Pedang 7 Elemen

Qio Feng dan Shan Li, keduanya mengejar seseorang yang merampok kereta kuda milik kerajaan Khu. Pada saat yang sama, keduanya malah sampai do desa yang tak terlihat sama sekali penghuni nya.

"Kenapa desa ini, tidak ada satu pun manusia yang tinggal di sini". Ucap Qio Feng.

"Kalau tidak salah, ini adalah salah satu desa bagian barat di kerajaan Shan". Balas Shan Li.

"Bagaimana kamu bisa tau, kalau Desa ini adalah bagian dari kerajaan Shan. Sedangkan kita saja sekarang, berada jauh dari kerajaan Shan". Ucap bingung Qio Feng.

"Apa kamu mengetahui jelas, peta di kerajaan Shan?". Tanya Qio Feng.

Shan yang baru saja mendengar perkataan dari Qio Feng, seketika Shan Li sadar. Jika dirinya keceplosan, Shan Li menjawab dengan sembarangan.

"Karena kita ada di bagian barat Kerajaan Shan, Jadi aku hanya mempunyai sebuah pendapat saja. Kalau desa ini, desa yang masuk ke dalam bagian kerajaan Shan". Jelas asal Shan Li.

Tentu jelas sekali, jika Shan Li sangat keceplosan melulu. Padahal dirinya sudah hampir ketahuan pada waktu itu. Tapi, kali ini dirinya berkata yang membuat Shan Li bingung menjawab pertanyaan Qio Feng.

Qio Feng tidak ingin berdebat masalah sepele, Qio Feng penasaran siapa yang berani merampok dari keluarga kerjaan Khu.

Pada saat Qio Feng san Shan Li berkeliling. Tanpa sengaja, keduanya mendengar sebuah suara.

"Hahahaha". Suara tawa.

"Bos, kali ini tangkapan kita sangat banyak sekali. Kita tidak menyangka, kalau rombongan dari kerajaan Khu akan lewat situ". Ucap Seseorang.

"Lalu bos, bagaimana dengan Kedua perempuan ini. Sepertinya, salah satu dari keduannya ada yang sangat berharga". Ucap seseorang lainnya.

"Iya bos, sudah lama kita tidak bermain dengan perempuan. Apakah bos mau memakai mereka terlebih dahulu, kami siap menunggu kalau bos sudah bosa". Timpal seseorang lagi.

Sedangkan Orang yang di maksud bos itu, orang tersebut masih saja terdiam menung. Entah kenapa, orang yang di maksud bos itu menjadi bingung. Jika orang lain, mungkin sudah menerkam kedua perempuan itu. Tapi, ini berbeda dengan dirinya. Bos itu menatap kedua wanita itu dengan ketakutan, bagaimana juga bos itu sadar. Jika, dirinya salah merampok.

"Kenapa aku terlalu nekat melakukan hal ini, padahal aku sendiri tau. Bagaimana bahaya nya, ketika kita menyerang para keluarga kerjaan". Batin bos itu.

Seseorang yang di sebut bos, badanya kekar dan sudah berumur. Tapi, walau berumur badannya sangat kekar dan berisi. Bos itu terduduk dengan celana panjang dan tanpa menggunakan baju sama sekali.

Di sisi lain, Qio Feng dan Shan Li mendengar suara. Keduanya langsung saja mendekat dan benar saja. Di salah satu rumah, ada sekitar 5 orang yang sedang berkumpul dan 2 perempuan yang di ikat dan dalam keadaan pingsan.

Qio Feng dan Shan Li, hany memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan mereka. Sedangkan Shan Li, tentu saja dirinya kenal dengan salah satu perempuan itu. Jika Qio Feng melihat muka Shan Li di balik topengnya, pasti Qio Feng melihat muka Shan Li yang sedang murka. Bagaiamana Shan Li tidak marah, melihat temannya di ikat begitu. Shan Li yang tidak terima melihat temannya di ikat, Shan Li berniat menerjang mereka. Tetapi, Qio Feng berhasil mencegat tindakan Shan Li.

"Apa yang ingin kamu lakukan?". Tanya bisik Qio Feng.

"Tentu saja, menyelamatkan kedua perempuan itu". Jawab Shan Li, dengan sedikit marah.

