Pendekar Pengendara Petir

Warung arak yang tadinya telah sepi sekarang menjadi ramai kembali, meja di pojok kiri di mana berkumpulnya kelompok yang baru saja berkenalan itu menjadi meja yang paling royal. Kakek Zhou dengan keinginan hati yang sejak awal ditahannya mulai buka suara.

“Bocah Long! Dari setelan pakaianmu dan gerak-gerik mu, kau masih sangat buta dengan Rimba Hijau/Dunia Persilatan ini. Tidakkah terpikirkan olehmu untuk bergabung dengan serikat atau sekte tertentu?” Senyuman lebar menyertai setiap ucapan Kakek Zhou.

Secara tidak langsung dia mengundang Gou Long bergabung dengannya. Gou Long paham akan maksud ucapan dari Kakek Zhou, dalam hatinya memang sudah berniat untuk bergabung dengan Serikat atau Sekte tertentu. Namun untuk saat ini Gou Long masih memiliki sedikit keraguan, dan belum mau terikat dengan Sekte atau Serikat.

Sudah seminggu ini Gou Long berputar-putar dan berkeliling Kota Xia Yu, dia belum mendapat informasi yang bermanfaat baginya. Gou long sangat mengerti, untuk lebih mudah memperoleh berbagai macam informasi dalam dunia persilatan harus dengan sarana tertentu.

Pusat dan sumber informasi yang bagus yaitu guild atau sekte, kemudian warung arak tempat pertukaran informasi dan kabar angin. Jangan lupakan juga tentunya untuk membayar informan-informan tertentu.

Sedikit memberi muka pada Kakek Zhou, lantas Gou Long bertanya, “Senior! Apa keuntungan yang akan junior dapatkan jika junior bergabung dengan Sekte senior? Junior juga belum tahu apa dan bagaimana sekte yang senior tempati.” Ekspresinya datar, ia bahkan mencoba untuk menyembunyikan maksud hati.

“Bocah Long! Orang tua ini akan berterus terang, aku perhatikan tenaga dalam mu sangat lah tinggi untuk bocah seusia mu. Akan tetapi, mata tua ini juga melihat kurangnya pengalaman bertarung, serta gerakan-gerakan jurus, baik itu Ilmu Pukulan atau Ilmu Senjata, benarkan?” tebak Kakek Zhou.

“Bergabung dengan Sekte atau Guild tertentu, akan mengasah kekuranganmu dalam kedua hal ini. Kemudian di dalam Sekte atau Guild sudah tentu ada jaminan sumber daya untuk berlatih bagi setiap anggotanya,” lanjutnya.

“Bocah Long! Untuk sekte orang tua ini sendiri masih terletak di daerah Selatan, ini kurang lebih dua hari perjalanan dari Kota Xia Yu ini. Yaitu Sekte Naga Langit,” ujar Kakek Zhou mengakhiri tutur katanya dengan raut kebanggaan.

Murong Qiu yang ikut menyimak pembicaraan ini terkejut dengan wajah ikut memucat, matanya berbinar terang. Sekte Naga Langit Sangat terkenal di wilayah Selatan ini, yang merupakan sekte kelas atas.

Semua kultivator berangan-angan mengharap agar bisa terpilih sebagai murid sekte itu. Dia memandang iri ke arah Gou Long, pemuda itu bisa memperoleh kesempatan seperti ini tanpa harus mengikuti ujian dan prosedur yang telah ditetapkan Sekte Naga Langit sejak lama, sungguh keberuntungan yang luar biasa.

Gou Long yang baru turun gunung, belum terlalu mengerti terhadap segala hal di dalam Dunia Persilatan, termasuk akan sekte-sekte besar, lantas dengan halus dia menolaknya.

“Ajakan dari Senior, untuk sementara ini biarlah Junior simpan dan pikirkan kemudian hari, nanti dikemudian hari Junior pasti akan datang dan berkunjung menghadap Senior,” jawabnya.

Kakek Zhou tidak memaksa, wajahnya masih tersenyum seraya mengeluarkan sebuah token emas dari balik jubah, yang kemudian diserahkannya pada Gou Long.

“Bocah! Kalau kau berkunjung ke Sekte Naga Langit kelak, kau cukup memperlihatkan token ini pada penjaga gerbang sekte, dan segalanya akan mudah bagimu.”

Gou Long menerima token emas kemudian menyimpannya ke dalam cincin semesta.

