Artara terpisah dari teman-temannya saat satu kelas terpanggil ke dunia lain.
Disaat semua orang terpanggil di sebuah kerajaan, hanya Artara yang terpanggil ke sebuah pulau aneh.
The Island Of Dark Forest, pulau yang dipenuhi monster-monster mengerikan bersemayam.
Artara bertahan hidup di pulau yang mengerikan itu, tapi dia tidak usah khawatir tentang kematian, berkat job Immortal yang dia miliki.
Walaupun begitu, dia mengalami kematian yang terus berulang, dan di setiap kematiannya, dia akan naik level. meski harus menahan sakit dari kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spiral King, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjinak
[Spesial level up]
[Skill Dimension room didapatkan] [Aktif]
[Skill Taming didapatkan] [Aktif]
[Posion Resistence didapatkan] [Pasif]
Mayat Dark Mantis disimpan ke dalam inventory oleh Artara, dia juga mengambil tangan Dark Mantis, lalu mendekati Semut Merah yang sudah tidak berdaya.
Artara mengayunkan tangan Dark Mantis yang dia jadikan senjata, berupaya untuk menebas Semut Merah.
Namun langkahnya terhenti seketika, saat mendengar Semut Merah yang berbicara.
"Ini pertama kalinya aku melihat monster seperti mu!"ucapnya meski terbata-bata.
Artara mengkerut kan keningnya."Monster? Aku bukan monster, aku manusia! Dan kau, mengapa kau bisa berbicara?"
"Terlebih lagi menggunakan bahasa Indonesia."lanjutnya bingung.
Semut merah mencoba menatap Artara."Semua monster yang sudah mencapai level 500 pastinya dapat bicara. Apa maksudnya dengan bahasa Indonesia?"ucap Semut merah balik bertanya.
"Bukan apa-apa! Jadi begitu."
Semut Merah sudah semakin lemah, mulutnya mengeluarkan darah."Tentu saja! Jadi, bisa kau cepat membunuh ku, ini sudah terasa sakit."
"Daripada membunuhnya. Apa ku gunakan dia sebagai uji coba skill baru yang ku dapat?"Artara dalam hatinya.
Semut Merah sudah tidak sadarkan diri.
Artara mengedepankan tangannya."Taming!"
Skill Taming berhasil dalam sekali coba, kondisi Semut Merah yang parah membuat skill Taming menjadi mudah.
"Berhasil! Ini lebih mudah dari yang dibayangkan, mungkin karena dia yang sekarat, jadi tidak ads kekuatan untuk menolak."ucapnya setelah selesai melakukan Taming.
Selain melakukan Taming pada Semut Merah, Artara juga menyembuhkannya sebelum memasukan Semut Merah ke Dimension room.
Sore hari seusai menonton dan menjinakkan Semut Merah, Artara sibuk membuat pedang dari bangkai tangan Dark Mantis.
Dia menggabungkan tangan Dark Mantis dengan kayu sebagai gagangnya.
Selain itu dia juga membakar daging Dark Mantis yang sudah dibersihkan, sebagai makan malam.
Senjata dari tangan Dark Mantis berbentuk tombak berhasil dibuat.
Sambil menunggu malam, Artara duduk di depan goa dekat dengan api unggun yang susah payah dia buat. Daging Dark Mantis pun sudah matang, dengan buah yang dia temukan sebelum pulang, Artara menyantapnya bersama dengan daging Dark Mantis sambil melihat matahari terbenam dari bukit goa.
"Selamat makan."ucapnya sambil menggigit daging Dark Mantis. Dia juga memadukannya dengan buah Mago, buah yang seperti buah mangga di bumi, yang sebelumnya dia petik.
[Skill Berserker didapatkan] [Aktif]
[Didapatkan melalui memakan daging Dark Mantis]
Artara mengkerut kan keningnya, heran."Aku bisa mendapatkan skill hanya dengan memakan daging Dark Mantis. Apa semua monster yang ku makan dapat memberikan skill juga?"tanyanya pada diri sendiri.
Meski tidak ada jawabannya, Artara berasumsi jika itu benar.
Pertanyaan artara tentang itu memang benar namun tidak bisa dilakukan semua orang. Daging monster memiliki racun untuk manusia yang memakannya, dan akan membuat si pemakan mati keracunan dalam beberapa menit saja. Tetapi Artara berbeda, berkat Poison Resistance dia tidak mengalami gejala apapun. Hal itu tidak disadari oleh Artara.
Meskipun tidak memiliki Poison Resistance dan mati, dia juga masih bisa hidup kembali.
Artara tidak berencana mencoba skill Berserker saat itu juga, dia lebih memilih masuk goa, lalu tidur untuk melalui malam sendirian seperti biasanya.
Paginya Artara mengeluarkan Semut Merah dari Dimension room, nampak Semut Merah sudah baikan. Luka-lukanya sembuh dan kakinya yang terpotong sudah pulih kembali.
"Apa yang terjadi? Aku masih hidup."ucap heran Semut Merah.
"Aku yang menyembuhkan mu, dan mulai sekarang aku adalah tuan mu!"tegas Artara.
