Menantu Terhina ( Dokter Genius)
" Apa yang kamu katakan hah? Menikah? Jangan harap kami akan merestui mu."
" Maaf, meskipun tidak ada restu dari Mami dan Papi, aku tetap akan menikah. Aku akan tetap bersama Mas Erlan. Kami saling mencintai."
Yasmin meninggalkan rumah bergaya joglo yang megah itu setelah mengatakan apa yang ingin ia katakan kepada kedua orang tuanya. Tekatnya sudah bulat untuk bersama sang kekasih yang sekarang jadi suaminya. Jelas hal itu membuat kedua orang tuanya sangat murka.
Panggilan mami dan papinya tidak lagi ia hiraukan. Langkahnya begitu tegap meninggalkan kehidupan mewah keluarga Suryoprojo.
" Dek, bagaimana. Apa kedua orang tuamu menyetujui kita?" tanya Erlan yang menunggu diluar kediaman kedua orang tua Yasmin. Seorang penjaga melarang Erlan ikut masuk ke dalam. Awalnya Yasmin marah, tapi Erlan berkata kepada Yasmin bahwa dia tidak apa-apa untuk menunggu di luar.
" Setuju atau tidak setuju aku tetap akan bersama dengan mu mas. Ayo kita pergi. Rumah ini sudah bukan rumahku lagi," jawab Yasmin mantap.
Tangan Erlan di genggam erat oleh Yasmin. Ia sejenak melihat wajah sang istri. Ya, sebenarnya mereka sudah menikah. Bahkan keduanya sudah mencatatkan pernikahan mereka ke catatan sipil. Ada rasa menyesal dalam hati Erlan karena ia merasa memisahkan Yasmin dari kedua orang tuanya.
Yasmin, seorang putri tunggal dari pasangan Haryo Suryoprojo dan Sonya Ningrum. Tapi ternyata anggapan bahwa anak tunggal akan selaku dituruti keinginannya adalah tidak benar.
Yasmin berpacaran dengan Erlan sudah lama. Mereka saling mengenal di sebuah universitas. Saat itu Erlan mengambil jurusan keperawatan dan Yasmin mengambil jurusan manajemen mengikuti keinginan sang mami.
Dari awal pacaran Erlan memang tidak pernah disetujui oleh kedua oran tua Yasmin. Bahkan beberapa kali Yasmin selalu dijodohkan tapi wanita itu berhasil menolak.
Erlan yang hanya anak dari yayasan yatim piatu dianggap tidak layak bersanding dengan Yasmin yang keturunan ningrat. Bahkan pekerjaan Erlan juga dianggap tidak selevel.
" Hanya perawat to, coba kalau dokter spesialis. Gaji perawat ndak seberapa. Memangnya bisa menghidupi putriku?"
Itulah kalimat yang Sonya ucapkan kepada Erlan saat pertama kali mengunjungi kediaman Suryoprojo untuk melamar Yasmin. Dia ditolak mentah-mentah oleh keluarga besar Suryoprojo. Terlebih Rendra Arjana, ia sangat menentang. Sepupu Yasmin itu jelas tidak suka karena dia menyukai Yasmin dari dulu. Apalagi Yasmim adalah pewaris tunggal dari SP Group.
Kejadian tersebut adalah sekitar setengah tahun yang lalu. Beberapa kali Erlan dan Yasmin berusaha meminta restu tapi tidak juga diberikan.
Kembali kepada masa sekarang, Erlan dan Yasmin berada di rumah mereka. Rumah sederhana yang dimiliki oleh Erlan itu tidak banyak diisi dengan perabotan. Hanya beberapa yang diperlukan saja. Wajah Erlan seketika murung. Ia membandingkan kehidupan Yasmin dulu dan sekarang.
Meskipun Erlan tidak tahu pasti bagaimana Yasmin hidup, tapi ia setidaknya tahu bahwa di rumahnya, Yasmin tidak pernah merasa kekurang. Segala fasilitas ada dan tersedia untuk digunakan kapan saja.
" Maaf sayang," ucap Erlan tiba-tiba.
Yasmin seketika mengerutkan alisnya. Ia tidak mengeri mengapa suaminya itu berkata demikian. Yasmin yang baru saja mau ke dapur akhirnya urung dan duduk di sebelah Erlan. Ia meraih wajah Erlan dengan kedua tangannya dan mencium bibir Erlan singkat.
" Mas, jangan selalu meminta maaf. Aku bahagia bersamamu. Sungguh."
" Tapi kamu tidak terbiasa hidup seperti ini Yas. Aku tidak akan bisa memberimu seperti orang tuamu memberimu."
" Asalkan denganmu, aku bahagia. Kamu juga bukannya orang yang berpangku tangan bukan? Kamu bekerja, pekerjaanmu mendapat gaji. Lalu apa yang perlu dikhawatirkan?"
Erlan langsung memeluk Yasmin dengan erat. Ia sungguh bersyukur wanita yang ia nikahi ini sangat baik dan bijaksana.
" Baiklah sayang, mari kita tidur. hari semakin malam. Besok kamu dan aku harus bekerja bukan?"
Erlan membawa istrinya ke dalam kamar. Hari ini sungguh sangat melelahkan. Sebuah doa Erlan panjatkan agar esok semuanya lebih baik dari pada hari ini.
🍀🍀🍀
Kukuuuruyuuuuk
Suara kokokan ayam jantan menyambut pagi. Semburat warna keemasan muncul di ufuk timur. Erlan dan yasmin sudah bangun saat hari masih gelap. Keduanya bahu membahu untuk melakukan pekerjaan rumah.
Yasmin akan memasak dan Erlan akan membersihkan rumah. Mulai dari menyapu dan mengepel.
Saat keduanya tengah asik melakukan aktifitas masing-masing, suara pintu rumah yang digedor dengan keras membuat keduanya terperanjat.
Erlan dan Yasmin saling pandang. Dalam pikiran keduanya muncul pertanyaan yang sama, " Siapa yang bertamu pagi-pagi sekali?"
Erlan meletakkan sapu yang ia pegang tadi lalu menuju ke arah pintu dan membukanya.
" Nyonya, se~."
" Mana Yasmin?"
Ucapan Erlan tertahan saat Sonya--ibu mertua nya itu langsung menerobos masuk sambil menabrak tubuhnya. Erlan hanya bisa membuang nafasnya pelan. Ia tentu tahu bagaimana tidak sukanya sang ibu mertua kepada dirinya.
Sedangkan Yasmin yang ada di dapur sangat terkejut saat mendengar suara sang ibu. Ia bergegas mematikan kompor dan berjalan cepat menghampiri Sonya.
" Mami ngapain kesini?" tanya Yasmin menyelidik.
" Sayang, begitukah kamu menyambut ibu mu hmm?" jawab Sonya dengan nada lembut.
Yasmin melihat ke arah Erlan, suaminya itu membuat sebuah anggukan kecil. Yasmin jelas paham, ia oleh suaminya diminta untuk mendengarkan dulu apa yang di inginkan oleh ibu nya.
" Silahkan duduk dulu nyonya, saya akan ambilkan minum terlebih dahulu."
Ucapan Erlan tidak dihiraukan sama sekali oleh Sonya. Sungguh, Yasmin tidak suka melihat suaminya diacuhkan.
Yasmin lalu mengajak Sonya untuk duduk, terlihat wajah Sonya yang risih saat duduk di sofa milik Erlan.
" Hish, sofa yang keras. Mami sungguh tidak tahu, mengapa kamu begitu betah tinggal di rumah bobrok sepeti ini."
" Mi, stop! Apa yang mami inginkan? Jangan menghina terus. Mas Erlan adalah suamiku sekarang."
" Pulang ke rumah, Lemah Joglo adalah rumahmu, kamu harus pulang."
Yasmin membuang nafasnya kasar. Ia tahu pasti saat ini akan terjadi. tapi dia tetap akan teguh pada pendirian, Ia tidak akan pulang jika suaminya tidak diakui.
" Mami sudah tahu jawabanku bukan? Aku tidak akan pulang kalau kalian belum menerima suamiku."
" Pulanglah, pulanglah bersamanya. Jika itu memang membuatmu mau kembali ke Lemah Joglo maka bawa dia ikut serta."
" Apa?"
Yasmi tentu terkejut, begitu pula dengan Erlan. Pria itu tidak menyangka bahwa dirinya diperbolehkan untuk tinggal di kediaman Suryoprojo. Bagaimana tidak heran, bahkan sebelumnya memasuki pendoponya saja dia Erlan tidak boleh.
" Apakah benar keluara Yasmin menerimaku? Apakah begitu?" Erlan bertanya dalam hati. Sejenak ada rasa senang yang ia rasakan.
Pun dengan Yasmin, wajah wanita itu tampak berseri saat mengetahui bahwa ia boleh membawa suaminya ikut serta kembali ke rumah. Yasmin bahkan langsung memeluk Sonya dengan erat sambil mengucapkan terimakasih.
" Kan, apa aku bilang. Cara ini adalah cara efektif untuk membawa kembali putriku pulang. Dan untuk pria kere itu, aku sudah punya banyak rencana."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
FHR
Ga pake wali ya nikahnya?
2024-10-19
0
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt
2024-10-08
1
himawatidewi satyawira
minggir dulu lan..ksh truk tonton lwt
2024-09-23
0