Di pungut oleh Ayahnya untuk menggantikan adik tirinya menikahi anak haram dari keluarga ternama.
Dia di tolak mentah-mentah oleh anak haram keluarga ternama itu, tapi pada akhirnya dia tetap menikah.
Dia harus menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak menyenangkan karena suaminya begitu membenci dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Amaya terus menjalankan kakinya, saat itu dia benar-benar bingung harus pergi ke arah mana. Tetapi, pada akhirnya Amaya memutuskan untuk berhenti saat ada seorang wanita yang berjalan untuk meminjam ponsel agar bisa menghubungi Ron. Yah, hanya iyalah yang bisa membantu Amaya saat itu.
"Terima kasih banyak, Nyonya. Karena bantuan ada, saya bisa menghubungi seseorang yang akan menjemput saya." Ucap Amaya dengan tulus dia berterima kasih.
Wanita itu tersenyum, dia mengangguk. Dia sendiri juga merasa senang karena sudah bisa membantu orang lain.
Setelah beberapa saat mendapatkan telepon dari Amaya, Ron memutuskan untuk menjemput mama ya di tempat Amaya mengatakan keberadaannya.
Butuh dua jam, dan syukurlah selama 2 jam itu Ama yang benar-benar aman karena dia berada di gang kecil.
"Maya!'' panggil seorang pria seraya menjalankan kakinya seolah-olah dia tidak melihat ke arah Amaya sama sekali.
Amaya tersenyum, segera dia mengikuti langkah kaki pria itu pria yang tidak lain adalah, Ron!
"Lama tidak berjumpa, Ron?" ucap Amaya.
Ron membuang nafasnya tanpa menoleh ke arah Amaya yang ada di belakang punggungnya, "Tidak sok ramah, sekarang Lebih baik kau pikirkan benar kedepannya kau akan melakukan apa karena mulai dari sekarang ini, Sepertinya kau akan memiliki banyak sekali masalah dalam hidupmu."
Amaya membuang nafas kasarnya. Dia tersenyum kelu, "Yah, memang benar apa yang kau katakan. Tapi, aku yakin aku pasti masih bisa mengatasi semua ini."
Di sisi lain.
"Apa kau sudah menemukan dia?" Tanya Edward kepada Lukas.
Lukas membuang nafas, lalu menggeleng kepala setelahnya membuat Edward semakin kesal.
"Sejak kapan kau menjadi bodoh dan juga lamban?!" tanya Edward.
Lukas kembali memikirkan benar bahwa memang itu adalah salahnya karena belum juga bisa menemukan Amaya. Lukas sudah meminta bawahannya untuk segera bergerak mencari Amaya Yang sepertinya belum jauh dari sekitaran rumah Edward. Tapi, sepertinya Amaya sengaja melewati gang gang kecil sehingga mempersulit para anggotanya yang harus dengan teliti mencari keberadaan Amaya.
Lukas menatap Tuannya itu lalu berkata, "Tuan, Bukankah jika Nona Amaya lari dari rumah ini, Anda bisa menggunakan alasan ini untuk meminta ganti rugi atau meminta keluarga Dorent untuk mengembalikan uang mahar yang sudah anda berikan bukan?"
Yah, Lukas memang tidak tahu benar apa dasarnya kemarahan yang ditunjukkan oleh Edward saat itu. Jika saja memang benar alasan Edward merasa kesal adalah karena kehilangan wanita yang dia beli dengan separuh dari warisan yang di dapatkan, maka semua masalahnya akan selesai jika mereka mengadukan Amaya yang lari dari rumah lalu meminta ganti rugi dan meminta keluarga Dorent untuk mengembalikan uang mahar itu. Apalagi, sebelum membawa Amaya ke rumah besar itu, di antara Edward dan juga Tuan Dorent Sudah menandatangani kesepakatan yang berisi, keluarga Dorent menyerahkan anaknya untuk menikah dengan Edward Ludrent. Namun, jika anaknya melarikan diri dari Edward, maka keluarga Dorent akan menanggung resikonya dan siap menerima tuntutan yang akan diberikan kepada Edward Ludrent.
Edward membuang nafas kasarnya. Tidak, sungguh dia sudah tidak lagi memikirkan soal berapa uang yang dia harus buang ketika ingin menikahi anak dari keluarga Dorent, tetapi ada suatu perasaan yang tidak bisa dia jelaskan kepada kata-kata. Seperti, perasaan tidak bisa menerima dan juga tidak rela harus kehilangan seorang wanita yang membuatnya terbiasa belakangan ini.
