NovelToon NovelToon
Pernikahan Paksa Natta Elizah

Pernikahan Paksa Natta Elizah

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Pernikahan Kilat
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Melaheyko

Kehidupan Elizah baik-baik saja sampai dia dipertemukan dengan sosok pria bernama Natta. Sebagai seorang gadis lajang pada umumnya Elizah mengidam-idamkan pernikahan mewah megah dan dihadiri banyak orang, tapi takdir berkata lain. Dia harus menikah dengan laki-laki yang tak dia sukai, bahkan hanya pernikahan siri dan juga Elizah harus menerima kenyataan ketika keluarganya membuangnya begitu saja. Menjalani pernikahan atas dasar cinta pun banyak rintangannya apalagi pernikahan tanpa disadari rasa cinta, apakah Elizah akan sanggup bertahan dengan pria yang tak dia suka? sementara di hatinya selama ini sudah terukir nama pria lain yang bahkan sudah berjanji untuk melamarnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melaheyko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENYESALAN

🍃🍃🍃

“Ayo, kita pulang sama-sama.” Adit begitu kegirangan.

Elizah menatap lalu lalang kendaraan. Dimana keberadaan suaminya itu?

“Elizah, ayo.” Adit mendesak. “Mungkin mas Natta ada urusan lain jadi nggak sempat menjemput. Kan ada aku."

Elizah tersenyum kikuk.

“Ayo, Zah. Ini sudah malam.”

“Tapi....” Elizah tetap ragu. “Ya Allah, aku sama mas Adit kan bukan mahram. Kalau aku menerimanya apa nggak bakalan jadi masalah? Kenapa aku merasa nggak enak hati sama mas Natta kalau aku lancang menerima tawaran dari laki-laki lain, ya?” Lanjutnya bergumam dalam hati.

Elizah bangkit, kakinya yang pegal dia seret. Betisnya terasa bengkak-bengkak. Adit menyadari kesakitan yang dirasakan Elizah.

“Kamu pasti capek, ya, Zah?”

Elizah hanya tersenyum.

“Nanti juga terbiasa.”

“Iya, Mas.” Elizah melirik lagi, berharap Natta muncul tapi tak ada.

“Ayo....” Adit bersemangat untuk memboncengnya.

Terpaksa Elizah naik, mencari kendaraan umum jam segini pun akan sulit. Demi keselamatannya dia menerima ajakan Adit. Meskipun kegelisahannya menyelingkupinya.

Suara raungan motor Natta terdengar, bersamaan dengan Adit yang baru saja menyalakan motor maticnya itu.

Elizah tersenyum, Ketenangan membebatnya ketika dia melihat Natta datang. Sementara Adit, mendesis dan menyadari gerakan Elizah yang akan turun.

Natta menaikkan kaca helmnya, mata tajamnya menatap mereka berdua. Dia yang telat menjemput tapi dia tetap tidak suka melihat Elizah duduk di belakang tubuh pria lain.

“Biar aku yang bawa Elizah, Mas.” Adit nyengir.

Tapi, Elizah turun dan Adit menoleh.

“Aku sama Mas Natta saja.” Elizah merasa tidak enak hati kepada Adit. Roman muka pria itu berubah kilat.

“Kok gitu, sih.” Adit kecewa.

“Duluan, ya, Mas Adit.” Elizah melambai kecil dan Adit menatap kecewa.

“Susah banget, sih!” Adit memukul motornya jengkel. Belum pernah ia begitu susah mendekati perempuan seperti sekarang dia mendekati Elizah.

Di perjalanan, Elizah menikmati terpaan angin ke wajahnya. Natta mencuri pandang dari kaca spion. Tiba-tiba gadis itu bersuara.

“Mas Natta sibuk?”

Natta menggeleng pelan.

“Aku telat menjemput karena ketiduran.”

Elizah mangut-mangut.

“Kamu lapar, Eli?”

“Iya.”

“Oke, kita cari makan dulu.”

Mereka singgah di lapak penjual nasi goreng. Dua piring dipesan, tak perlu menunggu lama karena hanya mereka berdua yang ada di sana. Natta tidak mau duduk bersebelahan, dia mau saling berhadapan. Sementara Elizah selalu merasa tidak nyaman dengan tatapan mata tajam itu untuk situasi tertentu. Entah tidak nyaman karena salah tingkah atau dia risih.

“Adit memaksa  kamu lagi?” Celetuk Natta dan Elizah menatapnya.

“Sama sekali nggak memaksa. Wajar kalau dia menawari tumpangan, kan? Ini juga sudah malam dan kita bertetangga,” ujarnya dan Natta memicingkan mata.

