membantu orang yang dia kata tidak selevel dengannya, sungguh ajaib sekali pikir mereka.
"ti..tidak apa-apa Nadine...a.aku bisa sendiri" ucap Rina segan memegang tangan Nadine.
"sudah lah ayo" ucap Nadine menarik tangan Rina pelan.
Rina hanya menuruti dan berterima kepada gadis itu.
"wah..wah..wah.. mukjizat apa yang turun kepada mu queen? Ini bukan seperti dirimu...tapi aku suka gaya mu barusan kawan.. sungguh mempesona" ucap raya menghampiri Nadine dan mengedipkan matanya genit.
"najis monyet" ucap Nadine geli melihat kecentilan temannya ini.
wajah raya seketika berubah menjadi jelek.
"sekali lagi aku minta maaf Rina" ucap queen dan berlalu ke tempat duduknya.
Rina dan teman sekelasnya syok mendengar kata maaf dari seorang queen antagonis sekolah mereka, apakah telinga mereka salah mendengar? Itu sungguh mengejutkan.
.
.
.
.
...Kantin...
"aah..bakso memang menjadi pilihan terbaik saat lapar" ucap raya yang memang memiliki kesukaan yang teramat pada makanan bulat yang berdaging itu.
"enak ya enak...tapi ga gitu juga cara makan Lo ege..kek orang ga makan sebulan aja Lo" ucap Nadine sinis melihat cara makan temanya yang kesetanan itu.
"hehehe... lapar aku tuh" ucap raya cengengesan.
"gada anggun nya banget jadi cewek" ucap Nadine jengah.
"orang lapar mah makan aja..ga peduli tu anggun anggunan" ucap raya kembali menyantap makanannya.
Nadine hanya memutar bola matanya malas menghadapi sikap temanya ini.
Dia juga penyuka bakso tapi ya tidak seperti itu juga, pikirnya
.
"heh cupu pesenin makanan kita sana" terdengar suara cempreng Evelyn yang sedang menyuruh seorang gadis cupu memesan makanan mereka.
ya dia adalah Rina gadis cupu berkaca mata yang ada di kelas Nadine. Rina..dia juga anak seorang pengusaha di negara mereka, kekayaan keluarganya juga tidak main-main, tapi keacuhan keluarga dan sifat introvert nya lah yang membuat dia menjadi sasaran orang membully nya.
"baik kak" ucap Rina pasrah, hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menghindari kekerasan yang akan dia dapat dari kakak kelasnya itu.
Nadine hanya menatap kasihan pada gadis cupu itu, rupanya sangat sakit bila melihat orang yang sedang di bully.
Tapi Nadine dulu hanya membully mereka yang mendekati kakak nuelnya saja..tidak lebih dari itu..tapi kalau pertengkaran dengan Evelyn mungkin memang terjadi setiap hari di antara mereka.
PRANGGGGG.....
TO BE CONTINUE.........