Tepat di hari pernikahan nya Viora di bunuh oleh calon suaminya sendiri. Cinta yang selama ini ia anggap tulus ternyata menjadi belati tajam yang kini merenggut nyawanya.
Di akhir hidupnya ia berharap di beri kesempatan hidup kembali untuk membalas semua penghianatan dan rasa sakit nya. saat membuka mata Viora tersenyum senang mengetahui bahwa dirinya masih hidup.
Namun seketika senyum nya sirna saat mengetahui bahwa jiwanya berpindah pada gadis lemah dan penakut yang hanya bisa menangis saat di gertak.
" Mulai saat ini, mata di balas mata dan darah di balas darah " gumam Viora dengan senyuman Devilnya.
Kehidupan Kynara sang pemilik tubuh asli membawa Viora pada Rayyandra yang merupakan Suami dari Kynara. Suami yang tak peduli sedikitpun meski Istrinya di jadikan pembantu di kediaman nya sendiri bahkan membawa wanita lain ikut tinggal di kediaman nya.
" Ini Rumahku, semuanya berjalan atas perintah dan izin dariku " ucap Rayyan dengan tatapan dingin nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azizah Az-zahra Mdr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
*****
LONDON,,,
Di sebuah kamar yang megah dan mewah, terlihat seorang wanita yang sedang berhias cantik di depan cermin.
“ This is the first time I have seen a bride as beautiful as a royal princess ( ini pertama kalinya saya melihat pengantin secantik putri kerajaan ) “ ucap seorang perias sambil merias seorang wanita yang tak lain adalah Viora yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan nya.
“ Have you ever seen the royal princess ? ( pernahkah anda melihat putri kerajaan ? ) “ tanya Viora sambil menatap sang perias dari pantulan kaca di depan nya.
“ I often see it on television and magazines. But if I’m honest, you’re much prettier than anyone I've ever seen ( Saya sering melihatnya di televisi dan majalah. Tapi kalau boleh jujur, anda jauh lebih cantik dari siapapun yang pernah saya lihat ) “ ungkap sang perias sambil tersenyum.
“ Thank you for the compliment ( terimakasih atas pujian nya ) “ ucap Viora tersenyum dan tersipu malu.
“ Ok, it’s done. I will go, I hope your wedding goes smoothly ( oke, sudah selesai. saya akan pergi, saya harap pernikahan mu berjalan lancar ) “ ucap sang perias sambil megemasi alat-alat riasan nya.
“ Thank you for today and your prayers ( terimakasih untuk hari ini dan do’anya ) “ jawab Vior sambil tersenyum ramah kepada sang perias.
Sang perias pun pergi meninggal kan Viora seorang diri. Viora masih duduk sembari melihat pantulan dirinya di dalam cermin yang menurut nya ia memang sangat lah cantik.
“ Sepertinya perias itu tidak sedang berbohong, aku benar-benar terlihat cantik memakai gaun pengantin ini. “ gumam Viora tersenyum bahagia.
Viora berdiri dari duduk nya lalu berputar-putar di depan cermin, terlihat ia begitu bahagia melihat dirinya yang tengah memakai gaun pengantin. Tinggal menghitung jam lagi ia akan resmi menjadi istri dari lelaki yang sangat di cintai nya. Saat ia sibuk mengagumi kecantikan nya dari pantulan cermin tiba-tiba ponsel nya berdering.
Viora mengambil ponsel nya dan mengangkat panggilan itu. “ Halo, iya Nath ada apa ? “ seru Vior pada seseorang di balik telepon yang tak lain adalah sahabat nya sendiri yaitu Nathan.
“ Vior,, apa semuanya aman ? “ Tanya Nathan dari balik telepon.
“ Ck, pertanyaan konyol macam apa itu ? “ bukan nya menjawab pertanyaan sahabat nya itu ia malah melemparkan pertanyaan balik terhadap Nathan.
“ Vior aku bertanya begitu karena menghawatirkan mu “ Tanya Nathan kembali dengan nada cemas.
“ Wahai Nathan sahabat ku, sebentar lagi aku akan menikah bukan nya mau berperang. Kenapa kau begitu khawatir hmm ? yang harusnya kau khawatirkan adalah dirimu, bukan kah kau sedang mengerjakan tugas yang cukup berbahaya ? “ jawab Vior dengan nada mengejek sahabat nya yang sedari tadi mencemaskan hal yang menurut nya konyol.
Vior melangkah ke arah Shofa dan mulai duduk santai sambil mendengar celotehan sahabat nya dari balik telepon. Vior yang merasa sedikit haus langsung mengambil segelas minuman yang tadi di bawakan pelayan untuk nya, Vior meminum nya teguk demi teguk hingga habis tak tersisa.