"Aku juga tau, kalau kau berbicara terlalu keras. Nanti bisa saja, kita ketahuan oleh mereka". Ucap bisik Qio Feng dengan membekap mulut Shan Li.

"Hpmmm". Shan Li.

Shan Li yang di bekap oleh Qio Feng, Shan Li berusaha melepaskan tangan Qio Feng dari mulutnya. Karena telalu keras melepaskan tangan Qio Feng, tanpa sengaja tubuh Qio Feng sedikit tergeser dan menginjak sebuah ranting di belakangnya.

"Krek". Suara ranting patah.

Wushhhh

Duarrr

Bos dari gerombolan itu, langsung saja menyerang Qio Feng dan Shan Li dengan tumpukan tanah yang menjulang tinggi.

Di sisi lain, Qio Feng yang menyadari hal itu. Dengan gesit, Qio Feng mengendong Shan Li di depanya. Qio Feng pada saat itu, telah mengaliri kedua kaki nya dengan elemen angin miliknya.

"Bos, seperti nya ada yang menguping permbicaraan kita". Ucap salah satu anak buahnya.

"Aku juga tau, lebih baik kalian pergi dan tangkap mereka". Perintah bos nya panik.

Keempat anak buah nya mendengar perintah dsri bosnya, tentu saja langsung menerjang ke arah Qio Feng dan Shan Li. Bos nya itu, tentu saja panik. Karena dirinya, telah menyandera seorang putri dan pelayannya.

"Kalian harus menangkap mereka, bagaimana pun caranya". Teriak Bos.

Sedang Qio Feng yang berhasil menghindari serangan dari bos itu, kini baru saja mendarat dan menginjakan kaki nya di tanah. Di sisi lain, Shan Li muka nya langsung saja memerah. Karena dengan tiba-tiba, Qio Feng mengendong dirinya.

"Apa kamu tidak turun?". Tanya QikoFeng sambil menatap Shan Li.

Sedang kan Shan Li yang sedang menikmati momen itu, tidak sadar jika mereka sudah mendarat di tanah. Shan Li juga sadar ketiak Qio Feng Berbicara dengan nya. Langsung saja, Shan Li turun dari gendongan Qio Feng, dengan muka yang memerah. Qio Feng sendiri, melihat tersebut. Qio Feng hanya bisa mengelengkan kepalanya, melihat tingkah Shan Li.

Qio Feng langsung berfokus kembali ke arah depan, dirinya melihat empat orang yang menyerang dirinya.

"Elemen Angin, Tusukan angin".

"Elemen Api, Bola api".

"Elemen Air, terjangan Air".

"Elemen Tanah, Tinju tanah".

Qio Feng melihat ke empat orang itu langsung menyerang dirinya, langsung saja Qio Feng mengeluarkan Pedang miliknya.

"Teknik Pedang Angin : Angin Topan". Teriak Qio Feng.

Setelah Qio Feng mengayunkan pedang nya, seketika juga muncul sebuah angin yang sangat besar berputar. Serangan dari empat orang itu, langsung saja terbawa ke arus angin tersebut.

Ke empat orang tersebut terkejut, melihat serangan mereka di halau begitu saja. Shan Li sendiri, setelah dirinya sadar. Shan Li juga, Langsung melancarkan serangan nya ke arah emapt orang tersebut.

" Elemen Api : Bola api". Teriak Shan Li.

Bola yang lebih besar, Shan Li arah kan ke empat orang itu. Ke empat orang itu, tambah terkejut dengan serangan dadakan dari Shan Li.

"Elemen Tanah, pertahanan tanah".

Seseorang pengguna elemen tanah, langsung saja membuat tembok yang sangat tinggi.

Duarrr.

Pada saat ledakan terjadi, Ke empat orang itu ingin bernafas lega. Tapi, seketika ke empat jya kangsung terdiam. Keempatnya melihat, Qio Feng sudah berada di depannya dengan sebuah serangan.

"Teknik Pedang Angin : Serangan tanpa suara". Ucap Qio Feng.

Mau tau kelanjutannya?...

Jangan sampai terlewatkan ya, di episode berikutnya.

****

...Jangan Lupa Like, Vote dan Komennya ya....

...Terima kasih....