NovelToon NovelToon
After Office

After Office

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Office Romance
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lanjutan Cerita Harumi, harap membaca cerita tersebut, agar bisa nyambung dengan cerita berikut.

Mia tak menyangka, jika selama ini, sekertaris CEO yang terkenal dingin dan irit bicara, menaruh hati padanya.

Mia menerima cinta Jaka, sayangnya belum sampai satu bulan menjalani hubungan, Mia harus menghadapi kenyataan pahit.

Akankah keduanya bisa tetap bersama, dan hubungan mereka berakhir dengan bahagia?

Yuk baca ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Charge Energi

Mohon tinggalkan jejak ...

Mungkin bagi sebagian pekerja di ibu kota, hari Senin adalah hari yang paling dibenci. Transportasi yang penuh sesak, macet di jalan, beban pekerjaan menumpuk, rapat dan segala persoalan pelik lainnya.

Tapi tentu saja berbeda dengan Mia Andani. Meski dirinya harus berjibaku berbaur bersama para penumpang kereta listrik lainnya, di hari pertama Minggu keempat, yang pastinya lebih padat.

Bangun lebih pagi dari biasanya, dia menyiapkan sendiri kotak bekal, biasanya dia hanya menyediakan satu kotak untuk sarapan, tapi kali ini ada bujang yang mengeluh merindukannya, dan ingin mencoba sarapan buatannya.

Senyum tak luntur dari wajahnya, rasanya ada sesuatu yang menggelitik di perutnya. Bahkan dadanya berdebar-debar seolah tak sabar untuk bertemu, sang kekasih hati.

Mia memeluk erat tote bag, dengan dua kotak bekal berisi nasi goreng special with love, beberapa toples akar kelapa pesanan Lala dan Monica, tentunya tambahan untuk kekasih barunya, juga rekan kubikelnya.

Mia menaiki gerbong khusus wanita, di ujung dekat dengan tempat masinis, dia bersyukur pagi ini mendapatkan tempat duduk.

Selama di kereta listrik, dia sengaja tak memainkan ponselnya, bukan apa-apa, dia pernah mengalami tindak kejahatan. Saat itu Mia berada di gerbong umum, kereta padat, membuatnya tak waspada. Dan lengah saat seseorang merogoh ponsel yang baru saja dia masukan, usai membalas pesan.

Jadi walau ada getaran, dia tak akan mengangkatnya, Mia cukup syok dengan kejadian itu, karena dia harus merelakan dana daruratnya. Sebagai generasi sandwich, sebuah bencana kalau sampai memakai dana darurat.

Mia lebih awal sampai di kantor, usai sebelumnya menumpang ojek online, tentu dengan tarif promo. Belum gajian, dia harus lebih berhemat.

Setelah absen dengan kartu miliknya, dia bergegas naik ke ruangannya, memastikan agar rekan satu divisi belum ada yang datang.

Mia bernapas lega, karena kantor masih sepi, dan hanya ada petugas cleaning servis yang tengah melakukan tugas. Dia duduk di kursi kerja, dan membuka ponselnya, ada beberapa pesan dari kekasihnya, yang mengatakan agar dirinya pergi ke tempat parkir.

Senyum terbit di wajahnya, bolehkah dia melompat sejenak? Untuk menunjukkan rasa bahagia. Ah ... Mia bagai remaja SMA yang tengah jatuh cinta.

Tak mau membuang waktunya, Mia mengambil kotak bekal dan toples, yang akan dia berikan pada sang pujaan hati. Dia bergegas menuju elevator, hanya dompet dan ponsel yang dibawanya, tak lupa sebelumnya, menyemprotkan parfum.

Tiba di basemen, Mia mencari keberadaan mobil pacarnya, dia kembali membuka ponselnya. Kekasihnya kembali mengiriminya pesan, tentang nomor tiang di mana mobil terparkir.

Jaka menyalakan lampu mobil, sebagai kode keberadaannya. Mia yang paham, langsung menghampiri, SUV hitam milik pria itu.

"Hai ..." Mia menyapa, seraya memasang senyum terbaiknya.

Sama halnya dengan Jaka, astaga mereka benar-benar seperti anak SMA yang masih malu-malu saat bertemu.

"Aku buatin kamu nasi goreng," Mia berharap hasil masakannya cocok dengan selera kekasihnya.

