NovelToon NovelToon
Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat
Popularitas:36.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: neneng selfia

Ze adalah wanita tanpa hati yang sengaja di asuh sebagai mesin pembunuh. Sejak kecil dia di asuh dan di tempa oleh Robert dengan pelatihan sadis. Dari 100 orang anak wanita yang di culik dan di didik hanya ze, le dan mo yang berhasil selamat dan menjadi an***g penjaga di sekitar Robert. Ya mereka tak lebih dari seekor an***g bagi robert yang bertugas menerkam siapa saja yang tak di sukainya. Mereka di ambil paksa dari orang tua di hapus ingatannya dan di buat jadi tanpa perasaan dan fikiran mereka hanya tau perintah mutlak tuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandiwara

Sekarang ini sudah beberapa jam berlalu sejak anak pertama masuk kedalam ruangan percobaan obat dengan objek tes adalah anak- anak perempuan .

Hingga saat ini sudah ada sekitar 40 orang anak yang telah selesai diberi suntikan obat penghapus ingatan sebagai objek uji coba.

Dari sekian banyak orang anak ada 4 orang anak yang ternyata kebal dari pengaruh obat itu. Dari 4 orang anak ada 3 orang diantara mereka yang dibawa masuk ke dalam lab milik prof Albert untuk dijadikan objek penelitian baru tentang masalah kekebalan terhadap obat penghapus ingatan itu.

Sedangkan satu orang anak lagi yang juga kebal dilenyapkan begitu saja karena dianggap lebih berguna jika dia m*ti karena organnya dapat dijual.

"Saat ini sudah 40 orang anak yang telah selesai dijdikan objek uji coba dan masih ada 65 orang anak lagi yang masih tersisa untuk diuji coba." ucap seorang yang berseragam serba putih seperti dokter yang sedang lewat di dekat mereka.

"Iya kau benar. Hari ini kita semua sungguh sangat sibuk. kemungkinan besar semua baru bisa selesai larut malam nanti." keluh temannya yang jalan bersamanya. Mereka terlihat sedang membawa alat- alat untuk uji coba bahan kimia.

"Ini semua untuk apa sampai harus dibawa ke lab prof lagi? Bukannya uji cobanya sudah berhasil dan sekarang telah berlangsung? seharusnya kita sudah bisa istirahat dalam meneliti dulu bukan." gerutu nya lagi.

"kamu tidak tau ya, kalau dari 40 orang anak yang menjalani uji coba obat tadi ada sekitar 4 orang anak yang ternyata kebal akan efek dari obat penghapus ingatan itu.

Dari 4 orang anak itu 3 orang anak di antaranya akan menjadi objek penelitian lebih lanjut dan sisanya sudah dimanfaatkan organ- organ penting dari tubuhnya untuk kesembuhan orang-orang kaya itu." jelas rekannya .

Sangking serius mereka bercerita dan mengeluh mereka lupa kalau di dekat mereka ada anak-anak yang akan menjalani tahap uji coba yang mereka maksudkan.

"Oh ternyata seperti itu. Rupanya mereka semua telah di hapus ingatannya? Pantas saja jika mereka terlihat linglung. Sebaiknya kita berpura- pura linglung kalau ternyata tiba- tiba kita kebal akan pengaruh obat itu. Itu juga kalau kau mau tetap berusaha untuk bertahan hidup." bisik Ze menerangkan pada Le dan Le menjawabnya dengan anggukan.

Melihat Le yang masih gelisah Ze berusaha menenangkan Le walau sebenarnya dia pun saat ini tidak kalah takut dan gugup. Namun, dia masih memasang wajah datarnya untuk menenangkan Le.

"Tenanglah semuanya pasti akan baik-baik saja. kita sudah tau sebagian besar alasan untuk apa kita ada di sini kita cukup mengikuti arus yang ada dan kita pasti akan baik-baik saja." ucap Ze berusaha menguatkan Le dan dirinya sendiri.

Setelah beberapa lama menunggu dengan rasa cemas dan takut akhirnya kini giliran Le yang dipanggil masuk ke ruangan itu untuk menjalani uji coba obat sama seperti anak-anak yang lain.

"L 055 sekarang saatnya giliran kamu yang masuk segera masuk sebelum kau diseret untuk masuk!" bentak Yosh.

Ze menepuk pelan punggung tangan Le untuk menenangkannya dan Le berusaha memberanikan diri masuk ke dalam ruang uji coba obat tersebut.

Semua berjalan seperti sebelumnya dan ternyata Le tidak kebal. Kurang lebih sekitar 1 jam setelah giliran Le usai kini tiba saatnya giliran Ze yang harus masuk ke dalam ruang untuk diberi obat penghapus ingatan juga.

"Z 060 kini tiba saatnya giliranmu yang harus masuk segeralah masuk ke dalam atau kau menunggu untuk diseret masuk hm?" tanya Yosh dengan suara tinggi.

