Menantu Terhina ( Dokter Genius)

Haryo dan Sonya sungguh kesal. Banyak orang yang ia perintahkan untuk mencari keberadaan Yasmin tapi sama sekali tidak ada yang bisa menemukan.

Bahkan provinsi Y ini bukanlah sebuah provinsi yang luas. Dan mereka yakin Yasmin masih ada di kota Y juga. Kekesalan Haryo semakin kesal saat Astuti menanyakan bagian saham miliknya di SJ Grup.

" Apa kamu tidak bisa melihat bahwa kami sedang kebingungan mencari putri kami?" ucap Sonya lantang.

Astuti bukannya simpati tapi malah menampilkan senyum mengejek. Jelas bukan Yasmin yang jadi kekhawatiran mereka tapi hal lain. Sungguh rasanya Astuti ingin tertawa keras mendengar alasan yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

" Ha ha ha, sejak kapan kalian berdua begitu peduli kepada Yasmin. Kemarin saat dia memutuskan untuk memilih menikah dnegan Erlan dan pergi dari rumah selama setengah tahun saja kalian sama sekali tidak peduli. Boro-boro mencarinya."

Haryo dan Sonya langsung terdiam seketika saat mendengar ucapan sarkas dari Astuti. Jelas sekali apa yang dikatakan Astuti adalah benar dan fakta yang tidak terbantahkan. Astuti tinggal juga bersama mereka, jelas ia tahu dengan pasti. Baik Haryo maupun Sonya tidak pernah merasa kebingungan dengan kepergian Yasmin.

" Lihatlah kalian diam, maka itu pasti benar adanya. Tck, aku jadi curiga, ada sebuah rahasia besar yang tidak aku ketahui. Aah persetan dnegan itu. Yang aku mau, besok dalam rapat direksi, Mas Haryo memberikan sebagian saham SJ Grup kepadaku. Aku yakin Romo pasti menyisihkan, meski itu sedikit. Bila perlu, ayo buka kembali surat wasiat dari Romo. Bagaimanapun aku adikmu mas. Jangan serakah."

Astuti melenggang pergi dari ruangan Haryo. Kini Sonya langsung duduk dan menghadapi kurus ke arah sang suami. Ia menatap suaminya, dan Haryo paham akan tatapan mata Sonya.

" Baiklah, mending memang kita berikan saja saham yang 20% itu. Agar Astuti beserta suaminya itu tidak lagi mengganggu urusan kita."

" Dan sebaiknya, minta dia keluar dari Lemah Joglo, berikan rumah kita yang ada di pinggiran kota. Aku tidka mau mereka tahu lebih jauh tentang apa yang kita simpan."

haryo dan Sonya sepakat untuk melakukan hal tersebut. Mereka yakin Astuti akan menerima itu semua. Saham 20% dan rumah mewah, pasti adalah hal yang sangat cukup.

Kini mereka kembali ke permasalahan Yasmin. Jika mereka tidak secepatnya menemukan putri mereka itu, maka bisa dipastikan saham 15% RS Awal Brown yang dijanjikan Sakti Sasmita akan melayang begitu saja.

" Mas, kerahkan lebih banyak orang untuk mencari Yasmin. Kita tidak bisa kehilangan saham itu."

Haryo langsung mengambil ponselnya dan menghubungi pengawalnya di rumah untuk lebih banyak lagi mengerahkan orang untuk mencari Yasmin. Dia juga membuat target bahwa dalam waktu 2x24 jam, Yasmin harus ditemukan.

Di sisi lain, Astuti memiliki keyakinan bahwa banyak hal yang disembunyikan oleh kakak dan kakak iparnya. Terutama soal Yasmin. Selain itu, pasti ada tujuan lain mengapa mereka berdua begitu kelabakan mencari Yasmin saat ini.

" apa ada yang aku lewatkan sebelumnya? apakah Yasmin bukan putri kandung mas sama mbak. Tapi coba aku ingat, saat Mbak Sonya melahirkan aku juga berada di RSPK. aku melihat bayi itu keluar dari ruangan persalinan, jadi sangat tidak mungkin bahwa Yasmin bukan anak kandung AMs Haryo dan Mbak Sonya."

Astuti menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia mencoba mengingat kejadian yang terjadi lebih dari 20 tahun silam itu. Dan tidak ada hal yang aneh. Tapi entah mengapa Sonya dan Haryo tidak sesayang itu kepada Yasmin.

Astuti langsung membandingkan dengan dirinya. Meskipun ia kadang suka sebal dengan Rendra, tapi jika Rendra pulang telat saja dia sudah kebingungan. Pernah waktu masih kuliah Rendra merajuk dan pergi tanpa kabar, Astuti kelimpungan mencari dan bahkan dia mendatangi satu per satu dari teman Rendra yang ia ketahui.

Tapi jika mengingat Yasmin yang mana Haryo dan Sonya acuh, dia merasa curiga tentang keasliannya. Apakah yasmin itu benar-benar putri keduanya atau bukan.

" Ah entahlah bukan urusanku. Yang terpenting saat ini, aku akan mendapatkan hakku."

Astuti kembali berkutat dengan pekerjaannya. Meskipun suka usil dan rusuh, Astuti selalu mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

🍀🍀🍀

Erlan dan Yasmin dengan diikuti oleh Tian dan han sampai juga di rumah sakit. Willy dan Alex langsung menyambut dan membawa mereka ke ruangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Tampak wajah yasmin yang sedikit takut-takut. Erlan yang paham lalu menggenggam tangan sang istri dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

" Setidaknya besok kita akan melakukan operasi nya. Willy akan~"

" Aku akan melakukan sendiri Lex, Wil," sahut Erlan cepat.

" Tapi Lan."

Belum selesai Alex melanjutkan ucapannya, bahu Alex sudah ditahan oleh Willy. Alex seketika langsung paham.

" Aah baiklah kalau begitu, aku akan melakukan pemeriksaan lagi dan juga menyiapkan ruang operasinya untuk besok dini hari. Kita akan melakukannya saat itu."

Alex undur diri diikuti oleh Willy, Han dan juga Tian. Mereka sengaja membiarkan Erlan dan Yasmin berdua.

" amri ganti bajumu dnegan ini. Aku akan bantu," ucap Erlan sembari membuka resleting belakang dress sang istri. Ia mencium punggung Yasmin saat sudah berhasil menurunkan dress nya. Erlan secara perlahan juga memakaikan baju khas pasien RS Awal Brown. Dan setelah selesai ia memeluk Yasmin dari belakang.

" Semua akan baik-baik saja, aku yakin itu sayang. Jangan takut ya?"

" Aku tahu mas, dan aku tidak takut selama kau yang melakukannya."

TBC