"berhenti untuk mengatakan omong kosong," ucap Edward menatap Lukas dengan tatapan tajam lalu kembali berkata, "Bawa saja Amaya kembali ke sini, Aku sedang tidak menginginkan apapun selain itu!"
Lukas sebentar terdiam memikirkan benar Apa makna dari ucapan Tuanya itu. Yah, sepertinya Lukas bisa sedikit merasakan bahwa, Edward memiliki sebuah perasaan yang terus Edward tolak karena Edward tidak mampu memahami dirinya sendiri.
"Saya akan berusaha semampu saya, Tuan. Tetapi, saya juga mengetahui satu hal, ternyata pihak Tuan Jacob juga tengah mencari keberadaan Nona Amaya.'' ucap Lukas.
Edward menajamkan matanya karena dia benar-benar terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Lukas barusan. Jadi, Jacob sampai tahu apa yang terjadi di rumah? Bahkan, sekarang cukup juga berani-beraninya mencoba untuk mencari dan mendapatkan Amaya?
Edward mengepalkan tangannya. Walaupun yang tahu benar Jacob bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dengan kekuasaan serta uangnya, namun Edward sendiri juga merasa tidak akan pernah kalah dari seorang Jacob. Tentang Amaya, apapun yang terjadi, dia akan mendapatkan wanita itu dan tidak akan membiarkan pihak lain bisa mendapatkannya, apalagi mau memanfaatkan dirinya.
"Kalau udah sampai tahu apa yang terjadi di rumah ini padahal tidak ada dari kita berdua yang memberitahukan ke pihak luar, kau seharusnya tahu harus melakukan apa kan, Lukas?" tanya Edward dengan tatapan tajam dan juga memerintah.
Lukas menganggukkan kepalanya karena dia memang benar-benar tahu benar apa yang harus dia lakukan sekarang ini selain terus fokus untuk mencari Amaya. Yah, dia harus mencari tahu siapa orang yang berkhianat dan membocorkan tentang situasi rumah. Tidak sulit, tentu saja orang tersebut adalah salah satu pelayan yang bekerja di rumah Edward.
"Saya akan mengerjakan sekarang juga." ucap Lukas lalu bergegas dia meninggalkan Edward.
Edward mengusap wajahnya dengan kasar, sungguh menghilangnya Amaya benar-benar membuatnya pusing dan merasa sangat gelisah. Padahal, sebelumnya dia sama sekali tidak pernah merasakan kegelisahan yang berlebihan seperti sekarang ini.
Di sisi lain.
"Sepertinya, wanita yang bernama Amaya cukup cerdik, Tuan." ucap Mike beberapa saat Setelah dia mendapatkan telepon dari orang suruhannya yang mengatakan bahwa, Amaya benar-benar berhasil menghindari pencarian dari Edward dan juga Jacob.
Jacob tersenyum miring. Entah mengapa, semakin dia mendapatkan kabar terbaru tentang Amaya, dia Jadi semakin tertarik ingin melihat secara langsung Seperti apa wajah wanita itu, Seperti apa kelicikan yang dimiliki hingga dia begitu detail melarikan diri dan tahu benar bagaimana menghindari pencarian dari kedua pihak yang jelas mengerahkan orang-orang hebat tentunya.
"Mike, Aku sungguh penasaran dengan wanita itu. bukan karena wajahnya yang sangat cantik semata, tapi aku penasaran dengan wanita yang menyembunyikan jati dirinya di balik wajah polos seperti itu." ucap Jacob lalu tersenyum membayangkan akan betapa serunya Jika dia bermain-main dengan wanita yang cerdas dan juga hebat dalam menyembunyikan sifat aslinya.
Mike terdiam sebentar, dahinya mengeryit mencoba mengartikan Apa arti dari kata penasaran yang diucapkan oleh tuannya itu.
"Tuan, Bukankah akan lebih baik jika anda memfokuskan diri untuk membangun hubungan dengan Nona Teresa? jika anda sibuk mengurusi tentang Nona Amaya, Saya takut itu akan menjadi penghalang besar untuk hubungan Tuan dan juga Nona Teresa." pinta Mike dengan ada bicara dan juga ekspresi wajahnya yang terlihat memohon.
Jacob tersenyum miring lalu menjawab, "Tentu saja aku tahu, tapi aku sedang sangat sulit menahan rasa penasaranku yang sangat besar ini."
lamalama jadi malas baca.
Semoga sukses selalu n lancar rejekinya🤗🤗🤗 ❤️❤️❤️🤲🤲🤲👍👍👍💪💪💪😘😘😘