NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:816
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Liburan

Setelah pulang sekolah dengan semua drama jualannya kami pun pulang kerumah sambil singgah menjemput adikku yang memang menunggu dirumah temannya yang dekat dari sekolah. Setelah dari sana kami pun mengantar shofiyah kerumah. Kami pun turun membantu untuk membawa semua barangnya kedalam rumah.

Saat kami pulang ternyata Shofiyah keluar dengan 2 gelas jus dingin untuk kami sambil membawa sebuah rantang makanan 4 susun dan menyerahkannya kepada kami.

"Loh apa ini dek?? Tanyaku dengan heran

"Oh ini untuk makan malam kakak dan ade Gaby dirumah, kan kakak bilang kalau hari ini orangtua kakak berangkat ke soppeng kan dan 2 pekan disana, jadi mulai hari ini makan malamnya dari sini saja ya sama sarapan dan makan siang kan kakak tidak mau aku bayar selama ini, jadi mau ya Terima". Shofiyah menyodorkan rantang itu kepada ku

"Ga usah dek merepotkan aja". Ucap Gibran menggelengkan kepalanya menolak

"Iya nih kak nda usah, kami udah senang banget dapat sarapan dan makan siang, mana enak banget lagi sekarang malah dikasih makan malam. Nda usah kak". Gaby juga ikut menolak pemberian Shofiyah

"Mmm, Kalian nda mau ya makanan yang aku buat?? Shofiyah memasang wajah sedih akrena mereka menolak pemberiannya

"Eh.. Ehh ga gitu kak kami terlalu merepotkan kakak jadinya". Gaby tidak enak melihat wajah Shofiyah yang kecewa.

"Ga kok, jika bukan bantuan kak Gibran aku akan kerepotan bawah barang jualan aku. Kak Gibran ga mau nerima uang yang ku berikan tapi makanannya jangan ditolak ya, Yaya".Aku memasang muka lucu ku selucu mungkin

"Iya the kami makan. Ucap Gibran akhirnya mengalah

"Syukurlah, biar aku siapain setiap hari ya sampai orangtua kalian pulang".

"Iya kak.. Iya Dek.. Makasih ya". Ucap Gaby dan Gibran bersamaan

"Ya sudah kami pulang dulu ya dek".

"Iya kak kami pulang dulu. Pamit keduanya pada Shofiyah sambil melambaikan tangannya kelaur dari rumah

"Ya udah kalian hati-hati ya makasih bantuin hari ini".

Akhirnya kami pun pulang kerumah kami karena memang ini sudah menjelang magrib dan jam macet jadilah kami terjebak macet

"Kakak beruntung banget kak shofiyah sangat perhatian". Ucap Gaby begitu mereka didalam rumah

"Iya dek dia memang sangat perhatian dan baik. Liat aja dia tau kita akan terjebak macet, makanya dia siapin kita makanan jadi jika kita sampai langsung makan aja ga perlu masak apalagi beli"

"Iya kak. Aku ga nyangka dia bisa jadi calon ipar aku. Jangan sakiti dia loe. Kakak akan berhadapan denganku". Gaby memperlihatkan tinjunya pada gibran

"Ga akan dek kakak udah nunggu lama banget untuk bisa mendapatkan dia masa mau kakak lepas gitu aja". Sungutnya lagi

"Baguslah kakak beruntung, jarang ada gadis diusia muda sepertinya. Kami hanya tau bermain dan minta uang saja. Dan tidak mau ribet sedangkan kak Shofi bisa menghasilkan diusia muda, berprestasi dan sangat lembut pada orang lain. Walau dia kadang ngegas juga".

