Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad Mood
"harusnya ngga usah jemput kak, kan bukan supirku lagi. Lagian ngga enak dilihat mahasiswa lain" ucap zeva setelah duduk kursi mobil erwin
Tanpa bertanya dulu erwin yang cukup tahu jadwal kuliah zeva menjemput ke rumah dengan beraninya
dan sebelum zeva keluar rumah, erwin bersapa dengan art zeva yang dulu sempat kenal dan mengobrol sebentar
"bukan takut suami mu cemburu kan?" goda erwin
"buku nya bagus loh kak, beneran sesuai dengan judul yang akan saya ajukan" zeva mengalihkan pembicaraan
"kalau butuh banyak refrensi lagi bisa pinjam milik ku, ada di perpustakaan rumah" ucap erwin
"hm, iya kak lain kali. stop! Disini aja saya jalan aja masuk ke kampus" ucap zeva tak mau dilihat banyak orang akan menimbulkan gosip
"baiklah tuan putri, hati-hati" ucap erwin sambil tertawa
Zeva melihat kanan dan kirinya merasa aman langsung keluar dari mobil erwin
Sampai di dalam kampus
"zeva!" panggil bu anggun melihat menantunya berjalan dari gerbang masuk sampai ke lobby
zeva berjalan menuju bu anggun "mama, ngapain disini?" tanya zeva
" ini tempat kerja mama sayang, apa dewa tak memberitahumu?" ucap bu anggun
"mama dosen?" zeva tak pernah melihat mertuanya mengajar, tapi zeva ingat jika pernah melihat bu anggun ada di ruangan salah satu pejabat kampus
"bukan, ya sudah nanti kamu telat masuk kelas. Belajar yang rajin biar cepat lulus" bu anggun menyuruh zeva lebih dulu masuk
zeva masih penasaran dengan keluarga suaminya yang sepertinya sangat kaya dan banyak rahasia
"zeva maju!" tristan seperti biasa meminta zeva untuk praktek atau membantunya membawa barang miliknya, demi nilai aman dan lulus zeva pun patuh
"awas aja kalau jadi menikah dengan melisa" gumam zeva
"kamu ngatain saya?" tanya tristan
"saya lagi berdo'a pak, supaya sahabat saya dapat calon suami yang baik dan ngga galak" ucap zeva
Tristan langsung terdiam dan tak berani lagi menjawab, zeva menang satu kosong kali ini
"sudah sana duduk, gitu aja ngga bisa" ucap tristan lalu meminta mahasiswa lain untuk menggantikan zeva praktek di depan kelas
Waktu berlalu dan hari ini zeva hanya ada satu mata kuliah, karena memang sudah semester akhir jadi sudah tak banyak lagi mata kuliah
"pak, pak erwin tunggu!" zeva melihat erwin berjalan seperti akan masuk kelas namun zeva hadang karena butuh informasi
"ada apa sayang?" jawab erwin yang kini makin sering becanda dengan zeva
"ssstt pak!" zeva menutup mulut erwin karena sudah membuat jantungnya copot jika sampai ada orang lain yang mendengar
"pak jangan becanda sembarangan dong ini kan kampus" zeva menegur erwin
"iya maaf! Ada apa?" erwin mengingatkan zeva
"oh iya, bapak kenal bu anggun, mertua saya?" zeva agak berbisik dan mendekat pada erwin jika orang lain lihat mungkin bisa dikira keduanya akan melakukan hal tak senonoh dikampus
"kenal, beliau teman mama saya dan juga pemilik kampus ini!" jawab erwin
"haaa! Pemilik kampus?" zeva terheran dan terkejut
"kamu gimana sih, masa ngga tahu. Ya sudah sana pulang sudah ngga ada kuliah lagi kan?" erwin sudah hampir telat masuk kelas untuk mengajar
Dan zeva masih saja bengong, pantas saja begitu mudahnya memberikan banyak uang pada zeva
"permisi bu bos" kelvin menyapa zeva saat lewat disampingnya bersama dengan dewangga
"hm, iya pak kelvin" jawab zeva reflek
dewa sengaja datang langsung ke kampus untuk melakukan kerjasama dengan pihak kampus dan sekaligus ingin tahu kegiatan istrinya. Tapi dari kejauhan dewa melihat jika zeva dan seorang pria sedang bicara sangat akrab
dewa memutuskan kembali ke kantor dan akan menyibukkan hari dengan bekerja
"kita ke kantor sekarang!" ucap dewa pada kelvin
"baik pak" kelvin bukannya takut malah menahan tawa melihat dewa cemburu pada istrinya. Tapi khawatir dengan pegawai dikantor yang pasti akan jadi sasaran mood nya yang tak bagus
sesampainya di kantor dewa langsung masuk ruangannya
"vi, siapkan rapat mingguan satu jam lagi!" ucap dewangga pada sekretarisnya
kelvin memberikan tanda bahaya terjadi pada vivi
"baik pak!" vivi segera menyiapkan berkas dan menginformasikan pada pegawai lain untuk persiapan rapat dadakan
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!