Jaka menerima kotak bekal berwarna biru, dan bergumam terima kasih. "Aku akan memakan nanti saat di atas, tapi bolehkah sekarang aku men-charge energi dulu, sepertinya hari ini aku akan sangat sibuk."

Mia mengerutkan dahinya, "Oh kamu mau pinjam casan? Aku bawa tapi di atas."

Jaka menggeleng, "Bukan itu sayang, aku mau cium dan peluk kamu, itu charge energi buat aku."

"Ya ampun, mas! Aku pikir kamu pinjam casan." Wajah Mia memerah.

Jaka terkekeh melihat reaksi kekasihnya, rasanya gemas sekali, ingin ... Astaga masih pagi, isi kepalanya sudah tidak waras. "Jadi boleh, nggak?"

Mia menggigit bibirnya, seraya mengangguk kencang. Jantungnya berdetak lebih cepat, semoga saja prianya tak sampai mendengarnya.

Jaka meletakan kotak bekal biru itu di atas dasbor. Dan meminta kekasihnya untuk duduk di pangkuannya. Mia menurutinya begitu saja.

Jaka tidak langsung mencium bibir, dia menatap terlebih dahulu mata gadisnya, seolah ingin mengungkapkan rasa cintanya yang begitu menggebu-gebu. Dia melepas kunciran di belakang kepala Mia, "Aku lebih suka kamu mengurai rambut, agar tak ada pria lain yang melihat leher kamu. Cukup aku yang lihat.

Dia mulai mengendus-endus sekitar leher mulus itu, "Wanginya aku suka," gumamnya. "Rasanya aku ingin bersama kamu seharian."

Mia memejamkan matanya, sebisa mungkin dia menahan mulutnya agar tak mengeluarkan suara pembakar hasrat.

Jaka mengambil tangan gadisnya, lalu menempelkannya ke dadanya sendiri. "Kamu bisa rasakan, bagaimana debaran jantungku," Dia menatap dalam kekasihnya. "Kamu buat aku gila, Mia! Aku menantikan ini sejak lama, akhirnya aku bisa bersama kamu." Ungkapnya.

Mia melebarkan matanya, dia tak menyangka jika pria yang dikenal dingin dan irit bicara, memendam perasaan padanya.

"Aku cium sekarang."Jaka meminta izin, dan Mia menanggapinya dengan kedipan mata.

Keduanya saling menyatukan bibir, menggerakkannya, saling menyesap, bertukar Saliva dan memainkan lidah. Hanya suara sesapan yang terdengar.

Mereka memejamkan mata, dan saling memiringkan kepala, merasai ciuman dari kedua sisi. Astaga, hanya karena ciuman, sesuatu yang tegak, menusuk-nusuk bokong Mia.

Jaka melepaskan ciuman terlebih dahulu, dia menatap sayu pada gadisnya. "Bergerak sayang! Aku mohon!" pintanya, lalu kembali menyatukan bibir mereka.

Mia menuruti mau kekasihnya, sebagai perempuan dewasa, dia jelas paham maksudnya. Tapi masalahnya, bukankah mereka harus bekerja setelah ini?

Persetan dengan celana formal nya, yang pasti akan basah. Jaka tak peduli, toh dia selalu membawa celana dan kemeja cadangan.

Mulai tak sabar, Jaka menaikan blus ungu tua yang dikenakan gadisnya, dan juga dalaman berwarna sama. Matanya berbinar melihat puncak yang mengacung, seolah minta dirasai.

Mia menahan napasnya, dia menggigit bibirnya, agar tak keluar suara pembangkit hasrat. Karena masih ada sisa-sisa kewarasan di kepalanya.

"Sayang, aku udah nggak tahan! gerakan lebih cepat, aku mohon!" pinta Jaka dengan suara serak nan berat.

Lagi-lagi Mia menurut, dia ini perempuan dewasa yang paham akan hubungan antar kekasih, walau pertama kalinya dia sampai tahap ini.

Agar tak keluar suara-suara aneh, Keduanya kembali menyatukan bibir. Kali ini lebih panas, dan liar, Seolah hendak saling memakan.

Dan cengkraman kuat di pinggang Mia menandakan jika Jaka berhasil mencapai puncaknya. Dia melepaskan ciuman itu.

Napasnya terengah-engah, seolah dirinya baru selesai berlari mengitari lapangan sepak bola, "Terima ... Kasih, Sayang!"

Mia pun sama, dia hampir kehabisan napas, karena Jaka menciumnya seolah tak membiarkannya bernapas.