Semut merah tidak menyangkal, dan mematuhi apa yang Artara katakan. Itu merupakan efek dari skill Taming.
"Eye of God!"
Dengan Eye of God, Artara dapat melihat panel informasi dari Semut Merah, dia juga dapat melihat skillnya berkat skill Eye of God dan skill Taming.
Nama : Belum Memiliki Nama.
Ras : Great Ant [Dapat Berevolusi]
Jenis kelamin : Perempuan
Level : 564
Atribut : Api
Skill : Steel Body, Acceleration, Fire Balls, Great Flame Ball,Fire Body.
"Belum memiliki nama? Apa aku bisa memberinya nama? Memanggilnya dengan Semut Merah terus-terusan sedikit agak susah."
Artara memegang dagunya, berpikir."Karena dia perempuan, bagaimana kalau nama kamu Anala?"
"Anala artinya api, sesuai dengan dirimu yang ahli dalam elemen api."
"Anala! Saya menyukai nama yang tuan berikan."
"Disini tertulis jika dia dapat berevolusi."
"Evolusi berikutnya, kamu akan menjadi seperti apa?"tanya Artara pada Anala.
"Kemungkinan besar saya akan berevolusi menjadi AntQueen! Tapi untuk mencapai evolusi berikutnya, saya harus mencapai level 1000."
"Kalau aku bagaimana? Apa aku juga bisa berevolusi?"
"Kalau soal itu saya kurang mengetahuinya. Ini pertama kalinya saya melihat makhluk seperti Anda, jadi saya tidak bisa memastikannya."ucap Anala.
"Tapi jika Anda masih mau mengetahuinya, jawabannya mungkin ada di daratan tengah pulau. Di sana ada energi kuat yang sudah ada ribuan tahun, mungkin saja ada jawaban dari pertanyaan anda."lanjut Anala.
"Apa yang ada di tempat yang kau maksud?"tanya Artara penasaran.
"Saya masih belum bisa menyimpulkan tentang apa yang ada di sana. Tapi di daratan tengah, terdapat energi yang sangat kuat, bahkan monster-monster yang ada di pulau tidak pernah mendekatinya."
Berpikir sejenak."Ayo kita pergi ke sana!"
"Apa anda yakin? Semakin memasuki area tengah pulau, semakin mengerikan monster yang bersemayam. Dengan level anda dan saya sekarang itu sangat berbahaya!"tegas Anala menjelaskan.
"Kita pergi sekarang, kau yang memandu!"ucap Artara mengacuhkan perkataan Anala.
"Tuan, bahkan tidak mendengarkan ku."ucap resah Anala dalam hatinya.
Sebelum memulai perjalanan menuju daratan tengah, Artara terlebih dahulu pergi ke pepohonan yang memiliki buah Mago.
Dia memetik banyak Mago sebagai perbekalan, bukan hanya untuk perbekalan saja. Dia memetik sangat banyak, bahkan mampu untuk persediaan beberapa tahun.
"Apa kau mau?" Tanya Artara sambil memberikan Mago ditangannya.
"Apa anda mau membunuh saya? Buah ini sangat beracun, bahkan monster yang memiliki ketahanan racun akan tetap keracunan saat memakannya."ucap Anala bingung bercampur cemas.
"Beracun? Aku sudah memakannya satu kali, dan tidak kenapa-kenapa?"
"Apa karena aku manusia?"tanyanya dalam benak.
"Anda ini mahkluk teraneh yang pernah saya temui."
"Semuanya memang aneh, jadi biasakan diri saja!"
"Pantas saja tidak ada yang memetik buah ini, padahal tampilannya cukup menggoda."ucap Artara dalam hati sambil memakan buah Mago.
Urusan perbekalan selesai.
"Berapa lama untuk menuju tempat yang kau maksud?"
"Dengan kecepatan kita, mungkin 3 sampai 4 hari. Itupun kalau tidak ada hambatan dijalan."
"Memangnya seberapa luas pulau ini? Sampai-sampai membutuhkan waktu berhari-hari hanya untuk menuju tengah pulau."
"Saya juga tidak tau, tapi sekarang kita berada dipinggiran pulau."
"Jika disini yang sudah cukup luas hanya pinggir pulau, berarti pulau ini sangat luar! Apa mungkin ini benua, atau setengahnya."
Artara mengeluarkan sayap Dark Mantis dari mayat Dark Mantis yang sia simpan. Sayap Dark Mantis halus seperti kain, tidak seperti kulitnya, Artara mengubahnya menjadi sebuah celana, meski tidak seperti celana pada umumnya, setidaknya itu bisa menutupi anunya. Daripada harus menggunakan dedaunan terus-menerus, yang kasar juga gatal.
Daratan tengah yang akan Artara kunjungi adalah tempat pusat Mana yang menyelimuti Island Of Dark Forest. Tempat yang membuat seluruh pulau berada dalam Barrier, tujuan dari hal itu agar monster-monster dari pulau tidak dapat keluar. Artara juga tidak dapat keluar jika masih ada barrier seperti itu, kecuali dia menghancurkannya. Hal itu mungkin beresiko untuk membawa bencana bagi banyak kerajaan.