"Iya dia akan begitu jika orang cari gara-gara kepadanya". Gibran menyunggingkan senyum tipisnya

"Ya siapa juga mau diam aja jika orang cari gara-gara kecuali orang itu tidak bisa membela dirinya seperti aku waktu itu dibully. Untung ada kak shofiyah nolongin aku. Bahkan dia sampai terluka pas nolongin karena mereka mengeroyok kak Shofi. Untung kak Shofi bisa bela diri jadi bisa melawan. Berkat kak Shofi aku selamat dan akhirnya bisa masuk ke club karate". Gaby kembali menerawang bagaimana Shofiyah menolongnya

"Dia memang senang nolong orang dek. Dia tidak memanfaatkan yang dia miliki untuk menindas tapi untuk menolong". Puji Gibran lagi

Kami pun sampai kerumah dan langsung bergegas masuk kamar dan mandi setelah itu barulah kami kemeja makan untuk makan makanan yang dibuat kak shofiyah tadi.

Dirantang pertama itu ada nasi full dan dirantang kedua ketiga dan keempat berisi lauk pauk. Ada perkedel, sambel, sayur dan yang lainnya.

"Banyak banget kak??, Kalau kakak jadi nikah sama kak shofiyah pasti kakak gendut jika makanannya tiap hari kayak gini. Ini lagi aku liat kakak juga agak berisi begitu mama katanya".

"Iya habis makanan yang disiapkan dek Shofi enak semua, baru tiap hari dan itu rutin makanya enak di kakak ini". Gibran mengusap perutnya yang agak berisi.

"Iya kak mudah-mudahan kalian bisa awet sampai nikah". Girang Gaby

"Kira-kira kita akan jalan kemana besok selain ke salon?? Tanya Gaby dengan antusias.

"Gimana kalau ke wahana permainan aja sekalian berenang kan udah lama kita ga main disana gimana menurut kamu??". Gibran memberikan solusi.

"Boleh deh kak nanti bicarain sama kak Shofi pasti dia juga mau". Ucap Nya sambil menyantap makanan enak dihadapan mereka.

Setelah makan kami pun merapikan bekas makan karena besok akan dikembalikan sama Shofi besok sedangkan kotak nasi tadi sudah kami kembalikan waktu kerumahnya agar bisa diisi makanan lagi besok...

Setelah itu kami masuk kekamar kami masing-masing untuk istirahat. Karena disini ada bibi yang mengurus rumah tapi untuk memasak memang beliau tidak mengerjakannya. Dia hanya membersihkan rumah dan mencuci serta menyetrika pakaian. Karena kami semua sibuk diluar jadilah kami hanya bertemu pas sarapan dan makan malam saja. Kadang pun sarapan jarang jika bersama.

Keesokan harinya dimulai lagi dengan rutinitas yang sama hanya bedanya kami akan pergi jalan-jalan. Setelah selesai semua kami pun menjemput Shofi. Aku sengaja tidak mandi dirumah karena kami akan berenang.

Kami pun sampai kerumah Shofiyah..

Saat dia keluar aku malah melongo melihatnya, astaga dia cantik, manis dan juga imut. Aku baru melihatnya seperti ini biasanya jika kami pergi bersama dia selalu mengenakan celana panjang mungkin karena kami naik motor tapi sekarang kami naik mobil makanya dia memakai rok lipit selutut dengan atasan yang sangat cantik.

"Ih.. Kak shofiyah cantik banget". Puji Gaby begitu melihat Shofiyah

"Biasa aja dek. Kebetulan aja kok lagi mau pake rok jadi ya gitulah". Shofiyah menundukkan kepalanya malu dipuji dan diperhatikan seperti itu.

"Aku ga pernah liat kak shofiyah pakai rok selain kesekolah makanya agak pangling iyakan kak?? Tanya Gaby menyikut Gibran yang sejak tadi melongo dan memandang Shofiyah tanpa berkedip.

"Eh.. Apa?? Tanya Gibran yang Terkejut.

"Ini kakak malah bengong lagi". Kesal Gaby

"Hehehe.. Aku pangling liatnya, benar kata ade aku ini pertama liat kamu pakai rok makanya ya gitulah". Gibran salah tingkah menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Iya udah sekarang kita berangkat ya". Ajak Gibran pada keduanya

"Lets go". Teriak para gadis

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!