Menikah Muda

Flo yang awalnya terkejut mendengar syarat yang diminta Rain, kini tertawa sembari menggelengkan kepalanya.

"Kau pasti bercanda?"

"Aku serius Flo!" Ucap Rain dengan tatapan tajamnya, membuat Flora terdiam sampai menelan salivanya susah payah.

"Menikah denganmu? Maksudnya Married?" tanya Flo untuk memastikan yang diinginkan Rain.

"Ya, Me-ni-kah!" Ucap Rain dengan mengeja kata menikah dengan penuh penekanan. "Bagaimana?"

"Tidak, aku tidak mau!" Tolak Flo dengan cepat tanpa berpikir dua kali.

Mana mungkin Ia menyetujui persyaratan gila yang diinginkan Rain. Selain usia mereka yang masih remaja Flo juga tidak mencintai Rain sama sekali, jadi mana mungkin mereka menikah

"Baiklah, kalau begitu pergi dari mansionku!" usir Rain dengan tegas, meskipun jauh di lubuk hatinya yang terdalam ia tidak tega melakukan hal tersebut pada gadis yang sangat ia cintai sekaligus gadis yang sudah menorehkan luka dihatinya.

"Rain tunggu!" Flora menyentuh tangan pria itu dengan tatapan memohon. "Kau boleh meminta apa pun tapi jangan menikah, karena kita masih muda dan masih sekolah. Jadi—"

"Aku tidak sedang bernegosiasi Flo, jika kau ingin tinggal di mansion Moses maka menikahlah denganku!"

Flora pun melepaskan tangan Rain, karena tidak mau mengikuti keinginan gila pria itu. Dan apa yang dilakukan Flo tentu saja membuat Rain kecewa, karena gadis yang dicintainya itu lebih memilih hidup menderita dari pada menikah dengannya.

"Aku akan menunggu di luar. Sampai kau, Uncle Alex, dan Aunty Kaylin mengijinkan aku untuk tinggal di mansion kalian." Karena Flo yakin, Rain pasti tidak akan tega melihatnya berdiri diluar gerbang sepanjang hari.

Rain hanya diam sembari masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan Flora seorang diri di depan gerbang Mansion Moses.

"Bagaimana Rain? Kenapa Flora tidak diajak masuk?" Tanya Kaylin saat melihat putranya masuk seorang diri dan meninggalkan Flo begitu saja di depan gerbang.

Ya, sejak tadi Kaylin melihat putranya dan Flora yang berbicara serius di depan Mansion. Ia berharap putri keluarga Arbeto itu setuju untuk menikah dengan Rain, karena sudah tidak memiliki tempat tinggal dan tujuan.

Rain diam saja tidak menjawab pertanyaan Mom Kaylin, ia berjalan menuju jendela besar dan melihat dari kejauhan Flo yang masih berdiri di depan gerbang pintu Moses.

"Pasti Flo menolak menikah denganmu?" Tebak Kaylin saat melihat Rain diam saja.

"Dia tidak menolak, hanya sedang berpikir." Jawab Rain tanpa mengalihkan tatapannya pada Flora.

Kaylin menghela napas dengan panjang. "Kami sudah memberikan jalan agar kalian bisa menikah, tapi kenapa Flora masih menolak putraku ini? Padahal putraku sangat tampan dan pintar." Keluhnya.

"Dua jam! Dalam dua jam Flo pasti menyerah dan mau menikah denganku. Jadi siapkan saja semua keperluan untuk pernikahan kami Mom." Ucap Rain dengan sangat yakin lalu meninggalkan ruangan tersebut, sekaligus meninggalkan Kaylin yang tampak terdiam.

"Oh my God, untuk yang satu ini kau sama persis dengan Daddy mu." Karena Alexander pun seperti itu, sangat percaya diri bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. "Aku harap Flo mau menerimamu, kasihan sekali anak orang dibuat sengsara seperti itu olehmu Rain." Ucap Kaylin sembari menatap Flora yang tampak kepanasan di luar gerbang.

Sementara itu Flora yang masih berada di luar, tampak sangat kesal menatap pada Mansion Moses yang berdiri angkuh dan Kokoh seakan-akan mengejek penderitaannya.

"Rain Moses kau benar-benar keterlaluan, membiarkan aku seperti ini." Gerutunya dengan penuh emosi. Bagaimana tidak emosi, jika harus berdiri di depan gerbang selama hampir satu jam lebih. Sungguh ia tidak menyangka, pria yang selama ini mengaku mencintainya justru tak peduli sama sekali dengan penderitaannya.

"Awas kau! Jika Daddy sudah kembali, kau akan aku buat..." Flo mengepalkan kedua tangannya sembari menarik koper miliknya untuk meninggalkan tempat tersebut.