Keasyikan di meja itu terus berlanjut hingga tak terasa dua jam berlalu. Masing-masing mereka akan berpamitan, Murong Qiu berdiri terlebih dahulu kemudian berkata. “Suatu kehormatan bagi Junior jikalau Senior, beserta saudara Long juga adik Mei bersedia tinggal di Mansion Penguasa Kota untuk beberapa hari ke depan. Junior yakin kedatangan Senior ke Kota ini untuk melihat-lihat Festival Alkimia di Kota Xia Yu ini, kan!”

Mendapatkan ajakan itu mereka semua tidak menolak, seraya bangkit mengikuti ke arah si Nona berjalan.

Berita tentang Festival Alkimia di Kota Xia Yu ini telah menyebar sejak sebulan yang lalu. Oleh karena itulah Kota Xia Yu menjadi kota paling sibuk dan paling ramai dalam sebulan ini, berbagai jenis manusia dari berbagai kota datang untuk memeriahkan atau hanya sekedar melihat-lihat guna menambah pengalaman.

Ada yang berharap agar bisa berjumpa dengan Alkemis Tingkat Atas, sudah jadi rahasia umum bahwa para Alkemis adalah kumpulan para manusia angkuh. Mereka percaya Teknik Alkimia lebih rumit dari Teknik Silat, bahkan untuk menjadi Alkemis Tingkat Bumi sangat susah.

Untuk berlatih Alkimia itu sendiri, membutuhkan bahan-bahan yang langka, dan untuk setiap kegagalan dalam penyulingan atau latihan sama dengan membuang-buang bahan langka secara percuma.

Terlebih lagi, setiap kultivator yang ingin mengambil langkah besar harus bergantung pada pil-pil yang disediakan para Alkemis, sebab inilah para Alkemis sangat arogan dan angkuh.

Ada pula yang hanya ingin melihat keramaian dan adu pukulan, dan ada yang ingin berpartisipasi di teknik penyulingan Alkimia itu sendiri.

Ya! nama acaranya Festival Alkimia, tapi mereka para kultivator. Kehidupan Kultivator tidak boleh tidak menyertakan arena bertanding agar bisa saling tukar-menukar beberapa jurus. Di arena ini sering beberapa sekte besar mengutus utusan guna melihat bibit-bibit berbakat yang bisa mereka angkat sebagai murid luar sekte.

Dan puncak dari Festival Alkimia ini adanya pelelangan umum yang di selenggarakan oleh rumah lelang kota Xia Yu.

***

Mansion Penguasa Kota merupakan gedung terbesar di kota Xia Yu, gedung ini megah seperti Castle mini kekaisaran dengan tembok tinggi yang mengelilinginya. Dari kejauhan tampak empat orang mendatangi gerbang Mansion Penguasa Kota, seorang gadis dengan setelan merah yang memimpin di depan.

Penjaga yang melihat gadis yang kian mendekat membungkuk hormat lalu berkata. “Buka gerbangnya! Nona muda telah kembali.”

“Paman penjaga tidak perlu terlalu sopan,” ucap gadis itu, sambil melangkahkan kakinya ke dalam.

Ketiga tamu undangan Nona tersebut mengikuti di belakangnya tanpa berkata apa-apa.

Sepanjang perjalanan menuju aula utama, mereka berpapasan dengan beberapa orang pelayan, yang memberi hormat pada Nona muda itu. Kehadiran tiga orang lainnya di belakang nona muda mereka membuat para pelayan saling berbisik-bisik. Mereka belum pernah melihat Nona muda itu membawa beberapa orang tamu selama ini.

Murong Qiu mengabaikan sikap para pelayan, dia melambaikan tangan pada salah seorang pelayan. “Bibi! ... Siapkan jamuan dan juga sediakan tiga kamar untuk para tamu ini, mereka akan menginap di Mansion ini untuk beberapa hari ke depan.”

“Baik Nona muda,” jawab pelayan tersebut.

Di dalam aula utama Mansion Kota telah berkumpul beberapa orang.

Duduk di kursi utama aula, Tuan Penguasa Kota dengan gagahnya, dia seorang pria paruh baya yang berpostur porposional, dengan setelan putih dan dibaluti dengan jubah hijau, menutupi otot-otot kokoh dibalik setelannya itu.

Roman wajah dengan rahang kokoh, disertai raut mata yang tajam, hidung mancung. Melengkapi wajah gagah tampan pria paruh baya itu dengan bibir dan hiasan kumis tipis di atasnya.

Dialah sang penguasa Kota Xia Yu. “Murong Sun.”

Kegagahannya bukanlah omong kosong belaka dengan tingkat kultivasi Ranah Bumi Tahap Akhir. Perlu diingat, di Kota Xia Yu hanya beberapa orang yang berhasil melatih sampai ke Ranah Bumi Tahap Akhir.