Jaka mengangkat tubuh kekasihnya, dan mendudukkannya di kursi sebelah kemudi. Lalu dia membuka sabuk yang melilit pinggangnya, membuka pengait, dan membebaskan sesuatu yang masih tegak berdiri. Dia mengambil tisu serta membersihkannya.

Sisi mata Mia, menangkap semua yang dilakukan pria di balik kemudi. Namun saat melihat benda panjang itu, dia langsung melebarkan matanya. Karena ini kali pertama dirinya melihat secara live milik pria, tanpa sadar dia menelan Saliva nya.

"Sayang, sepertinya pulang kerja nanti, kita tidak bisa bertemu. Aku dan Pak Dimas akan ke Bandung, mungkin pulangnya agak malam. Nggak apa-apa ya, kita nggak ketemu? Tapi aku minta, kamu kirim foto, untuk obat rindu." Jaka masih belum menyadari ekspresi gadisnya.

Tak ada tanggapan dari sisi sebelahnya, Jaka menoleh seraya membuang bekas tisu di tempat sampah. Dia baru sadar jika mata gadisnya menatap ke arah miliknya.

Jaka tersenyum tipis, "Kamu mau menyentuhnya?" tawarnya.

Mia menggeleng cepat, dia bahkan menutup wajah dengan kedua tangannya. Mia malu sekali, jangan sampai pacarnya menganggapnya perempuan mesum.

"Tapi lain kali, ya! Mungkin saat kamu berkunjung ke apartemen aku. Untuk sekarang kita kerja dulu, tapi sebelum itu, aku bantu kamu merapihkan penampilan dulu."

Jaka memasukan kembali miliknya pada tempatnya, dia mengancingkan celananya dan memasang kembali sabuk di pinggangnya. Lalu setelahnya, dia mengambil tisu basah, dan menyeka sekitar mulut gadisnya. Bibir itu agak sedikit membengkak karena ulahnya, andai tak ingat tanggung jawabnya, mungkin dia akan kembali mencium bibir itu.

"Lain kali aku akan membelikan kamu lipstik, dan menaruhnya di sini." gumamnya.

Selesai membantu merapihkan penampilan pacarnya, Jaka mencium kening itu lembut, "Yang semangat, ya sayang! jangan lupa rindukan aku."

Mia tersenyum seraya mengangguk, "Jangan lupa dimakan bekal dan camilannya, kamu juga yang semangat, Mas!" lalu sebelum beranjak, Mia mencium pipi prianya.

1
Hamsina Hamili
bagus
yanah~
Mampir kak 🤗💪
shevaqilaryan
langsung disergap sama si babang Jaka.....
jangan sampai di unboxing sebelum dimutasi y bang....
Siti Rohmawati
Luar biasa
Masdalifah FransisQa Pangesturi
knp dsni lama x y updatenya.. pdhl cerita dsblh udh update
Mareeta: aku biasanya malam updatenya yang ini
total 1 replies
Eni Yunani
selalu ku tunggu updattannya
Eni Yunani
selalu suka dengan karya author,, Mister asisten is my first love
Astried Wulandary
ceritanyaaa seruuuu, semangaaatttthor buat update ceritanya teruss 😍😍💪💪💪
Cece Jumi
kak udah kirim bunga Ama vote nya /Grin//Smile/
Mareeta: terima kasih banyakkkkk😍😍😍
total 1 replies
nabila anjani
Lanjut
Eni Yunani
lanjut othor
Sri haryani
semoga jaka yg daten
Sri haryani
langsung sosor aja ya ka /Facepalm//Facepalm/
Sri haryani
Orang-orang di sekita fero, kenapa sifatnya sama ya
Mareeta: ketularan 🤭
total 1 replies
Sri haryani
mampir ya Thor.... semoga gak kalah seru dari novel sebelumnya
Cece Jumi
ceritanya menarik dan selalu di tunggu up. ya
Cece Jumi
mampir dlu kak
Mareeta: terima kasih 🥰
total 1 replies
shevaqilaryan
Thor, kenapa g dilanjut di sebelah....

sisan belum up disini rajin banget up nya....
terimakasih Thor....
bunny cooky
seru banget, sama pokoknya kek novel2 othor yg lainnya 🤗
semangat 💪🏻
bunny cooky
mampir aku thor, nyampek jga di ceritanya mia sama pak jaka 😂 🤭
Mareeta: makasih banyak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!