Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Kematian Selir Zhen Yi dan Putri Chen sekaligus, lagi-lagi membuat kekaisaran di landa kesedihan dan kehilangan.
Mereka, masyarakat kekaisaran merasa bahwa tahun ini merupakan tahun kesialan, karena belum memakan 1 tahun, sudah ada 4 keluarga kekaisaran yang mati dengan tragisnya, masyarakat yang selalu mengelu-elukan Kaisar, kini merasa bahwa Kaisar Jinxing tidak becus dalam menjaga keselamatan keluarganya sendiri. Mereka takut jika suatu saat nanti, mereka yang akan selanjutnya di bunuh oleh Kaisar Jinxing.
"HAAAAAAAAAA!!! Bagaimana bisa! Bukankah kita sudah diam dan tidak menganggunya lagi. Kenapa dia berani sekali membuka suara busuknya dan melaporkan semuanya kepada Kaisar! Dia sangat berani! dia benar-benar mengajakku berperang! ILEANA!"teriak Permaisuri Mingmei di ruangannya. Kertas, kuas, semuanya berhamburan saat Permaisuri membuangnya untuk melepaskan amarahnya disana.
"tenanglah kakak, kamu jangan seperti ini, jika tidak, kita akan kalah dari seorang anak kecil."ucap Selir Àn Mei, mencoba menenangkan Permaisuri Mingmei, dengan cara menasehati nya walaupun, ia sebenarnya takut.
Begitu juga dengan Selir Coū yang berada juga di dalam sana, mereka merasa takut karena hanya tinggal mereka bertiga saja. Ucapan Selir Zhen Yi, sebelum di eksekusi, masih membekas di pikiran mereka bertiga.
"ma_maaf yang mulia permaisuri, saya sepertinya ada urusan di luar yang tidak bisa saya tinggal, saya akan permisi duluan, salam Permaisuri dam Selir agung"pungkas Selir Coū, dengan gugup meninggalkan mereka berdua yang sedang menengang itu.
Kepergian Selir Coū, tidak di perdulikan oleh Permaisuri Mingmei, tapi tidak dengan Selir Àn Mei. Ia mengumpat di dalam hatinya kepasa Selir Coū, yang pengecut itu, meninggalkan dirinya sendiri dengan Permaisuri Mingmei.
"Àn Mei! kita harus cepat membunuh wanita itu! kita tidak akan diam lagi, anak itu sudah mengajakku untuk berperang, dan aku hanya bisa mengandalkanmu, karena jika itu Selir Coū, ia terlalu lemah! Kamu lah satu-satunya, Istri yang sangat di sayangi Kaisar. Kakakmu memohon kepada mu, rayu Kaisar sehingga ia membenci Ileana dan dia membunuhnya dengan tangannya sendiri"ucap Permaisuri Mingmei menatap wajah Selir Àn Mei, dengan tatapan yang sangat dalam, sambil memegang kedua tangan Selir Àn Mei kuat-kuat, ia berkata lagi, "kakakmu memohon kepada mu adik! Bantu kakak, Rayu Kaisar! Jangan biarkan Ileana mengambil hati Kaisar seutuhnya!, aku mohon..."
"Baik-baik kak, kakak tenang saja, aku akan memikirkan cara agar bisa menghasut Kaisar, lebih baik kakak beristirahat, tenangkan hati kakak dulu, aku akan pergi sekarang"pungkas Selir Àn Mei, dengan cepat.
Usai Permaisuri Mingmei tenang, dan mengizinkan Selir Àn Mei untuk keluar, Selir Àn Mei mengambil kesempatan itu untuk cepat pergi dari sana. Ia berjalan keluar menuju kediamannya.
Sesampai Selir Àn Mei di kamarnya, yang serba emas, ia dengan cepat menutup pintu kamarnya, dan dengan nafas yang lega, ia duduk dan bersandar di pintu kamarnya.
"sialan, kini giliranku bertindak, aku harus memikirkan caranya, dan juga, kini Kaisar sudah jarang mendatangi kediamanku, bagaimana caranya aku harus mengambil hati kaisar lagi, aku harus bergerak cepat sebelum anak kecil itu mendahuluiku"ucap Selir Àn Mei mencoba memikirkan cara agar bisa mengambil hati kaisar kembali.
"tapi bagaimana? ck aku punya cara, tapi seperti itu sangat di larang oleh Permaisuri Mingmei, ia melarang ku melahirkan anak untuk Kaisar. Tapi dengan cara apa lagi, agar aku bisa mendapatkan perhatian Kaisar, aku harus membicarakan ini dengan kakak terlebih dahulu, Benar, hari ini sangat memakan tenaga ku, lebih baik aku membersihkan tubuh ku terlebih dahulu"pungkas Selir Àn Mei, langsung memanggil pelayan-pelayannya untuk menyediakan air pemandian.
...----------------...
Di tempat lain, ada seseorang sedang mencoret nama Selir Zhen Yi di buku kertas yang terbuat dari kulit hewan, sambil tersenyum puas. Dia bukan lain adalah Xin Yan, di ruangan kerja yang juga ia jadikan sebagai tempat baca.
"akhirnya, akhirnya Permaisuri kehilangan dua tangannya, orang yang ia sangat percayai, beliau pasti sudah gila sendiri saat ini. Heh, tapi ini belum usai Permaisuri Mingmei, Kamu harus merasakan apa yang di rasakan kakakku, akan ku buat kamu lebih menderita lagi kematiannya di banding kematian kakakku saat itu, kamu begitu sangat menginginkan tahta permaisuri mu bukan? Maka naiklah ke tahta dengan tubuh mati orang-orang terdekatmu!"ucap Xin Yan sendiri, dengan mata dan wajah mulai memerah karena menahan amarah yang begitu dalam.
...----------------...
Hari-hari pun berlalu, kematian Putri Chen dan Selir Zhen Yi pelan-pelan mulai di lupakan oleh orang-orang lagi, mereka kini mulai melakukan aktifitas seperti biasa lagi.
Karena sudah kembali seperti semula, Permaisuri mulai menjalankan rencanannya untuk membalaskan perbuatan Xin Yan, tapi mereka memiliki satu kendala.
"Anak!?. Tidak! aku tidak setuju dengan rencana itu, jika kamu punya Anak, bisa saja tahta ku akan goyah! Apa kamu gila Selir Àn Mei!?"teriak Permaisuri Mingmei tidak terima atas saran dari Selir Àn Mei.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis