NovelToon NovelToon
Sepasang

Sepasang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Muslikah

Kisah sederhana tentang dua anak manusia yng ingin saling menemukan kebahagiaan. Nia, gadis sebatang kara yang mentalnya hancur saat kecil karena orang-orang di sekitarnya. Bertemu dengan Bagus, laki-laki sederhana yang bekerja sebagai tukang bangunan. Niat tulus Bagus mampu membuat Nia luluh dan mau menjalin hubungan dengan Bagus hingga akhirnya menikah.



Bagaimana kisah keduanya? Yuk kita baca bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Muslikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

"Dari mana? Tumben keluar kandang? " Tanya bu Lasmini, ibu Bagus saat melihat putranya masuk rumah dengan baju yang sedikit basah karena keringat.

"Dari rumah pak Toni pasang tarup" Jawabnya sambil menenggak air dingin dari dalam kulkas.

"Tumben mau? Biasanya ngerem depan TV" Sindir bu Lasmini membuat Bagus terkekeh. Anaknya ini kalau di rumah memang lebih senang semedi di rumah.

"Gun tadi yang ngajak"

"Kalau ngak diajakin Gun juga gak bakal berangkat kan? "

"Ya kan karena gak tahu" dalihnya cepat membuat bu Lasmini sebal.

Anaknya ini sering membuatnya sakit kepala karena lebih senang menyendiri di rumah dari pada ngumpul bareng temannya.

"Kamu tahu gus yang nikah itu anaknya pak Toni usianya sama kayak si Abdul" Ucap bu Lasmini.

"Tahu, terus kenapa? "

"Masih tanya kenapa kamu ini? Ya Allah pusing ibu bicara sama kamu ni gus, pakai bahasa apa biar kamu itu paham BAGUS KUNCORO" ucap bu Lasmini sengit. Sebal juga makin lama sama anaknya ini, si bujang lapuk yang bikin emosi.

"Ngomong yang jelas ibu jangan pakai kode apalagi bahasa kalbu, aku bukan dukun"

"Ibu minta mantu Bagus MANTUUUUUUUU" Gemas juga bu Lasmini.

Bagus tergelak mendengar teriakan sang ibu.

"Mantu ibu ada tiga biji noh, cucu juga sudah lima buk, masih kurang aja....awwwww" Jawabnya asal dan mendapat cubitan pedas manis dari sang ibu.

"Ibu ih KDRT mulu" Ringisnya sambil mengusap perutnya yang mendapat cubitan maut.

"Biarin, sebel ibu sama kamu, usia kamu sudah 32 Bagus, kamu mau nikah usia berapa? Mau kamu saingan sama si Abdul? Jangan sampai ya ponakan kamu dulu yang nikah nanti" Ucap bu Lasmini geram.

"Ah elah ibu ini, jodoh gak bisa diperkirakan datangnya buk, kalau jodohku belum datang mau gimana lagi"

Gemas bukan main bu Lasmini menghadapi si Bagus ini, bisa dibalikin ke perut, dia balikin sekarang juga. Bisa darah tinggi menghadapi Bagus lama-lama bu Lasmini ini.

"Makanya usaha Bagus usaha, jangan ngerem aja di kamar, heh gedek ibu makin lama sama kamu" Ucap bu Lasmini lalu berlalu meninggalkan Bagus sendiri. Daripada tensi naik mending bu Lasmini ngrumpi sama tetangganya.

.

.

"Kamu nanti ikut nyinom kan? " Tanya bu Lasmini yang pagi itu sibuk membuat kopi untuk Bagus dan suaminya.

"Iyalah buk, masak hari H nya malah gak datang kan gak lucu"

"Seragam sinoman buat hari ini ada di atas meja tu, nanti jangan lupa di pakai" Bu Lasmini menunjukkan sebuah baju yang masih terbungkus plastik bening.

Bagus pun membuka baju yang ditunjuk sang ibu. Masih baru dan masih ada labelnya, aromanya pun aroma baru juga.

"Eh busettttt......ibu ini ukuran siapa? Gede amat bu " pekik Bagus kaget saat melihat batik berwarna hitam yang memiliki ukuran jauh dari ukuran tubuhnya.

"Kebesaran dikit itu, gak papa lah "

"Dikit katanya pak, ini lho lihat dulu, aku kayak pakai selimut ini" Keluh Bagus sebal sambil membolak-balikan baju baru itu.

"Selimut itu gus" Sahut pak Warsidi membuat bu Lasmini ikut terkekeh.

Bu Lasmini terkekeh melihat Bagus melihat baju yang dicobanya memang memiliki ukuran yang luar biasa jumbo. Pantas putranya kesal.

"Itu ibu samain sama Basir ukurannya " Aku bu Lasmini dan membuat Bagus mendengus sebal.

"Pantes aja kayak selimut buk, ogah ah pakai ini, aku pakai baju yang lain saja, malu buk"

"Halah bentar aja gus, aleman banget kamu ini"

"Aku ini dagangan buk, siapa tahu nanti ada calon jodohku, malu dong kalau aku gak oke penampilannya, ogah ah"

"Sok-sokan kamu ini, terserah kamu lah, yang penting datang, awas gak datang" Ancam bu Lasmini.

.

.

Waktu menunjukkan pukul setengah sembilan pagi dan Bagus sudah rapi dengan kemeja hitam yang gulung bagian sikunya. Tak mau dia pakai seragam ala selimut itu, turun pasarannya kalau pakai itu. Gak mau Bagus. Takut ada calon jodohnya diacara itu 😁😁😁😁😁😁. Celana hitam dan selop hitam juga menjadi pelengkap penampilannya hari ini. Tak lupa Bagus juga menata rambutnya dengan rapi, memberikan gel rambut banyak-banyak agar tahan goncangan 😃😃😃😃😃😃.

Dengan mengendarai vario merah Bagus menuju rumah pak Toni yang sudah ramai para tetangga dan sinoman seperti dirinya.

"Hey gus seragamnya mana? " Tanya pak RT saat melihatnya turun dari motor.

"Gak tak pakai pak"

"Lho kenapa? Baru lho itu? "

"Lha Bapak ngasih aku ukuran si Basir ya jadinya selimut pak bukan seragam, turun pasaranku pak RT, aku ini dagangan" Jelas Bagus membuat pak RT tergelak.

"La kata ibumu mending kebesaran gus nanti kamu kecilkan sendiri, yo aku manut to"

"Yo nek ngasih kemarin pak bisa tak kecilkan, ngasih tadi pas sarapan ya gak keburu tho, pakai ini yang penting warnanya sama lah pak, cuma gak ada corak batiknya kok"

"Gak masalah kalau bapak, penting kamu ikut ngangkat lengser (nampan) lah hehehehe"

"Rokok dulu lah pak"

"Itu urusan si Supri, minta sana"

"Oke deh"

Bagus pun berjalan menuju arah samping rumah utama, dimana disana ada tenda yang telah didirikan dan para sinoman kumpul di sana. Sudah ada banyak yang datang tak terkecuali Guntoro. Sama seperti dirinya juga memakai kemeja hitam polos.

"Kenapa gak pakai seragam lu? " Tanya Gun saat Bagus duduk di sampingnya.

"Ogah, ibu ngambil baju ukuran si Basir ya kayak selimut gua pakai, ogah lah bikin pasaran turun aja" Jelasnya sebal.

Gun pun terkekeh mendengar penjelasan sohibnya.

"Kok sama, punyaku juga ukurannya si Basir, makanya gua pakai ini, ini juga warnanya sama" Gun membela diri.

"Yang penting nonggol lah" Koreksi Bagus dan diangguki Guntoro.

"Heh kenapa gak pakai seragam? Gak taat peraturan lu pada " ucap Supri yang menepuk kedua sahabatnya itu dari arah belakang sambil memberikan dua bungkus rokok warung kopi kepada keduanya.

"Ogahhh " Jawab Guntoro dan Bagus kompak.

"Mau sok jadi ekslusif lu berdua? "

"Sembarangan kalau ngomong, baju kita kebesaran ukuran si Basir, iya kali kita pakai ya Gun, turun dong pasaran kita" Ucap Bagus.

"Ck.....dagangan lama lu berdua" ledek Supri membuat kedua sohibnya berdecak sebal.

"Dih kayak perawan aja dikit-dikit marah, malu sama umur woy" Ledek Supri lagi.

"Udah ayo ke depan, ngapain di sini, noh kursi belum di tata, bentar lagi manten laki datang" Ucap Supri.

.

.

"Wihhh...keren banget nih dekor, boleh ni kalau kita nikah kayak gini gus? " Gun berdecak kagum saat melihat dekorasi dan tenda di hajatan pak Toni.

"Ngopi emang gratis di sini Gun, apalagi mimpi. ngimpi aja dulu " Supri terkekeh.

"Sialan lu pri, bukannya mendukung malah ngejatuhin" Sebal juga si Gun dengan Supri.

"Lagian ngomong nikah, calon aja cari dulu, calon ada baru ngomong nikah"

"Iye gua cari, lu siapin aja noh sapi sama kambing lu abis buat kondangan ke tempat gua nanti" Ucap Guntoro yakin.

"Dih sok-sokan tahun ini dapet" Cibir Supri membuat Guntoro gemas pada laki-laki cungkring ini.

"Kok calon mantunya pak Toni ini aku kayak gak asing ya Gun? Kayak mirip siapa gitu" Ucap Bagus saat melihat foto calon pengantin yang terpasang di sebuah figura besar.

"Iya gus, kayak kenal tapi siapa ya? " Guntoro balik bertanya.

Supri berdecak.

"Jelas lu pada kenal, ini si Ahmad adiknya si Zainudin, anak kampung sebelah" Jelas Supri.

"Wah pantes kayak gak asing" Sahut Gun.

"Iya pantes juga nikah muda, sekufu sama abangnya" Seloroh Bagus.

"Maksudnya? " Tanya kompak Supri dan Gun.

"Suka cicil-mencicil gak pada cash" Jawab Bagus membuat kedua sahabatnya tergelak keras hingga semua pandangan orang tertuju pada tiga sohibul itu.

.

.

1
Maulana ilham
bagus
Adico
salam kenal
Adico
ceritanya menarik.
slm kenao
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!