Ze berusaha melangkahkan kakinya perlahan dengan sangat berat ia berusaha agar tidak tersungkur. karena sesungguhnya tubuhnya gemetaran dan kakinya mulai terasa lemas sangking takutnya.

Setelah Ze berada di dalam ruangan Ze dibaringkan di brangkar kaki serta tangannya diikat agar tidak memberontak saat disuntik dan saat obat mulai bekerja. Karena reaksi obat tersebut menyebabkan sakit kepala yang luar biasa.

Ze menangis dalam diam karena tidak berdaya. Saat jarum suntik akan menembus kulitnya Ze berteriak memohon.

"Jangan aku mohon jangan" mohon Ze dan tidak ada permohonan Ze yang berguna. karena, semua orang yang ada di sana tidak berbelas kasihan padanya.

Setelah Ze disuntik obat oleh Salli beberapa saat kemudian Ze mulai merasa jika kepalanya mulai sakit dan semakin bertambah sakit setiap detiknya hingga terasa jika itu teramat sangat sakit hingga tidak tertahankan.

"Pa ma tolong Ze. Ini sangat sakit ma pa maaf kalau Ze melupakan kalian nanti. Jo maaf sudah meninggalkanmu sendiri." batin Ze.

" Sa...kit saki.. t tolo...ng sa...kit hiks hiks kepalaku sa...kit hiks hiks." rintih Ze diselingi isakan pilu. Ze baru berhenti merintih dan terisak setelah dia sudah tidak sadarkan diri. Sekitar kurang lebih sepuluh menit pingsan Ze baru tersadar dan dia sedikit kaget ternyata dia masih ingat segalanya.

"*A*ku masih ingat semua yang terjadi juga siapa aku dan keluargaku. Tapi, mereka tidak boleh tau iya mereka tidak boleh tau kalau tidak aku akan celaka . Aku harus bisa bersandiwara berpura pura seperti orang kebingungan. Iya aku ingat itu aku harus tampak kebingungan agar mereka bisa percaya pada sandiwaraku." batin Ze.

Ze mulai berpura -pura tidak merasa takut. Dia memasang wajah linglung.

"Siapa namamu cantik?" tanya prof Albert dan Ze hanya menggeleng dengan wajah linglung. prof Albert tersenyum lalu mengangguk.

"Mulai sekarang kau adalah Z 060 itu adalah identitasmu sekarang dan kau hanya akan patuh dangan perintahku." lagi -lagi suara Robert yang terdengar dan Ze hanya mengangguk sebagai tanggapan.

"Panggil aku tuan." perintah dari Robert.

"Baik tuan." jawab Ze.

"Sekarang bangkitlah" perintah dari prof Albert dan Ze hanya terdiam. Sebenarnya Ze itu memiliki kemampuan membaca gerak bibir meski itu cepat dan jauh.

Jadi, dia bisa tahu sebagian besar yang terjadi di dalam ruangan ini pada anak-anak sebelumnya.

Tidak tahunya sekarang kemampuan itu telah menyelamatkan hidupnya untuk saat ini.

Sebenarnya saat ini Ze merasa sangat takut. Tapi dia berusaha untuk sebisa mungkin menenangkan dirinya sendiri agar bisa terlihat seperti tidak memiliki emosi sama sekali. Semua itu demi bisa bertahan hidup agar dia setidaknya memiliki harapan untuk bisa kabur dari tempat itu nantinya.

"Turuti perintahnya!" perintah dari suara Robert lagi dan Ze segera bangkit.

"Berarti untuk kedepannya aku harus selalu ingat bahwa hanya suara orang ini yang bisa memberi perintah kepada tubuh ku ini. kalau aku sampai lupa maka hidup aku akan berakhir saat itu juga." batin Ze.

Setelah itu Ze dituntun untuk berjalan keluar dari ruanagan itu.

1
Tiwi
m
YuWie
pociiiii jadi manusia ganteng. Ganteng2 phonix
YuWie
ze dtg nyawa melayang bagi para penjahat.
YuWie
rame klo ze dan hui tu bantah2an
YuWie
untung nya transmigrasi yg masuknadalah jiwa yg pintar.
Liza Aly
So sweet
YuWie
karya tahun berapa ini ya..kok aku baru menemukannya
YuWie
semakin seru
YuWie
msh misteri musuh nya telur. Ayah Ze bisa kalah..hebatmen
YuWie
ada wae ya musuhnya
YuWie
sdh selalu ku like
YuWie
semangat kak othor seperti si bucin jin hu
YuWie
lhoo gak ail air suci si Rui
YuWie
pociii pasti imut2 ya
siti hartinah
/Smile/
YuWie
ehh masak gak tertolong yg bener aja..bar dong nanti
YuWie
seru ya..spt bola sang gu kong kah
YuWie
klo tema sama kan biasa..alur cerita dan penulisan beda kan tergantung penulis. sdh semangat aja nulisnya dan terus berkarya walo telat nemunya sdh nanggung sampe sini aku bacanya
YuWie
persaibgan ketat selirrr
YuWie
gak pingsan tuh tangannya ilang beneran?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!