“ Vior,, perasaan ku tidak enak. Aku takut terjadi apa-apa dengan mu “ Terdengar suara Nathan yang mulai cemas dan khawatir.
“ Bukan kah kau terlalu parno ? tenang lah aku baik-baik saja, lagian siapa yang berani macam-macam padaku. Bukan kah kau tahu siapa aku sebenarnya, Ini hari pernikahan ku bukan hari kematian ku “ tanpa di sadari ucapan Vior malah membuat sahabat nya itu tambah khawatir.
“ Vior, bisakah kau tak mengatakan kata itu di hari ini “ sanggah Nathan tiba-tiba kesal dengan ucapan yang di lontarkan Viora.
“ Kata apa ? “ Vior memutar bola matanya seraya mengingat ucapan yang di maksud Nathan. “ Kematian ? “ Timpal Vior kembali setelah mengingat nya.
“ Vior,,, “ nada bicara Nathan mulai meninggi karena geram dengan kelakuan Viora yang menurut nya tak menghargai kekhawatiran nya dan menganggap nya lelucon..
“ Ha ha ha , ya ampun Nathan. Itu hanya ucapan gurauan. Ayolah kenapa kau begitu serius menanggapinya “ Vior mengejek Nathan kembali karena menurut nya hari ini sahabat nya itu sangat aneh, dan tak biasanya mengomelinya.
“ Please Vior,, aku sedang tidak bercanda. Aku sekhawatir ini karena tak ada aku maupun Ardan di sampingmu yang siap menolong mu jika terjadi sesuatu “ Timpal Nathan kembali mengomeli Viora.
Tiba-tiba datang lah seorang pelayan yang memberi tahu Vior bahwa acaranya akan segera di mulai.
“ Nath udah dulu yah, acaranya udah mau di mulai. Oh iya, aku tunggu hadiah pernikahan darimu dan juga Ardan Bye,, “ ucap Vior lalu memutuskan panggilan telepon nya sepihak.
Mengetahui Viora memutuskan sambungan telepon nya sepihak membuat Nathan berdecak kesal, namun Ardan berusaha menenangkan Nathan. Nathan dan Ardan adalah sahabat Viora, namun mereka tak bisa hadir di acara pernikahan Viora karena sebuah misi yang harus mereka selesaikan.
Vior mulai melangkah keluar dan menuju Aula. Vior mengadakan pesta pernikahan nya di sebuah Kapal Pesiar. Terlihat sudah banyak tamu undangan di sebuah ruangan yang luas dan megah. Ruangan itu di dekorasi sangat cantik dan indah. Semua bertepuk tangan dan bersorak riang saat Vior masuk ke dalam ruangan tersebut.
Vior tersenyum saat melihat Malvin sudah menunggunya. Malvin menyambut kedatangan Vior dengan menggandeng nya dan membawanya ke tengah Ruangan di mana acara akan di laksanakan. Saat acara sedang berlangsung tiba-tiba ada segerombolan lelaki berpakaian hitam dan bertopeng masuk dengan memegang senjata api di tangan nya lalu terjadi kericuhan.
DOOORRR, salah satu dari lelaki bertopeng itu melepaskan tembakan nya ke udara dan membuat semua orang riuh dan berlari keluar untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing. Vior pun panik, ia menarik tangan Malvin untuk lari namun mereka di kepung oleh segerombolan lelaki bertopeng itu. Salah satu di antara lelaki bertopeng itu melangkah mendekati Vior, Vior pun menatap tajam ke arah nya.
“ Who are you and what do you want ? ( Siapa kamu dan apa yang kamu inginkan ? ) “ Tanya Vior pada lelaki bertopeng yang mulai melangkah mendekatinya.
“ Tentu saja nyawamu “ Jawab lelaki bertopeng itu dengan santai.
“ Dia fasih berbahasa Indonesia ? “ gumam hati Vior yang terkejut ketika mengetahui bahwa lelaki bertopeng itu bisa berbahasa Indonesia seperti dirinya.
" Kenapa raut wajahmu terkejut seperti itu ? apakah karena aku fasih berbahasa Indonesia sama sepertimu ? " tanya lelaki bertopeng itu.
" Siapa kau sebenarnya dan siapa yang mengirimmu ? " tanya Viora kembali masih dengan tatapan dingin nya.
" Ha ha ha kau penasaran siapa yang mengirimku ? jika kau penasaran tanyalah sendiri padanya " jawab lelaki bertopeng sambil menunjuk ke arah Malvin yang kini berdiri di belakang Viora.
BERSAMBUNG,,,