“Terus kenapa kamu turun dari motornya? Kenapa pindah?” selidik Natta dan Elizah meraih air minumnya. Meneguknya pelan.

“Kenapa kamu terus bertanya?” balas Elizah dingin. Natta tersenyum miring.

“Kalau kamu benar-benar dibonceng olehnya, aku akan benar-benar marah Eli.” Natta mempertegas kata-katanya.

“Kenapa memangnya?” Elizah terlihat seperti ingin memancing.

Natta diam sejenak, memandanginya dalam-dalam. “Cukup aku saja.”

Elizah mengernyit, Natta melanjutkan suapan selanjutnya.

🍃🍃🍃

Pagi ini, Sofi sudah berada di depan pintu rumah Elizah Natta. Membawa makanan sebagai tanda terima kasih karena semalam Natta membantunya mengusir Reddy. Sofi mengetuk pintu dan Elizah yang membukanya, mereka tersenyum bersamaan. Sofi memerhatikan ke dalam, tak sekilas pun dia melihat sosok pria gagah dan tampan itu.

“Ada apa Sofi?” tanya Elizah yang menyadari gelagat aneh temannya.

Sofi mesem-mesem, “ini ada makanan buat kamu sama mas Natta. Nasi goreng spesial, aku loh yang masak.”

Elizah menerimanya. Elizah melihat Sofi terus memandang ke belakang tubuhnya, seperti mencari-cari sesuatu.

“Kamu nggak perlu repot-repot, Sofi. Ini bikin repot,” kata Elizah dan Sofi menggeleng keras.

“Aku senang bisa melakukannya, Zah.” Ia begitu antusias dan Natta terlihat, handuk di atas rambutnya yang basah. Pria itu berjalan ke balkon dan Sofi terus tersenyum. Elizah mengamatinya. “Ya sudah, aku pergi ya... Tolong sampaikan sama mas Natta, terima kasih sudah mau melindungi aku semalam.”

Elizah terpaku mendengarnya, belum sempat dia meminta penjelasan. Sofi melengos pergi dengan gerakan centilnya. Elizah menutup pintu dan Natta mendekat.

“Dia kenapa?” tanya Natta.

Elizah memandang, “kalian pergi bersama semalam? Sofi membahas tentang kalian malam tadi.”

Elizah meletakkan makanan di atas meja. Natta membukanya. Nasi Goreng itu terlihat sangat lezat, ia langsung mengambil sendok.

Elizah memerhatikannya.

“Dia ribut dengan laki-laki, entah siapa. Aku hanya membantu karena dia temanmu, aku jadi telat menjemputmu semalam.” Penjelasannya membuat Elizah duduk dengan tenang. Ikut menyendok nasi goreng yang setelah dia merasakannya, itu memang sangat lezat.

Mereka menikmatinya di tempat yang sama.

Tanpa mereka berdua sadari, mereka begitu menerima satu sama lain sebagai teman satu rumah.

Natta yang sangat jeli menangkap sekilas lebam di lengan Elizah, Elizah kaget ketika tangannya diraih.

“Tangan kamu kenapa?” tanya Natta cemas.

Elizah melepaskan tangannya, “Kemarin resto sangat ramai. Semuanya bekerja dengan rusuh, termasuk aku. Menyenggol ujung meja,” ujarnya dan Natta meraih tangannya lagi. “Aku nggak apa-apa,” hendak menarik tangannya tapi Natta mengelus lebam itu begitu lembut.

Elizah akhirnya pasrah.

“Apa bisa berhenti bekerja saja?” kata Natta dan Elizah terkekeh-kekeh.

“Aku baru masuk, kamu mau aku berhenti? Aku senang di sana, ini pengalaman pertama kali. Ini hanya luka kecil,” katanya meyakinkan dan Natta mengalah ketika Elizah tak mau dia sentuh lagi.

Elizah beranjak pergi untuk lekas bersiap bekerja. Sementara Natta masih di tempatnya.

🍃🍃🍃

Menjelang gelap, Furqon masih setia menunggu Natta tapi Natta tak kunjung datang. Furqon hanya bisa mengembuskan napas kecewa. Tapi, dia juga tak bisa menyalahkan Natta sepenuhnya.

Furqon memutuskan untuk pergi sendirian, mengemudikan mobilnya dengan tenang. Setibanya di depan rumah yang di desain khusus sesuai kemauan si empunya rumah itu langsung dibuka. Tentu, Furqon bukan tamu sembarangan bagi pemilik rumah tersebut. Tampak sekali dari perlakuan penuh hormat satpam dan tukang kebun di sana.

