NovelToon NovelToon
DEWA PENGHANCUR

DEWA PENGHANCUR

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mr. Lim's

🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆

Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.

Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan Patriark Ye

Kemudian Qin Chenyu melangkah keluar diikuti oleh Ye Chen, tiba di halaman samping rumah Qin Chenyu berkata.

"Itu adalah makam ayah dan ibumu, berikanlah penghormatan terakhir kepada mereka"

"Makam ayah dan ibuku?" tanya Ye Chen dengan linglung.

"Iya benar, suatu saat kamu akan mengerti" ucap Qin Chenyu dengan serius.

Ye Chen melangkah lebih dekat, dalam pikirannya ia mencoba mengingat siapa dan bagaimana kedua orangtuanya, namun ia masih tidak dapat mengingat apapun. Tetapi ia tidak diam saja, di depan makam ia langsung berlutut dan memberikan penghormatan secara naluriah.

"Mari kita segera tinggalkan tempat ini, aku khawatir akan ada bahaya yang mengintai" ucap Qin Chenyu dengan penuh kewaspadaan.

"Baiklah paman" jawab Ye Chen sambil bangkit berdiri.

Sebelum benar-benar pergi ia menoleh ke arah makam yang berupa gundukan tanah yang masih basah itu.

"Ayah, Ibu kelak jika aku sudah mengerti semuanya maka aku akan kembali lagi ke tempat ini" ucap Ye Chen penuh tekad.

Keduanya lalu pergi ke arah selatan meninggalkan wilayah Klan Xiao, malam yang gelap seolah menjadi penutup bagi kepergian mereka. Qin Chenyu berjalan melalui jalur memutar untuk menemukan kuda yang sebelumnya ia tinggalkan, ia tidak ingin Ye Chen melewati ratusan mayat yang terlihat mengenaskan.

Tidak ada yang memperhatikan keberadaan mereka setelah kegemparan menghantui seluruh Kota Xinjiang beberapa hari terakhir. Peristiwa hancurnya Klan Xiao serta tewasnya para Tetua dan petarung dari lima keluarga besar, telah menimbulkan ketidakstabilan. Bagaimanapun dengan hancurnya Klan Xiao dan kekalahan lima keluarga besar telah menimbulkan pihak-pihak lain yang ingin memanfaatkan kekacauan ini. Bahkan pasukan dari Istana Kekaisaran yang berada di Kota Qinghai juga diturunkan, kali ini Ye Qiu sebagai salah satu komandan pasukan pelindung Kaisar harus turun tangan.

Hal ini tentu saja karena adanya keterlibatan kelompok pemberontak Xigua yang berada di bawah pimpinan Kai Chenlong, selain itu Ye Qiu juga berasal dari keluarga Ye jadi kedatanganya ke Xinjiang bisa sekalian mengunjungi keluarganya. Ye Qiu sendiri merupakan putra dari Ye Jingyi, yang menikah dengan Ye Ting Ting anak pertama dari Patriark Ye Chou.

Kepulangan Ye Qiu kali ini juga untuk membawa keuntungan bagi Klan Ye, ia jelas memahami kondisi Kota Xinjiang yang telah kehilangan tokoh besar dari setiap keluarga besar. Bahkan hal yang menarik adalah kemunculan Kai Chenlong yang dikalahkan oleh seorang pemuda Klan Xiao yang misterius. Bahkan pemuda tersebut juga yang telah menghancurkan kekuatan lima keluarga besar seorang diri, memikirkan hal ini kepala Ye Qiu menjadi pusing. Ia seperti kehilangan hal yang penting, namun entah mengapa ia memiliki firasat jika semua peristiwa ini berhubungan dengan pamannya, Ye Chen.

Ye Qiu sendiri memiliki kesan yang baik terhadap Ye Chen yang merupakan pamannya, ia memandang Ye Chen memiliki kontribusi yang sangat besar di wilayah perbatasan selatan, mengabdikan dirinya tanpa peduli jika dirinya adalah pewaris Klan Ye yang sesungguhnya.

Kini kediaman Klan Xiao berada dalam pengawasan pasukan pelindung Kaisar yakni pasukan Mingling, sebagai seorang komandan Ye Qiu bertanggungjawab atas keseluruhan situasi yang ada di tempat itu.

“Lapor Komandan, kami menemukan dua makam yang sepertinya masih baru. Salah satunya seperti berasal dari keluarga Ye anda” ucap salah seorang prajurit melapor dengan hati-hati.

“Tunjukan lokasinya segera” pinta Ye Qiu dengan tegas, jantungnya berdetak cepat.

"Silahkan ikuti saya" ucap prajurit itu dengan sigap.

Ye Qiu tahu jika Klan Ye tidak ikut bergabung dengan kekuatan aliansi keluarga besar untuk memusnahkan Klan Xiao, namun mendengar ada nama anggota Klan Ye yang terlibat mau tidak mau hal itu membuatnya sangat penasaran.

Tiba di dekat sebuah bangunan usang, Ye Qiu mendapati dua buah makam yang memang sepertinya masih baru. Mata Ye Qiu terbelalak, ia melihat dengan seksama hingga beberapa kali.

“Ye Chen”

"Ye Chen!?" beberapa kali ia membaca nama yang terdapat di batu nisan tersebut, namun tidak pernah berubah.

Pandangan Ye Qiu seperti menatap ke arah kehampaan, ia tidak percaya begitu saja dengan apa yang ia lihat. Nama Ye Chen hanya satu di keluarga Ye, itu milik pamannya yang berada di perbatasan wilayah selatan. Ye Qiu memandang ke makam yang berada di sampingnya, terukir nama Xiao Nie di atas batu nisan.

“Ini? Bukankah ia adalah wanita yang sangat dicintai pamanku?” hati Ye Qiu seperti ingin meledak, ia akhirnya sadar jika Ye Chen sudah meninggal bersama wanita yang pernah dinikahinya secara sembunyi-sembunyi.

Nama Xiao Nie pernah terdengar santer hampir dua puluh tahun yang lalu, saat itu Ye Qiu sendiri masih remaja dan ia baru mengerti kisah percintaan pamannya setelah ia beranjak dewasa. Kisah percintaan putra bungsu Klan Ye tersebut telah menginspirasi banyak orang, menjadi pelajaran serius bagi setiap orang di Klan Ye.

Sejarah kelam itu juga yang membuat Patriark Ye tidak lagi ingin berurusan dengan Klan Xiao, memilih menutup diri dan menarik dari apapun yang terjadi dengan Klan Xiao. Patriark Ye sudah kehilangan masa depan putranya, ia tidak mau kehilangan Ye Chen untuk kedua kalinya.

Tetapi pada akhirnya malang tak bisa disembunyikan, kabar buruk tentang kematian Ye Chen di tanah Klan Xiao membuat spekulasi baru. Hubungan suami istri yang tidak direstui itu kembali merebak, semua orang di Xinjiang merasakan pilu atas kematian pasangan yang ternyata berasal dari dua Klan besar tersebut.

Patriark Ye Chou sangat terpukul ketika mengetahui berita ini, setelah ia mendengarkan kenyataan pahit tentang keberadaan makam Xiao Nie dan juga Ye Chen dalam peristiwa itu ia segera melakukan penyelidikan secara khusus. Namun hal yang mencengangkan adalah fakta jika Xiao Nie telah melahirkan darah daging Klan Ye, fakta lain juga menyebutkan selama sembilan belas tahun Xiao Nie harus diasingkan dari Klan Xiao dan hidup menderita demi melahirkan dan membesarkan seorang putra yang bernama Xiao Chen.

Atas berita ini kemarahan Patriark Ye Chou semakin mendarah daging kepada Klan Xiao, ia yang sebelumnya mengalah dalam konflik berkepanjangan itu ternyata harus menghadapi fakta yang sangat memilukan. Kebencian ini segera dilampiaskan, beberapa orang yang sebelumnya selamat termasuk Xiao Feng yang sudah memberikan informasi segera dipenggal kepalanya. Patriark Ye Chou kini kehilangan putranya, ia juga tidak tahu bagaimana kondisi cucunya yang bernama Xiao Chen pasca kehancuran Klan Xiao belum lama ini.

“Chen’er di mana kamu sekarang?” gumam Patriark Ye Chou dengan hati pilu.

Patriark Ye Chou jelas menyesali setelah kematian Ye Chen yang tidak pernah diketahui sebabnya, tidak ada informasi apapun yang menyebabkan dirinya muncul di Klan Xiao. Kini setelah mengetahui jika Xiao Nie dan putranya telah menghasilkan seorang putra maka pencarian pun dilakukan dengan besar-besaran. Ye Chou tidak peduli lagi dengan apapun, di masa tuanya ia mulai menggila karena menyesali kehilangan orang yang sangat ia cintai sebagai penerusnya di masa depan.

1
nurul hidayat
Luar biasa
Edy Sulaiman
kok mc kita agak ada teknik tempur penghancur lainya ...
Edy Sulaiman
Xi Molan tuh jadi pisang molen belagu akhirnya....nyungsep lu....hhh
Edy Sulaiman
Kecewa
Edy Sulaiman
Buruk
Aris Baskara
Luar biasa
Edy Sulaiman
teruskan...!"
Achmad Hasan
Luar biasa
Edy Sulaiman
tambah menarik nich ceritanya ...
semoga sampai TAMAT....
Edy Sulaiman
buat ketagihan nih ngebacanya, author memang Josh...!"
Edy Sulaiman
gak tau lah baca terus aj sampe dimana aj..
Edy Sulaiman
Baca aja ah..!"
Edy Sulaiman
selanjutnya ku berharap critanya tdk membosankan...
Edy Sulaiman
agak kecewa aku Thor kenapa terlalu cepat pemusnahan Klan Xiao tidak melalui tangan Xiao Chen yg akan balas demdam...!?"..
Edy Sulaiman
Hancurkan klan xiao...sisahkan biar xiao chen yg menghabisinya...
Edy Sulaiman
Rrrrruuuuuaaaarrrr biaaaasssaaaa....!!!".. LANJUUUUUUD...
Edy Sulaiman
Hancurkan jangan kendor boy...
Edy Sulaiman
mantap..
tap....tappppl
Edy Sulaiman
tambah kuat xiao chen,hajar org2 clan xiao...
Edy Sulaiman
semoga tidak mengecewakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!