Furqon berjalan sambil menyelia sekitar. Melihat pekarangan rumah yang rimbun dan banyak sekali macam-macam tanaman dari yang biasa sampai yang termahal dirawat dengan baik. Furqon mendesis, kemewahan itu tak berarti apa-apa. Hanya hiasan duniawi belaka, rumah mewah bak rumah kosong tanpa penghuni asli. Karena penghuni aslinya sibuk bekerja dan hanya pelayannya yang mengisi kekosongan rumah mewah itu.

“Di atas, Pak.” Pelayan pria memberi arahan. Furqon langsung menaiki tangga, di ruangan lantai dua. Seorang pria tegap berdiri menatap keluar kaca jendela. Furqon mendekatinya dan pria yang sedang berdiri itu tersenyum sembari membalikkan badannya. Matanya yang tajam menatap serius kedatangan Furqon.

“Kamu sendirian?” dia bertanya dengan kecewa.

Furqon mengangguk, mendekat.

“Katanya kamu sakit, Mas. Jadi aku datang kesini,” katanya cemas.

Saloka namanya, dia duduk dengan perasaan hampa.

Furqon mengikuti apa yang dia lakukan, ia menatapi Saloka baik-baik. Terlihat pucat dan lemas.

“Apa dia tidak mengkhawatirkanku?” kata Saloka dan Furqon tertegun.

“Bertahun-tahun kamu tidak memperlakukannya dengan baik. Sekarang, kamu mengemis ingin dipedulikan?” lugas Furqon membuat hati Saloka terasa sakit.

“Dia sudah dewasa, kemana saja ketika dia kecil dan membutuhkan perhatianmu?” Furqon tersenyum, Saloka diam dengan kepala ditundukkan.

“Kamu bahkan membiarkannya di penjara. Dia sudah melewati banyak kejadian memilukan, dan sekarang, kamu baru sadar kalau kamu butuh dia?” Furqon terus mencercanya.

Saloka mengangkat wajahnya, “aku benar-benar ingin melihatnya, berbicara dengannya.”

“Dia tidak mau,” tegas Furqon.

Saloka menarik napas panjang.

“Apa dia membutuhkan sesuatu? Beri aku kesempatan untuk menebus sedikit saja kesalahanku padanya,” ujar Saloka melirih.

“Dia sudah bisa mengusahakan apa pun sendiri untuk kehidupannya.”

Semua bantahan Furqon membuat Saloka bersedih hati. Penyesalannya semakin dalam.

“Semuanya yang kamu miliki ini tidak berarti apa-apa, bukan? Kamu tetap kesepian walaupun semuanya bisa kamu miliki dengan mudah.” Kalimatnya ditutup dengan seulas senyum.

Saloka tidak membalas, keheningan membebat mereka berdua di ruangan mewah itu.

 

 

 

 

 

1
suci ika rachmawati
Tetap berkarya thor
Semangat
Tulisanmu sdh semakin terasah
bunda buy
Kpan lg lnjutn ceritanya ne woi,, gk seru nanggung2 ceeita nya,, gk asik thornya
Rio Ferdinan
kerenn
MurTy Nanda Boru Panggabean
authornya hilang,udah gak muncul2
syalala
ko tumben ka belum up kembali hihi
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
siapa tuh yang jelas2 mau mencelakai elizah apa si Ali atau si Faruq berandal kampung itu
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nata dah mulai cinta tapi elizah masih bimbang sama perasaan nya
MurTy Nanda Boru Panggabean
kapan ya elizah membuka hati untuk natta?
MurTy Nanda Boru Panggabean
di part ini peraaan aku udah mulai berdebar-debar dan senyum-senyum sendiri bacanya..
MurTy Nanda Boru Panggabean
maaf ya thor,terlalu candu bacanya jadi lupa kasih dukungan ny..🤦‍♂🤦‍♂🤦‍♂
MurTy Nanda Boru Panggabean
alurnya bagus,mudah di pahami..
syalala
ditunggu ka next hihi
MurTy Nanda Boru Panggabean
kok gak ada lanjutan ny lagi?
MurTy Nanda Boru Panggabean: jangan lama2 up ny ya...
candu banget bacanya..
Instagram: Melaheyko: Ini novel On Going, belum tamat kak
total 2 replies
syalala
semakin penasaran dengan lanjutan nya thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wow ternyata natta anak orang kaya ... penasaran kenapa natta bisa masuk penjara ya
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
enak aja di kira Adit pasti karena natta kenal tuh sama yang punya restoran
syalala
lanjut ka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
apa rizky kenal sama natta .. kenapa natta bolehin Eliza kerja di restoran itu ya
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
paham agama tapi sifat nya seperti ayahnya egois keras kepala
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
waduh banyak banget yang mau dekatain nata ..hey Eliza itu istri nya nata ...

Mirza emang ya keras kepala takut banget turun martabat nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!